1.1.8.citra Diri
1.1.8.citra Diri
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 MALANG
Jl. Veteran No.17 Telp/ Fax (0341) 551504 Malang 65145
Website : smkn2malang.sch.id e-mail : smkn2malang@yahoo.com
Kompetensi Keahlian : Perawatan Sosial, Usaha Perjalanan Wisata, Akomodasi Perhotelan, Keperawatan, Jasa Boga, TKJ
CITRA DIRI
YACHYA HASYIM
Self Image atau citra diri adalah citra individu atau identitas individu seperti yang dijelaskan (Chaplin, 2006).
Definisi Self Image atau citra diri
Self Image adalah persepsi tentang diri kita sendiri, dan seringkali kita tidak menyadarinya karena ia memiliki bentuk yang
sangat halus atau abstrak. Self Image lebih bersifat global dan merupakan payung besar yang menutupi seluruh
kecenderungan kita untuk bertindak.
Self Image atau citra diri sering dianalogikan dengan kartu identitas yang kita perkenalkan ke alam semesta.
Berikut ini adalah definisi Self Image atau citra diri menurut beberapa ahli:
Self Image Menurut Para Ahli
1.Self Image adalah konsep yang dimiliki individu untuk pilihannya sendiri sebagai individu. Ini adalah produk dari
pengalaman masa lalu, keberhasilan dan kegagalan, penghinaan dan penghargaan, dan reaksi orang lain terhadap individu
(Maltz, 1994).
2.Self Image adalah apa yang dilihat seseorang ketika dia melihat dirinya sendiri. Burn (1993) Citra diri juga bisa disebut
kesadaran diri, yang masuk akal dari apa yang orang pikirkan tentang diri mereka sendiri. Brown (1998)
3.Self Image adalah persepsi seseorang tentang keberadaan fisik dan karakteristiknya, seperti kejujuran, selera humor,
hubungan dengan orang lain, aset dan ciptaan (Louden et al. Biua).
4.Citra diri adalah aspek citra diri yang memengaruhi harga diri (Centi, 1993).
5.Citra diri adalah bagian dari konsep diri yang berkaitan dengan sifat fisik. Citra diri adalah deskripsi seseorang tentang
fisik mereka sendiri (Pratt, 1994).
6.Self Image adalah citra yang dimiliki seseorang tentang dirinya sebagai makhluk. Citra diri ini sering dikaitkan dengan
karakteristik fisik seperti penampilan keseluruhan, ukuran, pakaian, gaya rambut, dan kosmetik. Burns (1993)
7.Setiap orang akan memiliki Self Image tentang diri mereka sendiri, baik citra diri sejati mereka (diri nyata) maupun citra
diri yang diinginkan (diri ideal). Kemampuan yang dimiliki, keadaan lingkungan, serta sikap dan pendapat pribadinya akan
memengaruhi seseorang dalam bentuk citranya (Burns).
8.Mappiere (2010), ada kesamaan dalam hal citra diri dan konsep diri. Menurut Mappiare (2010), kedua istilah ini merujuk
pada sudut pandang atau pemahaman diri sendiri.
9.Baron & Byrne (1991) mengungkapkan bahwa hanya mereka yang, berdasarkan individu memiliki reaksi dan penilaian
penting yang dapat mempengaruhi desain masing-masing. Orang-orang penting ini termasuk teman dekat, orang tua,
anggota keluarga, dan guru.
Untuk itu kita dapat menyimpulkan bahwa citra diri adalah sebuah gambar dari individu dipandang (dibayangkan)
oleh individu, atau sebagai diri bahwa individu ingin membayangkan dan dapat dipengaruhi oleh orang lain.
2.Dunia sosial
Kontribusi lingkungan sosial individu untuk memahami citra diri sangat penting. Proses pemahaman diri melalui
lingkungan sosial terdiri dari dua jenis, yaitu:
Perbandingan sosial
Mirip dengan dunia fisik, dunia sosial juga membantu memberikan citra diri dibandingkan dengan orang lain. Secara
umum, individu cenderung membandingkan dirinya dengan individu lain yang dianggap identik untuk mendapatkan
gambar yang mereka anggap adil. Namun, tidak jarang bagi individu untuk membandingkan diri dengan individu yang
lebih baik (perbandingan ke atas) atau lebih buruk (perbandingan ke bawah) sesuai dengan tujuan masing-masing.
Penilaian tercermin (evaluasi tercermin)
Pengetahuan diri individu diperoleh dengan memeriksa respons orang lain terhadap perilaku individu. Misalnya, jika orang
membuat lelucon dan orang lain tertawa, itu bisa menjadi sumber pengetahuan bahwa orang itu lucu.
3.Dunia batin / psikologis
Dalam kaitannya dengan sumber dalam bentuk penilaian pribadi /situasi kejiwaan individu,
a.Instrospeksi
Introspeksi dilakukan agar orang saling memandang hal-hal yang membantu mereka mengendalikan diri. Misalnya,
seseorang yang merasa cerdas, begitu introspektif, akan menghadiri berbagai peristiwa dalam hidupnya, seperti
bagaimana ia memecahkan masalah, menjawab pertanyaan, dan sebagainya.
c.Atribut Kausal
Metode ini dilakukan dengan meneliti alasan perilaku tersebut. Weiner (dalam Brown, 1998) mengatakan bahwa
atribusi sebab dan akibat adalah di mana individu menjawab pertanyaan mengapa dia melakukan sesuatu dalam
hidupnya.
Imputasi kausal ini juga dapat diterapkan pada perilaku orang lain yang terkait dengan individu. Mengetahui apa
alasan yang menyebabkan orang lain melakukan suatu tindakan yang berhubungan dengan seorang individu,
sehingga ia tahu bagaimana penampilannya yang sebenarnya. Penugasan yang dilakukan memengaruhi pandangan
individu.
TUGAS :
Silahkan beri kesimpulan apa yang dimaksud CITRA DIRI,…
Tugas yang usai silahkan dikumpulkan di konselor