Anda di halaman 1dari 97

LAPORAN HASIL KULIAH KERJA NYATA (KUKERTA)

MAHASISWA STIKBA DI DESA SUKA MAKMUR KECAMATAN


SUNGAI BAHAR

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
STRUKTUR ORGANISASI

KELOMPOK KECIL KUKERTA TERPADU

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI

TAHUN AKADEMIK 2020/2021

PEMBIMBING
Ns. Marnila Yesni, M. Kep

KETUA
Irena Katriani

WAKIL
Della Anggita

SEKETARIS BENDAHARA
Dinda Putri Natasya Andika Zulyan

SEKSI ACARA
Eka April
TIM PENYUSUN

No Nama Mahasiswa NPM Program Studi

1 Dinda Putri Natasya 2017 21 007 S1 Keperawatan


2 Della Anggita 2017 21 018 S1 Keperawatan
3 Irena Katriani 2017 21 019 S1 Keperawatan
4 Eka April Zuliana 2017 21 029 S1 Keperawatan
5 Andika Zulyan Putra 2017 21 048 S1 Keperawatan
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kegiatan KUKERTA Terpadu Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu


Kesehatan Baiturrahim Jambi tahun akademik 2020/2021 di Desa Suka Makmur
telah diperiksa dan disetujui menjadi bentuk laporan pada
tanggal .....Februari 2021.

MENGESAHKAN

KEPALA DESA PEMBIMBING

(Wahyudi Kusrianto ) ( Ns. Marnila Yesni, M.Kep)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T karena atas limpahan
Rahmat dan Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan kegiatan dan laporan
Kukerta Terpadu Tahun Akademik 2020/2021 di Desa Suka Makmur Kecamatan
Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi, dapat terlaksana dan
selesai dengan baik
Laporan Kukerta ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban tertulis
kami selama melaksanakan kegiatan Kukerta terpadu di Desa Suka Makmur dari
tanggal 01 Februari sampai dengan 20 Februari 2020. Tujuan dari penyusunan
laporan ini adalah untuk memberikan gambaran dan keterangan tentang kegiatan
yang telah kami laksanakan.
Kami menyadari bahwa terlaksananya kegiatan-kegiatan kukerta terpadu
ini dapat terlaksana atas kontribusi berbagai pihak, untuk itu kami mengucapkan
terimakasih yang sebesar-sebesarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Filius Chandra, SE, MM selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Baiturrahim Jambi
2. Bapak/Ibu Kepala Desa Suka Makmur
3. Ketua Panitia Kukerta Terpadu beserta jajarannya.
4. Seluruh Dosen pembimbing Kukerta Terpadu
5. Bapak/Ibu Kepala Dusun 01 dan 02
6. Bapak/Ibu RT 03,04,05,06
7. Seluruh Responden Kukerta Terpadu
8. Seluruh teman-teman seperjuangan Kukerta Terpadu yang telah banyak
membantu dalam penyusunan laporan ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kukerta terpadu ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang memebangun sangat
kami harapkan. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan pada
mahasiswa yang akan melakukan kukerta terpadu yabg akan datang.
.
Jambi, 16 Februari 2020

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
STRUKTUR ORGANISASI............................................................................ ii
TIM PENYUSUN............................................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. iv
KATA PENGANTAR...................................................................................... v
DAFTAR ISI.................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Tujuan ..................................................................................... 2
1. Tujuan Umum ......................................................................
2. Tujuan Khusus .....................................................................
C. Manfaat.....................................................................................
D. Ruang Lingkup
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Masyarakat ........................................................
B. Unsur-unsur Pembentukan Masyarakat....................................
C. Ciri-ciri Masyarakat..................................................................
D. Jenis Masyarakat ......................................................................
E. Syarat-Sayarat Terbentuknya Masyarakat ...............................
F. Tipe-tipe Masyarakat ...............................................................
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH
A. Batas Wilayah..........................................................................
B. Denah Wilayah.........................................................................
C. Fasilitas Pelayanan Sosial Yang Ada........................................
D. Visi dan Misi Desa....................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Tabulasi ...............................................................................
2. Analisa Data ........................................................................
3. Planning Of Action ..............................................................
B. Pembahasan
1. Pelaksanaan .........................................................................
2. Evaluasi ...............................................................................
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ......................................................................................
B. Saran .............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN ((Program kerja, Peta Desa, Susunan Organisasi Desa, Absensi, Foto
Kegiatan, dll)  rangkuman kegiatan di desa
Format Laporan Kelompok Kecil

Ukuran Kertas : A4
Margins : Top 4 cm, Left 4 cm, Bottom 3 cm & Right 3 cm, spasi 1,5
Tipe Huruf : Times New Roman ukuran 12 (untuk judul ukuran 14)
Kulit Laporan : Dijilid Rapi Soft Copy Warna HijauTua

*Catatan :Laporan ini dibuat 3 rangkap (Kades, Pembimbing, STIKBA)dan dibuat Power
Point.
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kukerta Terpadu adalah kuliah kerja nyata yang tergabung dalam lima
program studi, dimana mahasiswa/i turun langsung ke masyarakat untuk
mengimplementasikan teori-teori yang didapatkan di kampus terpadu dari semua
prodi yang terdiri dari S1 Keperawatan, S1 Gizi, DIII Keperawatan, DIII
Kebidanan, dan DIII Fisioterapi. Diharapkan masyarakat dapat lebih merasakan
manfaat kehadiran mahasiswa/i KUKERTA terpadu khusunya prodi SI
keperawatan pada kelompok kecil sehingga kebutuhan di masyarakat dapat
terpenuhi.
Tujuan Kukerta Terpadu adalah mengaplikasikan ilmu yang diperoleh masing
masing Program Studi dikehidupan bermasyarakat sehingga memberikan sinergi
dalam praktek Kukerta dengan tidak mengabaikan kompetensi yang dicapai Prodi
masing-masing serta belajar hidup bermasyarakat. Dengan adanya KUKERTA
terpadu di harapkan masyarakat dapat lebih merasakan manfaat kehadiran
mahasiswa/i KUKETA terpadu. Program ini diharapkan dapat menjadi sarana
untuk membantu mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan secara
nyata dan profesional sehingga dapat memberikan nilai dan manfaat bagi
masyarakat dalam mengembangkan potensi yang ada dan meningkatkan peran
serta masyarakat.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pelaksanaan kukerta terpadu mahasiswa STIKes Baiturrahim Jambi bertujuan
untuk memelihara dan meningkatkan hubungan dan kerjasama antara STIKes
Baiturrahim Jambi dengan pemerintah Kabupaten Muaro Jambi, instansi terkait,
dan masyarakat secara interdisipliner sehingga STIKes Baiturrahim Jambi dapat
lebih berperan serta menyesuaikan dengan kegiatan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan tuntutan masyarakat. Serta
memberikan pengalaman belajar yang berharga secara langsung kepada
mahasiswa dalam mengidentifikasi, menemukan, merumuskan, mempelajari serta
mengenal potensi masyarakat, memecahkan serta menanggulangi permasalahan
pembangunan kesehatan masyarakat secara rasional dengan meumbuhkan
motivasi untuk memanfaat kan kekuatan sendiri.

2. Tujuan Khusus
1) Mahasiswa STIKes Baiturrahim mampu mengintegrasikan kemampuan
akademik dan kemampuan berinteraksi dengan masyarakat
2) Mahasiswa STIKes Baiturrahim mampu meningkatkan wawasan, sikap serta
perilaku sosial secara baik melalui kegiatan kukerta terpadu
3) Mahasiswa STIKes Baiturrahim dapat memiliki rasa tanggung jawab dengan
melaksanakan kegiatan-kegiatan selama kukerta Terpadu
4) Meningkatkan jiwa peneliti, terutama dalam hal eskplorasi data dan analisis,
serta mendorong learning community dan learning society
5) Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa kepada permasalahan yang
dihadapi oleh masyarakat
6) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan
pemikiran berdasarakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (Ipteks) secara
kolaboratif dan interdisipliner dalam upaya menumbuhkan, mempercepat
gerak serta mempersiapkan kader-kader kesehatan
7) Mahasiswa melakukan pengkajian status kesehatan masyarakat
8) Mahasiswa mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat terutama masalah
keluarga, komunitas dan lansia.
9) Mahasiswa menyusun prioritas masalah dan membuat alternativ pemecahan
masalah bersama masyarakat.
10) Mahasiswa mengidentifikasi dan memanfaatkan sumber daya yang ada pada
lintas program maupun sektoral.
11) Mahasiswa menyususn PLANING OF ACTION (POA) program kesehatan
masyarakat yang berorintasi pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
12) Mahasiswa melakukan musyawarah pada masyarakat dalam rangka persiapan
pelaksanaan kegiatan intervensi kegiatan masyarakat.
13) Mahasiswa mengelompokan dan melakukan Asuhan Keperawatan,
Kebidanan mulai dari pengkajian, merumuskan diagnosa keperawatan
membuat intervensi, melakukan implementasi dan evaluasi pada keluarga
yang rawan.
14) Mahasiswa melaksanakan Implementasi berupa pendidikan kesehatan/
penyuluhan kesehatan pada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat
secara umum dan penkes/penyuluhan pada keluarga, komunitas dan lansia.
15) Mahasiswa melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan
16) Mahasiswa Melaksanakan pencatatan dan pelaporan semua kegiatan yang
dilakukan

C. Sasaran dan Manfaat


Kuliah kerja nyata (kukerta) terpadu mahasiswa STIKES Baiturrahim
menuju empat kelompok sasaran yaitu: mahasiswa, masyarakat, pemerintah
daerah dan STIKes Baiturrahim Jambi. Adapun manfaat yang diharapkan dengan
terlaksananya Kukerta terpadu sebagai berikut:
1. Mahasiswa STIKes Baiturrahim
a. Memperdalam pengertian cara berfikir dan bekerja secara kolaborasi
dengan pendekatan interdisipliner
b. Memperdalam pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan ipteks
bagi pelaksanaan bidang kesehatan
c. Memperdalam pemahaman terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi
masyarakat dalam melaksanakan pembangunan bidang kesehatan
d. Mendewasakan daya nalar melakukan penelaahan, perumusan dan
pemecahan masalah secara komprehensif
e. Melaksanakan pembangunan dan pengembangan masyarakat berdasarkan
ipteks secara interdisipliner
f. Mengasah dan meningkatkan kecerdasan sosial dalam kehidupan
bermasyarakat
g. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di perkuliahan secara
nyata.
h. Mahasiwa dapat menerapkan proses Asuhan Keperawatan, pada individu,
keluarga, dan lansia masyarakat melalui tahapan, melakukan implementasi
dan mengevaluasi.
i. Mahasiswa dapat pengalaman untuk berbaur dengan masyarakat, lintas
program maupun lintas sektoral untuk memecahkan masalah kesehatan
secara bersama.

2. Masyarakat
a. Memperoleh bantuan pemikiran, tenaga dan Ipteks dalam merencanakan
dan melaksanakan pembangunan bidang kesehatan
b. Memperoleh cara- cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan,
merumuskan dan melaksanakan pembangunan, memperoleh pengalaman
dalam mengenali berbagai potensi yang ada dimasyarakat desa Suka
Makmur
c. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam menggali serta
menumbuhkan potensi swadaya masyarakat sehingga mampu
berpartisipasi aktif dalam pembangunan
d. Terbentuknya kader-kader yang berkualitas di dalam masyarakat untuk
menjamin keberlanjutan upaya pembangunan, mendayagunakan potensi
masyarakat untuk melaksanakan program pembangunan kesehatan di desa
Suka Makmur

3. Kabupaten
a. Memperoleh bantuan sumber daya dalam menggali informasi potensi
masyarakat dan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat
b. Memperoleh bantuan sumber daya dalam mempercepat pelaksanaan
pembangunan
c. Memperoleh bantuan sumber daya dalam mempercepat proses
penyampaian informasi
4. STIKes Baiturrahim
a. Bentuk pengintegrasian kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat sebagai implementasi Tri Dharma Peguruan Tinggi
b. Memperoleh umpan balik bagi pengembangan kurikulum pembelajaran
c. Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerjasama dengan instansi
terkait di daerah melalui rintisan kerjasama mahasiswa yang
melaksanakan kukerta terpadu

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kukerta terpadu mahasiswa STIKes Baiturrahim di Desa
Suka Makmur kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi,
dilaksanakan pada tanggal 1 Februari – 20 Februari 2021.. Adapun lingkup
kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa meliputi pengkajian, penetapan
permasalahan kesehatan masyarakat, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi kegiatan.
BAB II
TINAJUAN TEORI

A. Konsep Dasar Masyarakat


Masyarakat dalam istilah bahasa inggris adalah society yang berasal dari kata
latin socius yang berarti kawan. Istilah masyarakat berasal dari kata bahasa arab
syaraka yang berarti (ikut serta dan berpartisipasi). Masyarakat adalah sekumpulan
manusia yang saling bergaul, dalam istilah ilmiah adalah saling berinteraksi. Suatu
kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana melalui warga-warganya dapat saling
berinteraksi. Definisi lain, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan
yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Kontinuitas merupakan kesatuan
masyarakat yang memiliki keempat cirri yaitu: 1) Interaksi antar warga-warganya, 2)
Adat istiadat, 3) Kontuinitas waktu, 4) Rasa identitas kuat yang mengikat semua
warga (Koentjaraningrat, 2009 : 115-118).

B. Unsur- Unsur Pembentukan Masyarakat


Masyarakat dapat terbentuk atas berbagai unsure yang melatarbelakanginnya antara
lain:

1. Kategori social
Adalah kesatuan manusia yang terbentuk karena adanya kesamaan yang objektif
dalam setiap manusianya, seperti jenis kelamin, usia, dan pendapat.
2. Golongan sosial
Adalah kesatuan manusia yang ditandai dengan ciri-ciri tertentu. Golongan
sosial terikat oleh sistem nilai, moral, dan adat istiadat tertentu yang berlaku
pada masyarakat tertentu.
3. Komunitas
Adalah suatu kesatuan hidup manusia yang menempati wilayahnya dan
berinteraksi menurut satu sistem adat istiadat serta terikat atau terbatasi oleh
wilayah geografis.
4. Kelompok
Adalah sekumpulan manusia yang berinteraksi antara anggotanya mempunyai
norma yang berkembang dan adanya rasa identitas yang sama serta mempunyai
organisasi dan sistem pemimpin.
5. Perhimpunan
Adalah kesatuan manusia yang berdasarkan sifat, tugas, yang sifat hubungannya
berdasarkan kontak serta pimpinan berdasarkan kontrak.

C. Ciri-Ciri Masyarakat
Dari berbagai pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat itu
memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1. Interaksi di antara sesama anggota masyarakat.
2. Didalam msyarakat terjadi interaksi social yang merupakan hubungan antar
perorangan, antara kelompok-kelompok maupun antara perseorangan, dengan
kelompok, untuk terjadinya interaksi social harus memiliki dua syarat, yaitu
kontak social dan komunikasi.
3. Menempati wilaya dengan batas- batasan tertentu.
4. Suatu kelompok masyarakat menempati suatu wilayah tertentu menurut
keadaan geografis sebagai tempat tinggal komunitasnya, baik dalam ruang
lingkup yang kecil RT/RW, Desa kelurahan, Kecematan. Kabupaten, Provinsi
bahkan Negara.
5. Saling tergantung dengan yang lainnya.
6. Anggota masyarakat hidup ada suatu wilaya tertentu saling tergantung satu
dengan yang lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Tiap-tiap anggota
masyarakat mempunyai keterampilan sesuai dengan kemampuan dan profesi
masing-masing. Mereka hidup saling melengkapi, agar tetap berhasil dalam
kehidupannya.
7. Memiliki adat istiadat tertentu atau kebudayaannya.
8. Adat istiadat dan kebudayaan diciptakan untuk mengatur tatanan kehidupan
bermasyarakat, yang mencakup bidan yang sangat luas diantara tata cara
berinteraksi antara kelompok-kelompok yang asa dimasyarakat, apakah itu
dalam perkawinan, kesenian, mata pencarian, sistem kekerabatan dan
sebagainya.
9. Memiliki identitas bersama.
10. Suatu kelompok msyarakat memiliki identitas yang dapat dikenali oleh anggota
masyrakat lainnya, hal ini penting untuk menopang kehidupan dalam
bermasyarakat yang lebih luas. Identitas kelompok dapat nerupa lambing-
lambing bahasa, pakaian, simbol-simbol tertentu seperti alat pertanian, mata
uang, senjata tajam, kepercayaan dan sebagainya.

D. Jenis-Jenis Masyarakat
Terdapat 2 jenis masyarakat yaitu :
1. Masyarakat primitive
Masyarakat primitive atau masyarakat sederhana yakni masyarakat yang
belum mengenal adanya teknologi serta ilmu pengetahuan, mereka hanya
dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka.
Jenis masyarakat ini masih sangat jarang berinteraksi dengan masyarakat
lainnya karena masyarakat ini pada umumnya terisolasi.
Berikut ini adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh masyarakat primitive:
a. Mereka tidak hanya miskin ilmu tetapi juga miskin harta
b. Mereka masih mempertahankan kebudayaan nenek moyang mereka
c. Mereka hidup secara fitrah
d. Mereka menentang masuknya budaya lain dalam kehidupan mereka
e. Mereka memilih pemimpin berdasarkan keturunan darah
2. Masyarakat modern
Masyarakat modern adalah masyarakat yang telah mengenal
perkembangan teknologi dan juga ilmu pengetahuan yang dapat membantu
mereka untuk menjalankan kehidupan mereka.
Berikut ini ciri-ciri masyarakat modern:
a. Mereka lebih menerima hal baru
b. Mereka lebih dapat menghargai waktu
c. Mereka mempunyai perencanaan yang matang dalam beroorganisasi
mereka memilih pemimpin berdasarkan tingkat ilmu pengetahuan yang
dimiliki
d. Mereka lebih heterogen atau terdapat berbagai perbedaan mereka tidak
terikat pada tradisi nenek moyang
e. Mereka lebih menghargai penghargaan yang diberikan pada mereka
f. Mereka melakukan tindakan yang rasional sistem sosial terbuka

E. Syarat-Syarat Terbentuknya Masyarakat


Untuk membentuk suatu perkumpulan atau yang biasa disebut dengan
masyarakat harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan bagian dari
kelompok yang bersangkutan
2. Adanya timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lainnya
3. Adanya suatu factor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara
mereka bertambah kuat
4. Berstruktur dan mempunyai pola perilaku
5. Bersistem dan berproses

F. Tipe-Tipe Masyarakat
Menurut gillin and gillin lembaga masyarakat dapat diklasifikasikan sebagai berikut,
dilihat dari sudut perkembangannya:
1. Crescive institution
Lembaga masyarakat yang paling primer, merupakan lembaga-lembaga yang
secara tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat, misalnya yang
menyangkut: hak milik, perkawinan, agama dan sebagainya.
2. Enacted institution
Lembaga-lembaga kemasyarakatan yang sengaja dibentuk untuk memenuhi
tujuan tertentu misalnya yang menyangkut: lembaga hutang piutang, lembaga
perdagangan pertanian pendidikan yang kesemuanya berakar kepada kebiasaan
kebiasaan tersebut di sistematisasi, yang kemudian dituangkan ke dalam
lembaga-lembaga yang disahkan oleh negara-negara.
a) Dari sudut sistem nilai yang diterima oleh masyarakat
1. Basic institution
Lembaga kemasyarakatan yang sangat penting untuk memelihara dan
mempertahankan tata tertib dalam masyarakat di antaranya keluarga,
sekolah-sekolah yang dianggap sebagai dasar sayang pokoknya.
2. Subsidiary institution
Lembaga-lembaga kemasyarakatan yang muncul tetapi dianggap kurang
penting karena untuk memenuhi kegiatan-kegiatan tertentu saja misalnya
pembentukan panitia pelantikan sudah bersama dan sebagainya.

b) Dari sudut pandang masyarakat


1. Approved atau social sanctioned institution
Adalah lembaga yang diterima oleh masyarakat seperti sekolah,
perusahaan dan koperasi dan sebagainya.
2. Unscanctioned institution
Adalah lembaga-lembaga masyarakat yang ditolak oleh masyarakat
tidak dapat memberantasnya misalnya kelompok penjahat nama
pemeran utama pelajar gelandangan pengemis dan sebagainya.

c) Dari sudut pandang penyebaran


1. General instution
Adalah lembaga masyarakat didasarkan atas faktor penyebarannya.
Misalnya agama karena dikenal hampir semua masyarakat sedunia.
2. Restricted instution
Adalah lembaga-lembaga agama yang dianut oleh masyarakat tertentu
saja misalnya Budha banyak dianut oleh muangthai Vietnam Kristen
Katolik banyak dianut oleh masyarakat italic Perancis Islam oleh
masyarakat Arab dan sebagainya.

d) Dari sudut pandang fungsi


1. Operative institution
Adalah lembaga masyarakat yang menghimpun pola-pola atau tata cara
yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan,
seperti lembaga industri.
2. Regulative institution
Adalah lembaga yang bertujuan untuk mengawasi adat istiadat atau tata
kelakuan yang tidak menjadi bagian tak daripada lembaga itu sendiri
misalnya lembaga hukum diantaranya kejaksaan, pengadilan dan
sebagainya.

e) Bila dipandang cara terbentuknya masyarakat


1. Masyarakat paksaan kamu misalnya negara atau masyarakat Taiwan.
2. Masyarakat merdeka
3. Masyarakat nature yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya
seperti gerombolan buka kurung tutup kurung, suku buka kurung tutup
kurung, yang kalian karena hubungan darah atau keturunan.
4. Masyarakat kultur yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan
keduniawian atau kepercayaan

f) Masyarakat dipandang dari sudut antara pologi terdapat dua tipe masyarakat:
1. Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks belum mengenal
pembagian kerja belum mengenal tulisan, dan teknologinya sederhana.
2. Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi
dan segala bermasyarakat bidang, karena pengetahuan modern sudah
maju teknologi pun sudah berkembang setelah mengenal tulisan.
BAB III
GAMBARAN UMUM WILAYAH

A. Batas Wilayah
Secara geografis dan secara administratif Desa Suka Makmur merupakan
salah satu dari 40 Desa di Kabupaten Muaro Jambi dan memiliki luas wilayah
±20770,80 Km². secara topografi terletak pada ketinggian 2000 M diatas
permukaan air laut dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
 Batas Wilayah
- Sebelah Utara : Desa Marga Mulya
Kec.Sungai Bahar
- Sebelah Selatan : Desa Marga Manugal Jaya
Kec.Sungai Bahar
- Sebelah Barat : Desa Panca Bakti
Kec.Sungai Bahar
- Sebelah Timur : Desa Panca Mulya Kec. Sungai
Bahar
 Keadaan Topografi Desa
Secara umum keadaan topografi desa SUKA MAKMUR adalah
merupakan daerah rendah dan sedikit berbukit.

 Iklim
Iklim Desa.Sungai Bahar, sebagaimana desa-desa lain di wilayah
Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut
mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa
sungai bahar

B. Dena Wilayah
C. Fasilitas Pelayanan Sosial Yang ada
Tanah Fasilitas Umum

Ada/Tidak Jumlah

Tanah kas desa/bengkok Ada 12 Ha

Tanah adat Tidak ada

Lapangan olah raga Ada 15 Unit ( 1 Unit


Lapangan Bola, 3
Unit Lapangan
Bulutangkis, 8 Unit
Lapangan Volly, 3
unit Lapangan
Takraw)

Perkantoran pemerintah Ada 1 Unit ( 1 Unit


Kantor Desa)

Gedung pertemuan Ada 1 Unit

Ruang public/ taman kota Ada 30 M

Tempat pemakaman desa/ umum Ada 2 Titik ( di Dusun 1,


2 dan )

Tempat pembuangan sampah umum Tidak Ada 2 TITIK ( di dusun 1,


dusun 2)

Bangunan sekolah dan perguruan tinggi Ada 8 Unit ( 4 Unit TK, 2


Unit SD,1 Unit SMK,
1 Unit PAUD)

Pertokoan/warung Ada 22 Unit

Rumah dinas guru Ada 1 Unit

Fasilitas pasar Tidak Ada

Jalan Kabupaten Ada 2,2 Km

Jalan Desa Ada 16,4 Km


Daerah tangkapan air Tidak ada

Sutet/ aliran listrik tegangan tinggi Tidak ada

Dermaga Penyeberangan Tidak ada

Jembatan ada 1 Unit

Keramat Ada

Tajahan Tidak ada

Puskesmas Pembantu Ada 1 Unit

Masjid Ada 5 Unit

Musholla Ada 12 Unit

Rencana gedung BPD Tidak ada

Poskesdes Ada 1 Unit

Rencana gedung walet Tidak ada

Penggilingan padi Ada 3 Unit

Poskamling Ada 9 Unit

Perpustakaan sekolah Ada 2 unit (Perpustakaan


Desa Suka Makmur)

Sumur Umum Ada 11 Unit

Tower Telekomunikasi Tidak Ada

Cekdam Tidak ada

D. Visi dan Misi Desa


VISI

Visi adalah suatu persyaratan yang merupakan ungkapan atau artikulasi


dari nilai, cita-cita, arah dan tujuan organisasi yang realistis, memberikan
kekuatan, semangat, dan komitmen, serta memiliki daya tarik yang dapat
dipercaya sebagai pemandu dalam pelaksanaan aktifitas dan pencapaian
tujuan organisasi. Adapun rumusan visi Desa Suka Makmur sebagai
berikut:
“BERSAMA MEMBANGUN DESA YANG JUJUR, ADIL DAN
SEJAHTERA MENJADI YANG TERBAIK”

MISI
1. MENINGKATKAN KAPASITAS PENYELENGARAAN
PEMERINTAHAN DESA
2. MEWUJUDKAN SARANA DAN PRASARANA DESA YANG
MEMADAI
3. MENINGKATKAN PELAYANAN KEBUTUHAN DASAR
MASYARAKAT DESA
4. MENINGKATKAN KEHIDUPAN DESA SECARA DINAMIS
DALAM SEGI KEAGAMAAN DAN KEBUDAYAAN
5. MEWUJUDKAN PEREKONOMIAN DAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT DESA
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Tabulasi Data

A. KOMPOSISI KELUARGA
1. Berdasarkan umur

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Penduduk

No Umur Frekuensi Persentase (%)


1 0-5 5 4,9
2 6-12 14 13,6
3 13-18 29 28,2
4 19-55 51 49,5
5 >55 4 3,9
Jumlah 103 100,0

Berdasarkan tabel diatas disimpulkan distribusi penduduk yang


paling tinggi adalah 19-55 tahun dengan frekuensi 51 (49,5%). Dan paling
rendah adalah >55 tahun dengan frekuensi 4 (3,9%) .

2. Berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis


Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)


1 Laki-laki 52 50,48543689
2 Perempuan 51 49,51456311
Jumlah 103 100
Berdasarkan tabel diatas disimpulkan distribusi penduduk
berdasarkan jenis kelamin tertinggi adalah Laki-laki dengan frekuensi 52 (50,4%)
dan paling rendah adalah Perempuan dengan frekuensi 51 (49,5%) .

3. Berdasarkan pendidikan terakhir

Tabel 4.3 distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Tingkat


Pendidikan

No Pendidikan terakhir Frekuensi Persentase (%)


1 Belum sekolah 6 5,825242718
2 TK 11 10,67961165
3 SD 24 23,30097087
4 SMP 35 33,98058252
5 SMA 23 22,33009709
6 Perguruan Tinggi 4 3,883495146
7 Tidak Sekolah/drop out   0
Jumlah 103 100
Berdasarkan tabel diatas disimpulkan distribusi penduduk
berdasarkan tingkat pendidikan terakhir yang paling tinggi adalah SMP
dengan frekuensi 35 (33,9%) . dan yang paling rendah adalah perguruan
tinggi dengan frekuensi 4 (3,8%) .

4. Berdasarkan pekerjaan

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis


Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)


1 PNS 1 0,970873786
2 TNI/Polri 0 0
3 Swasta 9 8,737864078
4 Pensiunan 0 0
5 Buruh 1 0,970873786
6 IRT 23 22,33009709
7 Tani 17 16,50485437
8 Tidak Bekerja 1 0,970873786
9 Lain-Lain 51 49,51456311
Jumlah 103 100
Berdasarkan tabel diatas disimpulkan distribusi penduduk berdasarkan
jenis pekerjaan yang paling tinggi adalah Lain-lain dengan frekuensi 51 (49,5%)
dan yang paling rendah adalah Tidak bekerja, buruh dan PNS dengan frekuensi 1
(0,9%).

5. Berdasarkan agama
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Agama

No Agama Frekuensi Persentase (%)


1 Islam 97 94,17475728
2 Non Islam 6 5,825242718
Jumlah 103 100
Berdasarkan tabel diatas disimpulkan distribusi penduduk berdasarkan
agama yang paling tinggi adalah islam dengan frekuensi 97 (94,17% ). dan paling
remdah adalah Non Islam dengan frekuensi 6 (5,8% ).

B. PASANGAN USIA SUBUR (PUS)


1. Usia PUS
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia PUS (Usia Ibu)

No PUS Frekuensi Persentase (%)


1 <20 tahun 0 0
2 20-25 tahun 0 0
3 26-30 tahun 0 0
4 31- 35 tahun 0 0
5 36-40 tahun 14 56
6 41-45 tahun 6 24
7 >45 tahun 5 20
Jumlah 25 100
Berdasarkan tabel diatas disimpulkan distribusi Usia PUS yang
paling tinggi adalah usia 36-40 tahun dengan frekuensi 14 (56%) dan
paling rendah adalah usia >45 tahun dengan frekuensi 5 (20% ).

2. Kondisi PUS
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Kondisi Kesehatan PUS

No PUS Frekuensi Persentase (%)


1 Sehat 25 100

2 Sakit 0 0

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel diatas disimpulkan distribusi kondisi kesehatan


PUS yang paling tinggi adalah sehat dengan frekuensi (100%).

3. Keluhan PUS
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Keluhan PUS

No Keluhan PUS Frekuensi Persentase (%)


1 0 0

2 0 0

jumlah 0 0

Berdasarkan tabel diatas disimpulkan distribusi keluhan PUS yaitu


tidak ada keluhan PUS

4. Pertolongan masalah kesehatan

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Pertolongan Masalah Kesehatan

No Pertolongan Frekuensi Persentase (%)


masalah
kesehatan
1 Nakes 23 92
2 Non Nakes 2 8

jumlah 25 100

Berdasarkan tabel diatas disimpulkan distribusi tindakan yang dilakukan


bila sakit yaitu Nakes dengan frekuensi 23 (92%).

5. Penggunaan alat kontrasepsi

4.10 Distribusi Frekuensi Penggunaan Alat Kontrasepsi

No Penggunaan alat Frekuensi Persentase (%)


kontrasepsi
1 Ya 15 60

2 Tidak 10 40

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa yang penggunaan alat


kontrasepsi adalah YA dengan frekuensi 15 (60%) dan yang TIDAK
dengan frekuensi 10 (49,05%).

6. Alat kontrasepsi yang digunakan


4.11 Distribusi Frekuensi Alat Kontrasepsi yang Digunakan

No Alat kontrasepsi Frekuensi Persentase (%)


1 AKDR 0 0

2 Implant 2 13,33333333

3 Pil 5 33,33333333

4 KB Alami 0 0

5 Suntik 8 53,33333333

6 MOW/MOP 0 0

7 Kondom 0 0

8 Lain-lain 0 0

jumlah 15 100
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jenis alat
kontrasepsi tertinggi adalah Suntik dengan frekuensi 8 (53,3%) dan paling
rendah adalah Implant dengan frekuensi 2 (13,3%) .

7. Sumber informasi tentang KB

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Sumber Informasi Tentang KB

No Sumber Informasi Frekuensi Persentase (%)


1 Petugas kesehatan 15 100

2 Media elektronik 0 0

3 Orang lain 0 0

4 Media massa 0 0

Jumlah 15 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penduduk


mengetahui sumber informasi tentang KB yang tertinggi melalui petugas
kesehatan dengan frekuensi 15 (100%) .

8. Alasan tidak menggunakan alat kontrasepsi

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Alasan Tidak Menggunakan Alat


Kontrasepsi

No Alasan Frekuensi Persentase (%)


1 Tidak tahu 0 0

2 Tidak nyaman 3 30

3 Mahal 0 0

4 Dilarang agama 0 0

5 Lain-lain 7 70

jumlah 10 100
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa alasan
penduduk tidak menggunakan alat kontrasepsi dikarenakan lain-lain
dengan frekuensi 7 (70% ).

C. IBU HAMIL
1. Usia kehamilan
Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Usia
Kehamilan

No Usia Kehamilan Frekuensi Persentase (%)


1 1-3 bulan 0 0

2 4-6 bulan 1 100

3 7-9 bulan 0 0

jumlah 1 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kehamilan


dengan usia kehamilan 4-6 bulan frekuensinya adalah 1 (100%).

2. Riwayat kehamilan

Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Riwayat


Kehamilan

No Riwayat Kehamilan Frekuensi Persentase (%)


1 G (Hamil ke berapa)
G1 0 0%
G2 0 0%
G3 1 100%
Jumlah 1 100%
2 P (Kelahiran)
P1 0 0%
P2 0 0%
P3 1 100%
P >3 0 0
Jumlah 1 100%
3 A (Keguguran)
A1 0 0
A2 0 0
A3 0 0
A >3
Jumlah 0 0
4 H (hidup)

H1 0 60%
H2 1 40%
Jumlah 1
100%

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ibu hamil yang


kehamilan pertama kehamilan ketiga 1 orang (100%). Ibu hamil yang
pernah melahirkan 3 kali adalah 1 orang (100%)

3. Kondisi ibu hamil

Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Kondisi Ibu Hamil

No Ibu Hamil Frekuensi Persentase (%)


1 Sehat 1 100%

2 Sakit 0 0

jumlah 1 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi ibu


hamil yang sehat berfrekuensi 1 0rang (100% ).

4. Keluhan ibu hamil jika sakit


Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Keluhan Ibu Hamil jika Sakit

No Keluhan Ibu Frekuensi Persentase (%)


Hamil
1
2

5. Peningkatan berat badan ibu selama hamil (khusus trimester III)

Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Peningkatan Berat Badan Ibu


Selama Hamil ( Khusus Trimester III)

No Ibu Hamil Frekuensi Persentase (%)


1 < 9 Kg 0 0

2 9-12 kg 0 0

3 >12 kg 0 0

Jumlah 0 0

6. Frekuensi pemeriksaan
Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan

No Ibu Hamil Frekuensi Persentase (%)


1 1x 0 0

2 2x 0 0

3 3x 0 0

4 4x 1 100

5 >4x 0 0

Jumlah 1 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa frekuensi


pemeriksaan sama yaitu 4 kali dengan frekuensi 1 orang (100%).

7. Pemeriksaan Kesehatan
Tabel 4.21 Distribusi Frekuensi tempat Pemeriksaan Kesehatan
Ibu Hamil
No Pemeriksaan Kesehatan Frekuensi Persentase (%)
1 Nakes 1 100

2 Non Nakes 0 0

Jumlah 1 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan


kesehatan yang tertinggi yaitu dengan nakes frekuensi 1 (100%).

8. Alasan tidak melakukan pemeriksaan


Tabel 4.22 Distribusi Frekuensi alasan Tidak Melakukan
Pemeriksaan Kesehatan Ibu Hamil

No Alasan Frekuensi Persentase (%)


1 Jauh
2 Malas
3 Takut
4 Mahal
5 Tidak tahu
Jumlah

9. Jadwal konsumsi makan


Tabel 4.23 Distribusi Frekuensi Jadwal Konsumsi Makan

No Jadwal makan Frekuensi Persentase (%)


1 3 x makanan pokok
1 100%
+ selingan
2 3 x makanan pokok
0 0
tanpa selingan
3 < 3 x makanan
pokok tanpa 0 0
selingan
4 Tidak teratur 0 0

Jumlah 1 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jadwal


konsumsi makan yang tertinggi yaitu 3X makanan pokok + selingan
dengan frekuensi 1 (100%).

10. Distribusi ibu mendapatkan pil tambah darah (Tablet Fe)


Tabel 4.24 Distribusi Frekuensi Perolehan Pil tambah Darah
(tablet Fe)

No Tablet Fe Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 1 100

2 Tidak 0 0

Jumlah 1 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa perolehan pil


tambah darah (tablet Fe) yang diperoleh sebanyak 1 (100%).

11. Jumlah pil tambah darah (tablet Fe) yang diberikan setiap pemeriksaan/bln
Tabel 4.25 Distribusi Frekuensi Jumlah Pil Tambah Darah (tablet
Fe) yang Diberikan Setiap Pemeriksaan

No Tablet Fe Frekuensi Persentase (%)


1 ≤30 0 0

2 30 1 100

jumlah 0 0

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah pil


tambah darah (tablet Fe) yang diberikan setiap pemeriksaan 30 tablet yaitu
1 (100%).

12. Jumlah pil tambah darah (tablet Fe) yang dikonsumsi


Tabel 4.26 Distribusi Frekuensi Jumlah Pil Tambah Darah yang
Dikonsumsi
No Tablet Fe Frekuensi Persentase (%)
1 <30 0 0

2 30 1 100

jumlah 0 0

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah pil


tambah darah (tablet Fe) yang dikonsumsi 30 tablet yaitu 1 (100%).

13. Keteraturan konsumsi pil tambah darah (tablet Fe)


Tabel 4.27 Distribusi Frekuensi Keteraturan Konsumsi Pil
Tambah Darah

No Tablet Fe Frekuensi Persentase (%)


1 Teratur 1 100

2 Tidak teratur 0 0

Jumlah 1 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa keteraturan


konsumsi pil tambah darah (tablet Fe) teratur dengan frekuensi 1 (100%).

14. Ukuran LILA

Tabel 4.28 Distribusi Frekuensi Ukuran LILA Ibu Hamil

No LILA Frekuensi Persentase (%)


1 <23,5 0 0

2 >23,5 1 100

Jumlah 1 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ukuran LILA


>23,5 dengan frekuensi 1 (100%).

15. Apakah ibu hamil mendapatakan imunisasi TT


Tabel 4.29 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil yang Mendapatkan
Imunisasi TT

No Tablet Fe Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 0 0

2 Tidak 0 0

Jumlah 0 0

D. IBU NIFAS
1. Pertolongan persalinan
Tabel 4.30 Distribusi Frekuensi Pertolongan Persalinan

No Pertolongan Frekuensi Persentase(%)


persalinan
1 Nakes 0 0

2 Non Nakes 0 0

Jumlah 0 0

2. Kondisi Ibu Nifas

Tabel 4.31 Distribusi Frekuensi Ibu Nifas

No Ibu Nifas Frekuensi Persentase (%)


1 Sehat 0 0
2 Sakit 0
Jumlah 0 0
3. Perolehan informasi masa nifas dari Nakes
Tabel 4.32 Distribusi Frekuensi Perolehan Informasi Masa Nifas

No Perolehan informasi Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 0 0
2 Tidak 0 0
Jumlah 0 0

4. Jenis informasi yang diperoleh


Tabel 4.33 Distribusi Frekuensi Perolehan Informasi Masa Nifas

No Jenis informasi Frekuensi Persentase (%)


1 Kebersihan diri 0 0
2 Cara memandikan bayi 0 0
3 Perawatan payudara 0 0
4 Perawatan tali pusat 0 0
5 Perawatan alat kelamin 0 0
6 Senam nifas 0 0
Jumlah 0 0

E. IBU MENYUSUI DAN BAYI


1. Perolehan informasi tentang cara pemberian ASI
Tabel 4.34 Distribusi frekuensi perolehan Informasi tentang Cara
Pemberian Asi

No Perolehan informasi Frekuensi Persentase (%)


1 Nakes 0 0

2 Non Nakes 0 0
Jumlah 0 0

2. Jenis informasi yang diperoleh


Tabel 4.35 Dengan Frekuensi Jenis Informasi yang di Peroleh

No Jenis informasi Frekuensi Persentase (%)


1 Perawatan payudara 0 0

2 Manfaat ASI 0 0

3 Teknik Menyusui 0 0

Jumlah 0 0

3. Pemberian kolostrum
Tabel 4.36 Dengan frekuensi Pemberian Kolostrum

No Pemberian kolostrum Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 0 0

2 Tidak 0 0

Jumlah 0 0

4. Pemberian ASI eksklusif (usia 0-6 bulan) responden>6bln


Tabel 4.37 Dengan Frekuensi Pemberian Asi Ekslusif ( usia 0-6
bulan)

No ASI Eksklusif Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 0 0

2 Tidak 0 0
Jumlah 0 0

5. Lama Pemberian ASI


Tabel 4.38 Dengan Frekuensi Lama Pemberian Asi

No ASI Frekuensi Persentase (%)


1 < 2 tahun 0 0

2 ≥ 2 tahun 0 0

Jumlah 0 0

6. Pemberian makanan/minuman selain ASI


Tabel 4.39 Dengan Frekuensi Makanan/minuman selain Asi

No Makanan/minuman Frekuensi Persentase (%)


selain ASI
1 Ya 0 0

2 Tidak 0 0

Jumlah 0 0

F. BALITA (1-5 Tahun)


1. Jumlah balita dalam keluarga

Tabel 4.40 Dengan frekuensi Jumlah Balita dalam Keluarga

No Jumlah balita Frekuensi Persentase


(%)

1 1 5 100
2 2 0 0
3 3 0 0
4 >3 0 0
  JUMLAH 5 100
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa di temukan
Balita dalam 1 keluarga dengan frekuensi 5 orang (100%).

2. Balita ditimbang secara rutin dalam 3 bulan terakhir


Tabel 4.41 Dengan frekuensi Balita ditimbang secara rutin dalam 3
Bulan

No Penimbangan rutin Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 5 100

2 Tidak 0 0

Jumlah 5 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa di temukan data


yang tertinggi untuk penimbangan rutin selama 3 bulan terakhir dengan
frekuensi 5 (100%).

3. Tempat penimbangan

Tabel 4.42 Distribusi Frekuensi Tempat Penimbangan

No Tempat penimbangan Frekuensi Persentase (%)


rutin
1 Posyandu 2 40

2 Fasilitas Kesehatan 2 40

3 Lainnya 1 20

Jumlah 5 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tempat penimbangan


Balita secara rutin diposyandu dan Faskes dengan frekuensi masing-masing 2
(86%).
4. Alasan tidak melakukan penimbangan
Tabel 4.43 Distribusi Frekuensi Alasan tidak Melakukan Penimbangan

No Alasan Frekuensi Persentase (%)


1 Jauh 0 0
2 Repot 0 0
3 Malas 0 0
4 Tidak Tahu 0 0
5 Lain-lain 0 0
Jumlah 0 0

5. Pemberian makanan selingan


Tabel 4.44 Distribusi Frekuensi Pemberian Makanan Selingan

No Makanan selingan Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 4 80

2 Tidak 1 20

Jumlah 5 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa di temukan data


yang tertinggi memberikan makanan selingan yaitu dengan frekuensi 4
(80%).

6. Kondisi Balita

Tabel 4.45 Distribusi Frekuensi Kondisi Balita

No Balita Frekuensi Persentase (%)


1 Sehat 5 100

2 Sakit 0 0

Jumlah 5 100
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa di temukan data
yang tertinggi kondisi balita sehat yaitu dengan frekuensi 5 (100%).

7. Tempat Pertolongan Yankes kesehatan


Tabel 4.46 Distribusi Frekuensi Tempat Pertolongan Yankes
Kesehatan

No Pertolongan kesehatan Frekuensi Persentase (%)


1 Nakes 0 0

2 Non Nakes 0 0

Jumlah 0 0

8. Perolehan kapsul Vitamin A

Tabel 4.47 Distribusi Frekuensi Perolehan Kapsul Vitamin A

No Kapsul Vitamin A Frekuensi Persentase (%)


1 1x 3 60%

2 2x 1 20%

3 Tidak dapat 1 20%

Jumlah 5 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa di temukan data


yang tertinggi pemberian kapsul Vitamin A 1 kali dengan frekuensi 3
(60%).

9. Status Imunisasi

Tabel 4.48 Distribusi Frekuensi Status Imunisasi

No Status Imunisasi Frekuensi Persentase (%)


1 Lengkap 5 100%
2 Belum Lengkap 0 0
3 Tidak Lengkap 0 0
Jumlah 5 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa banyak yang


melakukan imunisasi lengkap dengan frekuensi 5 (100%).

10. Alasan tidak imunisasi lengkap

Tabel 4.49 Distribusi Frekuensi Alasan Tidak lengkap Imunisasi

No Alasan Frekuensi Persentase (%)


1 Belum cukup umur 0 0
2 Tidak ada info 0 0
3 Malas 0 0

Jumlah 0 0

11. Status Gizi Berdasarkan BB/U

Tabel 4.51 Distribusi Frekuensi Status Gizi berdasarkan BB/U

No Alasan Frekuensi Persentase (%)


1 Gizi Buruk 0 0
2 Gizi Kurang 0 0
3 Gizi Baik 5 100%
4 Gizi Lebih 0 0%
Jumlah 5 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa di temukan data
yang tertinggi dengan gizi baik yaitu dengan frekuensi 5 (100%).

12. Keterlambatan tumbuh kembann

Tabel 4.52 Distribusi Frekuensi Keterlambatan Tumbuh Kembang

No Keterlambatan tumbuh Frekuensi Persentase (%)


kembang
1 Ya 0 0
2 Tidak 5 100%
Jumlah 5 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada anak


mengalami keterlambatan tumbuh kembang dengan frekuensi 5 (100%).

G. ANAK – ANAK PRASEKOLAH DAN USIA SEKOLAH (5-12 Tahun)


1. Kondisi anak

Tabel 4.54 Distribusi Frekuensi Kondisi Anak

No Anak Frekuensi Persentase (%)


1 Sehat 13 100

2 Sakit 0 0

jumlah 13 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa anak sehat


dengan frekuensi 13 (100%).

2. Keluhan jika sakit


Tabel 4.55 Distribusi Frekuensi Keluhan jika Sakit

No Keluhan Frekuensi Persentase (%)


1 ya 0 0
2 Tidak 0 0

3. Frekuensi menggosok gigi

Tabel 4.56 Distribusi Frekuensi Menggosok Gigi

No Frekuensi Frekuensi Persentase (%)


menggosok gigi
1 1 kali 0 0

2 2 kali 12 92,3

3 3 kali 1 7,7

jumlah 13 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa anak


menggosok gigi 2 kali dalam sehari paling banyak dengan frekuensi 12
(92,3%).

4. Kondisi gigi dan mulut

Tabel 4.57 Disribusi Frekuensi Kondisi Gigi dan Mulut

No Kondisi gigi dan mulut Frekuensi Persentase


(%)
1 Berlubang dan hitam 7 53,8
2 Sariawan 0 0

3 Gusi bengkak dan


0 0
berdarah
4 Bersih dan sehat 6 46,2

Jumlah 13 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi gigi dan


mulut anak terbanyak yaitu berlubang dan hitam dengan frekuensi 7
(53,8%).

5. Kebiasaan anak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan


Tabel 4.58 Distribusi Frekuensi Kebiasaan Anak Mencuci Tangan Sebelum
dan Sesudah Makan

No Terbiasa mencuci Frekuensi Persentase


tangan (%)
1 Ya 13 100

2 Tidak 0 0

Jumlah 13 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa di temukan data


yang tertinggi yaitu ya dengan frekuensi 13 (100%).

6. Anak sulit makan


Tabel 4.59 Distribusi Frekuensi Anak sulit Makan

No Sulit makan Frekuensi Persentase


(%)
1 Ya 1 7,7

2 Tidak 12 92,3

Jumlah 13 100
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa anak yang tidak
sulit makan dengan frekuensi 12 (89%).

7. Kebiasan Anak menggunakan alas kaki saat bermain


Tabel 4.60 Distribusi Frekuensi Kebiasaan Anak Menggunakan Alas Kaki
saat Bermain

No Kebiasaan Frekuensi Persentase


menggunakan alas (%)
kaki saat bermain
1 Ya 13 100

2 Tidak 0 0

Jumlah 13 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa anak yang


menggunakan alas kaki saat bermain dengan frekuensi 13 (100%).

8. Anak rutin mendapatkan obat cacing 6 bulan sekali

Tabel 4.61 Distribusi Frekuensi Anak Rutin Mendapatkan Obat Cacing 6


bulan sekali

No Rutin mendapatkan Frekuensi Persentase


obat cacing (%)
1 Ya 11 84,6

2 Tidak 2 15,4

Jumlah 13 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa banyak anak


yang mendapatkan obat cacing dengan frekuensi 11 (84,6%).

9. Anak mengalami kesulitan belajar

Tabel 4.62 Distribusi Frekuensi Anak Mengalami Kesulitan Belajar


No Kesulitan belajar Frekuensi Persentase
(%)
1 Ya 1 7,7

2 Tidak 12 92,3

Jumlah 13 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa anak tidak mengalami


kesulitan belajar dengan frekuensi 12 (92,3%).

10. Kebiasaan Anak sarapan pagi

Tabel 4.63 Distribusi Frekuensi Kebiasaan Anak Sarapan Pagi

No Kebiasaan sarapan Frekuensi Persentase


(%)
1 Ya 13 100

2 Tidak 0 0

Jumlah 13 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa anak yang


sarapan sebelum sekolah dengan frekuensi 13 ( 100%).

11. Kondisi Gigi Anak


Tabel 4.64 Distribusi Frekuensi Anak Terbiasa Konsumsi Sayur dan Buah
Setiap Hari

No Terbiasa konsumsi Frekuensi Persentase


sayur dan buah (%)
1 Karies 13 100

2 Tidak 0 0

Jumlah 13 100
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi gigi
anak dengan frekuensi 13 (100%)

12. Anak terbiasa konsumsi sayur dan buah setiap hari


Tabel 4.64 Distribusi Frekuensi Anak Terbiasa Konsumsi Sayur dan Buah
Setiap Hari

No Terbiasa konsumsi Frekuensi Persentase


sayur dan buah (%)
1 Ya 13 100

2 Tidak 0 0

Jumlah 13 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa anak yang


terbiasa konsumsi sayur dan buah dengan frekuensi 13 (100%)

H. ANAK REMAJA (13-18 Tahun)


1. Remaja masih sekolah
Tabel 4.65 Distribusi Frekuensi Remaja Masih Sekolah

No Remaja masih sekolah Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 25 100

2 Tidak 0 0

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa frekuensi


remaja yang masih sekolah dengan frekuensi 25 (100%).

2. Sudah menstruasi
Tabel 4.66 Distribusi Frekuensi Sudah Menstruasi

No Menstruasi Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 12 48
2 Tidak 13 52

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa frekuensi


remaja yang sudah menstruasi dengan frekuensi 12 (48%).

3. Usia mulai menstruasi


Tabel 4.67 Distribusi Frekuensi Usia mulai Menstruasi

No Usia mulai menstruasi Frekuensi Persentase (%)


1 ≤10 Tahun 6 50

2 >10 Tahun 6 50

Jumlah 12 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa usia mulai


menstruasi >10 tahun dengan frekuensi 6 (50%) ≤10 tahun dengan
frekuensi 6 (50%).

4. Keluhan saat menstruasi


Tabel 4.68 Distribusi Frekuensi Keluhan saat Menstruasi

No Keluhan saat menstruasi Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 0 0

2 Tidak 12 100

Jumlah 12 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa remaja yang


tidak mempunyai keluhan saat mentruasi dengan frekuensi 12 (100%).

5. Pengetahuan tentang usia reproduksi


Tabel 4.69 Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang Usia Reproduksi
No Pengetahuan usia Frekuensi Persentase (%)
reproduksi
1 Ya 13 52

2 Tidak 12 48

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan


remaja tentang usia reproduksi dengan frekuensi 13 (52%).

6. Pengetahuan tentang fungsi reproduksi


Tabel 4.70 Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang Fungsi
Reproduksi

No Pengetahuan fungsi Frekuensi Persentase (%)


reproduksi
1 Ya 10 40

2 Tidak 15 60

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa remaja yang


tidak mengetahui fungsi reproduksi dengan frekuensi 15 (60%).

7. Pengetahuan tentang penyakit menular seksual


Tabel 4.71 Distribusi Frekuensi Anak Remaja yang Mengetahui
Penyakit Menular Seksual

No Penetahuan penyakit Frekuensi Persentase (%)


menular seksual
1 Ya 11 44

2 Tidak 14 56
Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa remaja yang


tidak mengetahui penyakit menular seksual dengan frekuensi 14 (56%).

8. Remaja Merokok
Tabel 4.72 Distribusi Frekuensi Remaja Merokok

No Merokok Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 4 30,7

2 Tidak 9 69,3

Jumlah 13 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa remaja yang


tidak merokok dengan frekuensi 9 (69,3%).

9. Kegiatan remaja diluar jam sekolah

Tabel 4.73 Distribusi Frekuensi Kegiatan Remaja diluar Jam Sekolah

No Kegiatan remaja diluar Frekuensi Persentase (%)


jam sekolah
1 Jaga warung 7 28

2 tidur 8 32

3 membantu ortu 8 32

4 main game online 2 8

JUMLAH 25 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan


terbanyak dilakukan remaja diluar jam sekolah yaitu bermain dengan
frekuensi 8 (32%).
10. Yang dilakukan remaja jika ada masalah
Tabel 4.74 Distribusi Frekuensi yang Dilakukan Remaja jika Ada
Masalah

No Jika ada masalah, apa Frekuensi Persentase (%)


yang remaja lakukan :
1 curhat 6 24

2 memendam 4 16

3 tidur 5 20

4 mencari solusi masalah 10 40

JUMLAH 25 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa yang dilakukan


remaja jika ada masalah yang tertinggi yaitu mencari solusi masalah
dengan frekuensi 10 (40%).

11. Kondisi remaja


Tabel 4.75 Distribusi frekuensi kondisi remaja

No Remaja Frekuensi Persentase (%)


1 Sehat 25 100

2 Sakit 0 0

jumlah 25 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi remaja


sehat dengan frekuensi 25 orang (100%).

12. Keluhan jika sakit


Tabel 4.76 Distribusi frekuensi keluhan remaja
No Keluhan Frekuensi Persentase (%)
1
2

I. DEWASA
1. Kondisi kesehatan
Tabel 4.79 Distribusi frekuensi keadaan dewasa

No Dewasa Frekuensi Persentase (%)


1 Sehat 51 100

2 Sakit 0 0

Jumlah 51 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi


kesehatan terbanyak yaitu sehat dengan frekuensi 51 (100%).

2. Keluhan sakit
Tabel 4.80 Distribusi frekuensi keluhan sakit

No Keluhan Frekuensi Persentase (%)


1 Pusing 0 0
2 Batuk 0 0
Jumlah 0 0

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa keluhan sakit


terbanyak yaitu pusing dengan frekuensi 0 (0%).

3. Penyakit yang diderita

Tabel 4.81 Distribusi frekuensi penyakit yang diderita

No Penyakit Frekuensi Persentase (%)


1 Hipertensi 0 0
2 Maag 0 0
3 Asma 0 0
Jumlah 0 0
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penyakit yang diderita
tertinggi yaitu maag dengan frekuensi 0 (0%).

4. Upaya yang dilakukan

Tabel 4.82 Distribusi frekuensi upaya yang dilakukan jika sakit

No Upaya yang dilakukan Frekuensi Persentase (%)


1 Ke pelayanan kesehatan 51 100%
2 Didiamkan saja 0 0
3 Minum obat warung 0 0
4 Alternatif lain 0 0
Jumlah 679 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa upaya yang


dilakukan jika sakit kepelayanan kesehatan dengan frekuensi 51 (100%).

J. LANSIA
1. Jumlah lansia dalam keluarga

Tabel 4.83 Distribusi frekuensi jumlah lansia

No Jumlah lansia Frekuensi Persentase (%)


1 1 orang 2 66,6

2 >1 orang 1 33,3

Jumlah 3 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah lansia 1


orang dengan frekuensi 2 (66,6%).
2. Kondisi lansia

Tabel 4.84 Distribusi frekuensi keadaan lansia

No Lansia Frekuensi Persentase (%)


1 Sehat 3 100

2 Sakit 0 0

Jumlah 3 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi lansia


sehat dalam keluarga dengan frekuensi 3 (100%).

3. Riwayat penyakit
Tabel 4.85 Distribusi frekuensi riwayat penyakit

No Riwayat penyakit Frekuensi Persentase (%)


1 Jantung 1 50

2 Hipertensi 0 0

3 Tbc 0 0

4 Diabetes 1 50

5 Lain-lain 0 0

2 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa riwayat


penyakit terbanyak adalah jantung dalam keluarga dengan frekuensi 1
(50%) dan diabetes 1 (50%).

4. Pemeriksaan gula darah dalam 3 bulan terakhir


Tabel 4.86 Distribusi frekuensi Pemeriksaan Gula Darah

No Pemeriksaan Frekuensi Persentase (%)


gula darah
1 Pernah 1 25
2 Tidak Pernah 3 75

Jumlah 4 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa di temukan data


yang tidak pernah memeriksakan gula darah dalam 3 bulan terakhir
dengan frekuensi 3 (75%).

5. Hasil pemeriksaan gula darah


Tabel 4.87 Distribusi Frekuensi hasil Pemeriksaan Gula Darah

No Hasil Frekuensi Persentase (%)


pemeriksaan gula
darah
1 Normal 0

2 Tinggi 0

3 Rendah 0

JUMLAH

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil


pemeriksaan gula darah normal dengan frekuensi 0 (0%)

6. Pemeriksaan tekanan darah dalam 3 bulan terakhir

Tabel 4.88 Distribusi frekuensi pemeriksaan tekanan darah

No Pemeriksaan Frekuensi Persentase (%)


tekanan darah
1 Normal 3 100

2 Tinggi 0 0

3 Rendah 0 0

JUMLAH 3 100
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa yang pernah
memeriksakan tekanan darah dalam 3 bulan terakhir dengan frekuensi 3
(100%).

7. Hasil pemeriksaan tekanan darah

Tabel 4.89 Distribusi Frekuensi Hasil Pemeriksaan Tekanan Darah

No Hasil Frekuensi Persentase (%)


pemeriksaan
tekanan darah
1 Normal 4 67%
2 Tidak Normal 2 33%
Jumlah 6 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil


pemeriksaan tekanan darah tidak normal dalam 3 bulan terakhir dengan
frekuensi 4 (67%).

8. Pemeriksaan asam urat dalam 3 bulan terakhir


Tabel 4.90 Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Asam Urat dalam 3 bulan
terakhir

No Pemeriksaan Frekuensi Persentase (%)


asam urat
1 Pernah 0 0

2 Tidak Pernah 4 100

Jumlah 4 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa yang tidak


pernah memeriksaan asam urat dalam 3 bulan terakhir dengan frekuensi 4
(100%).

9. Hasil pemeriksaan asam urat


Tabel 4.91 Distribusi Frekuensi Hasil Pemeriksaan Asam Urat

No Hasil Frekuensi Persentase (%)


pemeriksaan
asam urat
1 Normal
0
2 Tidak Normal
0
Jumlah
0

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil


pemeriksaan asam urat dengan hasil normal dengan frekuensi 0 (0%)

10. Pemeriksaan kolesterol dalam 3 bulan terakhir


Tabel 4.92 Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Kolestrol dalam 3
Bulan Terakhir

No Pemeriksaan Frekuensi Persentase (%)


kolesterol
1 Pernah 0 0
2 Tidak Pernah 0 0
Jumlah 0 0

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa yang tidak


pernah memeriksakan kolestrol dalam 3 bulan terakhir dengan frekuensi 0
(0%) .

11. Hasil pemeriksaan kolesterol


Tabel 4.93 Distribusi Frekuensi Hasil Pemeriksaan Kolestrol

No Hasil Frekuensi Persentase (%)


pemeriksaan
kolesterol
1 Normal
0
2 Tidak Normal
0
Jumlah

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan


kolestrol yang tidak normal dengan frekuensi

12. Pemeriksaan HB dalam 3 bulan terakhir


Tabel 4.94 Distribusi Frekuensi Hasil Pemeriksaan HB dalam 3
Bulan Terakhir

No Pemeriksaan HB Frekuensi Persentase (%)


1 Pernah 0 0
2 Tidak Pernah 0 0
Jumlah 0 0

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa yang tidak


pernah melakukan pemeriksaan HB dalam 3 bulan terakhir dengan
frekuensi 0 (0%).

13. Hasil pemeriksaan HB


Tabel 4.95 Distribusi Frekuensi Hasil Pemeriksaan HB

No Hasil Frekuensi Persentase (%)


pemeriksaan HB
1 Normal
0
2 Tidak Normal
0
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan
HB dalam 3 bulan terakhir dengan frekuensi 0 (0%)

14. Keluhan lansia


Tabel 4.96 Distribusi Frekuensi Keluhan Lansia

No Keluhan Frekuensi Persentase (%)


1 Nyeri sendi 0 0
2 Penglihatan 0 0
kabur
Jumlah 0 0

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa keluhan lansia


dengan frekuensi 0 (0%).

15. Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi penyakit


Tabel 4.97 Distribusi Frekuensi Upaya yang telah Dilakukan
untuk Mengatasi Penyakit

No Upaya yang dilakukan Frekuensi Persentase (%)


1 Pelayanan kesehatan 0 0
2 Didiamkan saja 0 0
3 Minum obat warung 0 0
4 Alternatif lain 0 0
Jumlah 0 0

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa upaya yang


telah dilakukan untuk mengatasi penyakit dengan frekuensi 0 (0%).

16. Kegiatan lansia


Tabel 4.98 Distribusi Frekuensi Kegiatan Lansia
No Kegiatan lansia Frekuensi Persentase (%)
1 Bertani 4 100

2 Mengajar
0 0
mengaji
Jumlah 4 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan lansia


yang tertinggi yaitu Bertani dengan frekuensi 4 (100%).

17. Keikutsertaan posyandu lansia


Tabel 4.99 Distribusi Frekuensi Keikutsertaan Posyandu Lansia

No Keikutsertaan Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 0 0

2 Tidak 4 100

Jumlah 4 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ketidak


ikutsertaan posyandu lansia dengan frekuensi 4 (100%).

18. Alasan tidak ikut serta


Tabel 4.100 Distribusi Frekuensi Alasan tidak Ikut Serta

No Alasan Frekuensi Persentase (%)


1 Repot 0 0

2 Malas 4 100

Jumlah 4 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa alasan tidak ikut


serta yang tertinggi yaitu malas dengan frekuensi 4 (100%).
K. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Keluarga mengalami gangguan jiwa
Tabel 4.101 Distribusi Frekuensi Keluarga mengalami Gangguan
Jiwa

No Gangguan jiwa Frekuensi Persentase (%)


pada keluarga
1 Ya 0 0
2 Tidak 0 0
Jumlah 0 0

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga yang


tidak mengalami gangguan jiwa dengan frekuensi 0 (0%).

2. Waktu mulai mengalami gangguan jiwa


Tabel 4.102 Distribusi Frekuensi waktu mulai mengalami
gangguan jiwa

No Waktu mulai Frekuensi Persentase (%)


mengalami
gangguan jiwa
1 6 bulan 0 0
2 1 tahun 0 0
3 >2 tahun 0 0
Jumlah 0 0

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa waktu mulai


mengalami gangguan jiwa tahun memiliki frekuensi 0 (100%)

3. Upaya yang dilakukan


Tabel 4.103 Distribusi Frekuensi Upaya yang dilakukan
No Upaya yang dilakukan Frekuensi Persentase (%)
1 Dibawa ke YanKes 0 0
Jumlah 0 0

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan


untuk mengatasi gangguan jiwa ke YanKes memiliki frekuensi 0 (0%).

L. KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PERILAKU KESEHATAN


1. Cara membuang sampah
Tabel 4.104 Distribusi Frekuensi Cara Membuang Sampah

No Cara membuang Frekuensi Persentase (%)


sampah
1 Ditumpuk 0 0

2 Dibakar 24 96

3 Dikubur 0 0

4 Diambil petugas 1 4

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa cara membuang


sampah tertinggi dengan cara dibakar dengan frekuensi 24 (96%).

2. Kepemilikan jamban
Tabel 4.105 Distribusi Frekuensi kepemilikan jamban

No Kepemilikan jamban Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 25 100

2 Tidak 0 0
Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kepemilikan


jamban dengan frekuensi 25 (100%).

3. Jenis WC
Tabel 4.106 Distribusi Frekuensi Jenis WC

No Jenis WC Frekuensi Persentase (%)


1 Leher angsa 25 100

2 Cemplung 0 0

3 Lainnya 0 0

25 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jenis WC yang


tertinggi dengan leher angsa dengan frekuensi 25 (100%).

4. Sumber air bersih


Tabel 4.107 Distribusi Frekuensi Sumber Air Bersih

No Sumber air bersih Frekuensi Persentase (%)


1 PAM/ledeng 2 8

2 Sungai 0 0

3 Sumur 23 92

4 Air hujan 0 0

5 Mata air 0 0

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sumber air


bersih tertinggi yaitu sumur dengan frekuensi 23 (92%).

5. Jarak sumber air bersih dari septitank


Tabel 4.108 Distribusi Frekuensi Jarak sumber air bersih dari
septitank

No Jarak sumber air Frekuensi Persentase (%)


bersih dari septitank
1 <10 m 0 0

2 ≥10 m 25 100

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jarak sumber air


bersih dari septitank ≥10 m dengan frekuensi 25 (100%).

6. Keadaan sumber air minum


Tabel 4.109 Distribusi Frekuensi Keadaan sumber Air minum

No Keadaan sumber air Frekuensi Persentase (%)


minum
1 Berasa 0 0

2 Berwarna 0 0

3 Tidak berasa, tidak


berwarna, tidak 25 100
berbau
4 Berbau 0 0

5 Ada endapan 0 0

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa keadaan sumber


air minum tidak berasa, tidak bewarna, tidak berbau dengan frekuensi 25
(100%).

7. Kebiasaan mandi
Tabel 4.110 Distribusi Frekuensi Kebiasaan Mandi

No Kebiasaan mandi Frekuensi Persentase (%)


1 <2 X 0 0
2 ≥2 X 25 100

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan


mandi ≥2 dengan frekuensi 25 (100%).

8. Kebiasaan menggantung pakaian setelah dipakai


Tabel 4.111 Distribusi Frekuensi Kebiasaan Menggantung
pakaian setelah di pakai

No Kebiasaan Frekuensi Persentase (%)


menggantung pakaian
1 Ya 0 0

2 Tidak 25 100

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan


menggantung pakaian setelah dipakai dengan frekuensi 25 (100%).

9. Kebiasaan membersihkan bak mandi/tempat penampungan air


Tabel 4.112 Distribusi Frekuensi Bebersihan Bak Mandi/ tempat
Penampungan air

No Kebersihan Frekuensi Persentase (%)


membersihkan bak
mandi
1 <seminggu 8 32

2 1 kali seminggu 11 44

3 >seminggu 6 24

Jumlah 25 100
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan
membersihkan bak mandi/ tempat penampungan air 1 kali seminggu
dengan frekuensi 11 (44%).

10. Kebiasaan menutup penampungan air


Tabel 4.113 Distribusi Frekuensi Kebiasaan Menutup Bak Mandi/
tempat Penampungan

No Tutup penampungan Frekuensi Persentase (%)


air
1 Ya 20 80

2 Tidak 5 20

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan


menutup penampungan air dengan frekuensi 20 (80%).

11. Sinar matahari masuk kedalam rumah


Tabel 4.114 Distribusi Frekuensi Sinar Matahari masuk ke dalam
Rumah

No Sinar matahari masuk Frekuensi Persentase (%)


dalam rumah
1 Ya 25 100

2 Tidak 0 0

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sinar matahari


masuk kedalam rumah dengan frekuensi 25 (100%).

12. Pencahayaan dalam rumah


Tabel 4.115 Disrtibusi Frekuensi Pencahayaan dalam Rumah

No Pencahayaan dalam Frekuensi Persentase (%)


rumah
1 Terang 22 88

2 Tidak terang 0 0

3 Kurang terang 3 12

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sinar matahari


masuk kedalam rumah dengan terang dengan frekuensi 22 (88%).

13. Sumber pencemaran lingkungan


Tabel 4.116 Distribusi Frekuensi Sumber Pencemaran
Lingkungan

No Sumber pencemaran Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 0 0

2 Tidak 25 100

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sumber yang


tidak memiliki pencemaran lingkungan 25 (100%)

14. Hewan peliharaan


Tabel 4.117 Distribusi frekuensi hewan peliharaan

No Hewan peliharaan Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 19 76

2 Tidak 6 24

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa yang memiliki


hewan peliharaan dengan frekuensi 19 (76%).
15. Kandang hewan peliharaan
Tabel 4.118 Distribusi Frekuensi Kandang hewan peliharaan

No Kandang hewan Frekuensi Persentase (%)


peliharaan
1 Ya 13 68,4

2 Tidak 6 31,6

3 Lainnya 0 0

Jumlah 19 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa yang memiliki


kandang hewan peliharaan dengan frekuensi 13 (68,4%).

16. Jarak kandang dari rumah


Tabel 4.119 Distribusi Frekuensi Jarak Kandang dari Rumah

No Jarak kandang dari Frekuensi Persentase (%)


rumah
1 <10 M 8 61,5

2 ≥ 10 M 5 38,5

Jumlah 13 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jarak <10 M


kandang dari rumah dengan frekuensi 8 (61,5%).

17. Pemanfaatan pekarangan


Tabel 4.120 Distribusi frekuensi pemanfaatan pekarangan

No Pemanfaatan Frekuensi Persentase (%)


pekarangan
1 Ya 21 84

2 Tidak 4 16

Jumlah 25 100
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan
lingkungan dengan frekuensi 21 (84%).

18. Bentuk pemanfaatan pekarangan


Tabel 4.121 Distribusi frekuensi bentuk pemanfaatan
lingkungan

No Bentuk pemanfaatan Frekuensi Persentase (%)


pekarangan
1 Tanaman Bunga 19 90,47619048

café/warung 2 9,523809524

JUMLAH 21 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk


pemanfaatan lingkungan Tanaman bunga dengan frekuensi 19 (90,47%).

19. Ventilasi
Tabel 4.122 Distribusi frekuensi penggunaan ventilasi

No Ventilasi Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 25 100

2 Tidak 0 0

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan


ventilasi dengan frekuensi 25 (100%).

20. Anggota keluarga yang merokok


Tabel 4.123 Distribusi frekuensi keluarga yang merokok

No Merokok Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 12 48
2 Tidak 13 52

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga yang


merokok dengan frekuensi 12 (48%) dan yang tidak merokok dengan
frekuensi 13 (52%)

21. Jumlah rokok yang dihabiskan dalam 1 hari


Tabel 4.124 Distribusi frekuensi jumlah rokok yang dihabiskan

No Jumlah rokok yang Frekuensi Persentase (%)


dihabiskan
1 < 1 bungkus 10 83,3

2 ≥1 bungkus 2 16,7

Jumlah 12 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah rokok yang dihabiskan
<1 bungkus dengan frekuensi 10 (83,3%).

22. Kepemilikan JKN/ASKES/BPJS


Tabel 4.125 Distribusi frekuensi kepemilikan
JKN/ASKES/BPJS

No Kepemilikan Frekuensi Persentase (%)


JKN/ASKES/BPJS
1 Ya 17 68

2 Tidak 8 32

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa yang


kepemilikan jkn/askes/bpjs dengan frekuensi 17 (68%).

23. Alasan tidak memiliki JKN/ASKES/BPJS


Tabel 4.126 Distribusi frekuensi alasan tidak memiliki
JKN/ASKES/BPJS

No Alasan tidak memiliki Frekuensi Persentase (%)


JKN/ASKES/BPJS
1 Mahal 1 12,5

2 Repot 5 62,5

3 Tidak tahu 0 0

lain-lain 2 25

JUMLAH 8 100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa alasan tidak


memiliki jkn/askes/bpjs adalah repot dengan frekuensi 5 (62,5%) dan
terendah mahal dengan frekuensi 1 (12,5%)

M. GANGGUAN FISIK
1. Usia pasien
Tabel 4.127 Distribusi frekuensi usia pasien

No Usia pasien Frekuensi Persentase (%)


1 <20 tahun 0 0%
2 20-25 tahun 0 0%
3 26-30 tahun 0 0%
4 31-35 tahun 0 0%
5 36-40 tahun 0 0%
6 41-45 tahun 0 0%
7 >45 tahun 0 100%
Jumlah 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa usia pasien


frekuensi 0 (0%).
2. Terkilir/keseleo
Tabel 4.128 Distribusi frekuensi terkilir/keseleo

No Terkilir/keseleo Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Jumlah 0 0%

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa yang tidak


terkilir/keseleo dengan frekuensi 0 (0%).

3. Jenis tindakan yang dilakukan


Tabel 4.129 Distribusi Frekuensi Jenis Tindakan yang
Dilakukan

No Jenis tindakan Frekuensi Persentase (%)


1 Medis 0 0%
2 Alternatif lain 0 0%
Jumlah 0 0%

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tindakan yang


dilakukan tertinggi yaitu alternatif lain dengan frekuensi 0 (0%).

4. Nyeri pada leher


Tabel 4.130 Distribusi Frekuensi Nyeri pada Leher

No Nyeri pada leher Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Jumlah 0 0%
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa frakuensi nyeri
pada leher tertinggi yaitu dengan frekuensi 0 (0%).

5. Nyeri menjalar sampai ujung tangan


Tabel 4.131 Distribusi Frekuensi Menjalar sampai Ujung
Tangan

No Nyeri menjalar Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Jumlah 0 0%

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa nyeri tidak


menjalar sampai ujung tangan dengan frekuensi 0 (0%).

6. Jenis tindakan yang dilakukan


Tabel 4.132 Distribusi Frekuensi Jenis Tindakan yang
Dilakukan

No Jenis tindakan Frekuensi Persentase (%)


1 Medis 0 0%
2 Alternatif lain 0 0%
Jumlah 0 0%

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jenis tindakan


yang dilakukan dengan medis dengan frekuensi 0 (0%).

7. Nyeri pada bahu


Tabel 4.133 Distribusi Frekuensi Nyeri pada Bahu

No Nyeri pada bahu Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 0 0
2 Tidak 0 0
Jumlah 0 0

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa yang tidak


merasakan nyeri pada bahu dengan frekuensi 0 (0%).

8. Nyeri berkurang saat aktivitas


Tabel 4.134 Distribusi Frekuensi Nyeri berkurang saat
Aktivitas

No Nyeri berkurang Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 0 0
2 Tidak 0 0
Jumlah 0 0

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa nyeri berkurang


saat aktivitas dengan frekuensi 0 (0%).

9. Jenis tindakan yang dilakukan


Tabel 4.135 Distribusi Frekuensi Jenis Tindakan yang
Dilakukan

No Jenis tindakan Frekuensi Persentase (%)


1 Medis 0 0%
2 Alternatif lain 0 0
Jumlah 0 0

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jenis tindakan


yang dilakukan yaitu lternatif lain dengan frekuensi 0 (0%).

10. Nyeri pada sendi siku


Tabel 4.136 Distribusi Frekuensi Nyeri pada sendi Siku

No Nyeri pada sendi siku Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Jumlah 0 0%

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa yang tidak


nyeri pada sendi siku dengan frekuensi 0 (0%).

11. Nyeri terasa berat saat beraktivitas


Tabel 4.1137 Distribusi Frekuensi Nyeri terasa saat
Beraktivitas

No Nyeri terasa berat Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Jumlah 0 0%

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa nyeri tidak


terasa dengan frekuensi 0 (0%).

12. Jenis tindakan yang dilakukan


Tabel 4.138 Distribusi Frekuensi Jenis Tindakan yang Dilakukan

No Jenis tindakan Frekuensi Persentase (%)


1 Medis 0 0%
2 Alternatif lain 0 0%
Jumlah 0 0%

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jenis tindakan


yang dilakukan secara medis dengan frekuensi 0 (0%).

13. Sakit pada pergelangan tangan dan jari-jari tangan


Tabel 4.139 Distribusi Frekuensi Sakit pada Pergelangan Tangan dan
Jari-jari Tangan
No Nyeri pada Frekuensi Persentase (%)
pergelangan tangan
dan jari-jari tangan
1 Ya 0 0
2 Tidak 0 0
Jumlah 0 0

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sakit pada


pergelangan tangan dan jari-jari tangan dengan frekuensi 0 (0%).

14. Nyeri bertambah berat saat pagi hari

Tabel 4.140 Distribusi Frekuensi Nyeri Bertambah Berat saat Pagi hari

No Nyeri bertambah Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 0 0
2 Tidak 0 0
Jumlah 0 0

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa yang nyeri


bertambah berat saat pagi hari dengan frekuensi 0 (0%).

15. Jenis tindakan yang dilakukan

Tabel 4.141 Distribusi Frekuensi Jenis Tindakan yang Dilakukan

No Jenis tindakan Frekuensi Persentase (%)


1 Medis 0 0
2 Alternatif lain 0 0
Jumlah 0 0

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jenis tindakan


yang dilakukan alternatif lain dengan frekuensi 0 (0%)
16. Sakit pada punggung

Tabel 4.142 Distribusi Frekuensi Sakit pada Punggung

No Sakit pada punggung Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 0 0
2 Tidak 0 0
Jumlah 0 0

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa yang tidak sakit


pada punggung dengan frekuensi 0 (0%).

17. Nyeri menjalar sampai ujung kaki

Tabel 4.143 Distribusi Frekuensi Nyeri menjalar sampai ujung


kaki

No Nyeri menjalar Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 0 0
2 Tidak 0 0
Jumlah 0 0

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa nyeri tidak


menjalar sampai ujung kaki dengan frekuensi 0 (0%).

18. Nyeri bertambah saat posisi membungkuk/menengadah


Tabel 4.144 Distribusi frekuensi nyeri bertambah

No Nyeri bertambah Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 0 0
2 Tidak 0 0
Jumlah 0 0
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa nyeri tidak
bertambah dengan frekuensi 0 (0%).

19. Jenis tindakan yang dilakukan


Tabel 4.145 Distribusi frekuensi jenis tindakan

No Jenis tindakan Frekuensi Persentase (%)


1 Medis 0 0
2 Alternatif lain 0 0
Jumlah 0 0
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jenis tindakan
yang dilakukan alternatif lain dengan frekuensi 0 (0%).

20. Nyeri pada pangkal paha


Tabel 4.146 Ditribusi frekuensi nyeri pada pangkal paha

No Nyeri pada pangkal Frekuensi Persentase (%)


paha
1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Jumlah 0 0%
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tidak nyeri
pada pangkal paha dengan frekuensi 0 (0%).

21. Nyeri menjalar


Tabel 4.147 Distribusi Frekuensi kesemutan pada bahu

No Kesemutan pada bahu Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Jumlah 0 0%
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa yang kesemutan
pada bahu dengan frekuensi 0 (0%).

22. Jenis tindakan yang dilakukan


Tabel 4.148 Distribusi Frekuensi jenis tindakan

No Jenis tindakan Frekuensi Persentase (%)


1 Medis 0 0%
2 Alternatif lain 0 0%
Jumlah 0 0%
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa yang memilih
jenis tindakan alternative lain frekuensi 0 (0%).

23. Sakit pada lutut


Tabel 4.149 Distribusi Frekuensi sakit pada lutut

No Sakit pada lutut Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Jumlah 0 0%
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tidak sakit pada
lutut dengan frekuensi 0 (0%)

24. Nyeri lebih berat pada pagi hari


Tabel 4.150 Distribusi frekuensi nyeri lebih berat pada pagi
hari

No Nyeri lebih berat pada Frekuensi Persentase (%)


pagi hari
1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Jumlah 0 0%
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tidak nyeri lebih
berat pada pagi hari dengan frekuensi 0 (0%).

25. Jenis tindakan yang dilakukan


Tabel 4.151 Distribusi Frekuensi jenis tindakan

No Jenis tindakan Frekuensi Persentase (%)


1 Medis 0 0%
2 Alternatif lain 0 0%
Jumlah 0 0%

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jenis tindakan


ke alternatif lain dengan frekuensi 0 (0%).

26. Nyeri pada pergelangan kaki, telapak, dan jari-jari kaki


Tabel 4.152 Distribusi Frekuensi nyeri pergelangan kaki,
telapak ,dan jari jari kaki

No Nyeri pada Frekuensi Persentase (%)


pergelangan kaki,
telapak, dan jaru-jari
kaki
1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Jumlah 0 0%

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa yang tidak nyeri


pergelangan kaki ,telapak, dan jari jari kaki berfrakuensi 0 (0%).

27. Nyeri yang dirasakan bertambah berat pada pagi hari

Tabel 4.153 Distribusi Frekuensi nyeri bertambah

No Nyeri bertambah Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Jumlah 0 0%

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa nyeri tidak


bertambah dengan frekuensi 0 (0%).

28. Jenis tindakan yang dilakukan


Tabel 4.154 Distribusi Frekuensi jenis tindakan

No Jenis tindakan Frekuensi Persentase (%)


1 Medis 0 0%
2 Alternatif lain 0 0%
Jumlah 0 0%

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jenis tindakan


ke alternatif lain dengan frekuensi 0 (0%).

29. Stroke
Tabel 4.155 Distribusi Frekuensi penyakit stroke

No Stroke Frekuensi Persentase (%)


1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Jumlah 0 0%

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penyakit stroke


tertinggi tidak dengan frekuensi 0 (0%)

30. Pernah dibawa ke fisioterapi


Tabel 4.156 Distribusi frekuensi pernah di bawa ke fisioterapi

No Pernah dibawa ke Frekuensi Persentase (%)


fisioterapi
1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Jumlah 0 0%

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pernah di bawa


ke fisioterapi dengan frekuensi 0 (0%).

31. Jenis tindakan yang dilakukan


Tabel 4.157 Distribusi frekuensi jenis tindakan

No Jenis tindakan Frekuensi Persentase (%)


1 Medis 0 0%
2 Alternatif lain 0 0%
Jumlah 0 0%

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jenis tindakan


ke medis dengan frekuensi 0 (0%).
ANALISA DATA

No. Data Masalah


1. Ds : Kurangnya pengetahuan
- Berdasarkan hasil wawancara remaja mengenai
sebagian besar remaja desa Suka kesehatan reproduksi dan
Makmur mengatakan tidak penyakit menular seksual
mengetahui usia reproduksi
- Berdasarkan hasil wawancara
sebagian besar remaja desa suka
makmur mengatakan remaja tidak
mengetahui tentang fungsi
reproduksi
- Berdasarkan hasil wawancara
sebagian besar remaja desa Suka
Makmur mengatakan tidak
mengetahui tentang penyakit
menular seksual
Do :
- Dari hasil survey di desa Suka
Makmur didapatkan 48% remaja
yang tidak mengetahui usia
reproduksi
- Dari hasil survey di desa Suka
Makmur didapatkan 60% remaja
tidak mengetahui tentang fungsi
reproduksi
- Dari hasil survey di desa Suka
Makmur didapatkan 56% remaja
tidak mengetahui tentang penyakit
menular seksual
2. Ds : Kurangnya pengetahuan
- Berdasarkan hasil wawancara remaja mengenai bahaya
remaja desa Suka Makmur merokok
mengatakan memiliki kebiasaan
merokok
Do :
- Dari hasil survey di desa Suka
Makmur didapatkan 30,8 % remaja
merokok

3. Ds : Ketidakefektifan
- Berdasarkan hasil wawancara anak pemeliharaan gigi dan
prasekolah dan sekolah desa Suka mulut pada anak
Makmur mengatakan memiliki
kondisi gigi berlubang dan hitam
Do :
- Dari hasil survey di desa Suka
Makmur didapatkan 53,8 % anak
prasekolah dan sekolah yang
memiliki kondisi gigi berlubang dan
hitam

4. Ds : Ketidakefektifan
- Berdasarkan hasil wawancara pemeliharaan kesehatan
masyarakat Desa Suka Makmur lingkungan masyarakat
mengatakan jarak kandang hewan Desa Suka Makmur
peliharaan dari rumah <10 meter kecamatan Suka Makmur
Do :
- Dari hasil survey di desa Suka
Makmur didapatkan 61% jarak
kandang hewan peliharaan dari
rumah <10 meter
PLANNING OF ACTION (POA)

No. Masalah Rencana Kegiatan Sasaran Waktu Penanggung jawab Tempat


1. Kurangnya 1. Penyuluhan Remaja SMK 11 Februari 2021 Iren , Della , Eka SMK Muhammadiyah
pengetahuan mengenai Muhammadiyah April , Dinda dan Muaro Jambi
remaja mengenai kesehatan Desa Suka Andika
kesehatan reproduksi Makmur
reproduksi dan remaja
penyakit menular 2. Penyuluhan
seksual mengenai
penyakit
menular
seksual
2. Kurangnya 1. Penyeluhuan Remaja Desa Suka 11 Februari 2021 Iren , Della , Eka Aula Kntor Desa Suka
pengetahuan mengenai Makmur April , Dinda dan Makmur
remaja mengenai bahaya Andika
bahaya merokok merokok
3. Ketidakefektifan 1. Peyuluhan Anak prasekolah 11 Februari 2021 Iren , Della , Eka
pemeliharaan mengenai dan sekolah Desa April , Dinda dan
gigi dan mulut kebersihan Suka Makmur Andika
pada anak gigi dan mulut
pada anak
4. Ketidakefektifan 1. Peyuluhan Masyarakat Desa 11 Februari 2021 Iren , Della , Eka
pemeliharaan PHBS Suka Makmur April , Dinda dan
kesehatan mengenai Andika
lingkungan kandang
masyarakat Desa hewan
Suka Makmur peliharaan dari
kecamatan Suka rumah <10
Makmur meter
IMPLEMENTASI

Masalah Tujuan Waktu dan


No. Sasaran Hasil/Keterangan
Kesehatan Umum Khusus Tempat
1. Kurangnya Sasaran mampu 1. Definisi dari Remaja SMK 11 Februari 2021 Sasaran yang kami tuju
pengetahuan memahami kesehatan Muhammadiyah yaitu Remaja SMK
remaja mengenai pentingnya reproduksi Muhammadiyah, secara
kesehatan mengetahui dan penyakit keseluruhan yang hadir
reproduksi dan tentang menular sebanyak 100%, Remaja
penyakit menular kesehatan seksual yang mampu mengetahui
seksual reproduksi dan 2. Pengertian definisi, faktor dan akibat
penyakit seksualitas dari penyakit menular
menular seksual 3. Organ seksual yaitu sebanyak
reproduksi 80%
4. Pubertas
2. Kurangnya Sasaran mampu 1. Apa itu Remaja Desa 11 Februari 2021 Sasaran yang kami tuju
pengetahuan memahami rokok Suka Makmur yaitu Remaja Desa Suka
remaja mengenai pentingnya 2. Fakta Makmur, secara
bahaya merokok mengetahui tentang keseluruhan yang hadir
tentang bahaya rokok sebanyak 100%, Remaja
merokok 3. Perokok yang mampu mengetahui
aktif dan definisi, fakta dan bahaya
perokok rokok dan perokok akti dan
pasif perokok pasif yaitu
4. Rokok sebanyak 80%
elektrik dan
rokok
tembakau
5. Bahaya
merokok
6. Dampak
rokok
7. Keuntungan
berhenti
merokok
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Terselenggaranya kukerta terpadu sebagai pengaplikasi ilmu
ketatanan nyata dimasyarakat dibidang kesehatan dengan melakukan
asuhan keperawatan.

Dalam kukerta ini telah dilakukan pengkajian kesehatan masyarakat


yang terdapat beberapa masalah yang meliputi: Remaja di Desa Suka
Makmur yang kurang mengetahui tentang Kesehatan reproduksi dan
penyakit menular seksual , bahaya rokok, sebagian besar anak prasekolah
dan sekolah memiliki gigi hitam dan berlubang dan hitam serta masyarakat
yang memiliki kandang hewan peliharaan yang jarak nya kurang <10
meter dari rumah. Mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat
terutama masalah keluarga komunitas dan lansia.

Dalam kukerta ini telah dilakukan asuhan keperawatan terhadap


masalah keperawatan yang meliputi penyuluhan Kesehatan reproduksi
dan penyakit menular seksual dan bahaya merokok

B. Saran
Dalam melaksanakan praktek KUKERTA di Desa Suka Makmur
Kecamatan Sungai Bahar berbagai penemuan yang didapatkan oleh
mahasiswa dan mahasiswi stikba jambi terkaitan dengan pemerintahan dan
keluhan seluruh masyarakat, kami memberikan saran:
1. Pihak kelurahan agar meningkatkan pemberdayaan dan
pengorganisasian masyarakat dibidang kesehatan untuk
meningkatkan status dan derajat kesehatan masyarakat.
2. Dinas kesehatan bersama puskesmas agar meningkat kan kegiatan
promosi kesehatan agar dapat meningkat kan pengetahuan
masyarakat.
3. Bagi masyarakat agar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat,
lebih peduli akan kesehatan serta memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada.
4. Bagi kader agar lebih memajukan dan menghidupkan kembali
kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan derajat kesehatan sesuai
dengan perencanaan yang telah dibuat.
Lampiran.

Anda mungkin juga menyukai