Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ANALISIS PERBEDAAN KEBIJAKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN


PENDIDIKAN (KTSP) DAN KURIKULUM 2013 (K13)

Mata Kuliah:
Analisis Kebijakan Pendidikan Islam Indonesia

Dosen Pengampu:
Dr. Harmaini, S.Psi., M. Si.

Oleh:
Abdur Rahim, S.Pd
NIM. 22090110014

PROGRAM PASCASARJANA (PPs)


UNIVERSUTAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2021 M / 1442 H
1

ANALISIS PERBEDAAN KEBIJAKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN


PENDIDIKAN (KTSP) DAN KURIKULUM 2013 (K13)

A. Pendahuluan
Kurikulum sangat diperlukan dalam dunia pendidikan karena kurikulum
merupakan landasan paling pokok dalam pendidikan. Selain itu, kurikulum dapat
menunjang dalam ketercapain tujuan pendidikan. Kurikulum adalah perangkat mata
pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara
pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta
pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran
ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam
penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan
tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk
dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam
kegiatan pembelajaran secara menyeluruh. Kurikulum menjadi pedoman bagi seorang
tenaga pendidik untuk memberikan materi dan ilmu yang baik terhadap peserta didik,
kurikulum juga mempunyai perkembangan dan itulah kenapa pentingnya peran
kurikulum harus di pahami.
Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus sebagai
pedoman dalam pelaksanaan pendidikan. Kurikulum dapat (paling tidak sedikit)
meramalkan hasil pendidikan/pengajaran yang diharapkan karena ia menunjukkan apa
yang harus dipelajari dan kegiatan apa yang harus dialami oleh peserta didik.
Pembaharuan kurikulum perlu dilakukan sebab tidak ada satu kurikulum yang sesuai
dengan sepanjang masa, kurikulum harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan
zaman yang senantiasa cenderung berubah.
Menurut Sudjana, pada umumnya perubahan struktural kurikulum menyangkut
komponen kurikulum yakni:
a. Perubahan dalam tujuan. Perubahan ini didasarkan kepada pandangan hidup
masyarakat dan falsafah bangsa.
b. Perubahan isi dan struktur. Perubahan ini meninjau struktur mata pelajaran-mata
pelajaran yang diberikan kepada siswa termasuk isi dari setiap mata pelajaran.
2

c. Perubahan strategi kurikulum. Perubahan ini menyangkut pelaksanaan kurikulum itu


sendiri yang meliputi perubahan teori belajar mengajar, perubahan sistem
administrasi, bimbingan dan penyuluhan, perubahan sistem penilaian hasil belajar.
d. Perubahan sarana kurikulum. Perubahan ini menyangkut ketenagaan baik dari segi
kualitas dan kuantititas, juga sarana material berupa perlengkapan sekolah seperti
laboraturium, perpustakaan, alat peraga dan lain-lain.
e. Perubahan dalam sistem evaluasi kurikulum. Perubahan ini menyangkut metode/cara
yang paling tepat untuk mengukur/menilai sejauh mana kurikulum berjalan efektif
dan efesien, relevan dan produktivitas terhadap program pembelajaran sebagai suatu
system dari kutikulum.1

B. Pembahasan
1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum
operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan
mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk
pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23
Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh BSNP.
KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan
muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
Pelaksanaan KTSP mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang
Pelaksanaan SI dan SKL. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat
kompetensi yang dituangkan dalam persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi
bahan kajian kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus
dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi
merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan
yang memuat:
a. Kerangka dasar dan struktur kurikulum,
1
Sudjana, Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif dalam PLS, (Bandung: Nusantr Press, 1993), hlm 37
3

b. Beban belajar,
c. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan
pendidikan, dan
d. Kalender pendidikan.
 Tujuan diadakannya KTSP
a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam
mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumberdaya yang
tersedia.
b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan
kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
c. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas
pendidikan yang akan dicapai.2 
 KTSP perlu diterapkan pada satuan pendidikan berkaitan dengan tujuh hal berikut :
a. Sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi
dirinya.
b. Sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya, khususnya input pendidikan
yang akan dikembangkan.
c. Pengambilan keputusan lebih baik dilakukan oleh sekolah karena sekolah sendiri
yang paling tahu yang terbaik bagi sekolah tersebut.
d. Keterlibatan warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum
dapat menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat.
e. Sekolah dapat bertanggung jawab tentang mutu pendidikannya masing-masing.
f. Sekolah dapat melakukan persaingan yang sehat dengan sekolah-sekolah lain
dalam meningkatkan mutu pendidikan.
g. Sekolah dapat merespon aspirasi masyarakatdan lingkungan yang berubah secara
cepat serta mengakomodasikannya dengan KTSP.
 Adapun prinsip-prinsip pengembangan KTSP menurut Permendiknas nomor 22 tahun
2006 adalah sebagai berikut.3
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta didik dan
lingkungannya.
b. Beragam dan terpadu.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
2
Mulyasa, E., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006),
hlm.22-23.
3
Ibid., hlm. 151-153
4

d. Relevan dengan kebutuhan.


e. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan relevansi pendidikan tersebut
dengan kebutuhan hidup dan dunia kerja.
f. Menyeluruh dan berkesinambungan.
g. Belajar sepanjang hayat,
h. Seimbang antara kepentingan global, nasional, dan lokal.
 Komponen KTSP
Secara garis besar, KTSP memiliki enam komponen penting sebagai berikut.
a. Visi dan misi satuan pendidikan
Visi merupakan suatu pandangan atau wawasan yang merupakan
representasi dari apa yang diyakini dan diharapkan dalam suatu organisasi dalam
hal ini sekolah pada masa yang akan datang.
b. Tujuan pendidikan satuan pendidikan
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan untuk pendidikan menengah
adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
c. Kalender pendidikan
Kalender pendidikan untuk pengembang kurikulum jam belajar efektif
untuk pembentukan kompetensi peserta didik, dan menyesuaikan dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimiliki peserta didik.
d. Struktur muatan KTSP
Struktur muatan KTSP terdiri atas.
1) Mata pelajaran
2) Muatan local
3) Pengembangan diri
4) Beban belajar
5) Kenaikan kelas, penjurusan, dan kelulusan
6) Pendidikan kecakapan hidup
7) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
e. Silabus
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata
pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi
dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber
belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
5

f. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau
lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam
silabus.
2. Kurikulum 2013
Makna manusia yang berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu manusia terdidik yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dirancang baik dalam bentuk
dokumen, proses, maupun penilaian didasarkan pada pencapaian tujuan, konten dan
bahan pelajaran serta penyelenggaraan pembelajaran yang didasarkan pada Standar
Kompetensi Lulusan.
Konten pendidikan dalam SKL dikembangkan dalam bentuk kurikulum
satuan pendidikan dan jenjang pendidikan sebagai suatu rencana tertulis (dokumen)
dan kurikulum sebagai proses (implementasi). Dalam dimensi sebagai rencana
tertulis, kurikulum harus mengembangkan SKL menjadi konten kurikulum yang
berasal dari prestasi bangsa di masa lalu, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan
bangsa di masa mendatang.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mengarahkan peserta didik menjadi:
a. Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang
selalu berubah;
b. Manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri;
c. Warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Karakteristik kurikulum 2013 adalah:
a. Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk
Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam
Kompetensi Dasar (KD).
b. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,
kelas, dan mata pelajaran
6

c. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik


untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu.
d. Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan
psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata
pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran. Untuk SD
pengembangan sikap menjadi kepedulian utama kurikulum.
e. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep,
generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan “disciplinary–based
curriculum” atau “content-based curriculum”.
f. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran.
g. Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat
yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten kompetensi
dimana pengetahuan adalah konten yang bersifat tuntas (mastery). Keterampilan
kognitif dan psikomotorik adalah kemampuan penguasaan konten yang dapat
dilatihkan. Sedangkan sikap adalah kemampuan penguasaan konten yang lebih
sulit dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak
langsungPenilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat
formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk
memastikan penguasaan.
h. Kompetensi pada tingkat memuaskan (Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM dapat
dijadikan tingkat memuaskan).
3. Ditinjau dari prosesnya
a. Pada KTSP proses pembelajaran yang lebih dominan adalah aspek kognitif,
psikomotor, dan afektif, sedangkan pada kurikulum 2013 dalam proses belajar
mengajar nantinya yang lebih dominan adalah afektif, psikomotor, baru kognitif.
Artinya siswa dalam proses  lebih  menonjolkan afektif dan psikomotornya.
b. Kurikulum 2013 sangat menekankan penyeimbangan antara aspek kognitif
(intelektual), psikomotorik (gerak) dan afektif (sikap). Berbeda dengan KTSP
2006 yang pada tahap implemntasinya cenderung lebih fokus pada aspek
kognitifnya.
c. Aspek standar isi. Jumlah mata pelajaran yang ada di dalam setiap jenjang di
kurikulum 2013 berkurang. Contoh: untuk sekolah dasar yang awalnya 10
menjadi 6 mata pelajaran, tetapi esensi yang diharapkan dari setiap pembelajaran
7

tetap ada, sehingga cara yang digunakan didalam kurikulum 2013 adalah
integrasi beberapa pelajaran ke pelajaran lain. Integrasi ini disebut pembelajaran
tematik. Pengurangan jumlah pelajaran pada kurikulum 2013 namun dmikian
berimbas pada penambahan waktu belajar. Untuk tingkat sekolah dasar
penambhan 4 jam dalam 1 minggu.
d. Standar proses pemebelajaran. Perubahan yang signifikan terjadi pada
penedekatan pembelajaran yang dilakukan. Pembelajaran yang pada awalnya
menggunkan pendekatan behaviorisme dan kognitifisme, sekarang mulai
bergeser menuju kedekatan konstrutivisme. Hal ini akan berimbas pada guru di
kelas yang pada awalnya cenderung menggunkan guru sebagai sumber
pembelajaran (teacher-centered leaning), menjadi siswa dan lingkungannya
sebagai sumber (student-centered leaning).
e. Perubahan standar penilaian. Pada kurikulum KTSP 2006 penilaian yang
dilakukan cenderung menggunakan penilaian akhir tanpa ada penilaian pada
proses pembelajaran. Pada kurikulum baru ini, penilaian akan di proses belajar
turut dimasukan. Nantinya akan ada penilaian forfolio terhadap forfolio terhadap
pribadi siswa.
4. Ditinjau dari penilaiannya
a. Kurikulum 2006
Kurikulum 2006 memuat sejumlah permasalahan diantaranya :
1) Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetisi sesuai tuntutan fungsi dan
tujuan pendidikan nasional.
2) Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap,
keterampilan dan pengetahuan.
3) Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan
kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi, pembelajaran aktif,
keseimbangan soft skills dan hard skill, kewirausahaan), belum
terakomodasi didalam kurikulum.
4) Kurikulum belum peka dan tanggapan terhadap perubahan sosial yang
terjadi pada tingkat lokal, nasional maupun global.
5) Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pengajaran
yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan
berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.
8

6) Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis pada


kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya
remediasi secara berskala.
7) Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak
menimbulkan multi tafsir.
b. Kurikulum 2013
1) Pada kurikulum 2013 tantangan masa depan yang dihadapi yaitu arus
globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi,
konfergensi ilmu dan teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan.
2) Kompetensi masa depan yaitu meliputi kemampuan berkomunikasi,
kemapuan berfikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi
moral suatu permasalahan kemampuan menjadi warga negara yang efektif,
dan kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan
yang berbeda.
3) Fenomena sosial yang mengemukakan seperti perkelahian pelajar, narkoba,
korupsi, plagiarisme, kecurangan dalm berbagai jenis ujian, dan kejolak
sosial.
4) Persepsi publik yang menilai pendidikan selama ini terlalu menitikberatkan
pada aspek kognitif, beban siswa yang terlalu berat dan bermuatan karakter.
5. Ditinjau dari esensialnya
a. KTSP 2006
1) Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu
2) Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar
sendiri
3) Bahasa Indonesia sejajar dengan maple lain
4) Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda
5) Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah (separated curriculum)
6) Tematik untuk kelas I – III SD (belum terintegratif)
7) TIK adalah mata pelajaran sendiri
8) Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan
9) Untuk SMA, ada penjurusan sejak kelas XI
10) SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi
11) Penjurusan di SMK sangat detil (sampai keahlian)
b. Kurikulum 2013
9

1) Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (sikap, pengetahuan,


keterampilan)
2) Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki
kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas.
3) Bahasa Indonesia sebagai penghela maple lain (sikap dan keterampilan
bahasa)
4) Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama (saintifik)
melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar, dll.
5) Bermacam jenis konten pembelajaran di ajarkan terkait dan terpadu satu
sama lain (cross curriculum atau integrated curriculum ), konten ilmu
pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran
lainnya.
6) Tematik integratif untuk kelas I – IV SD
7) TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media
pembelajaran mata pelajaran lain.
8) Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge.
9) Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, permintaan, antar
minat dan pendalaman minat.
10) SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar–
dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap.
11) Penjurusan di SMK tidak terlalu detil (sampai bidang studi), didalamnya
terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman.
6. Pembahasan didalam Kurikulum 2013
Perubahan kurikulum mulai dari Sekolah Dasar, hingga Sekolah Menengah
Atas, dilakukan untuk menjawab tantangan zaman yang terus berubah agar para
generasi muda mampu bersaing di masa depan.
Kurikulum baru di SD menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik
melalui penilaian berbasis test dan portofolio yang saling melengkapi. Di dalam
Kurikulum 2013 ada beberapa berubahan ada beberapa yang berubah dari kurikulum
sebelumnya, diantaranya:
10

a. Pelajaran berbasis tematik


Pada kurikulum sebelumnya, pelaksanaan pelajaran berbasis tematik hanya
pada kelas rendah, dan di kelas tinggi setiap mata pelajaran terkesan berdiri sendiri.
Namun, untuk kurikulum 2013 ini anak-anak SD tidak lagi mempelajari masing –
masing mata pelajaran secara terpisah, namun pembelajaran berbasis tematik
integratif yang diterapkan pada tingkatan pendidikan dasar menygyhkan proses
belajar berdasarkan tema untuk kemudian di kombinasikan dengan mata pelajaran
yang ada.
b. Hanya ada 6 mata pelajaran
Pada kurikulum sebelumnya, untuk tingkat SD ada 10 mata pelajaran yang
diajarkan yaitu Pendidikan Agama, Pendidikan Kewargaeagaraan, Bhasa Indonesia,
Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Keterampilan, Jasmani dan Kesehatan, serta
Muatan Lokal dan Pengembangan Diri. Sedangkan, pada kurikulum baru mata
pelajaran untuk anak SD yang semula berjumlah 10mata pelajaran dipadatkan
menjadi 6 mata pelajaran yaitu. Agama, PPkn, Matematika, Bahasa Indonesia,
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, serta Seni Budaya.
c. Pramuka menjadi ekskul wajib
Untuk Pramuka sendiri dalam kurikulum 2013 akan menjadi ekskul yang
wajib untuk semua jenjang, termasuk juga di dalamnya jenjang Sekolah Dasar.
d. Bahasa Inggris hanya sebagai kegiatan ekskul
Bahas Inggris yang dihapus pada kurikulum 2013 ini telah menjadi polemik.
Rencana penghapusan ini didasari kekhawatiran akan membebani siswa dan
memprioritaskan terhadap penguasaan Bahasa Indonesia. Namun untuk kurikulum
2013 di tingkat SD Bahasa Inggris termasuk dalam kegiatan ekstrakurikuler bersama
dengan Palang Merah, UKS, dan Pramuka.
e. Mapel IPA dan IPS diintegrasikan dengan 6 mapel lain.
Empat mata pelajaran yang dulu berdiri sendiri, yaitu IPA, IPS, muatan lokal
dan pengembangan diri, pada kurikulum 2013 di SD akan diintegrasikan dengan 6
mata pelajaran lainnya. Untuk mata pelajran IPA akan menjadi materi pembahasaan
pelajaran Bahas Indonesia dan Matematika. Mata pelajaran IPS akan menjadi
pembahasan materi Bahasa Indonesia dan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn). Sedangkan mulok dan pengembangan diri itu kaitannya
nanti dengan seni  Budaya.
11

f. Belajar di sekolah lebih lama.


Kurikulum 2013 ini justru membuat lama belajar anak disekolah bertambah.
Metode baru pada kurikulum ini mengharuskan anak-anak untuk ikut aktif dalam
pembelajran dan mengobservasi setiap temanya.
7. Materi IPS yang Diajarkan dalam Kurikulum 2013
Berikut materi IPS SD yang diajarkan pada kurikulum 2013 pada masing-
masing kelas adalah:
a. Pada kurikulum 2013 di kelas I dan II SD mata pelajaran IPS terintegrasi ke
dalam mata pelajaran lain seperti PPKn, Bahasa Indonesia dan mata pelajaran
lainnya. Materi IPS yang diajarkan di kelas I SD lebih mengacu pada pendidikan
karakter seperti bagaimana cara menghargai keberagaman penduduk, budaya,
agama dan ras di Indonesia; mengajarkan siswa agar berbudi pekerti yang luhur;
mengajarkan siswa bagaimana cara yang baik dalam kehidupan sosial; serta
mengajarkan siswa bagaimana berperilaku yang baik dan benar.
b. Untuk kelas III SD di beberapa sekolah banyak yang tidak menggunakan
kurikulum 2013 sehingga materi IPS yang diajarkan kepada siswa adalah sebagai
berikut : mengenal lingkungan sekitar, membuat denah lingkungan, pentingnya
bekerja sama, jenis-jenis pekerjaan, kegiatan jual beli, dan mengenal uang.
c. Pada kurikulum 2013 di kelas IV SD mata pelajaran IPS terintegrasi ke dalam
mata pelajaran lain seperti PPKn, Bahasa Indonesia dan mata pelajaran lainnya.
Materi IPS yang diajarkan di kelas I SD lebih mengacu pada pendidikan karakter
dengan materi seperti berikut: menghargai kebhinekatunggalikaan dan
keberagaman agama, suku bangsa; menyajikan bentuk-bentuk kepatuhan terhadap
kebiasaan, tata tertib,tradisi, dan adat dalam kehidupan di sekolah, keluarga dan
masyarakat sekitar; mengelompokkan identitas suku bangsa ( pakaian tradisional,
bahasa, pakaian adat, rumah adat, makanan khas, dan upacara adat), social
ekonomi ( pekerjaan orang tua), di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat
sekitar; mengetahui keteladanan proklamator kemerdekaan RI melalui
pengamatan; menunjukkan keteladanan tokoh proklamator kemerdekaan RI dalam
kehidupan sehari-hari di lingkungan setempat; menerima tempat tinggal dan
lingkunyannya sebagaibagian NKRI (misal:empati terhadap kehidupan
sekitarnya).
d. Materi IPS yang diajarkan kepada siswa kelas V SD pada kurikulum 2013 adalah
menunjukan prilaku cinta tanah air dan bangga pada produk Indonesia, memahami
12

nilai-nilai kesejarahan kerajaan-kerajaan pada masa kerajaan Hindu, Budha, dan


Islam melalui bacaaan dan pengamatan; melaksanakan hak dan kewajiban (bidang
sosial, ekonomi, budaya, hukum) sebagai warga negara dalam kehidupan sehari-
hari sesuai dengan UUD 1945;
e. Untuk kelas VI SD di beberapa sekolah banyak yang tidak menggunakan
kurikulum 2013 sehingga materi IPS yang diajarkan kepada siswa adalah sebagai
berikut : perkembangan sistem administrasi wilayah Indonesia, kenampakan alam
dan keadaan sosial, benua-benua di dunia, gejala-gejala alam di Indonesia dan
negara-negara tetangga, perananan Indonesia pada era global, serta kegiatan
ekspor impor.
8. Perbedaan Kurikulum 2013 Dan KTSP 2006
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Bab 1 Pasal 1 Ayat (15) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) adalah “Kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan.” KTSP merupakan penyempurnaan dari
kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan
oleh masing-masing satuan pendidikan atau sekolah.4
Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan pada tahun pelajaran 2013/2014
pada sekolah-sekolah tertentu (terbatas). Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi
pada tanggal 15 Juli 2013. Sesuatu yang baru tentu mempunyai perbedaan dengan
yang lama. Begitu pula kurikulum 2013 mempunyai perbedaan dengan KTSP.
Berikut ini adalah perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP :
No Kurikulum 2013 KTSP
SKL  (Standar Kompetensi Lulusan) Standar Isi ditentukan terlebih dahulu
ditentukan terlebih dahulu, melalui melaui Permendiknas No 22 Tahun
Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah 2006. Setelah itu ditentukan SKL
1 itu baru ditentukan Standar Isi, yang (Standar Kompetensi Lulusan) melalui
bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang Permendiknas No 23 Tahun 2006
dituangkan dalam Permendikbud No 67,
68, 69, dan 70 Tahun 2013
2 Aspek kompetensi lulusan ada Lebih menekankan pada aspek
keseimbangan soft skills dan hard skills pengetahuan

4
Mansur Muchlis, KTSP. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Panduan Bagi
Guru. Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 17
13

yang meliputi aspek kompetensi sikap,


keterampilan, dan pengetahuan
Di jenjang SD Tematik Terpadu untuk Di jenjang SD Tematik Terpadu untuk
3
kelas I-VI kelas I-III
Jumlah jam pelajaran per minggu lebih Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan
4 banyak dan jumlah mata pelajaran lebih jumlah mata pelajaran lebih banyak
sedikit dibanding KTSP dibanding Kurikulum 2013
Proses pembelajaran setiap tema di jenjang Standar proses dalam pembelajaran
SD dan semua mata pelajaran di jenjang terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan
SMP/SMA/SMK dilakukan dengan Konfirmasi
pendekatan ilmiah (saintific approach),
5
yaitu standar proses dalam pembelajaran
terdiri dari Mengamati, Menanya,
Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan,
dan Mencipta.
TIK (Teknologi Informasi dan TIK sebagai mata pelajaran
6 Komunikasi) bukan sebagai mata pelajaran,
melainkan sebagai media pembelajaran
Standar penilaian menggunakan penilaian Penilaiannya lebih dominan pada aspek
otentik, yaitu mengukur semua kompetensi pengetahuan
7
sikap, keterampilan, dan pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil.
8 Pramuka menjadi ekstrakuler wajib Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib
Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X untuk Penjurusan mulai kelas XI
9
jenjang SMA/MA
BK lebih menekankan mengembangkan BK lebih pada menyelesaikan masalah
10
potensi siswa siswa

C. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami banyak terdapat perbedaan antara
KTSP 2006 dan Kurikulum 2013. Perbedaan tersebut meliputi satuan mata pelajaran,
jam pelajaran, implementasi pembelajaran, strategi pembelajaran dan proses penilaian
standar kompentensi kelulusan, dsb. Kurikulum 2013 memiliki tujuan yang jelas dalam
pembentukan karakter bangsa.

DAFTAR PUSTAKA
14

Hamalik Oemar. (2011). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Muslich, Mansur. 2007. KTSP. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual.


Panduan Bagi Guru. Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara.

Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Penerbit PT Remaja


Rosdakarya.

Revyareza, (2013). Perbedaan Kurikulum 2013 dan Ktsp. [Online]. Tersedia:


https://revyareza.wordpress.com/2013/11/01/perbedaan-kurikulum-2013-dan-ktsp-
2006/. [diakses 01 Desember 2021].

Sardjiyo, dkk. (2007). Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sudjana, H.D. 1993. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif dalam PLS. Bandung:
Nusantara Press.

Sukmadinata Nana Syaodih. (2010). Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai