Anda di halaman 1dari 13

1.

Definisi mahasiswa

Mahasiswa merupakan sebutan untuk seseorang yang sedang menempuh atau


menjalani pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi seperti sekolah tinggi,
akademi, dan yang paling umum ialah universitas.

Para mahasiswa yang notabene adalah generasi muda, memiliki semangat yang
berkobar yang dapat menciptakan perubahan dalam masyarakat serta dalam sistem
pemerintahan. Hal ini dapat kita buktikan dengan melihat sejarah pada tahun 1998,
yaitu adanya gerakan mahasiswa yang dimana puncaknya itu disebabkan oleh krisis
moneter terjadi pada masa pemerintahan Soeharto, dan gerakan ini berhasil memaksa
Soeharto berhenti dari jabatannya sebagai Presiden RI setelah 32 tahun menjabat
sebagai presiden. Dan dalam gerakan tersebut para mahasiswa juga menyuarakan
tuntutan-tuntutannya yang menjadi kunci perubahan dalam sistem pemerintahan di
Indonesia.

Tri Dharma perguruan tinggi

Tri Dharma Perguruan Tinggi bukan hanya menjadi tanggung jawab mahasiswa.
Seluruh dosen (pendidik), serta orang – orang yang terlibat dalam proses
pembelajaran (sivitas akademika) memiliki tanggung jawab yang sama.

Pendidikan dan pengajaran : Pendidikan dan pengajaran yang baik akan


menghasilkan bibit unggul dari suatu perguruan tinggi yang akan mampu membawa
bangsa ini ke arah bangsa yang lebih maju. Sesuai dengan bunyi UUD 1945
“mencerdaskan kehidupan bangsa”

Pengabdian kepada masyarakat : Pada penelitian dan pengembangan mahasiswa harus


lebih cerdas, kritis dan kreatif dalam mejalankan perannya sebagai agent of change.
Dengan cara kita harus egaliter atau harus adil.

Penelitian dan pengembangan : Pada hal ini mahasiswa harus mampu bersosialisasi
dengan masyarakat dan mampu berkontribusi nyata.
2. Sikap yang harus dimiliki seorang mahasiswa :

 RASIONAL : mahasiswa dalam menyikap suatu permasalahan harus dengan


sikap yang rasional
 ANALITIS : memiliki kemampuan untuk menyelidiki secara mendalam
terhadap suatu permasalahan atau kasus tertentu
 KRITIS : memiliki tujuan untuk melakukan control dan perubahan kearah
yang ideal
 UNIVERSAL : sebagai tanggung jawab mahasiswa melingkupi personal,
masyarakat, nasional dan internasional
 SISTEMATIS : Mahasiswa sangat ditekankan kepada proses berpikir yang
sistematis
 REALISTIS : Mahasiswa harus mampu bersikap dan memiliki pandangan
yang realistis.
 RADIKAL : Mahasiswa dalam berfikir dan bertindak harus mampu
mengetahui sampai kepada hal yang mendasar
 KREATIF :Kreativitas akan muncul dari seorang yang berpikiran bebas

3. Sikap Mahasiswa menurut Al qur’an


 Memiliki keteguhan hati / prinsip yang kuat
Surah Al Kahfi ayat 10;
َْ ‫فْفَقَالىاْ َزبَّنَاْْ ٰاتِنَاْ ِمنْْلَّدن‬
01ْ‫كْ َزح َمةْْ َّو َهيِئْْلَنَا ْ ِمنْْاَم ِسنَاْ َزشَدا‬ ِْ ‫اِذْْاَ َويْال ِفتيَةْْاِلًَْالكَه‬.
(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa,
“Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah
petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami.”
Ayat ini menceritakan tentang kisah Ash-habul Kahfi (para pemuda penghuni gua).
Mereka rela meninggalkan kampung halamannya, meninggalkan keluarganya, serta
teman-temannya demi menyelamatkan keimanan dan aqidah kepada Tuhannya
(Allah).
Seorang pemuda hendaknya memiliki konsistensi yang tinggi dalam memegang
teguh prinsip-prinsip yang telah diyakininya sesuai dengan ajaran agamanya. Pemuda
bukanlah seseorang yang dengan mudah tergiur oleh indahnya godaan dunia yang
hanya akan melunturkan aqidah dan keyakinannya terhadap ajaran agamanya.
Seorang pemuda harus memiliki standar moralitas, berwawasan, bersatu, optimis dan
teguh dalam pendirian serta konsisten dalam perkataan. Seperti tergambar pada kisah
Ash-habul Kahfi diatas.
 Berani melawan kebathilan

Surah Al An biya ayat 60;

01ْْ‫قَالىا ْسَ ِمعنَاْفَتًْيَّركسهمْْيقَالْ ْلَهْْاِب ٰس ِهيم‬.


Mereka (yang lain) berkata, “Kami mendengar ada seorang pemuda yang mencela
(berhala-berhala ini), namanya Ibrahim.”
Sosok pemuda seperti Ibrahim as. yang dengan keberaniannya menghancurkan tradisi
penyembahan kepada berhala, yang dengan hidayah Tuhannya dia mendahulukan
kecintaan kepada Rabb-nya daripada kecintaannya kepada ayahandanya.
Sifat berani menghadapi tantangan dan rintangan dalam melawan kebatilan adalah
ciri utama seorang pemuda yang tergambar dalam ayat ini. Seorang pemuda tidak
takut dengan ancaman dari penguasa atau teror dari masyarakat sekitarnya. Meskipun
banyak orang yang membencinya, para tetangga dan saudara mencibirnya, akan
tetapi demi sebuah keyakinan dan prinsip agamanya, ia rela melakukan tindakan
yang mungkin dapat mengancam jiwanya.
Jadi pemuda identik dengan sebagai sosok individu yang berusia produktif dan
mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner, optimis, berpikiran maju,
memiliki moralitas, dsb. Kelebihan pemuda yang paling menonjol adalah mau
menghadapi perubahan, baik berupa perubahan sosial maupun kultural dengan
menjadi pelopor perubahan itu sendiri.
4. Pentingnya peran mahasiswa terhadap dunia politik

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara yang menganut sistem


demokrasi yang dimana sistem pemerintahannya diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat, sehingga setiap warga negaranya memiliki hak untuk ikut serta dalam
proses penyelengaraan pemerintahan mulai dari hak untuk memilih dan dipilih, hak
dalam kemerdekaan berserikat dan berpendapat, serta hak untuk memiliki kedudukan
sama di dalam hukum berdasarkan yang tercantum dalam UUD 1945. Dan setiap warga
negara juga berhak untuk memperoleh informasi mengenai penyelenggaraan
pemerintahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan berdasarkan pada Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Peran Mahasiswa secara umum

 peran para mahasiswa sebagai agent of change ini mencakup banyak aspek
dalam kehidupan masyarakat, : yaitu dalam aspek pendidikan, aspek
pembangunan ekonomi, aspek pemberdayaan sosial, dan aspek pengabdian
masyarakat, yang dimana aspek-aspek tersebut tidak lepas dari lingkup
perpolitikan.
 - sebagai social control ; Peran mahasiswa sebagai social control terjadi
ketika ada hal yang tidak beres atau ganjil dalam masyarakat. Mahasiswa
sudah selayaknya memberontak terhadap kebusukan-kebusukan dalam
birokrasi yang selama ini dianggap lazim.
 - sebaai iron stock : Mahasiswa sebagai iron stock berarti mahasiswa
seoarang calon pemimpin bangsa masa depan yang akan menggantikan
generasi yang telah ada, sehingga tidak cukup hanya dengan memupuk ilmu
spesifik saja.
 salah satu peran penting mahasiswa sebagai kaum terpelajar dalam
menganalisa kasus yang terjadi serta menjadi jembatan antara masyarakat
dengan pemerintahan. Para mahasiswa ini menjadi mediator yang dapat
menyuarakan aspirasi-aspirasi dari masyarakat sekaligus menjadi kaum
pencari solusi yang dapat mengharmoniskan hubungan antara pemerintah
dengan masyarakat.
5. Sejarah gerakan mahasiswa di indonesia
1908
Budi Utomo
Pada tahun ini, terdapat gerakan mahasiswa bernama Boedi Oetomo.
Boedi Oetomo adalah wadah perjuangan yang pertama kali memiliki struktur
pengorganisasian modern, bertujuan untuk menjamin kehidupan bangsa yang
terhormat.
Gerakan ini didirikan di Jakarta, 20 Mei 1908 oleh para pemuda STOVIA atau
sekolah dokter di Jawa.
Pada kongres pertama, 5 Oktober 1908 di Yogyakarta, ditetapkan tujuan
perkumpulan yaitu untuk kemajuan selaras buat negeri dan bangsa, terutama dengan
memajukan pengajaran, pertanian, peternakan dan dagang, teknik dan industri, serta
kebudayaan.
Fokus utama dari BU adalah pengembangan generasi muda di bidang sosial,
pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan.
Sejak saat itu, Budi Utomo mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Tercatat akhir tahun 1909, BU telah memiliki sebanyak 40 cabang dengan
kurang lebih 10.000 anggota.

Perhimpunan Indonesia
Selain BU, para mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Belanda, salah
satunya Mohammad Hatta, mendirikan Indische Vereeniging pada 1922.
Kemudian, tahun 1925, organisasi ini berganti nama menjadi Perhimpunan
Indonesia.
Berdirinya perhimpunan Indonesia sendiri adalah untuk memajukan kepentingan
orang-orang pribumi dan non-pribumi.
Awalnya, PI hanya sebagai organisasi sosial, namun kemudian berubah
menjadi organisasi politik.
Misi utama dari PI adalah untuk memperoleh kemerdekaan dan mendorong
semangat rakyat melalui pendidikan.
1928
Kelompok Studi Indonesia
Pada pertengahan 1923, segerombolan mahasiswa yang bergabung dalam PI
merasa kecewa dengan perkembangan kekuatan perjuangan Indonesia.
Untuk mengatasi kekecewaan tersebut, pada 29 Oktober 1924 dibentuk
Kelompok Studi Indonesia oleh Soetomo di Surabaya.
Kelompok Studi Umum
Kemudian, kelompok kedua dibentuk di Bandung oleh Soekarno pada 11 Juli
1925.
Kelompok ini direalisasikan oleh para nasionalis dan mahasiswa Sekolah
Tinggi Teknik di Bandung.
Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI)
Setelah pembentukan Kelompok Studi Surabaya dan Bandung, disusul
kemudian pembentukan PPPI pada September 1926 oleh para mahasiswa Sekolah
Tinggi Humum di Jakarta dan Sekolah Tinggi Teknik di Bandung.
PPPI adalah organisasi yang menghimpun seluruh elemen gerakan mahasiswa
yang bersifat kebangsaan.
Sumpah Pemuda
Dari kebangkitan semangat perjuangan pemuda Indonesia, muncullah generasi
baru pemuda Indonesia yang memunculkan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
Sumpah pemuda dicetus melalui Kongres Pemuda II yang berlangsung di
Jakarta pada 26 hingga 28 Oktober 1928, dimotori oleh PPPI.
Tujuan dari Sumpah Pemuda sendiri adalah untuk membangkitkan rasa
nasionalisme bangsa Indonesia.
Isi Sumpah Pemuda adalah:
 Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah
Indonesia.
 Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia.
 Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia.
1945

Perserikatan Nasional Indonesia (PNI)


Akibat pengaruh sikap penguasa Belanda yang liberal, muncul kebutuhan baru
untuk menjadi partai politik, terutama dengan tujuan untuk memperoleh basis massa
yang luas.
Oleh sebab itu, dibentuklah Perserikatan Nasional Indonesia (PNI) pada 4 Juli
1927 oleh Soekarno.
Tujuan dari PNI adalah untuk mencapai Indonesia merdeka dengan
menjalankan politik non-koperasi terhadap pemerintahan Belanda.
PNI sendiri dibentuk berdasar pada gagasan untuk tidak bekerja sama dengan
pemerintah Hindia Belanda.
1966
Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI)
Pasca-kemerdekaan Indonesia, muncul Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa
Indonesia yang dibentuk melalui Kongres Mahasiswa I di Malang tahun 1947.
Tujuan dibentuk PPMI adalah untuk mempererat hubungan persaudaraan
antara para pelajar Indonesia.
Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI)
KAMI dibentuk tanggal 25 Oktober 1966 yang merupakan hasil kesepakatan
sejumlah organisasi yang berhasil dipertemukan oleh Menteri Perguruan Tinggi dan
Ilmu Pendidikan Mayjen dr. Syarief Thayeb.
Angkatan '66
Sekitar tahun 1965 dan 1966, para pemuda Indonesia banyak terlibat dalam
perjuangan mendirikan Orde Baru.
Gerakan ini dikenal dengan istilah Angkatan '66 yang merupakan awal
kebangkitan gerakan mahasiswa secara nasional.
Tokoh-tokoh dalam gerakan tersebut adalah Cosmas Batubara, Sofyan
Wanandi, Yusuf Wanandi.
Angkatan '66 ini mengangkat isu komunis yang dianggap sebagai bahaya
negara.
Melalui gerakan ini, masyarakat berhasil dibangun kepercayaannya untuk
mendukung mahasiswa menentang komunis yang ditunggangi Partai Komunis
Indonesia (PKI).
1974
Mahasiswa Menggugat
Awal 1970-an, para mahasiswa telah melancarkan berbagai kritik dan koreksi.
Gerakan mahasiswa diawali dengan reaksi terhadap kenaikan harga bahan bakar
minyak (BBM).
Setelah itu, aksi protes lainnya yang paling mengemuka disuarakan mahasiswa
adalah terkait pemberantasan korupsi.
Karena aksi-aksi tersebut, terbentuklah gerakan Mahasiswa Menggugat yang
dimotori oleh Arif Budiman.

Program utama dari gerakan tersebut adalah aksi pengecaman terhadap


kenaikan BBM dan korupsi.

Komite Anti Korupsi (KAK)


Setelah itu, muncul aksi-aksi lain dalam skala yang lebih luas dan terbentuk
Komite Anti Korupsi diketuai oleh Wilopo.
Terbentuknya KAK sendiri berlandaskan pada reaksi kekecewaan mahasiswa
terhadap tim-tim khusus yang disponsori pemerintah, mulai dari Tim Pemberantasan
Korupsi (TPK) sampai Komisi Empat.
Komisi Empat adalah badan pemberantasan korupsi pemerintah Indonesia
yang dibentuk Soeharto pada 31 Januari 1970.
Protes masih terus berlanjut hingga tahun 1972, di mana terdapat isu harga
beras naik.
Selanjutnya tahun 1973 masih diwarnai dengan isu korupsi sampai meletusnya
demonstrasi memprotes Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka yang datang ke
Indonesia.
Kedatangan PM Jepang ini menuai kerusuhan yang dilakukan mahasiswa dan
kerusuhan sosial pada 15 Januari 1974.
Peristiwa demonstrasi ini disebut dengan Peristiwa Malari.
1977-1978
Setelah peristiwa Malari, gerakan mahasiswa mulai meredup.
Namun, menjelang Pemilu 1977, muncul kembali pergolakan mahasiswa yang
berskala masif.
Muncul berbagai masalah penyimpangan politik, seperti soal pemilu mulai dari
kampanye sampai berlangsungnya pemilihan umum.
Gerakan mahasiswa saat itu juga untuk mengkritik strategi pembangunan dan
kepemimpinan nasional.
Awalnya, pemerintah berusaha melakukan pendekatan dengan mahasiswa
melalui Tim Dialog Pemerintah yang dibentuk pada 24 Juli 1977.
Namun, upaya ini ditolak oleh para mahasiswa.
Pada periode ini terjadi pendudukan militer atas kampus-kampus karena
mahasiswa dianggap telah melakukan pembangkangan politik.
Meskipun gerakan mahasiswa saat itu tidak membuahkan hasil, perjuangan
gerakan mahasiswa tahun 1978 telah menumbuhkan adanya keberanian mahasiswa
untuk menyatakan sikap terbuka guna menggugat bahkan menolak kepemimpinan
nasional.
1990
Forum Komunikasi Mahasiswa Yogyakarta (FKMY)
Memasuki awal tahun 1990-an, di bawah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Fuad Hasan, terjadi aksi mahasiswa di Yogyakarta yang bernama FKMY.
Aksi ini menuntut pencabutan NKK/BKK.
NKK/BKK adalah kebijakan yang dikeluarkan pada rezim Soeharto untuk
memecah kemasifan gerakan mahasiswa.
Kampus yang terlibat dalam gerakan FKMY adalah ISI, Janabadra, UMY,
UGM, UII, dan IAIN Sunan Kalijaga.
Setelah gerakan dilancarkan, akhirnya kebijakan NKK/BKK dicabut dan diganti
oleh Pdeoman Umum Organisasi Kemahasiswaan (PUOK).
1998
Gerakan 1998 menuntut reformasi dan dihapuskannya korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN) pada 1997-1998, melalui pendudukan gedung DPR/MPR oleh
ribuan mahasiswa.
Para mahasiswa ini menuntut agar Presiden Soeharto segera turun dari
jabatannya.
Untuk meredam gerakan mahasiswa ini, pemerintah melakukan tindakan
represif yang menewaskan aktivis mahasiswa.
Tindakan yang dilakukan oleh Peristiwa Cimanggis, Peristiwa Gejayan,
Tragedi Trisakti, Tragedi Semanggi I dan II, dan Tragedi Lampung.
Setelah banyak pertumpahan darah terjadi, akhirnya Presiden Soeharto
mengundurkan diri dari kursi kepresidenan pada 21 Mei 1998.
2007
Pasa-reformasi, gerakan mahasiswa masih terus berlanjut.
Tahun 2007, mahasiswa dari 37 perguruan tinggi mendirikan Badan Eksekutif
Mahasiswa-Seluruh Indonesia (BEM SI).
Gerakan mahasiswa ini muncul pada periode pertama Soesilo Bambang
Yudhoyono dengan Tujug Gugatan Rakyat (Tugu Rakyat).
Aksinya kemudian diselenggarakan pada Mei 2008 di Istana Negara.
Mereka menuntut agar pemerintah menasionalisasi aset strategis bangsa,
mewujudkan pendidikan yang merata, menuntaskan kasus korupsi, hingga isu
lingkungan akibat lumpur lapindo.
2014
Masih terus berlanjut, gerakan Tugu Rakyat berlangsung hingga tahun 2014
ketika Presiden Joko Widodo bersama Jusuf Kalla memimpin.
Para mahasiswa hendak menurunkan Joko Widodo, tetapi gagal.

2019

Pada 2019 terjadi aksi mahasiswa dalam Reformasi Dikorupsi.

Protes ini berlangsung di kota-kota besar seluruh Indonesia dengan menolak


beberapa UU, meminta pengesahan RUU PKS untuk kasus kekerasan seksual, hingga
penyelesaian kasus pelanggaran HAM.

2020

Selanjutnya, tahun 2020, terjadi aksi mahasiswa dalam menolak Omnibus Law
(UU Cipta Kerja) yang dinilai dapat berdampak pada segala aspek, mulai dari isu
lingkungan hingga mengabaikan kesejahteraan buruh.
6. Studi kasus
 UU Cipta kerja (omnibuslaw) :
 Menolak dengan tegas pengesahan RUU Cipta Kerja, karena benentangan
dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 Bab 2 Pasal 5 dan Bab ll Pasal
96 tentang Perubahan atas UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan.
 Menolak upaya sentralisasi kekuasaan melalui konsep Omnibus Law RUU
Cipta Kerja yang mencederai semangat reformasi.
 Menolak penghapusan hak pekerja meliputi jaminan pekerjaan, jaminan
pendapatan, dan jaminan sosial sesuai UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
 Menolak penyederhanaan izin investasi yang berdampak pada kerusakan
lingkungan sesuai dengan UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
 Mendesak pemerintah membuka ruang partisipasi untuk masyarakat dalam
setiap penyusunan dan perubahan kebijakan.
Tokoh mahasiswa : Atiatul Muqtadir (Ketua BEM KM UGM) dan
Royyan Abdullah (Presiden KM ITB)

Gerakan mahasiswa yang ada di dunia

 Demo Hong Kong

Didominasi mahasiswa dan pelajar, Protes pro-demokrasi di seluruh kota, yang


awalnya dipicu RUU yang memungkinkan Beijing untuk mengekstradisi
penduduk ke daratan, sering berakhir dengan kekerasan, biasanya antara
demonstran pro-demokrasi dan polisi, serta pro-demokrasi dengan pendukung
China.

Bentrokan-bentrokan itu menjadi lebih ganas dalam beberapa pekan terakhir,


dengan polisi anti huru hara menembakkan gas air mata ketika para demonstran
merusak stasiun kereta bawah tanah, membakar dan memblokir lalu lintas.
 Protes Mahasiswa di Tiananmen

Pada 1989, para demonstran mahasiswa menduduki alun-alun sebagai reaksi atas
kematian mantan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Hu Yaobang, yang telah
menjadi seorang reformis.
Sekurang-kurangnya 1 juta orang, kebanyakan mahasiswa yang mencari reformasi
demokrasi telah menduduki Lapangan Tiananmen Beijing dengan damai selama
tujuh minggu ketika militer China secara tak terduga mengerahkan tank
untuk mengusir mereka.
Jumlahnya tidak dapat disebut pasti, tetapi diperkirakan setidaknya ratusan
pengunjuk rasa tewas dalam aksi tersebut hingga menuai kritik keras dari
komunitas internasional
Pada 1980-an, China mengalami perubahan besar.
Partai Komunis yang berkuasa mulai mengizinkan beberapa perusahaan swasta
dan investasi asingPemimpin Deng Xiaoping berharap kebijakan itu dapat
membangkitkan perekonomian dan meningkatkan standar hidup.
Namun, upaya itu dicederai praktek korupsi, sementara pada saat yang sama
meningkatkan harapan adanya keterbukaan politik yang lebih besar.
Partai Komunis terbelah antara mereka yang mendesak perubahan lebih cepat dan
kelompok garis keras yang ingin mempertahankan kontrol negara yang ketat.
Pada pertengahan 1980-an, protes yang dipimpin mahasiswa dimulai.Yang ikut
serta dalam barisan pemrotes termasuk mereka yang pernah tinggal di luar negeri
dan terpapar ide-ide baru dan standar hidup yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai