Anda di halaman 1dari 4

MEMBANGUN BRAND

PADA PRODUK ANDA


1. Tentukan Target Audiens
Langkah pertama yang sangat signifikan untuk
dilakukan adalah dengan melakukan riset terhadap target
audiens dan kompetitor. Apabila kamu membangun sebuah
brand, kepada siapa produk brand tersebut ditujukan?
Susunlah berdasarkan target pasar dan data demografisnya.

Bila kamu masi ragu tentang ini, kamu bisa menganalisa target kompetitormu. Cari tahu
siapa saja kompetitor potensial yang menjual produk yang mirip dengan yang akan kamu
jual. Dari situ kamu juga bisa mempelajari siapa audiens yang mereka targetkan.

Beberapa cara yang bisa kamu lakukan , diantaranya :

• Manfaatkan Google dengan menggunakan kata kunci pencarian yang


berhubungan dengan produk yang dijual atau kategori produk dan analisa setiap
kompetitor yang muncul di hasil pencarian tersebut.
• Cari informasi sebanyak-banyaknya lewat forum maupun website di luar sana.
• Berbicaralah dengan orang-orang yang termasuk kriteria target audiens kamu dan
tanyakan mereka mengenai brand apa yang menjadi preferensi mereka.
• Intip akun media sosial yang relevan dengan brand yang ingin kamu bangun dan cari tahu
demografis orang-orang yang mengikutinya
2. Tentukan Fokus dan
Karateristik Brand
Menentukan fokus brand merupakan sesuatu yang sangat
penting karena akan sangat berpengaruh terhadap semua
elemen yang ada selama kamu membangun brand
tersebut.

Jadi, kepada siapa kamu akan memberikan value brand


yang kamu miliki? Kebutuhan dalam bidang apa yang akan dipenuhi oleh brand kamu?
Seperti apa cara kamu mengantarkan value tersebut?

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu wajib kamu jawab terlebih dahulu supaya


mendapatkan arah yang jelas terkait fokus brand yang kamu miliki.

Setelah itu, perlahan fokus tersebut pun akan membantu kamu menciptakan
karakteristik brand kamu. Salah satu cara untuk menentukan karakteristik sebuah
brand adalah dengan memperlakukannya seperti manusia.

Seperti apa penampilannya? Karakter seperti apa yang membuat target audiens kamu
tertarik dengannya?

Hal-hal tersebut akan menentukan brand voice di media sosial atau jaringan internet
lain yang kamu punya nantinya, sekaligus menentukan seperti apa penampilannya
dari segi digital creative, baik itu desain maupun tulisan

3. Menentukan Nama Brand


Pengaruh pemilihan nama sebuah bisnis bisa jadi sangat kecil
atau besar tergantung pada jenis bisnis yang kamu mulai.
Sebuah brand lebih dari sekedar nama. Karakteristik, tindakan,
dan reputasi dari sebuah brand yang akan membuatnya
dikenal dan membuatnya memiliki arti di pasaran.

Namun, sebagai pemilik bisnis, nama brand merupakan salah


satu komitmen penting yang harus kamu tetapkan di awal
pendiriannya. Nama brand akan berpengaruh pada pembuatan
logo, penentuan nama domain website, marketing, hingga pendaftaran merk dagang.

Buatlah sebuah merk yang sulit ditiru oleh pihak lain, dan yang paling penting, buatlah nama
brand yang unik dan mudah diingat. Pilih nama brand yang memiliki arti luas apabila kamu
berencana untuk mengekspansi bisnis kamu dengan produk jenis lain.
4. Tentukan Slogan Brand

# Apapun Makanannya Minumnya Teh Botol Sosro

Slogan yang catchy dan mampu mewakili visi dan misi brand kamu merupakan sesuatu
yang penting namun tetap saja sulit untuk diciptakan.

Slogan yang singkat dan deskriptif yang mampu mewakili brand kamu akan mudah untuk
dikenali, dan kamu pun bisa menempatkannya sebagai headline di website bisnis, di kartu
nama, bahkan di media sosial.

Penting untuk diingat bahwa slogan bisa saja diubah seiring perkembangan brand dan
setiap kali kamu menemukan strategi baru untuk kepentingan marketing, seperti Pepsi
yang sudah mengganti slogannya tidak kurang dari 30 kali dalam beberapa dekade
terakhir.

5. Tentukan Penampilan / Gaya Brand


Baik warna dan font yang terkandung dalam brand kamu merupakan
sesuatu yang sangat penting untuk ditetapkan.

Setelah menentukan nama dan slogan brand kamu, saatnya kamu


menentukan penampilannya secara visual. Warna apa yang menjadi warna utamanya?
Font apa yang akan digunakan?

Kamu bisa mencari inspirasi warna dengan menggunakan tool seperti Stylify.me dan
menentukan font yang digunakan dengan mencari inspirasi melalui Font Pair.
6. Desain Logo Brand
Entah kamu membuatnya sendiri atau menggunakan jasa desainer,
sebuah logo akan menjadi wajah sebuah brand sehingga harus mampu
mewakili nilai, visi dan misi brand kamu secara visual.

Orang akan mengenal brand kamu melalui logo, jadi perlu diingat bahwa
logo brand harus mudah diingat, unik, dan terukur.

Kamu juga bisa menggunakan pendekatan yang lebih sederhana ketika mendesain logo, seperti
konsep minimalis yang ditawarkan Google lewat logonya, atau bahkan Facebook dan Twitter.

7. Kembangkan Terus Bisnismu


Membangun sebuah brand tidak berhenti saat kamu membuat logo dan slogan. Brand
harus selalu ada dan tetap konsisten manakala pelanggan kamu berinteraksi dengannya.

Kamu akan terus membentuk dan mengevolusi brand kamu setiap kali kamu
mendapatkan pelanggan baru dan mempelajari siapa mereka serta bagaimana caranya
berinteraksi dengan mereka untuk meningkatkan engagement.

Perlu disadari bahwa kamu harus tetap mengapresiasi kenyataan bahwa kamu tidak akan
pernah memiliki 100% kendali terkait bagaimana orang-orang mempersepsikan brand
kamu.

Oleh karena itu, jagalah reputasi kamu di pasaran, terutama di hadapan pelanggan setia,
sehingga kamu mampu menciptakan basis pelanggan yang loyal terhadap bisnismu.

Dengan begitu, kamu sudah tahu langkah-langkah apa saja yang perlu kamu jalani untuk
membangun brand bisnis dari awal

Anda mungkin juga menyukai