Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PENELITIAN

“Pengaruh Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya) Terhadap


Dismenore (Nyeri Haid)”
Dosen Mata Kuliah: Prima Nanda Fauzia, Ssi. Msi.

Disusun Oleh :

1. Alma Fitrah Ramadhan (1011201006)


2. Dhea Caniago (1011201126)
3. Laura Ivanna Alycia BR Simanjuntak (1011201054)
4. Lutfi Nur Afidah (1011201056)
5. M Naufal Ramzy Fahd (1011201059)
6. Muhammad Taufiq Pratama (1011201065)

UNIVERSITAS MH.THAMRIN JAKARTA


PROGRAM STUDI D3 ANALIS KESEHATAN
Jl. Raya Pondok Gede No.23-25 Kramat Jati, Jakarta Timur, 13550
Telephone: 021 8096411 Ext 1107 FAX: +1 0123-4567-8900
2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah SWT atas nikmat dan pertolongannya sehingga kami
dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dengan baik dan tepat waktu. Shalawat serta
salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad
SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama
Islam yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan tugas proposal ini yang berjudul
“Pengaruh Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya) Terhadap Dismenore Setelah Pemberian
Rutin Selama 3 bulan”. Disamping itu, kami mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak/sumber yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini, sehingga proposal ini
dapat tersusun dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada
ibu Prima Nanda Fauzia, Ssi. Msi. selaku Dosen Mata Kuliah Kewirausahaan atas bimbingan
beliau kepada kami
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan dalam penyusunannya, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik
terhadap tugas makalah ini agar menjadi pembelajaran kedepannya.

Jakarta, 2 Desember 2021


Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia kaya akan ragam budaya. Kekayaan yang meliputi adat istiadat, budaya,
bahasa, busana, cita rasa kuliner dan juga pengobatan tradisional. Sejak dahulu kala
masyarakat Indonesia telah mengenal pengobatan tradisional. Pengobatan ini
mengoptimalkan sumber daya alam, terutama tumbuh-tumbuhan di sekitar lingkungan
masyarakat. Dari bahan-bahan yang mudah di cari tersebut dapat diperoleh berbagai obat
untuk mengobati masyarakat.
Pepaya (Carica papaya) adalah tumbuhan yang sering dijumpai masyarakat
Indonesia. Tanaman ini sudah dikenal sejak dahulu dan sangat dekat dengan kehidupan
masyarakat. Semua bagian dari tanaman ini dapat dimanfaatkan. Salah satu bagian dari
tumbuhan ini yang sering dimanfaatkan adalah daunnya. Daun pepaya banyak digunakan
dalam pengobatan tradisional. Salah satunya sebagai obat sakit menstruasi (dismenore) saat
wanita mengalami menstruasi. Daun pepaya dipercaya dapat meredakan gejala dismenore.
Dalam penelitian ini kami mencoba untuk meneliti pengaruh apa yang ditimbulkan setelah
pemberian ekstrak daun pepaya secara rutin selama 3 bulan terhadap sakit menstruasi
(dismenore).

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ekstrak daun pepaya dapat meringankan sakit menstruasi (dismenore)?


2. Apakah terdapat efek samping dari pemberian secara rutin ekstrak daun pepaya saat
menstruasi selama 3 bulan?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah ekstrak daun pepaya dapat meringankan sakit menstruasi
(dismenore)
2. Untuk mengetahui apakah terdapat efek samping dari pemberian secara rutin
ekstrak daun pepaya saat

D. Ruang Lingkup

E. Luaran yang diharapkan

1. Luaran yang dihasilkan dari penelitian ini adalah Ekstrak Daun Pepaya yang
bermanfaat sebagai pengobatan alami
2. Bubuk minuman Ekstrak Daun Pepaya ini dapat menjadi solusi bagi para wanita yang
mengalami sakit saat menstruasi (dismenore) dengan penggunaan bahan yang alami
dibandingkan harus mengonsumsi obat kimia
BAB II

Tinjauan Pustaka

A. DAUN TANAMAN PEPAYA (Carica papaya L.)

1. Klasifikasi Tanaman Pepaya


Kingdom : Plantae
Pilum : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Violales
Family : Caricaceae
Genus : Carica
Species : Carica Papaya L.
2. Morfologi Daun Pepaya
Daun pepaya merupakan daun tunggal, berukuran besar, dan bercangap, juga
mempunyai bagian-bagian daun lengkap (falicum completum) berupa pelepah atau
upih daun (vagina), tangkai daun (petiolus), dan helaian daun (lamina). Dilihat dari
susunan tulang daunnya, daun pepaya termasuk daun- daun yang bertulang menjari
(palmineruis). Daun pepaya mempunyai bangun bulat (orbicularis), ujung daun yang
meruncing, tangkai daun yang panjang dan berongga.
3. Habitat
Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari family caricaceae yang berasal
dari Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar meksiko dan Coasta
Rica. Tanaman pepaya bnayak ditanam orang, baik di daerah tropis maupun sub
tropis, di daerah- daerah basah maupun daerah kering, atau di daerah dataran dan
pegunungan ( sampai 100 mdpl).
B. KANDUNGAN KIMIA DAUN PEPAYA

Berdasarkan penelitian para ahli, daun pepaya diketahui mengandung 35 mg/100 mg


tocophenol. Sementara itu, daun pepaya muda juga diketahui mengandung zat
bernama alkaloid juga enzim papain. Enzim ini identik dengan getah berwarna putih
kental. Fungsi dari enzim ini sendiri adalah untuk memecah protein sebab bersifat
proteolitik. Sedangkan pada daun papaya yang sudah tua, senyawa yang dominan
adalah fenolik. Secara umum, daun papaya mengandung 3 varian enzim yakni papain
sebanyak 10%, khimoprotein sebanyak 45%, dan juga lisozim sebanyak 20% per 100%.
Enzim khimoprotein sendiri berfungsi sebagai katalisator dalam reaksi hidrolisis antara
protein dengan polipeptida. Sementar itu enzim lisozim berperan sebagai anti-bakteri
dan bekerja dengan cara memcah dinding sel bakteri.
Rasa pahit pada daun pepaya disebabkan oleh kandungan senyawa alkaloid karpain
(C14H25NO2). Zat ini sangat ampuh untuk menurunkan demam,nyeri saat menstruasi,
mereduksi tekanan darah, dan membunuh mikroba seperti amuba. Sementara itu,
kandungan enzim papain pada daun papaya khususnya yang masih muda dapat
melembutkan daging dan ampun digunakan sebagai pemulih jaringan kulit yang luka.

C. NYERI SAAT MENSTRUASI

1. Fisiologi Menstruasi
Panjang siklus menstruasi rata-rata 28 + 3 hari dan durasi rata-rata hari
menstruasi 5 + 2 hari dengan total kehilangan darah kurang lebih 130 ml. Saat
menstruasi terdapat keluhan-keluhan diantaranya adalah dismenore primer.
Dismenore primer adalah dismenore atau nyeri haid yang terjadi tanpa adanya
kelainan ginekologi. Nyeri haid berhubungan dengan prostaglandin endometrial dan
leukotrien. Proses ovulasi sebagai respons peningkatan produksi progesteron, asam
lemak akan meningkat dalam fosfolipid membran sel. Kemudian asam arakidonat dan
asam lemak omega-7 lainnya dilepaskan memulai aliran mekanisme prostaglandin dan
leukotrien dalam uterus. Kemudian berakibat pada termediasinya respons inflamasi
dan tegang saat menstruasi. Nyeri pada saat menstruasi terjadi karena adanya jumlah
prostaglandin yang berlebihan pada pembuluh sehingga merangsang hiperaktivitas
uterus. Peningkatan prostaglandin menyebabkan kontraksi myometrium meningkat
sehingga mengakibatkan aliran darah haid berkurang dan otot dinding uterus
mengalami iskemik dan disintegrasi endometrium dan dapat menyebabkan
rangsangan pada serabut saraf nyeri yang terdapat pada uterus meningkat. Hormon
FSH (Folikel Stimulating Hormons) dan LH (Luteinesing Hormons) memberi sinyal pada
telur didalam indungnya untuk mulai berkembang. Tak lama kemudian, sebuah telur
dilepaskan dari indungnya dan mulai bergerak menuju tuba fallopi, terus ke rahim. Jika
telur tidak dibuahi oleh sperma, lapisan rahim dalam akan berpisah dari dinding uterus
dan mulai luruh serta akan dikeluarkan melalui vagina sehingga timbul rasa nyeri.
Gejala yang dirasakan adalah nyeri panggul atau perut bagian bawah (umumnya
berlangsung 8–72 jam), yang menjalar kepunggung dan sepanjang paha, terjadi
sebelum dan selama menstruasi.

2. Patofisiologi Nyeri Menstruasi


Nyeri menstruasi adalah nyeri saat menstruasi yang sedemikian beratnya
sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara
hidup sehari-hari untuk beberapa jam atau beberapa hari (Dawood, 2006). Nyeri
menstruasi digolongkan menjadi 2 yaitu nyeri menstruasi primer dan nyeri menstruasi
sekunder. Nyeri menstruasi primer disebut sebagai nyeri menstruasi sejati, intrinsik,
esensial atau fungsional, timbul sejak menars, biasanya pada bulan-bulan atau tahun-
tahun pertama menstruasi. Terjadi pada usia antara 15 sampai 25 tahun dan
kemudian hilang pada usia akhir 20-an atau awal 30-an dan tidak dijumpai kelainan
alat-alat kandungan. Nyeri menstruasi sekunder, dimulai pada usia dewasa,
menyerang wanita yang semula bebas dari nyeri menstruasi. Disebabkan oleh adanya
kelainan alat-alat kandungan, misalnya endometriosis, peradangan di daerah panggul,
tumor kandungan, dan sebagainya.

D. NYERI HAID SESUDAH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN PEPAYA


Hasil penelitian diperoleh data bahwa dari 15 responden atau siswi SMP Negeri
31 Semarang sesudah diberikan terapi ekstrak rebusan daun pepaya diperoleh hasil
bahwa sebanyak 14 siswi (93,3%) mengalami nyeri skala ringan, sedangkan sebanyak 1
siswi (6,7%) mengalami nyeri dengan skala sedang. Berdasarkan data bahwa dari 15
responden atau siswi SMP Negeri 31 Semarang sesudah diberikan terapi ekstrak daun
pepaya diperoleh hasil bahwa sebanyak 14 siswi (93,3%) mengalami nyeri skala ringan.
Hal ini dikarenakan daun pepaya (folium papaya) memiliki kandungan Vitamin E yang
dapat mengurangi nyeri haid, melalui hambatan terhadap biosintesis prostaglandin di
mana Vitamin E akan menekan aktivitas ensim fosfolipase A dan siklooksigenase
melalui penghambatan aktivasi post translasi siklooksigenase sehingga akan
menghambat produksi prostaglandin. Sebaliknya vitamin E juga meningkatkan
produksi prostasiklin dan PGE2 yang berfungsi sebagai vasodilator yang bisa
merelaksasi otot polos uterus. Hasil penelitian tersebut didukung oleh pendapat Heny
Ekawati pada tahun 2015 dengan judul “Pengaruh Pemberian Daun Pepaya (folium
Papaya) Terhadap Penurunan Nyeri Haid (Dismenorea) Pada Remaja Putri Di
Madrasah Diniah Tarbiyatul Ulum Wustho Pilang Laren Lamongan. Lamongan : STIKES
Muhammadiyah Lamongan” bahwa sebagian besar responden mengalami nyeri
ringan. Hal ini disebabkan karena daun pepaya mempunyai kandungan analgesik yang
dapat mengurangi nyeri haid (desminor). Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Darma pada tahun 2013 yang berjudul “Efektifitas Rebusan Daun
Pepaya terhadap Penurunan Nyeri saat Menstruasi pada Mahasiswi PSIK
UR”menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata nyeri
menstruasi sebelum dan sesudah diberikan rebusan daun papaya yang dimana rata-
rata intensitas nyeri setelah diberikan rebusan daun pepaya pada kelompok
eksperimen adalah 2,05. Hal ini dikarenakan kandungan yang terdapat pada daun
pepaya seperti vitamin E dan Magnesium yang dapat menurunkan nyeri desminor dan
magnesium memiliki efek langsung pada tekanan pembuluh darah sehingga dapat
mempengaruhi kontraktilitas, ketegangan dan relaksasi otot polos uterus.
BAB III
Metode Pelaksanaan

A. Waktu dan Tempat Penelitian


 Waktu: 24 September 2018
 Tempat Penelitian: SMP Negeri 31 Semarang

B. Populasi dan Sampel


 Populasi: Siswi SMP Negeri 31 Semarang
 Sampel: Siswi berusia 13 tahun sebanyak 10 orang, siswi berusia 14 tahun
sebanyak 3 orang, dan siswi berusia 15 tahun sebanyak 2 orang

C. Variabel
 Variabel Bebas: Usia sampel
Usia sampel berkisar 13-15 tahun. Dengan rincian: Siswi berusia 13 tahun
sebanyak 10 orang, siswi berusia 14 tahun sebanyak 3 orang, dan siswi berusia
15 tahun sebanyak 2 orang
 Variabel Kontrol: Dosis ekstrak daun pepaya, waktu pemberian ekstrak daun
pepaya
 Variabel Terikat: Gejala sakit menstruasi

D. Alat dan Bahan


 Alat:
1. Oven
2. Blender
3. Panci
4. Saringan
5. Kompor
6. Timbangan
 Bahan:
1. Daun Pepaya
2. Asam jawa
3. Garam
4. Air

E. Langkah Kerja
1. Cuci terlebih dahulu daun pepaya hingga bersih

2. Lalu keringkan daun pepaya di dalam oven dengan suhu 370C selama ± 5 hari.
3. Kemudian daun pepaya yang telah kering di haluskan dengan blender sampai
menjadi tepung daun pepaya.
4. Setelah itu timbang tepung daun pepaya sebanyak 500 gram
5. Kemudian rendam dengan air sekitar 1000ml dalam panci dan tambahkan 10
gram asam jawa dan 10 gram garam untuk mengurangi rasa pahit
6. Rebus sampai air rebusan sampai tinggal setengahnya
7. Kemudian saring cairan agar tidak ada ampas/bahan yang tidak larut yang
terbawa
8. Dosis untuk 1 orang sebanyak 20ml, sisanya dapat disimpan di dalam lemari es,
bisa bertahan hingga 3 hari.
BAB IV
Biaya dan Jadwal Kegiatan

I. Biaya Penelitian

II. Jadwal Penelitian


No Waktu Kegiatan
.
1. September 2018 Minggu ke-1 Persiapan dan pengambilan
sampel
2. September 2018 Minggu ke-2 sampai Desember Penelitan dan pengambilan data
2018 Minggu ke-2
3. Desember 2018 Minggu ke-3 Pengolahan data
4. Desember 2018 Minggu ke-4 Penyusunan laporan penelitian
BAB V
Produk Kewirausahaan

Ekstrak Daun Pepaya Ekstrak Daun Pepaya Setelah


Dalam Bentuk Bubuk Diseduh
BAB VI
PENUTUP

Demikianlah Proposal Penelitian “Pengaruh Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya)


Terhadap Dismenore (Nyeri Haid)” ini kami buat untuk di pertimbangkan sebagai mana
mestinya. Semoga dapat memberikan mafaat untuk sesama dan juga tentunya kami
mengharapkan adanya dukungan dari semua pihak. Kami mohon maaf apabila dalam
proposal ini masih memiliki banyak kekurangan.
DAFTAR PUSTAKA

 Sumber Buku
Akhtar, Begum K. 2011. Review Article: Dysmenorrhea And Pelvic Pain: A Common
Adolescent Reproductive Heatlth Problem. The ORION Vol.10, September
Antao, V., Black, A., Burnett, M., Feldman, K., R. Robert, M. 2005. Primary dysmenorrheal on
Hispanic Female Adolescent, Arch PediatrAdolese Med;154;1226-1229
Cunningham, Gary., Gant, Norman., Leveno, Kenneth. 2001. Obsterics: International Edition.
Mc-Graw-Hill
Dawood, M. 2006. Primary Dysmenorhhea in Pathogenesis and Management. Journal
Obstetric and Gynaecology. Vol. 108, No.2, August, Published by Lippincott Williams &
Walkins. ISSN: 0029-7844/06
Eby, George. 2006. Zink Treartment Prevents Dysmenorrhea. Medical Hypotheses
(2007);69;297;3D1. Elsevier.

 Sumber website:
www.carakhasiatmanfaat.com
www.pintarsains.blogspot.com
www.googleweblight.com
www.asrie02.blogspot.com
www.petanihebat.com
http://stikeswh.ac.id:8082/journal/index.php/jners/article/download/336/342

Anda mungkin juga menyukai