Bila kamu masi ragu tentang ini, kamu bisa menganalisa target kompetitormu. Cari tahu
siapa saja kompetitor potensial yang menjual produk yang mirip dengan yang akan kamu
jual. Dari situ kamu juga bisa mempelajari siapa audiens yang mereka targetkan.
Setelah itu, perlahan fokus tersebut pun akan membantu kamu menciptakan
karakteristik brand kamu. Salah satu cara untuk menentukan karakteristik sebuah
brand adalah dengan memperlakukannya seperti manusia.
Seperti apa penampilannya? Karakter seperti apa yang membuat target audiens kamu
tertarik dengannya?
Hal-hal tersebut akan menentukan brand voice di media sosial atau jaringan internet
lain yang kamu punya nantinya, sekaligus menentukan seperti apa penampilannya
dari segi digital creative, baik itu desain maupun tulisan
Buatlah sebuah merk yang sulit ditiru oleh pihak lain, dan yang paling penting, buatlah nama
brand yang unik dan mudah diingat. Pilih nama brand yang memiliki arti luas apabila kamu
berencana untuk mengekspansi bisnis kamu dengan produk jenis lain.
4. Tentukan Slogan Brand
Slogan yang catchy dan mampu mewakili visi dan misi brand kamu merupakan sesuatu
yang penting namun tetap saja sulit untuk diciptakan.
Slogan yang singkat dan deskriptif yang mampu mewakili brand kamu akan mudah untuk
dikenali, dan kamu pun bisa menempatkannya sebagai headline di website bisnis, di kartu
nama, bahkan di media sosial.
Penting untuk diingat bahwa slogan bisa saja diubah seiring perkembangan brand dan
setiap kali kamu menemukan strategi baru untuk kepentingan marketing, seperti Pepsi
yang sudah mengganti slogannya tidak kurang dari 30 kali dalam beberapa dekade
terakhir.
Kamu bisa mencari inspirasi warna dengan menggunakan tool seperti Stylify.me dan
menentukan font yang digunakan dengan mencari inspirasi melalui Font Pair.
6. Desain Logo Brand
Entah kamu membuatnya sendiri atau menggunakan jasa desainer,
sebuah logo akan menjadi wajah sebuah brand sehingga harus mampu
mewakili nilai, visi dan misi brand kamu secara visual.
Orang akan mengenal brand kamu melalui logo, jadi perlu diingat bahwa
logo brand harus mudah diingat, unik, dan terukur.
Kamu juga bisa menggunakan pendekatan yang lebih sederhana ketika mendesain logo, seperti
konsep minimalis yang ditawarkan Google lewat logonya, atau bahkan Facebook dan Twitter.
Kamu akan terus membentuk dan mengevolusi brand kamu setiap kali kamu
mendapatkan pelanggan baru dan mempelajari siapa mereka serta bagaimana caranya
berinteraksi dengan mereka untuk meningkatkan engagement.
Perlu disadari bahwa kamu harus tetap mengapresiasi kenyataan bahwa kamu tidak akan
pernah memiliki 100% kendali terkait bagaimana orang-orang mempersepsikan brand
kamu.
Oleh karena itu, jagalah reputasi kamu di pasaran, terutama di hadapan pelanggan setia,
sehingga kamu mampu menciptakan basis pelanggan yang loyal terhadap bisnismu.
Dengan begitu, kamu sudah tahu langkah-langkah apa saja yang perlu kamu jalani untuk
membangun brand bisnis dari awal