Anda di halaman 1dari 3

THE IMPACT OF MONEY SUPPLY

Dampak Penawaran Uang

OLEH

Amara Imaniar Rezky

Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan

(1901016091)

Abstract

The money supply is defined as the amount of currency and demand deposits in circulation at a
certain time. In short, the money supply is the money supply.The first factor that causes it is that
the task of creating

enough money offer so the increase can always be consistentm with the course of development
requires strong discipline among monetary and government authorities. Lack of capital and
limited government revenue often give a strong impetus to

government to borrow too much to the Central Bank. If this done, then the rate of increase in the
number of the money supply will be faster, As a result, inflation occurs.

Pengertian Penawaran Uang

Secara sempit Penawaran uang diartikan sebagai jumlah uang kartal dan uang giral yang beredar
pada suatu waktu tertentu. Singkatnya, penawaran uang adalah jumlah uang yang beredar.

Secara luas Penawaran uang diartikan sebagai jumlah uang kartal, uang giral, dan uang kuasi
yang beredar pada suatu waktu tertentu. Uang kuasi merupakan uang yang tersimpan di bank
dalam bentuk tabungan, deposito berjangka, dan valuta asing

Faktor pengaruh penawaran uang Sama seperti penawaran dalam pasar barang, penawaran uang
juga bersifat fluktuatif (naik-turun). Hal tersebut bisa terjadi karena ada beberapa faktor yang
memengaruhi naik turunnya penawaran uang. Dalam buku Ekonomi Moneter (2014) karya
Jimmy Hasoloan, dijelaskan faktor-faktor yang memengaruhi penawaran uang, yaitu:
 Kebijakan bank sentral Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa besar kecilnya
penawaran uang dipengaruhi langsung oleh bank sentral.
 Tingkat pendapatan masyarakat Pada dasarnya, semakin tinggi pendapatan masyarakat,
maka akan semakin banyak uang yang dimiliki oleh masyarakat sehingga jumlah uang
yang beredar juga semakin tinggi, berlaku juga sebaliknya. Tingkat harga Kenaikan biaya
produksi pada dasarnya akan menimbulkan naiknya harga barang dan jasa. Apabila
harga-harga barang dan jasa naik, maka harus tersedia lebih banyak uang agar
masyarakat bisa membayar kenaikan tersebut. Agar hal tersebut bisa terpenuhi, maka
pemerintah harus menambah jumlah uang yang beredar.

 Selera masyarakat
Apabila selera masyarakat terhadap barang dan jasa meningkat, maka akan mendorong
peningkatan permintaan barang dan jasa. Apabila permintaan barang dan jasa meningkat, maka
harga juga akan meningkat. Ketika harga barang dan jasa meningkat, maka pemerintah harus
menambah jumlah uang yang beredar, agar masyarakat bisa membayar kenaikan tersebut.

Dampak yang terjadi jika jumlah permintaan uang melebihi jumlah penawaran uang dan jika jumlah
permintaan uang lebih rendah dibanding jumlah penawaran uang

Yang akan terjadi jika jumlah permintaan uang melebihi jumlah penawaran uang adalah inflasi dan jika
jumlah permintaan uang lebih rendah dibanding jumlah penawaran uang adalah deflasi.

Fluktuasi dalam mata uang merupakan sesuatu yang umum terjadi, naik turunnya nilai mata uang
dipengaruhi oleh tingkat permintaan dan penawaran di masyarakat.

Di pasar uang fluktuasi akan lebih mudah kita pantau melalui sebuah grafik, grafik ini menunjukkan
jumlah permintaan dan penawaran dan apapun yang mempengaruhinya sehingga mata uang tersebut naik
dan turun nilainya.

Sebuah mata uang akan naik jika permintaannya meningkat dari pada penawarannya, hal ini juga dikenal
dengan istilah inflasi, dan mata uang akan turun nilainya jika jumlah penawarannya lebih banyak dari
pada permintaan dan dikenal dengan sebutan deflasi.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prmintaan dan penawaran uang antara lain :

Kondisi suatu negara seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, PDB nasional dan belanja
nasional.
Kebijakan pemerintah

Faktor eksternal yang tidak terduga seperti bencana alam dan sebagainya.

 Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran uang dengan asumsi uang yang beredar adalah
uang dalam arti luas maka yang dapat memengaruhi penawaran uang hanya bank sentral melalui
berbagai kebijakan moneter yaitu:

1. Tingkat Diskonto

Tingkat diskonto merupakan bunga yang diterapkan bank sentral kepada bank umum yang
meminjam dana. Sudah tahu kan bank sentral Indonesia apa? Ya! Bank Indonesia. Bank
Indonesia yang bertugas sebagai Lender of the last resort berkewajiban membantu bank umum
dalam hal pinjaman dana. Semakin tinggi tingkat diskonto maka semakin sedikit uang yang
dapat dipinjam oleh bank umum sehingga penawaran uang berkurang, begitupun sebaliknya.

2. Cadangan Kas (Giro Wajib Minimum)

Cadangan kas merupakan tabungan atau simpanan uang tunai milik bank umum yang ada di
bank sentral. Semakin besar cadangan kas yang ditentukan oleh bank sentral maka jumlah
penawaran uang akan berkurang. Squad, hal ini terjadi karena bank umum dituntut untuk
menaikkan cadangannya yang menuntut bank umum menyimpan uang lebih banyak di bank
sentral. Kondisi sebaliknya jika bank sentral menurunkan tingkat cadangan kas maka jumlah

uang beredar akan bertambah.

3. Kebijakan Pasar Terbuka

Kebijakan pasar terbuka adalah kebijakan bank sentral dalam membeli atau menjual surat
berharga milik pemerintah seperti obligasi negara, surat utang negara, dan sertifikat bank
Indonesia. Jika bank sentral menjual surat berharga maka jumlah penawaran uang akan
berkurang karena masyarakat dapat surat sedangkan bank sentral mendapatkan uang yang selama
ini beredar. Kebalikannya jika bank sentral membeli surat berharga dari masyarakat maka jumlah
penawaran uang akan semakin banyak karena masyarakat dapat uang sedangkan bank sentral
dapa surat berharga.

Anda mungkin juga menyukai