708-Article Text-6306-1-10-20190630
708-Article Text-6306-1-10-20190630
ABSTRAK
Akuntan forensik bertugas memberikan pendapat hukum dalam pengadilan (litigation). Disamping
itu, ada juga peran akuntan forensik dalam bidang hukum diluar pengadilan (non itigation) misalnya
dalam membantu merumuskan alternatif penyelesaian perkara dalam sengketa, perumusan
perhitungan ganti rugi dan upaya menghitung dampak pemutusan / pelanggaran kontrak. Audit
investigative, Suatu bentuk audit atau pemeriksaan yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan
mengungkap kecurangan atau kejahatan dengan menggunakan pendekatan, prosedur dan teknik-
teknik yang umumnya digunakan dalam suatu penyelidikan atau penyidikan dalam suatu kejahatan.
Karena tujuan audit investigasi adalah untuk mengidentifikasi dan mengungkap kecurangan atau
kejahatan, maka pendekatan, prosedur dan teknik yang digunakan di dalam audit investigatif relatif
berbeda dengan pendekatan, prosedur dan teknik yang digunakan di dalam audit keuangan, audit
kinerja atau audit dengan tujuan tertentu lainnya. Dalam audit investigatif, seorang auditor memulai
suatu audit dengan praduga/ indikasi akan adanya kemungkinan kecurangan dan kejahatan yang
akan diidentifikasi dan diungkap melalui audit yang akan dilaksanakan. Kondisi tersebut, misalnya,
akan mempengaruhi siapa yang akan diwawancarai terlebih dahulu atau dokumen apa yang harus
dikumpulkan terlebih dahulu. Selain itu, dalam audit investigatif, jika memiliki kewenangan,
auditor dapat menggunakan prosedur dan teknik yang umumnya digunakan dalam proses
penyelidikan dan penyidikan kejahatan, seperti pengintaian dan penggeledahan. Fraud adalah proses
pembuatan, beradaptasi, meniru atau benda, statistik, atau dokumen-dokumen , dengan maksud
untuk menipu. Tetapi fraud bisa kita cegah dan bisa kita hindari fraud sangat merugikan berbagai
pihak karena dapat menghancurkan pemerintahan maupun bisnis. Fraud berupa korupsi lebih luas
daya penghancurnya.Pada dasarnya cakupan akuntansi forensik adalah fraud dalam arti yang luas.
Kata Kunci : Akuntansi Forensik, Audit Investigatif dan Fraud
ABSTRACT
Forensic accountants are tasked with providing legal opinions in litigation. Besides that, there is
also the role of forensic accountants in the field of law outside the court (non-itigation) for example
in helping to formulate alternative settlement cases in disputes, formulation of compensation
calculations and efforts to calculate the impact of termination / breach of contract. Investative
audit, a form of audit or examination that aims to identify and uncover fraud or crime by using
approaches, procedures and techniques commonly used in an investigation or investigation into a
crime. Because the purpose of an investigative audit is to identify and disclose fraud or crime, the
approaches, procedures and techniques used in investigative audits are relatively different from the
approaches, procedures and techniques used in financial audits, performance audits or audits with
372
2019. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 2 (2):372-380
other specific objectives. In an investigative audit, an auditor initiates an audit with presumptions /
indications of possible fraud and crimes that will be identified and revealed through the audit to be
carried out. Such conditions, for example, will affect who will be interviewed in advance or what
documents must be collected first. In addition, in an investigative audit, if it has authority, the
auditor can use procedures and techniques commonly used in the investigation and investigation of
crimes, such as surveillance and searches. Fraud is the process of making, adapting, imitating or
objects, statistics, or documents, with the intent to cheat. But we can prevent fraud and we can
avoid fraud is very detrimental to various parties because it can destroy government and business.
Fraud is in the form of corruption in its wider destructive power. Basically the scope of forensic
accounting is fraud in the broadest sense.
Keywords: Forensic Accounting, Investigative Audit and Fraud
373
2019. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 2 (2):372-380
disiplin akuntansi dalam arti luas, standar dan potensi hasil yang umumnya
termasuk auditing pada masalah hukum akuntan forensik harus bekerja. Akuntan
untuk penyelesaian hukum di dalam atau forensik, juga disebut sebagai auditor
di luar pengadilan (Tuanakotta, 2009). forensik atau auditor investigasi,
Akuntansi forensik dahulu digunakan seringkali harus memberikan bukti ahli
untuk pembagian warisan atau pada sidang akhirnya.
mengungkap kasus pembunuhan. Hal ini Bolgna dan Lindquist (1987)
yang menjadi dasar pemakaian istilah mendefinisikan akuntansi forensik
akuntansi dan bukan audit. Secara tegas sebagai aplikasi dari keterampilan
yang membedakan antara keduanya, finansial dan investigatif mentalitas untuk
misalnya dalam tindak pidana korupsi memecahkan permasalahan dari isu-isu,
menghitung besarnya kerugian keuangan sesuai dengan konteks aturan dalam suatu
negara masuk ke wilayah akuntansi. upaya pembuktian. Sedangkan, menurut
Kumalahadi (2009) akuntansi forensik
METODE PENELITIAN merupakan perpaduan
Penelitian ini dilakukan pada antaraaccounting, auditing, dan
Laporan Media dan Catatan Sipil selama kemampuan investigasi yang
6 (enam) bulan terhitung dari bulan menghasilkan kekhususan yang
Januari 2018 sampai dengan bulan Juni disebut forensik accounting. Keunikan
2018. Penelitian ini dilakukan dengan dari akuntansi forensik ini sendiri adalah
metode analisa dengan akuntansi forensik metode ini memiliki kerangka berpikir
dan audit investigative, metode penelitian yang berbeda dari audit laporan
yang digunakan adalah metode kualitatif, keuangan. Audit laporan keuangan lebih
dengan data yang digunakan adalah data berprosedur dan kurang efektif dalam
sekunder, dalam hal ini analisa yang mendeteksi kecurangan sedangkan
digunakan yaitu secara komperatif. akuntansi forensik lebih efektif digunakan
Dalam menganalisa Teknik pengumpulan dalam mendeteksi kecurangan karena dari
data yang digunakan menggunakan prosesnya metode ini terkadang lebih
dokumen semua yang berkaitan mengenai mengandalkan intuisi dan deduktif.
fraud. Penelitian ini dengan data yang Pengamatan menunjukkan bahwa
diambil di media online untuk akuntansi forensic bahwa menganalisa
menganalisa pengungkapan fraud dengan permasalahan dalam sisi akuntansi,
menggunakan penerapan akuntansi sehingga dianalisa dengan ilmu akuntansi
forensik dan audit investigatif. yang detail, sistematis dan periodic maka
suatu kasus atau masalah akan dinalisa
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan perhitungan yang tepat seperti
Akutansi Forensik dalam suatu kasus, yaitu kasus e-ktp yang
Menurut Harvarindo (2012) dianlisa, dengan akuntan forensik
akuntansi forensik adalah praktik khusus bertugas memberikan pendapat hukum
bidang akuntansi yang menggambarkan dalam pengadilan (litigation). Disamping
keterlibatan yang dihasilkan dari itu, ada juga peran akuntan forensik
perselisihan aktual atau yang diantisipasi dalam bidang hukum diluar pengadilan
atau litigasi. "Forensik" berarti "yang (non itigation) misalnya dalam membantu
cocok untuk digunakan dalam pengadilan merumuskan alternatif penyelesaian
hukum", dan itu adalah untuk yang perkara dalam sengketa, perumusan
374
2019. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 2 (2):372-380
375
2019. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 2 (2):372-380
atau kebijakan entiti tersebut untuk perhitungan ganti rugi dan upaya
mencapai tujuannya. Contohnya menghitung dampak pemutusan /
kecurangan dalam pelaporan keuangan, pelanggaran kontrak.
kesalahan pencatatan akuntansi dapat Akuntansi forensik dibagi ke
menyebabkan salah saji material pada dalam dua bagian: jasa penyelidikan
pelaporan keuangan. (investigative services) dan jasa litigasi
Salah saji material pada pelaporan (litigation services). Jasa Penyelidikan
keuangan mengacu pada pengertian mengarahkan pemeriksa penipuan atau
bahwa keputusan pengguna laporan auditor penipuan, yang mana mereka
keuangan akan terpengaruh/terkecoh oleh menguasai pengetahuan tentang akuntansi
ketidakakuratan informasi yang terjadi mendeteksi, mencegah, dan
karena salah saji tersebut. Secara umum mengendalikan penipuan, dan
salah saji material dapat dikategorikan misinterpretasi. Jasa litigasi
menjadi dua, yaitu kualitatif dan merepresentasikan kesaksian dari seorang
kuantitatif. Contoh salah saji yang pemeriksa penipuan dan jasa-jasa
kategori pertama adalah kesalahan akuntansi forensik yang ditawarkan untuk
pengelompokan rekening di pelaporan memecahkan isu-isu valuasi, seperti yang
keuangan. Semisal pinjaman dari bank dialami dalam kasus perceraian.
yang berumur kurang dari 1 tahun Sehingga, tim audit harus menjalani
(current) dilaporkan di rekening pinjaman pelatihan dan diberitahu tentang
jangka panjang (non-current). Efek dari pentingnya prosedur akuntansi forensik di
kesalahan ini bisa berakibat pada tidak dalam praktek audit dan kebutuhan akan
akuratnya perhitungan rasio lancar adanya spesialis forensik untuk
(current ratio) dan perbandingan hutang membantu memecahkan masalah
pada modal (debt to equity ratio).Selain Audit Investigatif
itu kecurangan dalam laporan keuangan Suatu bentuk audit atau
dapat menyangkut tindakan seperti pemeriksaan yang bertujuan untuk
manipulasi, pemalsuan atau perubahan mengidentifikasi dan mengungkap
catatan akuntansi atau dokumen kecurangan atau kejahatan dengan
pendukungnya yang menjadi sumber data menggunakan pendekatan, prosedur dan
bagi penyajian laporan keuangan, teknik-teknik yang umumnya digunakan
representasi yang salah dalam atau dalam suatu penyelidikan atau penyidikan
penghilangan dari laporan keuangan terhadap suatu kejahatan. Karena tujuan
peristiwa, transaksi, atau informasi audit investigasi adalah untuk
signifikan mengidentifikasi dan mengungkap
kecurangan atau kejahatan, maka
Akutansi Forensik pendekatan, prosedur dan teknik yang
Akuntan forensik bertugas digunakan di dalam audit investigatif
memberikan pendapat hukum dalam relatif berbeda dengan pendekatan,
pengadilan (litigation). Disamping itu, prosedur dan teknik yang digunakan di
ada juga peran akuntan forensik dalam dalam audit keuangan, audit kinerja atau
bidang hukum diluar pengadilan (non audit dengan tujuan tertentu lainnya.
itigation) misalnya dalam membantu Dalam audit investigatif, seorang auditor
merumuskan alternatif penyelesaian memulai suatu audit dengan praduga/
perkara dalam sengketa, perumusan indikasi akan adanya kemungkinan
376
2019. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 2 (2):372-380
kecurangan dan kejahatan yang akan yang berkaitan dengan hal-hal yang akan
diidentifikasi dan diungkap melalui audit diaudit. Secara khusus, auditor yang akan
yang akan dilaksanakan. Kondisi tersebut, melaksanakan audit investigatif juga
misalnya, akan mempengaruhi siapa yang harus mempunyai pemahaman yang
akan diwawancarai terlebih dahulu atau cukup tentang ketentuan-ketentuan
dokumen apa yang harus dikumpulkan hukum yang berkaitan dengan hal-hal
terlebih dahulu. Selain itu, dalam audit yang akan diaudit maupun ketentuan-
investigatif, jika memiliki kewenangan, ketentuan hukum yang berkaitan dengan
auditor dapat menggunakan prosedur dan pengungkapan kejahatan misalnya Kitab
teknik yang umumnya digunakan dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana
proses penyelidikan dan penyidikan atau KUHAP.
kejahatan seperti pengintaian dan Fraud
penggeledahan. Tekanan (Unshareable pressure/
Audit investigatif terhadap incentive). Merupakan motivasi seseorang
indikasi korupsi bisa dilaksanakan oleh untuk melakukan fraud. Motivasi
auditor di lembaga negara dan lembaga melakukan fraud, antara lain motivasi
pemerintah serta auditor di lembaga non- ekonomi, alasan emosional (iri/cemburu,
pemerintah. Pelaksanaan audit investigatif balas dendam, kekuasaan, gengsi), nilai
di lembaga negara dan lembaga (values) dan apa pula karena dorongan
pemerintah terikat kepada ketentuan yang keserakahan. Menurut SAS no. 99,
terdapat di dalam Standar Pemeriksaan terdapat empat jenis kondisi yang umum
Keuangan Negara atau SPKN. Sementara terjadi pada pressure yang dapat
itu, pelaksanaan audit investigatif oleh mengakibatkan kecurangan. Kondisi
auditor di lembaga non-pemerintah dapat tersebut adalah financial stability,
mengacu kepada standar pemeriksaan external pressure, personal financial
yang dikeluarkan oleh lembaga yang need, dan financial targets.
memiliki otoritas untuk mengeluarkan Adanya kesempatan / peluang
standar seperti itu, di Indonesia misalnya (Perceived Opportunity). Yaitu kondisi
Institut Akuntan Publik Indonesia atau atau situasi yang memungkinkan
standar pemeriksaan yang lain tergantung seseorang melakukan atau menutupi
kepada keterikatan antara auditor dengan tindakan tidak jujur. Biasanya hal ini
pemberi mandat audit. dapat terjadi karena adanya internal
Kualifikasi Auditor Audit control perusahaan yang lemah kurangnya
investigatif seharusnya dilaksanakan oleh pengawasan, dan/atau penyalahgunaan
orang-orang yang mempunyai wewenang. Di antara 3 elemen fraud
pengalaman dan keahlian dalam triangle, opportunity merupakan elemen
melaksanakan audit investigatif. Auditor yang paling memungkinkan untuk
yang belum memiliki pengalaman dan diminimalisir melalui penerapan proses,
keahlian harus mendapat bimbingan dari prosedur, dan control dan upaya deteksi
auditor lain yang memiliki pengalaman dini terhadap fraud.
dan keahlian audit investigatif. Auditor Rasionalisasi (Rationalization).
investigatif juga perlu mempunyai Merupakan elemen penting dalam
pemahaman yang cukup tentang hal-hal terjadinya fraud, dimana pelaku mencari
yang akan diaudit terutama menyangkut pembenaran sebelum melakukan
peraturan yang berlaku serta proses bisnis kejahatan, bukan sesudah melakukan
377
2019. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 2 (2):372-380
378
2019. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 2 (2):372-380
379
2019. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 2 (2):372-380
380