Anda di halaman 1dari 32

Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T.

A 2017/2018

Penuntun Praktikum
Judul

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

MENYUSUN PROGRAM INOVATIF DALAM KESEHATAN MASYARAKAT


PROMOSI KESEHATAN PADA ANAK SEKOLAH
CRITICAL APPRAISAL
PLANT SURVEY

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
FAKULTAS KEDOKTERAN
Jl. H. Meunasah Uteunkot – Cunda Lhokseumawe
email: pspd@unimal.ac.id
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

Tim Penyusun

Blok 4.3
Ilmu Kesehatan Masyarakat

dr. Fury Maulina, MPH


dr. Cut Khairunnisa, M.Kes
Harvina Sawitri, SKM, MKM

ii
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

Lembar Pengesahan
Penuntun Praktikum
Blok 4.3
Ilmu Kesehatan Masyarakat

Mengetahui,
Dekan Koordinator Blok 4.3

Dr. dr. Rajuddin, Sp.OG, K.FER dr. Fury Maulina, MPH


NIP.196012271988031001 NIP. 198412212015042001

iii
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

Kata Pengantar

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, segenap puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah
S.W.T. atas tersusunnya Penuntun Praktikum pada Blok 4.3 pada tahun akademik 2017/2018.
Penuntun praktikum ini digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan aktivitas praktikum pada
Blok 4.3.
Terima kasih, kami sampaikan kepada tim yang telah menyusun penuntun ini. Akhir kata,
semoga penuntun praktikum ini bermanfaat dan agar aktivitas praktikum k berjalan dengan baik.
Kami juga menyadari bahwa kemungkinan masih ada kekurangan dalam penyusunan, oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat kami perlukan.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Lhokseumawe, Desember 2017

Koordinator Blok 4.3

iv
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

Daftar Isi

Judul............................................................................................................................................ i
Tim Penyusun ............................................................................................................................ ii
Lembar Pengesahan ................................................................................................................ iii
Kata Pengantar ......................................................................................................................... iv
Daftar Isi ..................................................................................................................................... v
Pendahuluan.............................................................................................................................. 1
Metode Pembelajaran ............................................................................................................... 2
Daftar Topik Praktikum .............................................................................................................. 3
Topik 1 Menyusun Program Inovatif dalam Kesehatan Masyarakat ..................................... 4
Topik 2 Promosi Kesehatan pada Anak Sekolah .................................................................... 8
Topik 3 Critical Appraisal ........................................................................................................15
Topik 4 Plant Survey ...............................................................................................................22

v
Blok 4.2 Manajemen Bencana dan Perkembangan Teknologi Kedokteran T. A 2017/2018

Pendahuluan

Aktivitas pembelajaran pada Blok 4.3 “Ilmu Kesehatan Masyarakat” dilengkapi dengan
aktivitas praktikum. Topik praktikum yang dipilih pada blok ini disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran blok 4.3. Topik praktikum pada blok ini adalah: 1) Menyusun program kesehatan
masyarakat; 2) Promosi kesehatan pada anak sekolah; 3) Critical appraisal; dan 4) Plant survey.
Topik praktikum disusun dalam upaya menghasilkan lulusan yang sesuai dengan
pencapaian visi FK Unimal, yaitu menghasilkan dokter yang profesional dan berdaya guna bagi
masyarakat. Untuk itu, topik praktikum ini bertujuan untuk melatih mahasiswa menciptakan
program kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat, melakukan promosi kesehatan pada anak
sekolah dasar, melatih mahasiswa melakukan cirical appraisal sehingga dalam menjalankan
aktivitas sebagai dokter nantinya selalu mengutamakan evidence based medicine, dan melakukan
plant survey sehingga mampu mengetahui potensi bahaya dan penyakit yang timbul akibat kerja
serta memberikan saran untuk pencegahannya.
Besar harapan agar proses praktikum berjalan dengan lancar dan sesuai rencana. Terima
kasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang mendukung dan berkontribusi pada pelaksanaan
praktikum ini. Semoga panduan praktikum ini dapat memberikan manfaat.

1
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

Metode Pembelajaran

A. Aktivitas Pembelajaran
Praktikum
Kegiatan praktikum dilakukan di laboratorium dan outdoor (sesuai tujuan pembelajaran), yang
bertujuan meningkatkan pemahaman tentang teori.

B. Sumber Pembelajaran
Sumber pembelajaran berupa:
1. Buku teks
2. Jurnal nasional dan internasional
3. Internet
4. Narasumber
5. Laboratorium

C. Media Instruksional
Media instruksional yang digunakan berupa:
1. Penuntun praktikum

2
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

Daftar Topik Praktikum

Kode Topik
Mg Topik Praktikum Tempat
Praktikum
II Menyusun program kesehatan P 4.3.1 Ruang kelas
masyarakat (POACE)
III-IV Promosi Kesehatan pada anak P 4.3.2 Sekolah Dasar (SD)
sekolah
IV Critical appraisal P 4.3.3 Ruang kelas
V Plant survey P 4.3.4 Outdoor

3
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

Topik 1
Menyusun Program Inovatif dalam Kesehatan Masyarakat

Tujuan umum:
Mahasiswa dapat menyusun program inovatif dalam kesehatan masyarakat.
Tujuan khusus:
1. Mahasiswa dapat menyusun program kesehatan yang inovatif sesuai dengan masalah yang
ada di masyarakat.
2. Mahasiswa dapat menyusun program kesehatan masyarakat dengan pendekatan fungsi
manajemen POACE (Planning, Organizing, Actuating, Controlling dan Evaluating).
3. Mahasiswa memiliki pengetahuan yang baik terkait masing-masing tahapan dalam menyusun
program kesehatan masyarakat dengan pendekatan fungsi manajemen POACE.

A. Pendahuluan
Pendekatan fungsi manajemen dalam menyusun program kesehatan masyarakat, seperti
yang ditunjukkan oleh gambar 1.

Gambar 1. Menyusun program dengan pendekatan fungsi manajemen.


a. Planning
Planning merupakan suatu proses yang menyangkut upaya yang disusun dalam usaha
mencapai target dan tujuan organisasi.
Langkah yang dilakukan dalam planning adalah:
a. Melakukan pengumpulan data (sesuai masalah dalam komunitas/ masyarakat)

4
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

b. Mengidentifikasi masalah dan menetapkan prioritas masalah


c. Menetapkan klien/ penerima manfaaat
d. Mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan
e. Menyusun rencana kerja dalam bentuk proposal
f. Menetapkan standar/ indikator keberhasilan
b. Organizing
Organizing merujuk pada perumusan struktur dan pembagian tugas kerja sesuai dengan
pendidikan/pelatihan/keahlian/keterampilan yang dimiliki sehingga dapat dilakukan secara
efektif dan efisien
Aktivitas yang dilakukan dalam organizing adalah:
a. Menetapkan struktur yang sesuai kewenangan dan tanggung jawab
b. Mengalokasikan sumber daya, menetapkan tugas sesuai prosedur kerja
c. Melakukan pembagian tugas kerja
d. Actuating
Actuating merupakan tahap menjalankan program.
e. Controlling
Controlling merujuk pada proses yang dilakukan dalam upaya memastikan seluruh rangkaian
program berjalan sesuai dengan perencanaan, pengorganisasian dan implementasi serta
sesuai dengan target. Nama lainnya adalah monitoring atau supervisi.
f. Evaluating
Evaluating merupakan tahap melihat tingkat efektif, efisien dan sustainability. Kegiatan evaluasi
dilakukan pada akhir kegiatan.

B. Aktivitas
Metode : Menyusun program inovatif dalam kesehatan masyarakat.
Jumlah Pertemuan : 2 kali (penyampian teori dan presentasi/ penyampaian laporan)
Penilaian dilakukan saat presentasi/ penyampaian laporan
Lokasi : Ruang kelas

C. Rincian Kegiatan
a) Satu kelompok mahasiswa dibagi menjadi 2 kelompok kecil.
b) Tiap kelompok menyiapkan 3 (tiga) topik terkait masalah dalam kesehatan masyarakat
(boleh berdasarkan penyakit tertentu, isu terkini, isu dalam SDGs, dan lain-lain) sekaligus
usulan program inovatifnya, kemudian dikonsultasikan kepada masing-masing instruktur
serta bersama-sama menyepakati 1 (satu) porgram inovatif yang dipilih.

5
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

c) Mahasiswa menyusun proposal (format terlampir), minimal 15 halaman, A4, times new
roman 12, spasi 1,5 dengan margin 3-3-4-3 (atas-kanan-kiri-bawah)
d) Penilaian proposal dilakukan saat presentasi program (power point/ prezy).
e) Proposal final (pasca koreksi saat presentasi) diterima pada Rabu, minggu ke-4 blok pada
jam kerja, berupa hardcopy (cetak 1 buah) dan softcopy file PDF (burn pada CD).

Praktikum Blok 4.3


Ilmu Kesehatan Masyarakat
T.A 2017/2018
Menyusun Program Inovatif
dalam Kesehatan Masyarakat

Pembimbing: .........................
Kelompok: ...
.........................
.........................
..........................
..........................
................

Format Proposal
A. Cover
Memuat: judul program, kelompok, nama kelompok dan NIM, nama pembimbing
B. Rangkuman eksekutif
Memuat: ringkasan keseluruhan isi proposal
C. Latar belakang
Memuat: latar belakang, data dan informasi, justifikasi
D. Tujuan
Memuat: tujuan umum dan khusus
E. Nama program dan deskripsi secara lengkap
Memuat: deskripsi program secara detail, bila perlu dapat dilengkapi logo/ simbol/ motto/
gambar/ ilustrasi/ video (berikan link video yang dibuat)/ lain-lain
F. Sasaran, target, output, indikator keberhasilan
Memuat: tabel yang berisi secara detail terkait sasaran, target, output, indikator keberhasilan
G. Monitoring dan evaluating
Memuat: detail bentuk/cara program tersebut dimonitoring dan detail bentuk/cara program
tersebut dievaluasi
H. Penutup
Memuat: kesimpulan dan saran
I. Referensi
Memuat: referensi minimal 10 buah

6
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

Penilaian Mahasiswa

Nama mahasiwa :
NIM :
Kelompok :

Checklist Menyusun Program Inovatif dalam Kesehatan Masyarakat


Skor
No Penilaian Bobot (Bobot x Skor)/100
(0-100)
1 Kemampuan dalam menganalisis situasi 10
(data, informasi, masalah di komunitas/
masyarakat)
2 Inovasi dan kreatifitas program 20
3 Kemampuan dalam identifikasi 10
a. Sasaran
b. Target
c. Output
d. Indikator keberhasilan
4 Monitoring dan evaluating program 10
5 Cara penyajian dan presentasi 5
6 Tanggung jawab dalam kelompok 5
7 Kerjasama dalam kelompok 5
8 Sikap dalam diskusi kelompok 5
9 Output (laporan) 30
Total 100

Nama Mahasiswa Nama instruktur

( ) ( )
NIM. NIP.

7
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

Topik 2
Promosi Kesehatan pada Anak Sekolah

Tujuan umum :
Mahasiswa dapat melakukan presentasi (kemampuan berkomunikasi) dan mampu menyampaikan
topik kesehatan.
Tujuan khusus :
1. Mahasiswa dapat melakukan presentasi dengan melatih kemampuan berkomunikasi dengan
audiens (memperkenalkan diri, enggunakan bahasa yang jelas dan lancar, mengarahkan
bahasa non lisan yang mudah dipahami oleh audiens, menunjukkan sikap yang sportif,
mengatur arti, isi, bahan-bahan dan waktu dalam menyampaikan presentasi, kemampuan
berkomunikasi non lisan dengan audiens menggunakan media yang efektif, layak dan menarik)
2. Mahasiswa dapat menyampaikan topik kesehatan dengan tahapan sederhana yaitu
memperkenalkan topik kesehatan yang akan dipromosikan, menjelaskan alasan pemilihan topik
promosi, menunjukkan fakta-fakta medis secara sistematis dari bahan promosi, menjelaskan
bahan-bahan medis sesuai tujuan promosi dan memberikan contoh dan ilustrasi yang mudah
dimengerti.

A. Pendahuluan
Promosi kesehatan adalah suatu upaya memberdayakan masyarakat agar dapat
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan diri dan lingkungannya. Peran promosi
kesehatan adalah mendorong setiap individu proaktif untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari penyakit serta menumbuhkan
peran aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
Penyelenggaraan promosi kesehatan sejak merdeka sampai saat ini diutamakan pada
upaya pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan peningkatan kemampuan petugas
(capacity building). Agar kegiatan promosi kesehatan di masa datang dapat lebih mantap perlu
didukung dengan bukti-bukti keberhasilan ilmiah (evidence base on health promotion), pada setiap
jenjang serta penggalangan komitmen dari berbagai sektor kesehatan salah satunya adalah dari
profesi dokter.
Promosi kesehatan memberikan pencegahan primer (primary prevention) terhadap penyakit
dengan cara memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan agar individu atau sasaran lebih
memiliki pemahaman terhadap konsep yang disampaikan atau ditanggulangi. Salah satu
kompetensi inti yang harus dikuasai oleh seorang promotor kesehatan adalah kemampuan
berkomunikasi untuk perorangan maupun dengan kelompok. Keahlian komunikasi yang diajarkan
adalah keahlian komunikasi berupa upaya pencegahan, pesan yang ditujukan pada pencegahan

8
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

atau komunikasi inovasi yang membawa informasi baru untuk pasien atau masyarakat.
Komunikator yang baik harus mempunyai keahlian mempersentasikan sebuah informasi, termasuk
sebagai narasumber dalam seminar, membuka dan menutup presentasi, menggunakan bahasa
yang jelas dan lancar, menguasai bahasa non lisan, memperlihatkan wajah yang baik dan sikap
yang suportif, menggunakan media yang layak dan menarik yaitu mempunyai arti, isi dan waktu
yang berarti. Untuk mencapai tujuan promosi kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya adalah ketepatan pemilihan metode dan teknik yang digunakan. Metode dan teknik
promosi kesehatan berdasarkan sasarannya dibagi menjadi tiga kelompok yaitu individual (dialog
face to face, via telepon), kelompok (brain storming, stimulation game, ceramah, lokakarya), dan
massal (ceramah, koran, radio, televisi).

Teknik presentasi untuk pendidikan kesehatan masyarakat


Langkah-langkah presentasi:
1. Menjelaskan tujuan presentasi
Ada tiga kategori tujuan presentasi :
a. Untuk menginformasikan, memberikan pengetahuan baru dan menambah pengetahuan
tentang suatu topik.
b. Untuk mengajak, membentuk atau mengubah sikap audiens tentang beberapa topik
c. Untuk memobilisasi, mengajak audiens untuk mengerjakan sesuatu atau mengubah
perilaku.
2. Membuat draft presentasi, yang berguna untuk:
a. Mempertimbangkan ini topik yang akan ditampilkan.
b. Mengatur isi topik yang akan ditampilkan.

Prinsip dari pembuatan rancangan presentasi sama dengan prinsip pembuatan rancangan paper.
Perbedaan hanya pada cara pandang pemikiran. Untuk membuat rancangan presentasi, harus
mengerti pandangan audiens, terkait kebutuhan audiens dari presentasi yang dilakukan. Hal ini
menjadi sangat penting dalam mengembangkan suatu rancangan promosi kesehatan bagi orang
banyak. Selain itu, seorang presenter harus memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan tema
dari suatu presentasi. Tema adalah bagian utama dari suatu pesan yang diharapkan untuk dapat
diingat oleh audiens. Outline presentasi dapat terdiri dari satu tema atau lebih.

9
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

Komponen dan tujuan presentasi


Komponen Tujuan
Pendahuluan Membangun hubungan antara audiens dengan isi presentasi untuk
memotivasi audiens mendengarkan
Isi Motivasi
Ringkasan Mencapai tujuan presentasi
Perubahan (transition) Menerangkan isi presentasi dan menjembatani ke isi selanjutnya

Media promosi kesehatan


Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau
informasi yang ingin disampaikan promotor baik melalui media cetak, elektronik maupun media
diluar ruang sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya dan diharapkan dapat berubah
perilakunya terhadap kesehatan kearah positif.
1. Media Cetak
a. Handout
Handout adalah material (bahan) yang ditulis, disiapkan dan dibagikan terhadap audiens.
Informasi dalam Handout dapat digunakan untuk memulai presentasi atau sebagai suatu
suplemen (tambahan) untuk suatu presentasi. Handout merupakan alat penting dalam
presentasi, karena :
1) Audiens akan menggunakan infomasi untuk masa yang akan datang.
2) Audiens dapat mempelajari informasi.
3) Audiens tidak perlu menulis sendiri informasi yang diterangkan.
4) Audiens dapat melihat langsung apa yang ingin diketahui.
5) Audiens bebas dad mencatat sendiri atau mengingat-ingat.
b. Leaflet/folder/brosur
Terdiri dari satu (leaflet dan folder) atau lebih (brosur) kertas ringan, biasanya Kementerian
Kesehatan atau instansi terkait mengeluarkan materi-materi ini. Wama dan ilustrasi dari
leaflet, folder, brosur dapat membuat materi menjadi lebih menarik.
c. Poster
Poster merupakan sebuah kertas besar, dimana terdiri dari pesan kesehatan. Poster bisa
ditempel di dinding ruangan/outdoor.
d. Flip Chart
Flip chart terdiri dari dua atau lebih kertas (biasanya kertas tipis) yang dijilid dengan kawat
spiral sehingga mudah untuk dibolak-balik. Biasanya dalam suatu kertas, salah satu
permukaan dibuat ilustrasi dan permukaan yang lain berisi pesan kesehatan yang dapat
dibaca oleh orang yang memberikan pendidikan kesehatan.

10
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

e. Alat-alat demonstrasi
Satu gelas air sebagai alat demontrasi untuk memberikan pesan pencegahan diare.
f. Majalah, surat kabar, sticker dan pamflet
Termasuk media cetak yang dapat digunakan dalam promosi kesehatan kesehatan.

2. Media Elektronik
a. Infocus/ LCD (Liquid Crystal Display)
Infocus/LCD adalah suatu alat popular dengan teknologi tinggi untuk membuat presentasi
lebih menarik, tetapi harus diingat sebagai presentator harus latihan agar presentasi lebih
menarik. Beberapa tips untuk menggunakan infocus/LCD :
1) Sebelum menggunakan infocus/LCD, kuasai bagaimana cara menggunakan alat
tersebut.
2) Cek ruangan tempat memberikan presentasi, cek stop kontak listrik dan screen.
3) Coba hidupkan LCD dan slide pertama, aktifkan file power point yang akan ditampilkan
jika dengan computer. Coba duduk sebagai seorang audiens, periksa tampilan
presentasi di layar, apakah dapat dibaca atau tidak. Jika tidak dapat dibaca ubah besar
huruf sebelum presentasi sebenarnya.
4) Untuk masing-masing halaman power poin terdiri dari:
i. Tidak lebih dari 8 baris.
ii. Jangan gunakan terlalu banyak warna dan ilustrasi yang tidak bermanfaat.
iii. Gunakan desain yang sesuai tema/audiens/dan lain-lain.
iv. Cocokkan ilustrasi dengan isi slide.
v. Gunakan warna yang netral, jangan gunakan disain dengan warna penuh.
vi. Gunakan huruf yang umum.
vii. Jangan terlalu banyak slide untuk satu presentasi.
Walaupun dengan media yang tidak canggih, harus diingat sebagai presenter seharusnya :
1) Menggunakan kontak mata dengan audiens.
2) Posisi berdiri seharusnya tidak langsung di depan audiens dan coba tidak melihat layar
terlalu sering, lihat layar jika perlu.
3) Gunakan pointer (lebih baik).
4) Ingat kalimat pertama tidak langsung membaca slide.
5) Praktekkan dahulu sebelum persentasi.
6) Coba tampil lebih menarik, jangan “sembunyi” dibalik media yang canggih
b. TV, VCD, CD, video, film, dan lain-lain.
c. Media luar ruang

11
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

Media luar ruang yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar ruang secara umum
melalui media cetak dan elektronik secara statis, misalnya :
1) Papan reklame yaitu poster dalam ukuran besar yang dapat dilihat secara umum di
jalanan.
2) Spanduk yaitu suatu pesan dalam bentuk tulisan dan disertai gambar yang dibuat diatas
bahan tertentu/ secarik kain dengan ukuran tergantung kebutuhan dan dipasang di
suatu tempat yang strategis agar dapat dilihat oleh semua orang.
3) Pameran, banner dan TV layar lebar termasuk pada media promosi luar ruang.

Tips untuk tampil rileks ketika presentasi


a. Siapkan materi (bahan) untuk presentasi sebaik mungkin.
b. Praktikkan sebelum presentasi.
b. Persiapkan diri dengan datang satu jam sebelum persentasi dimulai (adaptasi).
a. Coba duduk di kursi audiens dan bayangkan jika kita bagian dari audiens.
b. Untuk menurunkan tekanan atau rasa takut minum air putih dan tarik nafas dalam ingatan
kalimat dan paragraf pertama.
c. Posisi berdiri seharusnya menunjukkan rasa percaya diri presenter.
d. Katakan pada diri sendiri, kamu dapat memberikan suatu presentasi yang terbaik.

B. Aktivitas
Metode : penyuluhan dengan menggunakan media promosi kesehatan
(leaflet, booklet dan flip chart)
Jumlah Pertemuan : 2 kali (persiapan dan promosi kesehatan)
Penilaian dilakukan saat promosi kesehatan di sekolah dasar.
Lokasi : Ruang kelas (persiapan) dan sekolah dasar (promosi kesehatan)
Alokasi waktu : 2 x 40 menit

C. Rincian Kegiatan
a) Setiap kelompok mempersiapkan 1 topik terkait hidup bersih dan sehat dengan topik
berikut:
- Jajan sembarangan
- Konsumsi sayur dan buah
- Malas makan
- Cuci tangan
- Gosok gigi
- Infeksi parasit (cacingan)

12
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

b) Setiap kelompok mempersiapkan kuesioner sederhana sesuai topik promosi kesehatan,


berupa pretest dan post test yang diberikan kepada audiens.
c) Setiap kelompok wajib menggunakan alat peraga sesuai topik masing-masing.
d) Instruktur akan menjelaskan rincian kegiatan promosi kesehatan dan memberikan tips and
tricks melakukan promosi kesehatan yang baik sesuai dengan audiens yang akan
menerima informasi kesehatan (siswa sekolah dasar).
e) Sebelum kegiatan promosi kesehatan dilakukan, setiap kelompok harus menunjukkan hasil
pekerjaan (presentasi) kepada instruktur masing-masing (konsultasi).
f) Masing-masing kelompok menuju lokasi sosialisasi bersama instruktur masing-masing
(penilaian terhadap mahasiswa dilakukan saat sosialisasi berlangsung).
g) Setiap kelompok wajib membuat 1 buah media promosi kesehatan sesuai dengan topik,
yaitu:
1. Leaflet (2 kelompok)
2. Booklet (2 kelompok)
3. Flip chart (2 kelompok)
4. Media promosi berbahasa Indonesia.
5. Setiap media promosi memuat judul, nama-nama pembuatmedia promosi, termasuk
nama instruktur (tanpa gelar), dan nama instansi.

13
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

Penilaian Mahasiswa

Nama mahasiwa :
NIM :
Kelompok :
Topik :

Checklist Promosi Kesehatan pada Anak Sekolah


No Penilaian Bobot Skor (0-100) (Bobot x Skor)/100
1 Penyajian:
a. Sistematika penyajian 5
b. Isi 25
c. Media/alat bantu 10
d. Penggunaan bahasa yang mudah 20
dimengerti
e. Sikap 15
f. Ketepatan waktu 5
2 Tanya jawab:
a. Ketepatan jawaban 15
b. Cara menjawab 5
Total 100

Nama Mahasiswa Nama instruktur

( ) ( )
NIM. NIP.

14
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

Topik 3
Critical Appraisal

Tujuan umum:
Mahasiswa dapat melakukan critical appraisal terhadap artikel jurnal penelitian.
Tujuan khusus:
1. Mahasiswa memiliki kemampuan untuk memilih literatur yang tepat.
2. Mahasiswa terbiasa memutuskan suatu keputusan sesuai dengan Evidence Based Medicine
(EBM) berdasarkan hasil penelitian/ literatur ilmiah.

A. Pendahuluan
Telaah kritis atau critical appraisal adalah cara atau metode untuk mengkritisi secara ilmiah
terhadap penulisan ilmiah. Telaah kritis menjadi suatu keharusan bagi seorang klinisi untuk
menerapkan pengetahuan baru dalam praktek sehari-hari. Telaah kritis digunakan untuk menilai
validitas (kebenaran) dan kegunaan dari suatu artikel atau jurnal ilmiah. Telaah Kritis merupakan
bagian dari Evidence-Based Medicine. EBM merupakan praktik kedokteran klinis yang memadukan
bukti terbaik yang ada, keterampilan klinis, dan nilai-nilai pasien. EBM bertujuan membantu klinisi
agar pelayanan medis memberikan hasil klinis yang optimal kepada pasien. Penggunaan bukti
ilmiah dari riset terbaik memungkinkan pengambilan keputusan klinis yang lebih efektif, bias
diandalkan, aman, dan cost-effective. Critical Appraisal adalah suatu proses evaluasi secara
cermat dan sistematis untuk memutuskan apakah suatu tulisan penelitian atau majalah ilmiah layak
dipercaya. Hal ini merupakan salah satu kemampuan dasar yang penting bagi seorang klinisi untuk
dapat mengetahui dan menggunakan data-data penelitian yang dapat dipercaya dan efisien (Murti,
dkk : 2011).
Pada masa lalu penentuan apakah seorang sakit atau tidak sakit semata-mata dilakukan
dengan dasar pemeriksaan klinis, yang terbukti banyak menyebabkan kesalahan diagnosis.
Kemudian berkembang amat pesat berbagai pemeriksaan penunjang atau prosedur diagnostik,
mulai dari pemeriksaan laboratorium sederhana sampai pemeriksaan pencitraan yang canggih.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kita memerlukan berbagai jenis uji diagnostik untuk menegakkan
diagnosis pada sebagian besar kasus (Pusponegoro, dkk : 2011).

B. Tujuan
Critical appraisal berfungsi sebagai berikut:
1. Secara sistematik dapat mengevaluasi literatur ilmiah.
2. Meningkatkan kemampuan memilih literatur yang akan diambil.
3. Memutuskan artikel manakah yang akan mempengaruhi pekerjaan yang akan dilakukan.

15
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

4. Memisahkan penghalang antara peneliti dengan hasil penelitian.


5. Mendukung perkembangan dari Evidence Based Medicine (EBM) (Belsey, 2009).

C. Langkah-langkah melakukan Critical Appraisal


1. Rumus VIA
Menurut Murti, dkk (2011), secara formal penilaian kritis (critical appraisal) perlu dilakukan
terhadap kualitas bukti¬-bukti yang dilaporkan oleh artikel riset pada jurnal. Penilaian kritis
kualitas bukti dari artikel riset meliputi penilaian tentang validitas (validity), kepentingan
(importance), dan kemampuan penerapan (applicability) bukti¬ bukti klinis tentang etiologi,
diagnosis, terapi, prognosis, pencegahan, kerugian, yang akan digunakan untuk pelayanan
medis individu pasien, disingkat “VIA”.
a. Validity
Setiap artikel laporan hasil riset perlu dinilai kritis tentang apakah kesimpulan yang ditarik
benar (valid), tidak mengandung bias. Bias adalah kesalahan sistematis (systematic error)
yang menyebabkan kesimpulan hasil riset yang salah tentang akurasi tes diagnosis,
efektivitas intervensi, akurasi prognosis, maupun kerugian/ etiologi penyakit. Validitas
(kebenaran) bukti yang diperoleh dari sebuah riset tergantung dari cara peneliti memilih
subjek/ sampel pasien penelitian, cara mengukur variabel, dan mengendalikan pengaruh
faktor ketiga yang disebut faktor perancu (confounding factor). Untuk memperoleh hasi riset
yang benar (valid), maka sebuah riset perlu menggunakan desain studi yang tepat.
b. Importance
Bukti yang disampaikan oleh suatu artikel tentang intervensi medis perlu dinilai tidak hanya
validitas (kebenaran)nya tetapi juga apakah intervensi tersebut memberikan informasi
diagnostik ataupun terapetik yang substansial, yang cukup penting (important), sehingga
berguna untuk menegakkan diagnosis ataupun memilih terapi yang efektif.
c. Applicability
Bukti yang valid dan penting dari sebuah riset hanya berguna jika bisa diterapkan pada
pasien di tempat praktik klinis. Bukti terbaik dari sebuah setting riset belum tentu bisa
langsung diekstrapolasi (diperluas) kepada setting praktik klinis dokter. Untuk memahami
pernyataan itu perlu dipahami perbedaan antara konsep efikasi (efficacy) dan efektivitas
(effectiveness). Efikasi (efficacy) adalah bukti tentang kemaknaan efek yang dihasilkan oleh
suatu intervensi, baik secara klinis maupun statistik, seperti yang ditunjukkan pada situasi
riset yang sangat terkontrol. Situasi yang sangat terkontrol sering kali tidak sama dengan
situasi praktik klinis sehari-hari. Suatu intervensi menunjukkan efikasi jika efek intervensi itu
valid secara internal (internal validity), dengan kata lain intervensi itu memberikan efektif
ketika diterapkan pada populasi sasaran (target population).

16
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

2. Rumus PICO
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam kegiatan telaah kritis. Langkah- langkah
tersebut adalah:
a. Merumuskan pertanyaan klinis dengan struktur PICO.
b. Menemukan bukti hasil penelitian yang bisa menjawab pertanyaan tersebut.
c. Melakukan telaah kritis pada bukti hasil penelitian yang telah didapatkan, untuk menilai
validitasnya, kepentinganya, dan dapat diterapkan atau tidak.
Dalam pelayanan kesehatan kepada pasien selalu timbul pertanyaan mengenai diagnosis,
kausa, prognosis, maupun terapi yang akan diberikan kepada pasien. Sebagian dari
pertanyaan itu cukup sederhana dan merupakan pertanyaan rutin yang mudah dijawab, atau
disebut dengan pertanyaan latar belakang/ background questions (Sackett et al., 2000;
Hawkins, 2005). Pertanyaan latar belakang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan medis
yang bersifat umum, misalnya fisiologi dan patofisiologi penyakit. Bagi seorang dokter praktik,
pertanyaan latar belakang mudah dijawab dengan menggunakan pengetahuan yang telah
diperoleh dari pendidikan dokter, pengalaman praktik klinis, seminar, Continuing Medical
Education (CME), ataupun kajian pustaka. Sedangkan, pertanyaan klinis lainnya sulit dijawab
dan tidak dapat dijawab hanya berdasarkan pengalaman, membaca buku teks, atau mengikuti
seminar. Pertanyaan yang sulit dijawab disebut pertanyaan latar depan/ foreground questions
(Sackett et al., 2000; Hawkins, 2005). Pertanyaan latar depan digunakan untuk memperoleh
informasi spesifik yang dibutuhkan dalam membuat keputusan klinis. Sehingga, perlu upaya
yang sistematis untuk menjawabnya dengan menggunakan bukti-bukti dari sumber database
hasil riset yang terpercaya kebenarannya. Jawaban yang benar atas pertanyaan latar depan
memerlukan keterampilan dokter untuk menilai kritis kualitas bukti hasil riset (Murti, 2011). Agar
jawaban yang benar atas pertanyaan klinis latar depan bisa diperoleh dari database, maka
pertanyaan itu perlu dirumuskan dengan spesifik, dengan struktur yang disingkat PICO (Murti,
2011):
a. Patient/population
Karakteristik pasien perlu dideskripsikan dengan jelas agar bukti-bukti yang dicari relevan
dengan masalah pasien dan dapat diterapkan. Bukti-bukti yang dicari adalah bukti dari
penelitian yang menggunakan sampel pasien dengan karakteristik serupa dengan pasien
yang datang ke praktik klinik.
b. Intervention
Pertanyaan klinis harus menyebutkan dengan spesifik intervensi yang ingin diketahui
manfaatnya. Intervensi diagnostik mencakup tes skrining, tes/ alat/ prosedur diagnostik, dan
biomarker. Intervensi terapetik meliputi terapi obat, vaksin, prosedur bedah, konseling,

17
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

penyuluhan kesehatan, upaya rehabilitatif, intervensi medis dan pelayanan kesehatan


lainnya.
c. Comparison
Dalam penilaian hasil riset, diperlukan adanya pembanding untuk membantu proses
penarikan kesimpulan. Misalnya untuk menarik kesimpulan tentang efektivitas terapi, maka
hasil dari pemberian terapi perlu dibandingkan dengan hasil tanpa terapi. Jika terapi
memberikan perbaikan klinis pada pasien, tetapi pasien tanpa terapi juga menunjukkan
perbaikan klinis yang sama, suatu keadaan yang disebut efek plasebo, maka terapi tersebut
tidak efektif.
d. Outcome
Efektivitas intervensi diukur berdasarkan perubahan pada hasil klinis (clinical outcome).

J. Aktivitas
Metode : melakukan critical appraisal dengan memilih 1 buah artikel jurnal pene-
litian (jurnal internasional) dengan desain clinical trial.
Jumlah Pertemuan : 1 kali
Lokasi : Ruang kelas (persiapan)
Alokasi waktu : 2 x 50 menit

K. Rincian Kegiatan
a) Setiap mahasiswa memilih 1 buah artikel jurnal penelitian (jurnal internasional) dengan
desain clinical trial (jumlah minimal halaman adalah 5 halaman).
b) Setiap kelompok melakukan critical appraisal sesuai dengan form yang tersedia.
c) Sebagai tugas, tiap mahasiswa memilih 1 buah artikel jurnal penelitian (jurnal internasional)
dan melakukan critical appraisal serta mengisi form yang tersedia (merupakan tugas pribadi
dan tidak diperkenankan bila judul artikel sama).
d) Tugas diserahkan paling lambat 3 hari setelah hari praktikum.

18
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

Critical Appraisal
Nama mahasiwa :
NIM :
Kelompok :
Judul artikel :

Are the results of the trial valid?


(screening question)
1. Did the trial address a Yes ( ) Can’t tell ( ) No ( )
clearly focused issue?
An issue can be
focused in term of
a. The population
studied
b. The intervention
given
c. The comparator
given
2. Was the assignment of Yes ( ) Can’t tell ( ) No ( )
patients to treatments
randomized?
3. Were all of the patients Yes ( ) Can’t tell ( ) No ( )
who entered the trial
properly accounted for
at its conclusion?
a. Was follow up
complete?
b. Were patients
analysed in the
groups to which
they were
randomised?
Detailed Question
4. Were patients, health Yes ( ) Can’t tell ( ) No ( )
workers and study
personel “blind” to
treatment?
c. Were the patients
d. Were the health
workers
e. Were the study
personel.
5. Were the groups similar Yes ( ) Can’t tell ( ) No ( )
at the start of the trial?

19
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

In term of other factors


that might effect the
outcome such as age,
sex, social class.
6. Aside from the Yes ( ) Can’t tell ( ) No ( )
experimental
intervention, were the
groups treated equally?
What are the results?
7. How large was the Yes ( ) Can’t tell ( ) No ( )
treatment effect? What
outcomes are
measured?
8. How precise was the Yes ( ) Can’t tell ( ) No ( )
estimate of the
treatment effect?
What are its confidence
limits?
Will the results help locally?
9. Can the results be Yes ( ) Can’t tell ( ) No ( )
applied to the local
population?
Do you think that the
patients covered by the
trial are similar enough
to your population?
10. Were all clinically Yes ( ) Can’t tell ( ) No ( )
important outcomes
considered?
If not, does this affect
the decision?
11. Are the benefits worth Yes ( ) Can’t tell ( ) No ( )
the harms and costs?
This is unlikely to be
addressed by the trial.
But what do you think?

Nilai akhir (0-100) :

Nama Mahasiswa Nama instruktur

( ) ( )
NIM. NIP.

20
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

Daftar Pustaka

1. Belsey J. (2009). What is evidence-based medicine? London: Hayward Medical


Communications.
2. Hawkins, R. C., 2005. The evidence based medicine approach to diagnostic testing:
practicalities and limitations. Clin Biochem Rev, 26: 7-18.
3. Murti B, Prof, dr, MPH, MSc, PhD (2011). Makalah “Pengantar Evidence-Based”. Ilmu
Kesehatan Masyarakat:Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret.
4. Pusponegoro, H.D., Wirya, I..G.N.W., Pudjiadi, A.H., Bisanto, J., Zulkarnain, S.Z. (2011). Uji
Diagnostik. Dalam S. Sastroasmoro, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis (hal. 193-216).
Jakarta: Sagung Seto.
5. Sackett DL, Straus SE, Richardson WS, Rosenberg WM, Haynes B (2000). Evidence based
medicine: how to practice and teach EBM. (2nd ed.) Toronto: Churchill Livingstone.

21
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

Topik 4
Plant Survey

Tujuan umum:
Mahasiswa dapat melakukan plant survey di perusahaan/ tempat kerja.
Tujuan khusus:
1. Menerapkan konsep kesehatan dan keselamatan kerja, hygiene perusahaan dan kedokteran
okupasi dalam melakukan plant survey di perusahaan yang terpilih untuk dikunjungi.
2. Menjelaskan proses produksi di perusahaan yang dikunjungi.
3. Mengidentifikasi potensi bahaya terhadap kesehatan dan keselamatan kerja (potensial health
and safety hazard) dan terhadap masyarakat sekitar perusahaan yang dikunjungi.
4. Mempelajari program kesehatan dan keselamatan kerja dan program lingkungan yang
dilakukan oleh perusahaan.
5. Mengidentifikasi penyakit dan cedera kerja yang mungkin timbul dalam proses produksi di
perusahaan dan upaya penanggulangannya.
6. Membuat analisis data penyakit dan kecelakaan kerja yang ada di perusahaan.
7. Merekomendasikan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang spesifik untuk
perusahaan tersebut.

A. Pendahuluan
Plant survey adalah survei sesaat yang dilakukan pada perusahaan/ tempat kerja dengan
tujuan observasi, wawancara, pengukuran dan pengumpulan data di tempat kerja. Hal-hal yang
harus dilakukan pada saat melakukan plant survey adalah sebagai berikut:

22
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

B. Ketentuan umum
Mahasiswa telah mendapatkan kuliah tentang:
1. Identifikasi potensial hazard di tempat kerja (cara mengisi tabel bahaya potensial)
2. Identifikasi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di perusahaan
3. Program K3 perusahaan secara umum

C. Aktivitas
Metode : melakukan plant survey dengan mengunjungi suatu home industry
(skala kecil) di lingkungan Kota Lhokseumawe atau Kabupaten Aceh
Utara
Jumlah Pertemuan : 1 kali
Lokasi : Ruang kelas (persiapan) dan utdoor (kunjungan lapangan)
Alokasi waktu : 2 x 50 menit

D. Rincian Kegiatan
a) Satu kelompok mahasiswa dibagi menjadi 2 kelompok kecil.
b) Setiap kelompok (yang terdiri dari 2 kelompok kecil) mengunjungi suatu home industry
(skala kecil) di lingkungan Kota Lhokseumawe atau Kabupaten Aceh Utara, yaitu:
i. Pabrik batu bata
ii. Bengkel motor
iii. Bengkel las
iv. Doorsmeer mobil
v. Pabrik tahu/tempe
vi. Usaha penggilingan bumbu/bakso
c) Hubungi koordinator blok untuk pengambilan surat izin saat akan survei lapangan.
d) Laporan kelompok merupakan laporan lengkap dari hasil kunjungan plant survey.
e) Lakukan diskusi hasil kunjungan plant survey dengan pembimbing plant survey sebanyak
minimal 3x diskusi kelompok (dengan persyaratan semua anggota kelompok wajib hadir).
f) Membuat laporan kelompok dengan format yang telah disediakan (terlampir).
g) Tugas diserahkan paling lambat pada hari Rabu, minggu ke-6 blok pukul 16.00 WIB.

23
Blok 4.2 Manajemen Bencana dan Perkembangan Teknologi Kedokteran T. A 2017/2018

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PEMBUATAN LAPORAN PLANT SURVEY


Tabel Penilaian dan Pengendalian Risiko
Activity Risk Rating Additional Risk
Identify
Identify Identify Risks (Associated with Existing Control (Apply
No The Exposure Likelihood Consequense Risk Level
The each hazard and whom exposed) Control the hierarchy of
Activity (E) (L) (C) (E x L x C)
Hazards risk controls)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Team Completed By
Unit/Division SHE - Team
Date Other Person
Describe The Activity and Location

Hierrarchy of Risk Controls Action By Whom Action By When Remarks


- Eliminate the Hazard
- Substitute the hazard
- Engineering Controls
- Administrative Controls
- Personal Protective Controls

24
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

Exposure (E) Likelihood (L) Consequense (C) Risk Level


(10) Continuously (1,0) Almost Certain (sangat memungkinkan) (20) Catastrophic ( >20 ) Extreme (E) Significant risk, immediate action required, must be
manage by senior management with detail plan
(6) Frequently (0.6) Likely (memungkinkan) (10) Major ( >10 ) High Risk (H) Senior management attention needed, detail
research and management planning at senior level
(3) Occasionally (0.3) Possible (cukup memungkinkan) (5) Moderate ( 3-10) Moderate Risk (M) Management responsibility must be specified,
monitoring or response procedure
(2) Infrequently (0.1) Unlikely (kurang memungkinkan) (2) Minor ( <3 ) Low Risk (L) Manage by routine procedures, unlikely to need
specific allocation of resources
(1) Rarely (0.05) Rare (jarang terjadi) (1) Insignificant

25
Blok 4.2 Manajemen Bencana dan Perkembangan Teknologi Kedokteran T. A 2017/2018

Format Laporan
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


1.2 Permasalahan
1.3 Tujuan umum
1.4 Tujuan khusus
1.5 Manfaat
BAB 2
HASIL KUNJUNGAN

2.1 Informasi umum mengenai perusahaan


2.2 Sanitasi industri perusahaan
2.3 Alur produksi, lay out dan kapasitas produksi
2.4 Identifikasi faktor resiko (lampiran matrik untuk bahaya potensial dan risiko kecelakaan kerja,
upaya yang sudah dilakukan perusahaan dan gangguan yang mungkin terjadi)
2.5 Program kesehatan dan keselamatan kerja perusahaan (yang telah ada)
2.6 Data-data tentang program kesehatan kerja (identifikasi vital sign, identifikasi keluhan umum)
2.7 Data-data tentang program keselamatan kerja (identifikasi APD, dan lain-lain)
2.8 Data-data tentang program lingkungan kerja dan penanganan limbah

BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Menampilkan Tinjauan Pustaka terkait temuan yang merupakan masalah yang dapat
menimbulkan penyakit akibat kerja maupun kecelakaan kerja pada perusahaan tersebut
3.2 Tinjauan pustaka hanya untuk hal-hal yang berkaitan dengan potensial hazard yang
ditemukan di perusahaan tersebut
3.3 Mencakup semua aspek mulai dari peraturan perundang-undangan, nilai ambang batas, dan
lain-lainnya
BAB 4
PEMBAHASAN

4.1 Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja


4.2 Potensi Bahaya Terhadap Pekerja dan Masyarakat di lingkungan Perusahaan
4.3 Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan Kerja dan Penyakit Akibat
Kerja
4.4 Tindak lanjut
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

REFERENSI
Lampiran (foto)

26
Penuntun Praktikum Blok 4.3 Ilmu Kesehatan Masyarakat T. A 2017/2018

Penilaian Mahasiswa
Nama mahasiwa :
NIM :
Kelompok :

Checklist Plant Survey


No Penilaian Bobot Skor Bobot x Skor/100
1 Kemampuan dalam menganalisis situasi 10
2 Kemampuan dalam identifikasi risiko 10
3 Kemampuan dalam penilaian risiko 10
4 Kemampuan dalam manajemen risiko 10
5 Cara penyajian dan presentasi 5
6 Tanggung jawab dalam kelompok 5
7 Kerjasama dalam kelompok 5
8 Sikap dalam diskusi kelompok 5
9 Output (laporan) 40
Total 100

Nama Mahasiswa Nama instruktur

( ) ( )
NIM. NIP.

27

Anda mungkin juga menyukai