Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allah SWT atas nikmat dan pertolongannya sehingga kami
dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dengan baik dan tepat waktu. Shalawat serta
salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad
SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama
Islam yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan tugas proposal ini yang berjudul
“Pengaruh Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya) Terhadap Dismenore Setelah Pemberian
Rutin Selama 3 bulan”. Disamping itu, kami mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak/sumber yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini, sehingga proposal ini
dapat tersusun dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada
ibu Prima Nanda Fauzia, Ssi. Msi. selaku Dosen Mata Kuliah Kewirausahaan atas bimbingan
beliau kepada kami
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan dalam penyusunannya, maka dari itu kami mengharapkan saran dan kritik
terhadap tugas makalah ini agar menjadi pembelajaran kedepannya.
A. Latar Belakang
Indonesia kaya akan ragam budaya. Kekayaan yang meliputi adat istiadat, budaya,
bahasa, busana, cita rasa kuliner dan juga pengobatan tradisional. Sejak dahulu kala
masyarakat Indonesia telah mengenal pengobatan tradisional. Pengobatan ini
mengoptimalkan sumber daya alam, terutama tumbuh-tumbuhan di sekitar lingkungan
masyarakat. Dari bahan-bahan yang mudah di cari tersebut dapat diperoleh berbagai obat
untuk mengobati masyarakat.
Pepaya (Carica papaya) adalah tumbuhan yang sering dijumpai masyarakat
Indonesia. Tanaman ini sudah dikenal sejak dahulu dan sangat dekat dengan kehidupan
masyarakat. Semua bagian dari tanaman ini dapat dimanfaatkan. Salah satu bagian dari
tumbuhan ini yang sering dimanfaatkan adalah daunnya. Daun pepaya banyak digunakan
dalam pengobatan tradisional. Salah satunya sebagai obat sakit menstruasi (dismenore) saat
wanita mengalami menstruasi. Daun pepaya dipercaya dapat meredakan gejala dismenore.
Dalam penelitian ini kami mencoba untuk meneliti pengaruh apa yang ditimbulkan setelah
pemberian ekstrak daun pepaya secara rutin selama 3 bulan terhadap sakit menstruasi
(dismenore).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah ekstrak daun pepaya dapat meringankan sakit menstruasi
(dismenore)
2. Untuk mengetahui apakah terdapat efek samping dari pemberian secara rutin
ekstrak daun pepaya saat
D. Ruang Lingkup
1. Luaran yang dihasilkan dari penelitian ini adalah Ekstrak Daun Pepaya yang
bermanfaat sebagai pengobatan alami
2. Bubuk minuman Ekstrak Daun Pepaya ini dapat menjadi solusi bagi para wanita yang
mengalami sakit saat menstruasi (dismenore) dengan penggunaan bahan yang alami
dibandingkan harus mengonsumsi obat kimia
BAB II
Tinjauan Pustaka
1. Fisiologi Menstruasi
Panjang siklus menstruasi rata-rata 28 + 3 hari dan durasi rata-rata hari
menstruasi 5 + 2 hari dengan total kehilangan darah kurang lebih 130 ml. Saat
menstruasi terdapat keluhan-keluhan diantaranya adalah dismenore primer.
Dismenore primer adalah dismenore atau nyeri haid yang terjadi tanpa adanya
kelainan ginekologi. Nyeri haid berhubungan dengan prostaglandin endometrial dan
leukotrien. Proses ovulasi sebagai respons peningkatan produksi progesteron, asam
lemak akan meningkat dalam fosfolipid membran sel. Kemudian asam arakidonat dan
asam lemak omega-7 lainnya dilepaskan memulai aliran mekanisme prostaglandin dan
leukotrien dalam uterus. Kemudian berakibat pada termediasinya respons inflamasi
dan tegang saat menstruasi. Nyeri pada saat menstruasi terjadi karena adanya jumlah
prostaglandin yang berlebihan pada pembuluh sehingga merangsang hiperaktivitas
uterus. Peningkatan prostaglandin menyebabkan kontraksi myometrium meningkat
sehingga mengakibatkan aliran darah haid berkurang dan otot dinding uterus
mengalami iskemik dan disintegrasi endometrium dan dapat menyebabkan
rangsangan pada serabut saraf nyeri yang terdapat pada uterus meningkat. Hormon
FSH (Folikel Stimulating Hormons) dan LH (Luteinesing Hormons) memberi sinyal pada
telur didalam indungnya untuk mulai berkembang. Tak lama kemudian, sebuah telur
dilepaskan dari indungnya dan mulai bergerak menuju tuba fallopi, terus ke rahim. Jika
telur tidak dibuahi oleh sperma, lapisan rahim dalam akan berpisah dari dinding uterus
dan mulai luruh serta akan dikeluarkan melalui vagina sehingga timbul rasa nyeri.
Gejala yang dirasakan adalah nyeri panggul atau perut bagian bawah (umumnya
berlangsung 8–72 jam), yang menjalar kepunggung dan sepanjang paha, terjadi
sebelum dan selama menstruasi.
C. Variabel
Variabel Bebas: Usia sampel
Usia sampel berkisar 13-15 tahun. Dengan rincian: Siswi berusia 13 tahun
sebanyak 10 orang, siswi berusia 14 tahun sebanyak 3 orang, dan siswi berusia
15 tahun sebanyak 2 orang
Variabel Kontrol: Dosis ekstrak daun pepaya, waktu pemberian ekstrak daun
pepaya
Variabel Terikat: Gejala sakit menstruasi
E. Langkah Kerja
1. Cuci terlebih dahulu daun pepaya hingga bersih
2. Lalu keringkan daun pepaya di dalam oven dengan suhu 370C selama ± 5 hari.
3. Kemudian daun pepaya yang telah kering di haluskan dengan blender sampai
menjadi tepung daun pepaya.
4. Setelah itu timbang tepung daun pepaya sebanyak 500 gram
5. Kemudian rendam dengan air sekitar 1000ml dalam panci dan tambahkan 10
gram asam jawa dan 10 gram garam untuk mengurangi rasa pahit
6. Rebus sampai air rebusan sampai tinggal setengahnya
7. Kemudian saring cairan agar tidak ada ampas/bahan yang tidak larut yang
terbawa
8. Dosis untuk 1 orang sebanyak 20ml, sisanya dapat disimpan di dalam lemari es,
bisa bertahan hingga 3 hari.
BAB IV
Biaya dan Jadwal Kegiatan
I. Biaya Penelitian
Sumber Buku
Akhtar, Begum K. 2011. Review Article: Dysmenorrhea And Pelvic Pain: A Common
Adolescent Reproductive Heatlth Problem. The ORION Vol.10, September
Antao, V., Black, A., Burnett, M., Feldman, K., R. Robert, M. 2005. Primary dysmenorrheal on
Hispanic Female Adolescent, Arch PediatrAdolese Med;154;1226-1229
Cunningham, Gary., Gant, Norman., Leveno, Kenneth. 2001. Obsterics: International Edition.
Mc-Graw-Hill
Dawood, M. 2006. Primary Dysmenorhhea in Pathogenesis and Management. Journal
Obstetric and Gynaecology. Vol. 108, No.2, August, Published by Lippincott Williams &
Walkins. ISSN: 0029-7844/06
Eby, George. 2006. Zink Treartment Prevents Dysmenorrhea. Medical Hypotheses
(2007);69;297;3D1. Elsevier.
Sumber website:
www.carakhasiatmanfaat.com
www.pintarsains.blogspot.com
www.googleweblight.com
www.asrie02.blogspot.com
www.petanihebat.com
http://stikeswh.ac.id:8082/journal/index.php/jners/article/download/336/342