Anda di halaman 1dari 11

1

IMPLEMENTASI VIRTUALISASI SERVER PADA TOPOLOGI STAR


(Studi Kasus Pada Pengadilan Tinggi Gorontalo)

Faizal A. Djau1
Mukhlisulfatih Latief2
Manda Rohandi3

Intisari

Informasi publik merupakan salah satu misi Mahkamah Agung untuk mewujudkan visi
Mahkamah Agung “menuju peradilan yang Agung” dimana lebih menitik beratkan pada
pelayanan informasi. Dalam menunjang terwujudnya pelayanan informasi yang baik, diperlukan
pula perangkat pendukung untuk menjalankan aplikasi pelayanan informasi dan administrasi
pada Pengadilan Tinggi Gorontalo. Di satu sisi keperluan akan perangkat keras server sangat
mendesak tetapi di sisi lain pemangkasan anggaran terus dilakukan oleh pemerintah pusat demi
penghematan anggaran yang dilakukan secara nasional. Penelitian ini bertujuan untuk
membangun suatu sistem sebagai solusi untuk menjalankan aplikasi pelayanan informasi dan
administrasi dengan memanfaatkan ketersediaan sumber daya yang sudah ada. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah virtualisasi server level Hypervisor/ level hardware, sering
pula disebut dengan bare metal. Pada penelitian ini penulis menggunakan tool virtualisasi server
Proxmox VE. Keberhasilan implementasi virtualisasi server ini ditunjukkan dengan
terpenuhinya kebutuhan server dan tersedianya layanan informasi yang baik, dengan demikian
pengguna tidak akan sadar bahwa telah menggunakan layanan virtualisasi server.

Kata Kunci : Virtualisasi server, Hypervisor, Bare metal, Proxmox VE.

Abstract
Public information is one of the mission to realize the vision of the Supreme Court of the
Supreme Court "to the Supreme court" which focuses on information services. In supporting the
realization of good information services, it is also necessary to support devices running
applications and information services administration at the High Court of Gorontalo. On the
one hand the need for urgent server hardware but on the other hand continued budget cuts by
the central government for budgetary savings made nationally. This study aims to establish a
system as a solution to run the application and administration of information services by
leveraging the availability of existing resources. The method used in this study is the level of
server virtualization hypervisor / hardware level, often referred to as bare metal. In this study
the authors use Proxmox VE server virtualization tool. The success of server virtualization
implementations is demonstrated by the requirement for server and service availability of good
information, so users will not be aware that it has been using server virtualization services.

Keywords: Server Virtualization, Hypervisor, Bare metal, Proxmox VE.

1
Faizal A. Djau, Mahasiswa Prodi S1-Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo
2
Mukhlisulfatih Latief, S.Kom.MT, Dosen Jurusan Teknik Informatika Universitas Negeri Gorontalo
3
Manda Rohandi,S.Kom.M.Kom, Dosen Jurusan Teknik Informatika Universitas Negeri Gorontalo
2

PENGANTAR
Pemerintah harus mengeluarkan biaya yang besar untuk pengadaan server
dengan sistem operasi berbayar yang hanya memiliki kemampuan standar. Tanpa
disadari pula karena kapasitas server yang sangat besar dan beban kerja yang sangat
sedikit menjadikan penggunaan server-server tersebut tidak optimal dan terkesan
pemborosan, karena untuk menjalankan satu service yang besar sekalipun, sistem hanya
mengambil 20 % dari kapasitas total sebuah server.
Dengan kata lain, bayangkan jika suatu lembaga atau perusahaan memiliki lima
server untuk menjalankan lima service (layanan) dengan investasi puluhan juta rupiah
hanya untuk membeli piranti lunak (software), padahal mestinya satu server saja sudah
bisa menjalankan lima service tersebut. Berarti kapasitas empat server yang lain tidak
terpakai atau tidak diperlukan.
Pada kantor Pengadilan Tinggi Gorontalo telah terimplementasi jaringan
intranet dengan topologi Star dan hanya tersedia 2 (dua) unit server yang digunakan
untuk menjalankan layanan application web server, dan database server. Dalam
perkembangan Teknologi Informasi di Lingkungan Mahkamah Agung, diwajibkan
untuk melakukan implementasi beberapa aplikasi baru diantaranya yaitu SIAPT (Sistem
Informasi Administrasi Pengadilan Tinggi), CTS (Case Tracking System), dan beberapa
aplikasi lainnya, mengharuskan Kantor Pengadilan Tinggi menambah unit server untuk
layanan aplikasi tersebut.
Dalam membangun suatu infrastruktur jaringan komputer yang baik, dibutuhkan
suatu susunan infrastruktur jaringan yang mampu bekerja secara efisien dan optimal.
Optimalisasi jaringan tidak terlepas dari optimalisasi di sisi infrastruktur server yang
ada. Untuk itu diperlukan teknik, metode dan software, sehingga proses pengiriman
paket data dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Dalam penerapannya, topologi
jaringan yang digunakan di kantor Pengadilan Tinggi Gorontalo adalah topologi Star.
Pada dasarnya penerapan topologi ini sudah sangat optimal, hanya saja untuk
implementasi beberapa sistem aplikasi yang baru, memerlukan server masing-masing
yang berbeda. Pemisahan server ini dilakukan karena ada beberapa aplikasi yang rakus
akan resource, sehingga apabila dipasang pada server yang sama layanan untuk aplikasi
yang lain akan terganggu. Pada saat ini hanya terdapat 2 unit server dimana keduanya
belum dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Di sisi lain anggaran untuk pembelian
mesin server sering kali terpangkas di pusat, sehingga pemenuhan akan kebutuhan
server menjadi terkendala. Olehnya diperlukan suatu sistem yang dapat
mengoptimalkan resource mesin server yang ada untuk dapat menjalankan seluruh
layanan aplikasi yang dibutuhkan untuk manajemen administrasi umum dan
administrasi perkara pada Pengadilan Tinggi Gorontalo.

TINJAUAN PUSTAKA
Mengenal Jaringan Komputer
Pengertian dari Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer, serta perangkat-
perangkat lain pendukung komputer yang saling terhubung dalam suatu kesatuan.
Media jaringan komputer dapat melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga
memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling melakukan pertukaran
informasi, seperti dokumen dan data, dapat juga melakukan pencetakan pada printer
yang sama dan bersama-sama memakai perangkat keras dan perangkat lunak yang
terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, ataupun perangkat-perangkat yang
terhubung dalam suatu jaringan disebut dengan node. Dalam sebuah jaringan komputer
3

dapat mempunyai dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node. Berdasarkan wilayah
jaringan komputer terbagi dalam beberapa jenis :
1. LAN
2. MAN
3. WAN

Manfaat Jaringan Komputer


Berberapa manfaat jaringan komputer :
• Sharing Resources
• Media Komunikasi
• Integrasi Data
• Pengembangan dan Pemeliharaan
• Keamanan Data
• Sumber Daya Lebih Efisien Dan Informasi Terkini

Topologi Jaringan
Topologi jaringan adalah sebuah pola interkoneksi dari beberapa terminal komputer.
Topologi jaringan merupakan representasi geometri dari hubungan antar perangkat
(terminal komputer, repeaters, bridges) satu dengan lainnya (Green, 1985:22).
Pada penerapannya topologi dibagi dalam beberapa jenis, diantaranya adalah :
• Topologi Bus
• Topologi Ring
• Topologi Tree
• Topologi Star
• Topologi Mesh

Jenis Dan Fungsi Server Pada Penelitian


Pada penelitian ini penulis melakukan virtualisasi pada empat jenis server berbeda yang
menjalankan fungsi dan layanan berbeda. Server-server tersebut diantaranya adalah
sebagai berikut :
• CTS Server : digunakan untuk layanan aplikasi Case Tracking System.
• SIAPT Server : digunakan untuk layanan aplikasi Sistem Informasi Administrasi
Pengadilan Tinggi
• Proxy Server : digunakan untuk melakukan filtering konten yang didownload dari
internet dan melakukan caching konten sehingga dapat menghemat penggunaan
bandwidth.

Pengertian Virtualisasi
Virtualization berasal dari kata Virtual atau Maya yang menerangkan sebuah teknik
menciptakan sesuatu yang maya dari sesuatu yang konkrit. Teknik ini telah diterapkan
sejak jaman mainframe dan terus berkembang sampai diterapkan pada cloud computing
sebagai satu feature yang sangat penting. (www.cloudindonesia.co.id)
4

Keuntungan Dan Kekurangan Menggunakan Teknologi Virtualisasi


Garnieri (2010) mengemukakan dalam pemanfaatan teknologi virtualisasi memiliki
beberapa kelebihan dan kekurangan, kelebihannya yaitu :
1. Penghematan biaya
2. Peningkatan manageability
3. Peningkatan utilisasi server
4. Isolasi mesin virtual
5. Enkapsulasi
6. Hardware independence
7. Zero downtime maintenance
8. Load Balancing
9. Disk Management

Di samping beberapa keuntungan di atas, teknologi virtualisasi masih memiliki


kekurangan, diantaranya:
1. Mayoritas software virtualisasi saat ini masih terbatas untuk arsitektur IA-32 atau
IA-64 sedangkan untuk arsitektur lainnya software virtualisasi masih dalam tahap
pengembangan.
2. Proses konsolidasi server membutuhkan kemampuan teknis dan manajerial yang
baru. Untuk menerapkan proyek konsolidasi server pada suatu organisasi, divisi IT
harus menyediakan sumber daya khusus untuk menguasai software virtualisasi.
3. Masalah kinerja merupakan salah satu hal yang pasti muncul dalam virtualisasi,
karena mesin virtual tidak langsung dapat mengakses hardware pada mesin fisik
melainkan melalui layer sistem operasi pada mesin fisik terlebih dahulu (khusus
untuk level Sistem Operasi). Secara umum, aplikasi yang dijalankan pada mesin
virtual akan menghabiskan resource CPU dan memori yang lebih besar jika
dibandingkan dijalankan pada mesin fisik.

Software Virtualisasi
Saat ini software-software virtualisasi sangat banyak beredar dari yang berbayar hingga
yang free dan open source antara lain yaitu :
− VirtualBox
− KVM
− VmWare
− Proxmox Virtual Environment (PVE)

Metode ( Level ) Virtualisasi


Secara umum terdapat 3 level virtualisasi (Garnieri,2010) :
• Level Hardware
• Level Sistem Operasi
• Level bahasa tingkat tinggi

Proxmox Virtual Environment (Pve)


Proxmox VE adalah manajemen solusi virtualisasi lengkap untuk server. Virtualisasi
dapat dijalankan dengan maksimal, bahkan beban kerja aplikasi yang dituntut harus
berjalan pada Server Linux dan Windows. Hal ini dapat dilakukan pada Proxmox karena
5

menggunakan kernel terkemuka berbasis virtual yaitu Kernel Virtual Machine (KVM)
hypervisor dan OpenVZ, yang memberikan solusi utama untuk virtualisasi berbasis
container. Proxmox memberikan kinerja yang diadopsi dari teknologi bare-metal dan
memiliki skalabilitas terkemuka untuk beban kerja yang padat.

Penelitian Terkait
Penelitian serupa yang pernah ada yakni penelitian yang dilakukan oleh Megan
Garnieri, H, 2010 tentang Desain dan Implementasi Virtualisasi Server di PT THIESS
Contractors Indonesia Tahun 2010, penelitian ini menjelaskan desain dan implementasi
virtualisasi server di PT THIESS CONTRACTORS INDONESIA; perusahaan
multinasional yang bergerak dalam bidang pertambangan dan konstruksi di Indonesia.
Desain dan Implementasi tersebut bertujuan untuk membangun infrastruktur server
yang fleksibel. Fleksibilitas dicapai dengan maintenance perangkat keras server yang
dapat dilakukan kapan pun tanpa mengganggu ketersediaan layanan TI, dan sumber
daya perangkat keras berupa prosesor dan memori yang dapat dialokasikan sesuai
kebutuhan komputasi. Infrastruktur dibangun dengan perangkat lunak VMware
Infrastructure 3 yang menyediakan fitur VMotion dan DRS. VMotion digunakan untuk
migrasi virtual machine (VM) sebelum maintenance host. DRS digunakan untuk
mengoptimalkan utilisasi prosesor dan memori, dengan memindahkan sejumlah VM ke
host lain.
Dari hasil pengujian terhadap sistem yang telah didesain dan diimplementasikan,
migrasi VM tidak menyebabkan ketersediaan layanan terganggu, walaupun terjadi
penurunan performa layanan. Ini berarti maintenance dapat dilakukan kapan pun. DRS
mengatasi utilisasi memori yang berlebih dengan memindahkan sejumlah VM ke host
dengan utilisasi memori rendah, sehingga utilisasi host optimal.
Penelitian mengenai virtualisasi server yang lain pula pernah dilakukan oleh Anang
Wijatmiko, 2012 tentang Penggunaan Teknologi Virtualisasi Dalam Pengaturan Multi
Server Guna Meningkatkan Mutu Pendidikan (Studi Kasus Di SMA Muhammadiyah 1
Ponorogo). Pada penelitian ini menjelaskan tentang implementasi Paket Aplikasi
Sekolah (PAS) Server, Web Server, dan Router. Setelah dilakukan implementasi
virtualisasi server, kemudian dilakukan proses pengujian terhadap infrastruktur yang
telah dibangun untuk mengukur tingkat keberhasilan.
Dari hasil perbandingan diantara kedua penelitian yang ditemukan beberapa perbedaan,
yaitu pada penelitian pertama melakukan implementasi pada infrastruktur yang telah
berjalan. Untuk menguji keberhasilan implementasi dilakukan pengujian performa atau
isolasi kinerja. Sedangkan pada penelitian kedua implementasi dilakukan pada
infrastruktur yang baru, dan untuk menguji keberhasilan implementasi dilakukan
pengujian pada konektifitas antara infrastruktur terhadap server virtual yang telah
dibuat.
Dari hasil perbandingan yang dilakukan pada penelitian-penelitian di atas, penulis
bermaksud akan memadukan hasil dari perbandingan di antara kedua penelitian
tersebut, dimana pada penelitian ini penulis akan melakukan implementasi virtualisasi
server pada topologi Star studi kasus pada kantor Pengadilan Tinggi Gorontalo dengan
melakukan pengujian konektifitas antara infrastruktur terhadap server virtual yang telah
dibuat.
6

Objek Penelitian
Pada penelitian ini penulis akan melakukan penelitian pada Pengadilan Tinggi
Gorontalo. Objek penelitian dilakukan pada Bagian Humas dan IT guna peninjauan
secara langsung sistem yang sudah berjalan pada proses transparansi informasi di
Pengadilan Tinggi Gorontalo.

Metode Penelitian
• Tipe 1 (bare metal) Hypervisor yang berjalan langsung di atas perangkat keras yang
kita miliki
• Tipe 2 (host) Hypervisor berjalan di dalam Sistem Operasi.

Tahapan Penelitian
1. Menganalisis permasalahan mengenai ketersediaan server pada objek penelitian
2. Menganalisis kebutuhan user akan server.
3. Menganalisis spesifikasi server yang akan digunakan
4. Implementasi virtualisasi server dengan langkah-langkah sebagai berikut :
− Pembuatan infrastruktur Virtualisasi Server menggunakan tool Proxmox VE.
1. Installasi Proxmox VE.
2. Konfigurasi internal network server
3. Upload file image Sistem Operasi yang akan dipasang sebagai server.
− Membuat Virtual Server
4. Membuat mesin virtual dengan konfigurasi hardware yang dibutuhkan
untuk server yang akan diinstall disesuaikan dengan jumlah inti (4 core)
yang ada pada server.
− Installasi dan konfigurasi Sistem Operasi pada server virtual yang telah dibuat.
− Konfigurasi routing server pada Router Mikrotik.
5. Menganalisis keberhasilan konektifitas dari hasil implementasi virtualisasi server.

Untuk lebih jelasnya urutan langkah-langkah yang akan dibuat seperti terlihat pada
gambar di bawah ini.
7

Gambar 1. Tahapan Penelitian


8

HASIL DAN PEMBAHASAN


Implementasi Virtualisasi Server Pada Topologi Star
Implementasi virtualisasi server tidak mengubah struktur topologi dan mekanisme kerja
jaringan. Perubahan hanya terdapat pada server-server yang menjadi bagian dari
topologi jaringan pada objek penelitian.

Gambar 2. Sebelum implementasi Gambar 3. Sesudah implementasi

Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan informasi di kantor Pengadilan Tinggi


Gorontalo, diperlukan 3 server untuk menjalankan 3 aplikasi. Dengan konfigurasi dan
pengaturan yang seimbang dengan beban kerja server didapatkan optimalisasi
penggunaan resource pada server yang digunakan dengan spesifikasi Processor 4 inti,
memory 4GB, harddisk 1 TerraByte.
Pembagian beban kinerja resource inti dari sebuah server yaitu Processor dan
RAM, setelah diimplementasikan virtualisasi server jumlah inti yang dapat digunakan
oleh host server hanya 1 inti, karena untuk 3 inti yang lainnya telah digunakan pada
server-server virtual. Begitu juga dengan penggunaan RAM, Ram yang dimiliki host
sebelum implementasi adalah 4 GB, namun setelah implementasi virtualisasi server,
host server hanya dapat menggunakan 1 GB RAM karena 3 GB telah dibagi ke server
virtual. Pembagian penggunaan harddisk juga diimplementasikan, pada server virtual
diberikan kuota sejumlah kebutuhan sistem, sedangkan sisa kuota harddisk yang tidak
digunakan oleh virtual server yaitu 580 GB akan digunakan sebagai cadangan space jika
sewaktu-waktu terdapat virtual server yang membutuhkan penambahan storage, selain
itu juga sisa harddisk yang belum digunakan akan dimanfaatkan oleh host server
sebagai dynamic swap untuk menjaga kestabilan sistem dari overload RAM.

Gambar 4. Penggunaan Sumber Daya Server


Konfigurasi juga dilakukan pada router mikrotik, dimana router ini mengatur
seluruh lalu lintas data pada jaringan intranet dan internet objek penelitian. Pada
keadaan sebelum penelitian, masing-masing server memiliki IP Address yang tidak
9

berada dalam range IP Address yang sama. Setelah dilakukan implementasi virtualisasi
server, perlu dilakukan bridging networking dari host ke virtual server. Hal ini
dilakukan agar tidak terjadi NAT (Network Address Translation) secara berulang, yang
dapat mengakibatkan sulitnya mengontrol lalu lintas data secara terpusat. Pada keadaan
sebelum implementasi virtualisasi server, konfigurasi IP Address untuk server adalah
192.168.100.0/30 yang artinya ada 2 IP Address yang dapat digunakan yaitu
192.168.100.1 - 192.168.100.2 dan IP 192.168.100.3 sebagai broadcast. Setelah
dilakukan virtualisasi server, konfigurasi IP Address diganti dengan 192.168.100.0/24
yang artinya ada 254 IP Address yang dapat digunakan yaitu 192.168.100.1 -
192.168.100.254 dan IP 192.168.100.255 sebagai broadcast. Selain itu konfigurasi pada
NAT untuk pembelokan trafik jaringan ke proxy disesuaikan dengan IP Address server
proxy yang baru yaitu 192.168.100.5, dimana sebelumnya IP Address server proxy
adalah 192.168.7.2.
Setelah implementasi teknologi virtualisasi server, selanjutnya dilakukan
pengujian terhadap kinerja server virtual. Pengujian dilakukan pada workload web dan
proses content caching dan video caching.

Gambar 5. Workload CTS Server

Gambar 6. Workload SIAPT Server

Gambar 7. Content caching


10

Kendala yang dihadapi penulis saat melakukan tahapan-tahapan penelitian yaitu


Proxmox VE belum mendukung akses langsung media penyimpanan. Hal ini
mengakibatkan kurang efektifnya pada saat akan melakukan maintenance. Di sisi lain
hal ini juga menjadi keuntungan bagi server yaitu memberi proteksi terhadap server
virtual agar tidak langsung dapat diakses dari luar host server secara fisik.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pengujian sistem dapat diketahui sebagai
berikut :
1. Sistem virtualisasi sangat membantu dalam solusi optimalisasi penggunaan resource
yang ada.
2. Sistem virtualisasi dengan level hardware lebih baik dari level software karena
server virtual dapat melakukan akses langsung terhadap hardware.
3. Proses administrasi dan konfigurasi menggunakan proxmox lebih fleksibel dan
mudah karena menggunakan antarmuka web sehingga dapat dijalankan di berbagai
platform.
4. Sistem virtualisasi merupakan salah satu cara untuk penghematan anggaran dan
penghematan penggunaan resource server yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2004. "Comparison". http://www.proxmox.com/products/proxmox-ve/comparison/. Diakses 27


Juli 2012.
Isa, M, S. 2006. Penerapan Konsolidasi Server Menggunakan Teknologi Virtualisasi, (online), Vol.1,
No.2, (http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/1582/1357, diakses 18 April 2012)
Anonim. 2008. "Proxmox". http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Proxmox. Diakses 27
Juli 2012.

Hernawati, K. 2010. Evisiensi Sumber Daya dengan Virtualisasi Server, (online), Vol.1, No. 1,
(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Kuswari%20Hernawati,
%20S.Si.,M.Kom./Efisiensi%20Sumber%20Daya%20dengan%20Virtualisasi%20Server.pdf,
diakses 18 April 2012)

Garnieri, H, M. 2010. Desain dan Implementasi Virtualisasi Server di PT THIESS Contractors Indonesia
Tahun 2010, (online), vol.1, No. 1, (http://pulungan.staff.ugm.ac.id/students/garnieri-thesis.pdf,
diakses 18 April 2012)
Anonim. 2011. "Sekilas Tentang VMware". http://blogtutorialdel.com/2011/06/sekilas-tentang-vmware.
Diakses 27 April 2012.

Anonim. 2011. "Virtualisasi". http://www.cloudindonesia.or.id/. Diakses 30 Juli 2012.

Anonim. 2011. "Virtualization". http://wiki.openvz.org/Main_Page. Diakses 30 Juli 2012.


Sugianto, M. 2011. Panduan Virtualisasi dan Cloud Computing Pada Sistem Linux, (online), Vol.15
No.1, (http://vavai.com/wp-content/uploads/2011/01/Implementasi-Virtualisasi-Cloud-Computing-
pada-Sistem-Linux.pdf , diakses 1 Agustus 2012)

Institute Of Technology Purwadhika Nusantara. 2012. "Apa itu Virtualization?".


http://www.purwadhikapress.com/cloud-computing-virtualization.html. Diakses 02 Agustus 2012.
11

Anda mungkin juga menyukai