Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

“OPERATIONAL AMPLIFIER INVERTING”


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Elektronika Dasar

Disusun oleh :
Nuril Camila Banjari
1207030030

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2021
ABSTRAK
Op-Amp merupakan rangkaian terintegrasi yang terdiri atas transistor, resistor,
kapasitor, sedemikian sehingga membentuk suatu sistem penguat yang reliabel, berukuran
kecil dalam suatu chip. Penguat inverting adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk
memperkuat dan membalik polaritas sinyal masukan.
Pada praktikum kali ini kami membuat suatu rangkaian dengan memanfaatkan
operasional Op Amp pada IC LM393. Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa
dapat memahami prinsip kerja Operational Amplifier, mampu membuat rangkaian yang
berhubungan dengan Operational Amplifier, memahami peran Operational terhadap
rangkaian.
Prinsip kerja sebuah operasional Amplifier (Op-Amp) adalah dengan membandingkan
nilai input (input inverting dan input non-inverting), apabila kedua input bernilai sama maka
output Op-amp tidak ada (nol) dan apabila terdapat perbedaan nilai input keduanya maka
output Op-Amp akan memberikan tegangan output. Tegangan output ditentukan oleh nilai Ri
dan Rf. Penerapan inovasi dari Op-Amp ini banyak digunakan di kehidupan sehari-hari. Di
antaranya adalah OP-Amp pada rangkaian radio, osilator, sebagai penstabil tegangan pada
regulator, penyearah tegangan sangat renda, interface komputer untuk mengubah sinyal
analog menjadi digital dan sebaliknya.
Kata Kunci : operasional, amplifier, IC, inverting
ABSTRACT
Op-Amp is an integrated circuit consisting of transistors, resistors, capacitors, so as
to form a reliable amplifier system, small in size on a chip. The inverting amplifier is an
electronic circuit that serves to amplify and reverse the polarity of the input signal.
In this practicum, we make a circuit by utilizing the operational Op Amp on the IC
LM393. The purpose of this practicum is that students can understand the working principle
of Operational Amplifiers, be able to make circuits related to Operational Amplifiers,
understand the role of Operational in circuits.
The working principle of an operational Amplifier (Op-Amp) is to compare the input
values (inverting input and non-inverting input), if the two inputs are the same value then the
Op-amp output does not exist (zero) and if there is a difference in the value of the two inputs,
the output is Op. -Amp will provide output voltage. The output voltage is determined by the
values of Ri and Rf. The application of this innovation from the Op-Amp is widely used in
everyday life. Among them are OP-Amps in radio circuits, oscillators, as voltage stabilizers
on regulators, very low voltage rectifiers, computer interfaces to convert analog signals to
digital and vice versa.
Keywords: operational, amplifier, IC, inverting
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Penguat Operasional (Operational Amplifier / Op-Amp) merupakan penguat
diferensial yang mempunyai power yang sangat tinggi. Op-Amp tersebut diproduksi secara
masal dalam bentuk rangkaian terpadu sehingga harganya murah. Kegunaan dari Op-Amp
berasal dari sifat dasar rangkaian umpan balik yang dengan jumlah besar umpan balik
negatifnya, kinerja dari rangkaian tersebut benar-benar ditentukan oleh komponen umpan
baliknya. Fungsi dari Op-Amp adalah sebagai pengindra dan penguat sinyal masukan, baik
DC ataupun AC juga sebagai penguat Diferensiasi Impedansi masukan tinggi, penguat
keluaran impedansi rendah. Op-Amp banyak dimanfaatkan dalam peralatan-peralatan
elektronik sebagai penguat, sensor, mengeraskan suara, buffer sinyal, menguatkan sinyal,
mengintegrasikan sinyal. Selain itu, digunakan pula dalam peraturan tegangan, filter aktif,
instrumentasi, pengubah analog ke digital dan sebaliknya.
Pada praktikum kali ini kami membuat suatu rangkaian dengan memanfaatkan
operasional Op Amp pada IC LM393.
2. Tujuan
a. Memahami prinsip kerja Operational Amplifier.
b. Mampu membuat rangkaian yang berhubungan dengan Operational Amplifier.
c. Memahami peran Operational terhadap rangkaian.
BAB II
DASAR TEORI

LED atau singkatan dari Light Emitting Diode adalah salah satu komponen elektronik
yang tidak asing lagi di kehidupan manusia saat ini. LED saat ini sudah banyak dipakai,
seperti untuk penggunaan lampu permainan anak-anak, untuk rambu-rambu lalu lintas, lampu
indikator peralatan elektronik hingga ke industri, untuk lampu emergency, untuk televisi,
komputer, pengeras suara (speaker), hard disk eksternal, proyektor, LCD, dan berbagai
perangkat elektronik lainnya sebagai indikator bahwa sistem sedang berada dalam proses
kerja, dan biasanya berwarna merah atau kuning. LED ini banyak digunakan karena
komsumsi daya yang dibutuhkan tidak terlalu besar dan beragam yang ada dapat
memperjelas bentuk atau huruf yang akan ditampilkan.

Gambar (12.1) : LED (sumber: pcboard.com)


Op-Amp merupakan rangkaian terintegrasi yang terdiri atas transistor, resistor,
kapasitor, sedemikian sehingga membentuk suatu sistem penguat yang reliabel, berukuran
kecil dalam suatu chip. Bagian masukan dari Op-Amp umumnya berupa rangkaian beda
seperti yang sudah dijelaskan dalam sub-bab yang lalu. Pada pembicaraan ini, Op-Amp
dianggap sebagai sebuah kotak (chip) yang mempunyai dua buah terminal masukan dan
sebuah ter-minal keluaran.

Gambar (12.2): Simbol Op Amp ideal (sumber:staffnew.uny.ac.id)


Penguat inverting berarti suatu penguat yang keluarannya selalu berlawanan fasa dengan
masukannya. Op-Amp yang berfungsi sebagai penguat inverting terlihat pada gambar berikut.
Gambar (12.3) : Op Amp Inverting (sumber: staffnew.uny.ac.id)
Rangkaian penguat inverting adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk
memperkuat dan membalik polaritas sinyal masukan. Rangkaian penguat inverting
menggunakan IC yang sering dipakai dan mudah dicari yaitu IC Op-Amp LM741. Keluaran
sensor dan tranduser pada umumnya mempunyai tegangan yang sangat kecil hingga mikro
volt, sehingga diperlukan penguat dengan impedasi masukan rendah. Rangkaian penguat
inverting merupakan rangkaian penguat pembalik dengan impedansi masukan sangat rendah.
Rangkaian penguat inverting akan menerima arus atau tegangan dari tranduser sangat kecil
dan akan membangkitkan arus atau tegangan yang lebih besar.
Resistor adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai penahan arus
yang mengalir dalam suatu rangkaian dan berupa terminal dua komponen elektronik yang
menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus listrik yang melewatinya
sesuai dengan hukum Ohm. Sebuah resistor tidak memiliki kutub positif dan negatif, tapi
memiliki karakteristik utama yaitu resistansi, toleransi, tegangan kerja maksimum dan power
rating. Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperatur, kebisingan, dan induktansi. Ohm
yang dilambangkan dengan simbol Ω (Omega) merupakan satuan resistansi dari sebuah
resistor yang bersifat resistif .Fungsi resistor adalah sebagai pengatur dalam membatasi
jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus
listrik dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara lengkap
adalah sebagai berikut:

a. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu
rangkaian elektronika.
b. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian
elektronika.
c. Berfungsi untuk membagi tegangan.
d. Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan
bantuan transistor dan kondensator (kapasitor).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

1. Alat dan bahan


Tabel (12.1): Alat dan bahan yang digunakan
No Alat dan bahan Jumlah Ilustrasi
.
1. PCB 1

2. IC LM393 1

3. Resistor 1k Ω 1

2. Waktu dan tempat

4. Resistor 220 Ω 1

5. Resistor 10k Ω 1
Praktikum dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2021 di tempat tinggal praktikan.
3. Prosedur praktikum

Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

No Resistansi Intensitas cahaya


. Ri Rf 1 2 3 4
1. 220 Ω Buat
1k Ωrangkaian sesuai dengan skema ✓
2. 220 Ω 10k Ω ✓
3. 1k Ω 220 Ω ✓
4. 1k Ω 10k Ω ✓
5. 10k Ω 220 Ω ✓
6. 10k Ω Hubungkan
1k Ω rangkaian
✓ dengan baterai

Pasang resistor sesuai dengan variasi yang ditentukan, amati intensitas


cahaya dari LED

BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

1. Data hasil praktikum


Tabel (12.2) : Data hasil praktikum

2. Pembahasan
Penguat Operasional atau Operational Amplifier (biasa dikenal dengan
Op-Amp) merupakan salah satu komponen elektronika yang terdiri dari resistor,
diode, dan transistor. Op Amp biasanya disusun dalam sebuah rangkaian yang
sudah terintegrasi atau Integrated Circuit (IC).
Pada Op-Amp inverting, tegangan input (Vinput) memberikan arus pada
Ri dan Rf yang sama besarnya. Resistansi feedback Rf sejajar dengan amplifier
maka tegangan output (Voutput) sama dengan tegangan pada Rf. Pada Op-Amp
inverting ini memiliki beda fase sebesar 180°. Penguatan pada Op-Amp inverting
ini ditentukan oleh resistansi Ri dan Rf. Namun, untuk parameter penguat
operasional tanpa feedback tidak ada pengaruhnya sebab tidak ada arus yang
mengalir melalui terminal (-) tetapi arus mengalir melalui Rf. Sehingga penguatan
penguat operasional dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan sesuai dengan
pilihan nilai Ri dan Rf.
Berdasarkan tabel (12.2) pengaruh Ri dan Rf adalah ketika nilai resistansi
Ri dan Rf kecil maka Voutput nya akan besar menyebabkan LED akan menyala
dengan terang seperti pada percobaan 1 dan 3. Sebaliknya ketika nilai Ri dan Rf
besar maka lampu akan redup karena V output nya kecil seperti pada percobaan 5
dan 6.
Pada Op-Amp inverting sinyal input diberikan kepada terminal (-).
Sedangkan pada Op-Amp non inverting sinyal input diberikan kepada terminal
(+).
Penerapan inovasi dari Op-Amp ini banyak digunakan di kehidupan
sehari-hari. Di antaranya adalah OP-Amp pada rangkaian radio, osilator, sebagai
penstabil tegangan pada regulator, penyearah tegangan sangat renda, interface
komputer untuk mengubah sinyal analog menjadi digital dan sebaliknya.
Pada bidang industri, salah satu industri yang saat ini masih
mengembangkan Op-Amp adalah industri Motorola. Industri Motorola
melanjutkan pengembangan OP-Amp dengan teknologi “Trimming dan BI-FET“
(disingkat TRIMFET) untuk memperoleh akurasi ciri khas input dengan harga
yang rendah, contohnya adalah MC34001/MC34002/MC34004 masing-masing
adalah OP-Amp tunggal, ganda dan berjumlah empat (guard).
BAB V
KESIMPULAN

a. Praktikan memahami prinsip kerja dari Op-Amp. Prinsip kerja sebuah operasional
Amplifier (Op-Amp) adalah dengan membandingkan nilai input (input inverting dan
input non-inverting), apabila kedua input bernilai sama maka output Op-amp tidak
ada (nol) dan apabila terdapat perbedaan nilai input keduanya maka output Op-amp
akan memberikan tegangan output. Tegangan output ditentukan oleh nilai Ri dan Rf.
b. Praktikan dapat membuat rangkaian Op-Amp. Rangkaian ini dibuat dengan
memanfaatkan IC LM 393.
c. Praktikan memahami peran Op-Amp pada rangkaian. Op-Amp berfungsi sebagai
penguat dan penyearah.
REFERENSI
Lilik Eko Nuryanto. 2017. “Penerapan dari OP-AMP (Operational Amplifier)”. ORBITH Vol.
13 No. 1
Herman Dwi Sujono. 2009. Elektronika Lanjut. Cerdas Ulet Kreatif: Jember.
Isser H.Palendeng, Janny O. Wuwung, Ellia K. Allo, Benny S. Narasiang. “Rancang Bangun
Sistem Audio Nirkabel Menggunakan Gelombang Radio FM”. Jurusan Teknik
Elektro UNSRAT
Wahyu Budi Mursatrto. 2016. “Linierisasi Thermistor NTC Menggunakan Metode Penguat
Inverting”. Jurnal Tehnik Energi Vol 6 No 2
Eka Mandayatma. 2019. “Optimalisasi Resistansi Feedback dan Resistansi Input pada
Penguat Inverting untuk Pengkondisi Sinyal”. Jurnal ELTEK Vol 17 No 01
LAMPIRAN

Link YouTube : https://youtu.be/xobu4ed5eoY

Anda mungkin juga menyukai