Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

1. Apa saja yang menjadi wilayah (taksonomi) kesalahan berbahasa? Jelaskan satu persatu!
2. Berikan contoh kesalahan berbahasa berdasarkan komponen bahasa dalam kategori
linguistik.
3. Dalam kategori strategi performasi, kesalahan berbahasa dibedakan menjadi empat.
Sebutkan dan beri contohnya.
4. Berdasarkan taksonomi komparatif, kesalahan dibedakan menjadi 4 (empat) tataran
kesalahan. Sebutkan dan beri contohnya.
5. Berikan contoh kesalahan berbahasa untuk kesalahan lokal maupun kesalahan global!
JAWABAN
1. Apa saja yang menjadi wilayah (taksonomi) kesalahan berbahasa? Jelaskan satu
persatu!
Wilayah (taksonomi) kesalahan berbahasa menjadi:
a. Taksonomi Kategori Linguistik
b. Taksonomi Kategori Strategi Performansi
c. Taksonomi Kategori Komparatif
d. Taksonomi Kategori Efek Komunikasi

Taksonomi kategori linguistik membedakan kesalahan berdasarkan


komponen bahasa dan konsisten bahasa. Berdasarkan komponen bahasa, wilayah
kesalahan dibedakan menjadi:
1. kesalahan tataran fonologi;
2. kesalahan tataran morfologi dan sintaksis;
3. kesalahan tataran semantik dan kata;
4. kesalahan tataran wacana.

Berdasarkan konstituen bahasa, kesalahan terjadi pada tataran penggunaan


unsur-unsur bahasa ketika dihubungkan dengan unsur bahasa lain dalam satu
bahasa. Misalnya frase dan klausa dalam tataran sintaksis atau morfem-morfem
gramatikal dalam tataran morfologi.
Berdasarkan taksonomi kategori strategi performasi, kesalahan didasarkan
kepada penyimpangan bahasa yang terjadi pada pemerolehan dan pengajaran
bahasa kedua (B2). Pendeskripsian kesalahan ini seharusnya dipertimbangkan
atau dihubungkan dengan proses kognitif pada saat anak (siswa) memproduksi
(merekonstruksi) bahasanya.
Dalam kategori strategi performasi, tataran kesalahan bahasa dapat
dibedakan menjadi 4 (empat) kesalahan. Berikut adalah keempat kesalahan
kategori strategi performasi:
1. Penanggalan (omission), penutur bahasa menanggalkan satu atau lebih unsur-
unsur bahasa yang diperlukan dalam suatu frase atau kalimat. Akibatnya
terjadi penyimpangan konstruksi frase atau kalimat.
2. Penambahan (addition), penutur bahasa menambahkan satu atau lebih unsur-
unsur bahasa yang tidak diperlukan dalam suatu frase atau kalimat. Akibatnya
terjadi penyimpangan konstruksi frase atau kalimat.
3. Kesalahbentukan (misformation), penutur membentuk suatu frase atau kalimat
yang tidak sesuai kaidah bahasa itu. Akibatnya konstruksi frase atau kalimat
menjadi salah (penyimpangan) kaidah bahasa.
4. Kesalahurutan (misordering), penutur menyusun atau mengurutkan unsur-
unsur bahasa dalam suatu konstruksi frase atau kalimat di luar kaidah bahasa
itu. Akibatnya frase atau kalimat itu menyimpang dari kaidah bahasa.

Berdasarkan taksonomi komparatif, kesalahan dibedakan menjadi 4


(empat) tataran kesalahan. Berikut adalah keempat jenis kesalahan berdasarkan
taksonomi komparatif.
1. Kesalahan interlingual disebut juga kesalahan interferensi, yakni: kesalahan
yang bersumber (akibat) dari pengaruh bahasa pertama (B1) terhadap bahasa
kedua (B2).
2. Kesalahan intralingual adalah kesalahan akibat perkembangan. Kesalahan
berbahasa bersumber dari penguasaan bahasa kedua (B2) yang belum
memadai.
3. Kesalahan ambigu adalah kesalahan berbahasa yang merefleksikan kesalahan
interlingual dan intralingual. Kesalahan ini diakibatkan kesalahan pada
interlingual dan intralingual.
4. Kesalahan unik adalah kesalahan bahasa yang tidak dapat dideskripsikan
berdasarkan tataran kesalahan interlingual dan intralingual. Kesalahan ini
tidak dapat dilacak dari B1 maupun B2. Misalnya: anak kecil yang mulia
belajar berbicara dalam suatu bahasa, tidak sedikit tuturan (kata frase atau
kalimat) yang tidak dapat dijelaskan dari B1 maupun B2.

Berdasarkan kategori efek komunikasi, kesalahan bahasa dapat dibedakan


menjadi kesalahan lokal dan kesalahan global. Berdasarkan jenis penyimpangan
bahasa, kesalahan lokal adalah kesalahan konstruksi kalimat yang ditanggalkan
(dihilangkan) salah satu unsurnya. Akibatnya proses komunikasi menjadi
terganggu. Misalnya: penutur menggunakan kalimat atau tuturan yang janggal
atau “nyeleneh” saat berkomunikasi. Adapun kesalahan global adalah tataran
kesalahan bahasa yang menyebabkan seluruh tuturan atau isi yang dipesankan
dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis, menjadi tidak dapat dipahami.
Akibat frase ataupun kalimat yang digunakan oleh penutur berada di luar kaidah
bahasa manapun baik B1 maupun B2.

2. contoh kesalahan berbahasa berdasarkan komponen bahasa dalam kategori


linguistik

Taksonomi kategori linguistik mengklasifikasikan kesalahan-kesalahan


berbahasa berdasarkan komponen linguistik atau unsur linguistik tertentu yang
dipengaruhi oleh kesalahan. Komponen-komponen linguistik mencakup fonologi
(ucapan), sintaksis dan morfologi (tata bahasa, gramatikal), semantik dan
leksikon (makna dan kosakata), dan wacana (gaya) (Tarigan,
1988:145).Taksonomi kategori linguistik dijadikan sebagai dasar penelitian
kesalahan berbahasa. Unsur-unsur kesalahan berbahasa yang termasuk dalam
kategori linguistik adalah

a) kesalahan fonologis, yang mencakup ucapan bagi bahasa lisan, dan ejaan
bagi bahasa tulis.

a. Kesalahan Ucapan

Kesalahan ucapan adalah kesalahan mengucapkan kata sehingga menyimpang


dari ucapan baku atau bahkan menimbulkan perbedaan makna. Contoh :

Enam diucapkan anam, anem

Saudara saudara; sodara

Rabu Rebo
Mengubah mengobah

b. kesalahan ejaan

Kesalahan ejaan ialah kesalahan menuliskan kata atau kesalahan menggunakan


tanda baca.Contoh :

Tuhan Yang Mahakuasa ditulis Tuhan yang Maha Kuasa

Tuhan Yang Maha Pemurah Tuhan Yang Mahapemurah

Mengetengahkan mengketengahkan

Mengesampingkan mengenyampingkan

Melihat-lihat me-lihat2

b) Kesalahan morfologis, yang mencakup prefiks, infiks, sufiks, konfiks,


simulfiks, dan perulangan kata. Kesalahan morfologi adalah kesalahan
memakaibahasa disebabkan salah memilih afiks, salahmenggunakan kata ulang,
salah menyusun katamajemuk, dan salah memilih bentuk kata.Contoh :

Banyak pelajar-pelajar baris-baris di tanahlapang itu

Saya lebih baik berpulang daripada meninggalsini.

Yang seharusnya :

Banyak pelajar berbaris di tanah lapang itu.

Saya lebih baik pulang daripada tinggal disini.Begitu juga :

Nanti sore diadakan latihan berbaris-baris disekolah.Yang seharusnya :

Nanti sore diadakan baris-berbaris di sekolah.

c) kesalahan sisntaksis, yang mencakup frasa, klausa, kalimat. Kesalahan


morfologi adalah kesalahan memakaibahasa disebabkan salah memilih afiks,
salahmenggunakan kata ulang, salah menyusun katamajemuk, dan salah memilih
bentuk kata.Contoh :

Banyak pelajar-pelajar baris-baris di tanahlapang itu

Saya lebih baik berpulang daripada meninggalsini.

Yang seharusnya :

Banyak pelajar berbaris di tanah lapang itu.

Saya lebih baik pulang daripada tinggal disini.Begitu juga :


Nanti sore diadakan latihan berbaris-baris disekolah.Yang seharusnya :

Nanti sore diadakan baris-berbaris di sekolah.

d) kesalahan leksikal atau pilihan kata (Tarigan, 1988:196). Kesalahan lesikon


adalah kesalahan memakai kata yang tidak atau kurang tepat.Contoh :

Demikian agar anda maklum, dan atasperhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada

tanggal 17 Agustus 1945. Saudara-saudara,

sebelum kita makan, marilah kami berdoabersama-sama.

Menyetujui :

Kepala desa Sukamaju .

Persetujuan itu disetujui pada hari Minggu yanglalu.

Yang seharusnya :

Demikian agar Anda maklum, dan atasperhatian Anda saya ucapkan terima
kasih.

Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan padatanggal 17 Agustus 1945.

Saudara-saudara, sebelum kita makan marilahkita berdoa bersama-sama.

Disetujui oleh :

Kepala Desa Sukamaju.

Persetujuan itu ditandatangani pada hariMinggu yang lalu.

Berdasarkan konstituen bahasa, kesalahan terjadi pada tataran penggunaan


unsur-unsur bahasa ketika dihubungkan dengan unsur bahasa lain dalam satu
bahasa. Misalnya frase dan klausa dalam tataran sintaksis atau morfem-morfem
gramatikal dalam tataran morfologi.
3. Dalam kategori strategi performasi, kesalahan berbahasa dibedakan menjadi
empat. Sebutkan dan beri contohnya.
Dalam kategori strategi performasi, tataran kesalahan bahasa dapat dibedakan
menjadi 4 (empat) kesalahan. Berikut adalah keempat kesalahan kategori strategi
performasi:
a) Penanggalan (omission), penutur bahasa menanggalkan satu atau lebih unsur-
unsur bahasa yang diperlukan dalam suatu frase atau kalimat. Akibatnya
terjadi penyimpangan konstruksi frase atau kalimat.
Penghilangan (omission) adalah kesalahan-kesalahan yang bersifat
“penghilangan” ini ditandai oleh ketidakhadiran suatu butir yang seharusnya
ada dalam ucapan yang baik dan benar.
Contoh kalimat:
Kami membeli makanan enak warung.
Kalimat tersebut mengalami kerancuan makna karena penghilangan butir kata
(preposisi) yang tidak seharusnya terjadi. Seharusnya kalimat yang benar
adalah:
Kami membeli makanan di warung.
b) Penambahan (addition), penutur bahasa menambahkan satu atau lebih unsur-
unsur bahasa yang tidak diperlukan dalam suatu frase atau kalimat. Akibatnya
terjadi penyimpangan konstruksi frase atau kalimat.
Penambahan (addition), penambahan ini adalah kebalikan dari penghilangan,
yaitu kesalahan penambahan ini ditandai oleh hadirnya suatu butir atau unsur
yang seharusnya tidak muncul dalam ucapan yang baik dan benar.
Contoh kalimat:
Para mahasiswa-mahasiswa.
Banyak rumah-rumah.
Yang seharusnya:
Para mahasiswa atau mahasiswa-mahasiswa
Banyak rumah atau rumah-rumah
c) Kesalahbentukan (misformation), penutur membentuk suatu frase atau kalimat
yang tidak sesuai kaidah bahasa itu. Akibatnya konstruksi frase atau kalimat
menjadi salah (penyimpangan) kaidah bahasa.
Salah formasi (misformation), kesalahan misformation ini ditandai oleh
pemakaian bentuk morfem atau struktur yang salah. Kalau dalam kesalahan
penghilangan, unsure itu tidak ada atau tidak tersedia sama sekali, maka dalam
kesalahan formasi ini sang pelajar menyediakan serta memberikan sesuatu,
walaupun hal itu tidak benar sama sekali.
Contoh kalimat:
The dog eated the chicken.
Ciri kala lalu diutamakan oleh pelajar pada verba “eated” padahal itu tidak
benar sama sekali; seharurnya ate, atau:
The dog ate the chicken.
d) Kesalahurutan (misordering), penutur menyusun atau mengurutkan unsur-
unsur bahasa dalam suatu konstruksi frase atau kalimat di luar kaidah bahasa
itu. Akibatnya frase atau kalimat itu menyimpang dari kaidah bahasa.
Salah susun (misodering) ditandai oleh penempatan yang tidak benar bagi
suatu morfem atau kelompok morfem dalam suatu ucapan atau ujaran.
Contoh:
I met there some Germans (kalimat)
Another my friend (frasa)
Para pelajar banyak melakukan kesalahan-kesalahan tertulis yang merupakan
terjemahan “kalamiah” atau terjemahan kata demi kata struktur-struktur
permukaan bahasa asli atau bahasa ibu.
(Tarigan, 1988:148-158)

4. Berdasarkan taksonomi komparatif, kesalahan dibedakan menjadi 4 (empat)


tataran kesalahan. Sebutkan dan beri contohnya.

Klasifikasi kesalahan-kesalahan dalam taksonomi komparatif (atau


comparative taxonomy) didasarkan pada perbandingan-perbandingan antara
struktur kesalahan-kesalahan B2 dan tipe-tipe konstruksi tertentu lainnya
(Tarigan, 1988:158).Sebagai contoh kalau kita menggunakan taksonomi
komparatif untuk mengklasifikasikan kesalahan-kesalahan pelajar Indonesia yang
belajar bahasa Inggris, maka kita dapat membandingkan struktur kesalahan pelajar
yang memeroleh bahasa Inggris sebagai B1.

Berdasarkan taksonomi komparatif, kesalahan dibedakan menjadi 4


(empat) tataran kesalahan. Berikut adalah keempat jenis kesalahan berdasarkan
taksonomi komparatif.
a) Kesalahan interlingual disebut juga kesalahan interferensi, yakni:
kesalahan yang bersumber (akibat) dari pengaruh bahasa pertama (B1)
terhadap bahasa kedua (B2).
Kesalahan antarbahasa (interlingual errors) adalah kesalahan-kesalahan
yang semata-mata mengacu pada kesalahan B2 yang mencerminkan
struktur bahasa asli atau bahasa ibi, tanpa menghiraukan proses-proses
internal atau kondis-kondisi eksternal yang menimbulkannya. Kesalahan
antarbahasa merupakan kesalahan yang sama dalam struktur bagi kalimat
atau frasa yang berekuivalen secara semantik dalam bahasa ibu sang
pelajar.
Contoh:
Dia datang Bandung dari.
Contoh di atas adalah ucapan dari seorang anak Karo yang belajar bahasa
Indonesia untuk mencerminkan susunan atau urutan kata frasa proposisi
dalam bahasa Karo (Bandung dari berarti ‘dari Bandung).
b) Kesalahan intralingual adalah kesalahan akibat perkembangan. Kesalahan
berbahasa bersumber dari penguasaan bahasa kedua (B2) yang belum
memadai.
Kesalahan perkembangan (development errors) adalah kesalahan-
kesalahan yang sama dengan yang dibuat oleh anak-anak yang belajar
bahasa sasaran sebagai B1 mereka. Contoh:
I like do it (I like to do it)
Jim doesn’t likes it (Jim doesn’t like it)
I not craying (I am not craying)
c) Kesalahan taksa (atau ambiguous errors) adalah kesalahan yang dapat
diklasifikasikan sebagi kesalahan perkembangan ataupun kesalahan
antarbahasa. Kesalahan ambigu adalah kesalahan berbahasa yang
merefleksikan kesalahan interlingual dan intralingual. Kesalahan ini
diakibatkan kesalahan pada interlingual dan intralingual.
Contoh: Konstruksi yang mencerminkan bahasa asli sang pelajar (misalnya
Medan) yang belajar bahasa Indonesia sebagai B1 mereka.
Menulis saya (Saya menulis)
Tidur dia (Dia tidur)
Pergi kami (Kami pergi).

d) Kesalahan lain (other errors) menurut Dulay dan Burt (1974), dalam
membuat analisis komparatif kesalahan anak-anak, menyebutnya sebagai
kesalahan unik (Unique errors) yang mengacu pada keunikannya bagi para
pelajar B2. Kesalahan unik adalah kesalahan bahasa yang tidak dapat
dideskripsikan berdasarkan tataran kesalahan interlingual dan intralingual.
Kesalahan ini tidak dapat dilacak dari B1 maupun B2. Misalnya: anak
kecil yang mulia.
Contoh: She hungry (dengan menghilangkan auxiliary)
Contoh di atas merupakan struktur bahasa yang digunakan seorang pelajar
dengan bahasa ibunya (Spanyol) dan juga tidak perkembangan B2 (seperti
She hungry dengan menghilangkan auxiliary).(Tarigan, 1988:158-163).
belajar berbicara dalam suatu bahasa, tidak sedikit tuturan (kata frase atau kalimat) yang
tidak dapat dijelaskan dari B1 maupun B2
5. Berikan contoh kesalahan berbahasa untuk kesalahan lokal maupun kesalahan global!
1) kesalahan global (global errors)
Kesalahan global adalah kesalahan yang memengaruhi kesalahan organisasi kalimat sehingga
benar-banar mengganggu komunikasi. Menurt Burt dan Kiparsky, kesalahan gobal mencakup:
a) Salah menyusun unsur pokok.
Misalnya:
Bahasa Indonesia banyak orang disenangi.
Yang seharusnya:
Bahasa Indonesia disenangi banyak orang.
b) Salah menempatkan atau tidak memakai kata sambung.
Misalnya:
Tidak beli beras tadi, apa makan kita sekarang.
Yang seharusnya:
Kalu kita tidak membeli beras tadi, makan apa kita sekarang.
c) Hilangnya ciri kalimat pasif.
Misalnya:
Rencana penelitian itu diperiksa pada pimpinan.
Yang seharusnya:
Rencana penelitian itu diperiksa oleh pimpinan.

2) Kesalahan local (local errors)


Kelahan lokal adalah kesalahan yang memepengaruhi sebuah unsur dalam kalimat yang
biasanya tidak mengganggu komunikasi secara signifikan. Keslahan-kesalahan ini hanya
terbatas pada suatu bagian kalimat saja, maka burt dan Kiparsky menyebutnya kesalahan
“lokal”.
Dalam bahasa Indonesia, contoh kesalahan local itu antara lain sebagai berikut.
Penyelesaikan tugas itu diselesaikannya dengan penuh semangat.
Jumlah mahasiswa Untirta berjumlah sepuluh ribu.
Penyerahan hadiah diserahkan oleh Bapak Lurah.

Yang seharusnya:
Tugas itu dislesaikannya dengan penuh semangat.
Mahasiswa Untirta berjumlah sepuluh ribu.
Hadiah diserahkan oleh Bapak Lurah.(Tarigan, 1988: 164-166)

Anda mungkin juga menyukai