Anda di halaman 1dari 7

ANALISA JURNAL MINGGU KE DUA

STASE KEPERAWATAN ANAK


DI RUANG FAMBOYAN 9 RSUD Dr.MOEWARDI

DISUSUN OLEH :
LAILINA WAHDAH
071202027

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
TA 2021/2022
ANALISIS JURNAL
KEPERAWATAN ANAK

Nama Mahasiswa : Lailina Wahdah


NIM : 071202027
Analisis Jurnal : PICO

PELAKSANAAN CUCI TANGAN OLEH PERAWAT SEBELUM DAN


SESUDAH MELAKUKAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN 1907 – 0357)
(Ratna Dewi, Endang Purwaningsih)
Pola Analisis Analisis Jurnal Berdasarakan PICO
Problem (P) Dalam jurnal ini, problem atau masalah yang ditemukan dalam
jurnal yaitu Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
keperawatan untuk mencegah risiko infeksi.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
dengan pendekatan survei. Populasi pada penelitian ini berjumah
79 perawat dengan jumlah sampel sebanyak 66 orang. Teknik
pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan
menggunakan teknik pengamatan/observasi.
Intervention Intervensi yang dapat diberikan yaitu mencuci tangan sesuai
(I) prosedur
Comparator Tidak ada jurnal perbandingan dalam jurnal ini. dalam jurnal ini
(C) ditemukan antara kepatuhan perawata dalam cuci tangan sebelum
dan sesudah dilakukan tindakan. yaitu :
a. Penelitian terhadap 66 perawat terdapat 10 perawat (sekitar
15,15%) mencuci tangan sesuai dengan prosedur sebelum
melakukan tindakan keperawatan dan 56 perawat (sekitar
(84,85%) tidak mencuci tangan sesuai dengan prosedur
sebelum melakukan tindakan keperawatan.
b. Penelitian terhadap 66 perawat terdapat 40 perawat (sekitar
60,01%) mencuci tangan sesuai dengan prosedur sesudah
melakukan tindakan keperawatan dan 26 perawat (sekitar
39,39%) tidak mencuci tangan sesuai dengan prosedur
sesudah melakukan tindakan keperawatan.
Outcome (O) Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat di rumah sakit
setelah pasien dirawat minimal 3x24 jam. Salah satu faktor
ekstrinsik yang mempengaruhi infeksi nosokomial antara lain
meliputi petugas (dokter, perawat dan lain-lain). Jika perawat
yang mencuci tangan sebelum melakukan tindakan lebih sedikit
dibandingkan sesudah maka perawat dapat menjadi mediator
terjadinya infeksi nosokomial pada pasien.
Dalam praktik keperawatan dampak tidak mencuci tangan antara
lain dapat mempermudah kita tertular beberapa penyakit seperti
infeksi saluran pernapasan, penyakit kulit, penyakit gangguan
usus dan saluran pencernaan (diare, muntah), infeksi cacing dan
penyakit lain yang berpotensi kearah kematian

PENGETAHUAN MENCUCI TANGAN PENUNGGU PASIEN


MENGGUNAKAN LOTION ANTISEPTIC
(University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189 557)
(Nuniek Nizmah Fajriya)
Pola Analisis Analisis Jurnal Berdasarakan PICO
Problem (P) Dalam jurnal ini, problem atau masalah yang ditemukan dalam
jurnal yaitu pengetahuan mencuci tangan.
Desain penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel
menggunakan consequetive. Sampel berjumlah 156 responden.
Intervention Intervensi yang dapat diberikan yaitu :
(I) a. Mencuci tangan menggunakan lotion antiseptic
Comparator Tidak ada jurnal perbandingan dalam jurnal ini. dalam jurnal ini
(C) ditemukan bahwa pengetahuan penunggu pasien tentang cuci
tangan lotion antiseptic didapatkan hasil penelitian terbanyak
adalah responden yang berpengetahuan cukup 108 responden
(69,2 %).
Outcome (O) Pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien
merupakan kelompok yang paling berisiko terjadinya infeksi
nosokomial, karena infeksi ini dapat menular dari pasien ke
petugas kesehatan, dari pasien ke pengunjung atau keluarga
ataupun dari petugas ke pasien. Mencuci tangan merupakan
tindakan yang dilakukan dalam usaha untuk mencegah terjadinya
infeksi nosokomial.
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan dengan memberikan
kesadaran melalui kegiatan yang disebut pendidikan kesehatan
atau penyuluhan kesehatan. Sehingga dengan pengetahuannya
akan menimbulkan sikap dan akhirnya menyebabkan individu
atau kelompok akan berperilaku yang didasarkan pada kesadaran
dan kemauan individu yang bersangkutan

HUBUNGAN KEPATUHAN PERAWAT DENGAN PENERAPAN 5


MOMEN CUCI TANGAN DI RSUD KABUPATEN BUTON TAHUN 2020
(Public Health Journal, Vol. 1 No. 4. Desember, 2020 : 394-403. E-ISSN 2720-
2920. Wa Ode Dinda Agustin , Nurbaeti , Alfina Baharuddin)
Pola Analisis Analisis Jurnal Berdasarakan PICO
Problem (P) Dalam jurnal ini, problem atau masalah yang ditemukan dalam
jurnal yaitu kepatuhan mencuci tangan.
Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi
cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah
perawat di unit rawat inap berjumlah 60 orang, menggunakan
tehnik total sampling, tehnik analisis data yaitu analisis univariat
dan bivariat. Hasil analisis uji chi-square.
Intervention Intervensi yang dapat diberikan yaitu :
(I) a. Penerapan 5 momen cuci tangan
Comparator Tidak ada jurnal perbandingan dalam jurnal ini. Dalam jurnal ini
(C) ditemukan bahwa berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa sebesar 78.3% responden yang patuh dalam variabel
kepatuhan perawat.
Outcome (O) Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
dan gawat darurat. Kebersihan tangan adalah salah satu cara
mengurangi risiko infeksi dengan strategi 5 momen hand hygiene
(My Five Moments for Hand hygiene) yaitu sebelum kontak
dengan pasien, sebelum melakukan prosedur aseptik, setelah
terpapar dengan cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan
pasien, setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.

PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DAN KEJADIAN


PENYAKIT INFEKSI DALAM KELUARGA DI WILAYAH DESA
DONOHARJO KABUPATEN SLEMAN
(Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol. 11 No. 01 2020
e-issn : 2622-0148, p-issn : 2087-0035. Novita Sekarwati)
Pola Analisis Analisis Jurnal Berdasarakan PICO
Problem (P) Dalam jurnal ini, problem atau masalah yang ditemukan dalam
jurnal yaitu perilaku mencuci tangan dengan kejadian infeksi.
Penelitian menggunakan desain Cross sectional. Sampel diambil
sejumlah 100 keluarga dengan metode Proportional cluster
random sampling.
Intervention Intervensi yang dapat diberikan yaitu :
(I) a. Cuci tangan pakai sabun
Comparator Tidak ada jurnal perbandingan dalam jurnal ini. Dalam jurnal ini
(C) ditemukan bahwa kejadian penyakit infeksi dalam keluarga di
desa donoharjo masuk dalam kategori sakit (72%) dan yang
terbanyak di derita adalah influensa (29%)
Outcome (O) Salah satu indikator Perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan
rumah tangga adalah mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun. Mencuci tangan bermanfaat agar tangan menjadi bersih
dan dapat membunuh mikroorganisme yang ada di tangan, dan
telah dibuktikan dari study terdahulu dapat mencegah penyakit
infeksi di masyarakat seperti diare, Infeksi Saluran Pernafasan
Atas (ISPA) dan flu burung.
Kebiasaan mencuci tangan bermanfaat untuk menghilangkan
atau mengurangi mikroorganisme yang menempel di tangan.
Manfaat cuci tangan ini bisa di dapatkan secara maksimal apabila
dilakukan dengan menggunakan air bersih mengalir dan sabun.

HUBUNGAN PERILAKU KEBERSIHAN PERORANGAN DAN


LINGKUNGAN SERTA STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN INFEKSI
PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR KOTA JAMBI
(Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, Februari 2020, pp.232-236 ISSN
2549-4236. Gusti Lestari Handayani dan Abbasiah)
Pola Analisis Analisis Jurnal Berdasarakan PICO
Problem (P) Dalam jurnal ini, problem atau masalah yang ditemukan dalam
jurnal yaitu perilaku mencuci tangan dengan kejadian infeksi.
Desain penelitian dengan quasi eksperimen dengan rancangan
cross sectional.
Intervention Intervensi yang dapat diberikan yaitu :
(I) a. Kebersihan dengan cuci tangan
Comparator Tidak ada jurnal perbandingan dalam jurnal ini. Dalam jurnal ini
(C) ditemukan bahwa hasil penelitian didapatkan sebagian besar
responden yang memiliki perilaku kebersihan negatif pernah
mengalami penyakit infeksi dalam 6 bulan terakhir yaitu 66
orang (66%)
Outcome (O) Personal Hygiene adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang
individu secara pribadi untuk menjaga kebersihan dan kesehatan
diri guna meningkatkan kesejahteraan individu baik secara fisik
maupun psikis. Penyakit infeksi banyak dialami pada anak usia
sekolah antara lain diare, ispa dan status gizi yang kurang pada
anak sekolah dengan faktor penyebab yang salah satunya adalah
perilaku kebersihan perorangan dan lingkungan belum
terlaksana.

Anda mungkin juga menyukai