Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 MALANG
Jl. Veteran No.17 Telp/ Fax (0341) 551504 Malang 65145
Website : smkn2malang.sch.id e-mail : smkn2malang@yahoo.com
Kompetensi Keahlian : Perawatan Sosial, Usaha Perjalanan Wisata, Akomodasi Perhotelan, Keperawatan, Jasa
Boga, TKJ

BIMBINGAN KONSELING SMK NEGERI 2 MALANG


LAYANAN INFORMASI
MATERI 11 KELAS XII SMT 1

UNDANG UNDANG PERKAWINAN


YACHYA HASYIM

Syarat Terbaru Menikah sesuai UU Perkawinan, Pasangan Harus Lulus Kursus Pra-Nikah
Syarat-syarat nikah dan segala hal tentang perkawinan di Indonesia telah diatur dalam Undang-undang.
1. Undang-undang RI No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan diperbarui dengan Undang-Undang RI No 16 Tahun
2019.
2. Bab II pasal 6 dan 7 UU RI No 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas UU No 1 Tahun 1974 Tentang
Perkawinan.
Dikutip dari UU tersebut, Jumat (15/11/2019)
PERKAWINAN ADALAH IKATAN LAHIR BATIN ANTARA SEORANG PRIA DENGAN WANITA
SEBAGAI SUAMI ISTERI, BERTUJUAN MEMBENTUK KELUARGA (RUMAH TANGGA) YANG
BAHAGIA DAN KEKAL BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.
Berikut syarat-syarat nikah sebagaimana termuat dalam Undang-Undang.
Pasal 6
1) Perkawinan harus didasarkan atas persetujuan kedua calon mempelai.
2) Untuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum mencapai umur 21 (dua puluh satu) tahun harus mendapat
izin kedua orang tua.
(3) Dalam hal salah seorang dari kedua orang tua telah meninggal dunia atau dalam keadaan tidak mampu
menyatakan kehendaknya, dimaksud ayat (2) pasal ini cukup diperoleh dari orang tua yang masih hidup atau dari
orang tua yang mampu menyatakan kehendaknya.
(4) Dalam hal kedua orang tua telah meninggal dunia atau dalam keadaan tidak mampu untuk menyatakan
kehendaknya diperoleh dari wali, orang yang memelihara atau keluarga yang mempunyai hubungan darah dalam
garis keturunan, lurus ke atas selama mereka masih hidup dan dalam keadaan dapat menyatakan kehendaknya.
5) Dalam hal ada perbedaan pendapat antara orang-orang yang dalam ayat (2), (3) dan (4), pasal ini atau salah
seorang atau. Di antara mereka tidak menyatakan pendapatnya, maka Pengadilan dalam daerah hukum tempat
tinggal orang yang melangsungkan perkawinan atas permintaan orang tersebut memberikan izin setelah lebih dahulu
mendengar orang-orang tersebut dalam ayat (2), (3) dan (4) pasal ini.
(6) Ketentuan tersebut ayat (1) sampai dengan ayat (5) pasal berlaku sepanjang hukum masing-masing agamanya
dan kepercayaannya itu dari yang bersangkutan tidak menentukan lain.
Pasal 7
(1) Perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur 19 (Sembilan belas)
tahun.
(2) Dalam hal terjadi penyimpangan terhadap ketentuan umur sebagaimana dimaksud pada ayat (1), orang tua pihak
pria dan/atau orang tua pihak wanita dapat meminta dispensasi kepada Pengadilan dengan alasan sangat mendesak
disertai bukti-bukti pendukung yang cukup.
(3) Pemberian dispensasi oleh Pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib mendengarkan pendapat
kedua belah calon mempelai yang akan melangsungkan perkawinan.
(4) Ketentuan-ketentuan mengenai keadaan seorang atau kedua orang tua calon mempelai sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 ayat (3) dan ayat (4) berlaku juga ketentuan mengenai permintaan dispensasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dengan tidak mengurangi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (6).
SYARAT TERBARU NIKAH HARUS LULUS PROGRAM KURSUS PRA-NIKAH TELAH
MEMPEROLEH DUKUNGAN DARI KEMENAG.
1. Catin diwajibkan mengikuti kelas atau bimbingan pra-nikah untuk mendapatkan sertifikat yang dijadikan sebagai
syarat perkawinan.
2. Menko PMK, Muhadjir Effendy menjelaskan jika sertifikasi ini penting untuk bekal pasangan yang hendak
menikah.
3. Hal tersebut agar calon suami istri memiliki pengetahuan seputar kesehatan alat reproduksi.
4. Selain itu, agar mereka mengetahui penyakit-penyakit berbahaya yang mungkin terjadi pada pasangan suami istri,
hingga masalah stunting pada anak.
Dikutip dari Kemenag.go.id, Menteri Agama Fachrul Razi menegaskan pihaknya mendukung gagasan Menko
Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) tentang kursus pra-nikah / BIMWIN.
Pasalnya, program tersebut telah sejalan dengan Bimbingan Perkawinan (BIMWIN) yang sudah diselenggarakan
oleh Kemenag sejak dua tahun terakhir.
1. "Bimbingan Perkawinan digelar untuk membekali calon pengantin dalam merespon problem perkawinan dan
keluarga.
2. Juga mempersiapkan mereka agar terhindar dari problema perkawinan yang umum terjadi, serta meningkatkan
kemampuan mewujudkan keluarga sakinah,” terang Menag.
Menurutnya, Bimwin merupakan revitalisasi dari kursus pranikah beberapa tahun sebelumnya.
Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama sudah menerbitkan petunjuk pelaksanaan.
Kegiatan ini dilakukan dengan tatap muka selama dua hari, menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa.
Materi pada Bimwin meliputi :
1. Pengetahuan terkait fondasi keluarga sakinah,
2. Penyiapan psikologi keluarga,
3. Manajemen konflik,
4. Tata kelola keuangan keluarga,
5. Menjaga kesehatan keluarga,
6. Serta mencetak generasi berkualitas.
Bimbingan perkawinan tidak hanya dilakukan oleh Ditjen Bimas Islam.
Di Kemenag ada bimbingan keluarga Sukinah (Ditjen Bimas Hindu), keluarga Kristiani (Kristen), keluarga Bahagia
(Ditjen Bimas Katolik), dan keluarga Hittasukhaya (Ditjen Bimas Buddha).
Selain Bimwin Kemenag telah mempersiapkan program transformasi KUA melalui Pusat Layanan Keluarga
(Pusaka) Sakinah.
TUGAS :
1.Jelaskan pengertian Perkawinan …!
2.Apa saja materi BIMWIN / bimbingan perkawinan untuk calon pengantin?

Anda mungkin juga menyukai