Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN PEMBINAAN KADER KESEHATAN


REMAJA DISEKOLAH

I. PENDAHULUAN

Hidup bersih, sehat, bahagia dan sejahtera lahir batin adalah dambaan setiap
orang. Hidup berkecukupan materi bukan jaminan bagi seseorang bisa hidup sehat dan
bahagia. Mereka yang kurang dari sisi materi juga bisa menikmati hidup sehat dan
bahagia. Sebab, kesehatan terkait erat dengan perilaku atau budaya. Perubahan
perilaku atau budaya membutuhkan edukasi yang terus menerus. Pemerintah sudah
cukup lama mengampanyekan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), salah satunya
adalah penggunaan air bersih baik untuk kebutuhan air minum, mandi, mencuci dan
jamban. Perilaku hidup bersih dan sehat perlu ditekankan sejak dini, mulai sejak bayi,
todler, prasekolah, sekolah hingga dewasa. Pada masa sekolah, fokus utama yang bisa
menggerakkan perilaku hidup bersih dan sehat adalah dokter kecil (kader tiwisada)
pada tingkat SD/MI, sedangkan pada tingkat SLTP disebut Kader Kesehatan Remaja.
Usia anak remaja merupakan masa yang rawan, bukan anak-anak lagi dan juga bukan
orang dewasa, dan mereka masih mencari jati diri. Masa inilah yang perlu juga
menjadi perhatian kita. Sebagai salah satu wujud kepedulian pemerintah pada remaja
dimana remaja pada masa mendatang yang akan menjadi generasi penerus bangsa
pemerintah melalui departemen kesehatan menggalakan program PKPR ( Pelayanan
Kesehatan Peduli Remaja ).

Sejak tahun 2003, Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). yang


ditujukan dan dapat dijangkau remaja, menyenangkan, menerima remaja dengan
tangan terbuka, menghargai remaja, menjaga kerahasiaan, peka akan kebutuhan
terkait dengan kesehatannya, serta efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan dan
selera remaja diperkenalkan dan dijalankan di puskesmas.
II. LATAR BELAKANG
A. KADER KESEHATAN REMAJA (KKR)
1. Definisi

Istilah kader, umumnya menunjukkan pada pengertian kelompok elite


atau inti sebagai bagian kelompok yang terpenting dan yang telah lulus dalam
proses seleksi. Adapun pengertian kader yang lebih operasional adalah seseorang
yang telah menyetujui dan meyakini kebenaran suatu tujuan dari suatu kelompok
tertentu, kemudian secara terus menerus dan setia turut berjuang dalam proses
pencapaian tujuan yang telah disetujui dan diyakini itu (Imawan Wahyudi,
2002:9).

2. Definisi Kader Kesehatan

Bahwa dimana anggotanya berasal dari lingkungan setempat, dipilih


oleh orang-orang yang ada di lingkungan itu sendiri dan bekerja sama secara
sukarela. Secara umum istilah kader kesehatan yaitu kader-kader yang dipilih
oleh lingkungan setempat untuk menjadi penyelenggara. Banyak para ahli
mengemukakan mengenai pengertian tentang kader kesehatan antara lain:L. A.
Gunawan memberikan batasan tentang kader kesehatan: “kader kesehatan
dinamakan juga promotor kesehtan desa (prokes) adalah tenaga sukarela yang
dipilih oleh dari masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat”
Direktorat bina peran serta masyarakat Depkes RI memberikan batasan
kader:“Kader adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh
masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela”.

3. Definisi Remaja

Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa,


berumur Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 s/d 24 th. Namun jika
pada usia remaja sudah menikah maka ia sudah tergolong dalam kelompok dewasa.
Sebaliknya jika usia remaja sudah dilewati tapi masih tergantung pada orang tua maka ia
masih digolongkan dalam kelompok remaja. Masa ini harus lebih diperhatikan oleh orang
tua karena apabila tidak ditanggapi remaja dapat melakukan penyimpangan-penyimpangan
moral dan etika yang dapat merusak dirinya sendiri. Dalam masa remaja sifat kesadaranya
masih ENTROPY (keadaan dimana kesadaran manusia belum tersusun rapi) walaupun
isinya sudah banyak (ilmu pengetahuan,perasaan, dan sebagainya). Arti remaja sendiri
adalah :

1. individu yang brkembang dari saat pertama kali menunjukan tanda-tanda


seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksualnya.
2. individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari
kanak-kanak menjadi dewasa.
3. terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada
keadaan yang relatif lebih mandiri.

Dalam perkembangan remaja pada saat ini,banyak remaja yang


melakukan penyimpangan seperti sexs bebas,narkoba, dan sebagainya hal ini
tentu membuat resah para orang tua.tak jarang banyak remaja yang melakukan
tindakan-tindakan berbahaya karena telah terjerumus narkoba dan pergaulan
bebas lainya,terkadang hanya demi narkoba remaja nekat melakukan tindak
kriminal demi mendapat kan barang haram tersebut.

4. Definisi Kader Kesehatan Remaja

Dokter Kecil dan kader Kesehatan Remaja adalah peserta didik yang
dipilih guru guna ikut melaksanakan sebagian usaha pelayanan kesehatan
terhadap diri sendiri, kelurga, teman peserta didik pada khususnya dan sekolah
pada umumnya. Kader Kesehatan Remaja atau Kader UKS (pada jenjang SMP
dan SMA) adalah siswa yang memenuhi kriteria dan telah terlatih untuk ikut
melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap
diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya. Kader kesehatan Remaja adalah
kader kesehatan sekolah yang biasanya berasal dari murid kelas 1 dan 2 SMP dan
sederajat, murid kelas 1 dan 2 SMA/SMK atau sederajat yang telah mendaptkan
pelatihan Kader Kesehatan Remaja. Kader Kesehatan Remaja juga diartikan
kader yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan remaja yang mau membantu
bersama-sama memecahkan permasalah kesehatan khususnya pada remaja.

5. Dasar Pembentukan KKR

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992


tentang kesehatan pasal 17, dinyatakan bahwa kesehatan anak diselenggarakan
untuk mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan anak dan kesehatan anak
dilakukan melalui peningkatan kesehatan anak dalam kandungan, masa bayi,
masa balita, usia pra sekolah dan usia sekolah. Selanjutnya dalam pasal 45
dinyatakan bahwa kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga
peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal
menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Di samping itu kesehatan
sekolah juga diarahkan untuk memupuk kebiasaan hidup sehat agar memiliki
pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat
aktif berpartisipasi dalam usaha peningkatan kesehatan, baik di sekolah, rumah
tangga maupun dalam lingkungan masyarakat.
Konsep hidup sehat yang tercermin pada perilaku sehat dalam
lingkungan sehat perlu diperkenalkan seawal mungkin kepada generasi penerus
dan selanjutnya dihayati dan diamalkan. Peserta didik bukanlah lagi semata-mata
sebagai obyek pembangunan kesehatan melainkan sebagai subyek dan dengan
demikian diharapkan mereka dapat berperan secara sadar dan bertanggung jawab
dalam pembangunan kesehatan. Anak sekolah tingkat SMP dan SMA atau
sederajat memasuki usia remaja di mana periode ini terjadi pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat baik fisik, psikologis maupun intelektual. Remaja
didefinisikan sebagai masa peralihan dari kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan
usia remaja menurut WHO adalah 12 s/d 24 th. Namun jika pada usia remaja
sudah menikah maka ia sudah tergolong dalam kelompok dewasa. Sebaliknya
jika usia remaja sudah dilewati tapi masih tergantung pada orang tua maka ia
masih digolongkan dalam kelompok remaja.
6. Pertimbangan Pembentukan KKR

Mengingat permasalahan yang ada pada remaja khususnya anak sekolah


usia SMP dan SMA ataupun sederajat sangatlah komplek maka sangat perlu
adanya program untuk melakukan pencegahan maupun penanggulangan secara dini
yang melibatkan pihak sekolah dan kesehatan serta masayarakat. Oleh sebab itu
masa remaja merupakan tahap penting dalam siklus kehidupan manusia. Dikatakan
penting karena merupakan peralihan dari masa anak yang sangat tergantung kepada
orang lain ke masa dewasa yang mandiri dan bertanggung jawab. Di samping itu,
masa ini juga mengandung resiko akibat suatu masa transisi yang selalu membawa
cirri-ciri tertentu, yaitu kebimbangan, kebingu dan gejolak remaja seperti masalah
seks, kejiwaan dan tingkah laku eksprimental ( selalu ingin mencoba).
Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan suatu program yang
mendukung tingkat perkembangan masa remaja yang baik. Bentuk programnya
adalah Usaha Kesehatan Sekolah dengan salah satu kegiatannya yaitu
pembentukan kader kesehatan remaja yang melibatkan sekolah dan kesehatan
adalah pembentukan Dokter Kecil untuk tingkat SD/MI dan Kader Kesehatan
Remaja untuk tingkat SMP/Mts dan SMA/MA.

III. TUJUAN

Tujuan diadakannya pembentukan Dokter kecil/Kader Kesehatan Remaja adalah :


1. Agar peserta didik dapat menolong dirinya sendiri dan orang lain untuk hidup sehat
2. Agar peserta didik dapat membina teman-temannya dan berperan sebagai promotor
dan motivator dalam menjalankan usaha kesehatan terhadap diri masing-masing.
3. Agar peserta didik dapat membantu guru, keluarga dan masyarakat di sekolah dan di
luar sekolah.

IV. KEGIATAN
Pembinaan di sekolah lanjutan yang ada di kecamatan Sindangbarang

V. CARA PELAKSANAAN
Menyampaikan dan memberikan materi kepada kader remaja yang ada disekolah
lanjutan yaitu SMP, MTS, SMA, SMK, dan MA.

Anda mungkin juga menyukai