Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

STRATEGI LAYANAN DAN BIMBINGAN KONSELING


DOSEN PENGAMPU: Dr. MUHAMMAD EDI KURNANTO, M. Pd

KELOMPOK VI

FAKHRI FAJAR RAMADHAN (11811258)


SYAHRUL MUBARAK (11811260)
ABDUL MULYADI (11811273)

SEMESTER /KELAS: VI/H

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,


karena telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya berupa kesempatan dan
pengetahuan sehingga kami, sehingga bisa menyelesaikan makalah ini pada
waktunya. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Bimbingan Konseling Pendidikan” yang diampu oleh Bapak Dr. Muhammad
Edi Kurnanto, M. Pd. dengan tema “Strategi Layanan Bimbingan dan
Konseling”.

Kami ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu dan teman-teman


anggota kelompok yang telah ikut serta dalam pembuatan makalah ini sehingga
dapat disusun dengan baik. Kami berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan, kami memahami


bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami sangat
mengharapkan kritik serta saran teman-teman yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah yang lebih baik lagi.

Pontianak, 18 Mei 2021


Penulis

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Bimbingan Kelompok ................................................................................ 3
B. Konseling Individu ..................................................................................... 4
C. Konseling Kelompok ................................................................................. 6

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 8


A. Kesimpulan ............................................................................................... 8
B. Saran ......................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan proses saling membantu antara satu
individu dengan individu lainnya dalam mengenali dan memahami diri serta
dalam mengembangkan potensi yang dimiliki. Utamanya bimbingan konseling
dalam dunia pendidikan dapat membantu siswa yang memiliki masalah ataupun
tidak, sehingga siswa tersebut mengalami perubahan kearah yang lebih baik.
Saat ini bimbingan dan konseling sudah berkembang dengan baik. Mulai
dari materi serta layanan bimbingan konseling yang diberikan, maupun konselor
itu sendiri. Maka dari itu terdapat strategi layanan dalam bimbingan konseling
agar memudahkan konselor dalam melakukan kegiatan bimbingan dan konseling
kepada klien.
Strategi layanan bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi setiap
individu baik yang memiliki problematika ataupun tidak. Pada dasarnya layanan
bimbingan konseling sangat berguna bagi klien ataupun individu yang
menggunakan jasa tersebut. Layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk
membuat seseorang lebih mengenali dan memahami diri sendiri, dan setelah
mencapai semua itu diharapkan dapat mengembangkan potensi dirinya dengan
baik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, rumusan masalah penulisan
makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan bimbingan kelompok?
2. Apa yang dimaksud dengan konseling individu?
3. Apa yang dimaksud dengan konseling kelompok?

1
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan memahami bimbingan kelompok
2. Untuk mengetahui dan memahami konseling individu
3. Untuk mengetahui dan memahami konseling kelompok

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok merupakan salah satu bagian dari layanan yang ada
dalam bimbingan dan konseling. Menurut Suhertina (2014: 122) layanan ini
memungkinkan sejumlah peserta didik (siswa) secara bersama-sama melalui
dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan melalui pembahasan dalam
bentuk kelompok. Sedangkan menurut Prayitno dalam Gunawan (2018:10),
bimbingan kelompok adalah layanan yang membahas topik-topik berkenaan
dengan perlunya mengambil keputusan untuk berbagai hal yang penting secara
berkelompok. Bimbingan ini dapat dilakukan secara tatap muka langsung
maupun menggunakan media tertentu (Nugraha, 2017: 61).
Jadi bimbingan kelompok adalah layanan dimana konselor mengondisikan
agar siswa berdiskusi dan membahas mengenai suatu pokok permasalahan diluar
diri mereka untuk memperoleh pemahaman mengenai hal tersebut. Layanan ini
juga bertujuan membantu siswa dalam mengembangkan kemampuannya baik
secara sosial maupun dalam menganalisa masalah, serta menjadi latihan bagi
siswa dalam proses pengambilan keputusan.
Keberhasilan layanan bimbingan kelompok bergantung pada langkah-
langkah yang harus dilakukan, sehingga layanan akan berlangsung secara terarah
dan tepat sasaran. Menurut Prayitno dalam (Puluhlawa, dkk, 2017: 301),
bimbingan kelompok terdiri dari beberapa tahap yaitu sebagai berikut:
1. Tahap Pembentukan
Pada tahap ini bimbingan dimulai dengan proses perkenalan
antar sesama anggota, setelah itu mengungkapkan tujuan dan harapan
yang ingin dicapai dari proses layanan ini. Kemudian konselor
memberikan penjelasan tentang layanan bimbingan kelompok,
sehingga seluruh anggota memahami tahapan dan aturan yang akan
dilalui selama proses bimbingan berlangsung.

3
2. Tahap Peralihan

Tahapan ini menghubungkan antara kegiatan pertama dan

ketiga. Pada tahap ini juga diperlukan sikap dari pemimpin kelompok

agar mampu membawa anggotanya beralih dari tahap pembentukan

menuju tahap kegiatan dengan lancar.

3. Tahap Kegiatan

Merupakan tahapan inti dari layanan bimbingan kelompok

yang bertujuan untuk mengungkap masalah yang akan dibahas yakni

hal yang dirasakan, dialami serta dipikirkan oleh anggota kelompok.

Dan anggota secara aktif membahas topik yang menyangkut tingkah

laku, pikiran dan perasaan sesuai dinamika kelompok.

4. Tahap Pengakhiran

Pada tahap akhir ini fokus utama berada pada hasil yang telah

dicapai oleh kelompok selama layanan berlangsung, bukan pada

berapa kali kelompok itu harus bertemu dan melakukan bimbingan

kelompok.

B. Konseling Individu
Layanan konseling perorangan merupakan layanan yang diberikan
kepada setiap individu berdasarkan data ataupun kerelaan siswa untuk hadir
bersama guru pembimbing atau konselor dalam wawancara tatap muka guna
membantu siswa yang ada dalam permasalahan untuk mengenal apa yang
menjadi masalahnya, kekuatan dirinya untuk mencari solusi atas setiap
masalahnya (Gunawan 2018:10). Sedangkan menurut Sofyan Willis dalam
(Zulamri, dkk, 2019: 22-23), konseling individu adalah pertemuan konselor
dengan klien secara individual, dimana terjadi hubungan rapport dan konselor

4
berupaya memberikan bantuan untuk pengembangan pribadi dan dapat
mengantisipasi masalah-masalah yang dihadapinya.
Dapat disimpulkan konseling individu merupakan layanan konseling
dimana peserta didik ataupun klien mendapatkan layanan langsung oleh
konselor secara pribadi untuk menyelesaikan masalah serta mencari solusi dari
permasalahan tersebut.
Sesuai dengan Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang
penyelenggaran layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar dan
menengah, salah satu unsur di dalamnya adalah peminatan dan perencanaan
individual (Nugraha, 2017: 59). Dalam layanan perencanan individual guru
bimbingan memberikan startegi dengan cara merancang berbagai kegiatan dan
merumuskan aktivitas-aktivitas sistematis yang berkaitan dengan pemahaman
tentang kelebihan dan kekurangan dirinya, peluang dan kesempatan yang ada di
lingkungan, sehingga hal ini dapat meningkatkan harga diri siswa dan membantu
untuk langkah masa depan siswa yang lebih baik (Hermawan,dkk, 20019: 68).
Pada layanan ini peserta didik dibantu oleh konselor dalam mengatasi
segala macam permasalahan dan membuat perencanaan pengembangan diri
kedepannya. Fungsi dari perencanaan individual dan peminatan sebagai layanan
untuk merencanakan dan mempersiapkan masa depan peserta didik dengan
memperhatikan potensi yang ada pada dirinya termasuk memperhatikan
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki (Safitri, dkk, 2018: 23).
Layanan perencanaan individual dan peminatan ini dapat diebrikan
melalui konseling individual, kelompok kecil, bimbingan kelas, manajemen
kasus, maupun kolaborasi dengan orang tua/wali (Lutfiyani & Bhakti, 2017:
374). Tujuan dari perencanaan individual adalah untuk memberi bimbingan pada
siswa guna merencanakan, dan mengelola rencana kedepannya seperti:
pendidikan, karir dan pengembangan sosial-pribadi oleh dirinya sendiri.
Prosedur pelaksanaan konseling individu terbagi menjadi lima tahapan
yakni:
1. Pengenalan (Introduction)
2. Penjajakan (Investigation)

5
3. Penafsiran (Interpretation)
4. Pembinaan (Intervention)
5. Penilaian (Inspection)
C. Konseling kelompok
Konseling kelompok merupakan salah satu bentuk khusus dari
layanan konseling, dimana tidak hanya terbatas pada lingkungan sekolah
melainkan lebih dari itu. Namun di negara kita, layanan konseling kelompok
masih melekat dengan dunia pendidikan. Layanan konseling kelompok pada
dasarnya adalah proses konseling yang diselenggarakan dalam kelompok
dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Menurut Suhertina (2014: 123)
Masalah yang dibahas dalam layanan konseling kelompok adalah masalah
peserta didik (privasi) yang terlibat dalam kegiatan itu.
Jadi konseling kelompok ialah layanan yang memungkinan masing-
masing anggota kelompok mendapat kesempatan untuk membahas serta
mencari solusi dari permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok.
Perbedaannya dengan bimbingan kelompok terletak pada masalah ata
topik yang dibahas dalam kegiatan layanan. Jika bimbingan kelompok
mengambil topik seputar hal yang hangat di masyarakat atau bisa disebut
masalah eksternal pada diri siswa, sedangkan konseling kelompok lebih
berfokus pada masalah internal atau pribadi yang dialami dan dirasakan oleh
anggota kelompok sehingga pembahasan dan treatment yang diberikan akan
berbeda pula.
Dengan adanya konseling kelompok, maka tujuan yang ingin dicapai
siswa sebagai anggota kelompok, seperti yang diungkapkan Dinkmeyer & J.J
Muro dalam (Masdudi, 2015: 175) adalah:
1. Membantu masing-masing anggota kelompok untuk memahami
dan mengenal diri, membantu dalam proses mencari identitas diri.
2. Membantu anggota mengembangkan perasaan berkelompok dan
penerimaan oleh orang lain yang memberikan rasa aman dalam
menghadapi tantangan hidup.

6
3. Mengembangkan keterampilan sosial dan kemampuan
interpersonal pada diri anggota yang memungkinkan mereka untuk
mengatasi tugas-tugas perkembangannya dalam bidang pribadi dan
sosial.
4. Membantu anggota merumuskan tujuan-tujuan khusus yang dapat
diukur dan diamati dari segi perilaku, dan membantu mereka
membuat komitmen.

Menurut Fahmi (2016: 72), proses konseling kelompok dilakukan


dengan melalui beberapa tahap yakni sebagai berikut:

1. Tahap Awal
Tahap ini diisi proses orientasi dan eksplorasi serta
konselor memfasilitasi anggota agar timbul kepercayan diri dari
para peserta.
2. Tahap Peralihan
Tahap ini bertujuan untuk membangun kepercayaan
antara anggota kelompok dan konselor menjelaskan kembali
seputar layanan konseling kelompok.
3. Tahap Kegiatan
Penggalian masalah secara mendalam terjadi pada tahap
ini diikuti dengan tindakan yang efektif.
4. Tahap Pengakhiran
Perubahan tingkah laku menjadi tanda terjadinya tahap
pengakhiran pada layanan konseling kelompok ini.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bimbingan kelompok merupakan layanan dimana konselor mengondisikan
agar siswa berdiskusi dan membahas mengenai suatu pokok permasalahan
diluar diri mereka untuk memperoleh pemahaman mengenai hal tersebut
serta mampu mengembangkan potensi diri mereka masing-masing.
2. Konseling individu merupakan layanan konseling dimana peserta didik
ataupun klien mendapatkan layanan langsung oleh konselor secara pribadi
untuk menyelesaikan masalah serta mencari solusi dari permasalahan
tersebut.
3. konseling kelompok ialah layanan yang memungkinan masing-masing
anggota kelompok mendapat kesempatan untuk membahas serta mencari
solusi dari permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok.
B. Saran
Saran kami kepada pembaca agar memperbanyak referensi bacaan lain
baik dari buku, jurnal ilmiah, dan sebagainya. Sehingga semakin menambah
wawasan serta khazanah keilmuan. Serta agar tetap tertib dan aktif selama
presentasi berlangsung.

8
DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Nasrina Nur dan Slamet. 2016. Layanan Konseling Kelompok Dalam
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa SMK Negeeri 1 Depok Sleman.
Jurnal Hisbah. Volume 13, Nomor 1. Halaman 69-84.
Gunawan, Ronny. 2018. Peran Tata Kelola Layanan Bimbingan Dan Konseling
Bagi Siswa Di Sekolah. Jurnal Selaras. Volume 1, Nomor 1. Halaman 1-15.
Hermawan, Heru, dkk. 2019. Strategi Layanan Bimbingan Dan Konseling Untuk
Meningkatkan Harga Diri Siswa: Sebuah Studi Pustaka. Jurnal Bimbingan
Konseling Indonesia. Volume 4 Nomor 2. Halaman 65-69.
Lutfiyani, Vivi dan Bhakti, Caraka Putra. 2017. Strategi Layanan Bimbingan
dan Konseling Komprehensif dalam Pengembangan Self-Knowledge pada
Siswa Sekolah Dasar. Sendika. Volume I, Nomor 1. Halaman 370-377
Masdudi. 2015. Bimbingan dan Konseling Perspektif Sekolah. Cirebon: Nurjati
Press.
Nugraha, Ariadi. 2017. Strategi Layanan Bimbingan Dan Konseling Untuk
Pengembangan Sikap Kepemimpinan Siswa. Prosiding Seminar Nasional.
Halaman 56-63.
Puluhlawa, Meiske, dkk. 2017. Layanan Bimbingan Kelompok dan
Pengaruhnya Terhadap Self-Esteem Siswa. Proceeding Seminar dan Jurnal
Ilmiah Bimbingan Konseling. Halaman 301-310.
Safitri, Nindiya Eka dan Hasan, Sitti Ummi Novirizka. 2018. Strategi Layanan
Bimbingan Dan Konseling Dalam Pengembangan Nilai Karakter Religius.
Jurnal Konseling Andi Matappa. Volume 2, Nomor 1. Halaman 19-25.
Suhertina. 2014. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Pekanbaru: CV.
Mutiara Pesisir Sumatra.
Zulamri dan Juki, M. Ahmad. 2019. Pengaruh Layanan Konseling Individual
Terhadap Keterbukaan Diri (Self Disclosure) Remaja Di Lembaga
Pembinaan Khusus Anak Klas II B Pekanbaru. Jurnal AT-Taujih. Vulume 2,
Nomor 2. Halaman 19-36.

Anda mungkin juga menyukai