Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN

STUDI KELAYAKAN RUMAH SAKIT

“DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS FINAL SISTEM PERENCANAAN


RUMAH SAKIT”
Disusun Oleh :
Nama : Megananda.R
NIM : 183145261062
Kelas : B-18

FAKULTAS TEKNOLOGI RUMAH SAKIT


S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR
2020-2021
Cover……………………………………………………………………
…………………………………i
BAB I

PENDAHULUAN...........................................................................................................................................3
A. Latar Belakang.....................................................................................................................................3
B. Maksud dan Tujuan.............................................................................................................................6
C. Ruang Lingkup Studi Kelayakan...........................................................................................................7
D. Metode Penyusunan Studi Kelayakan................................................................................................8
1. Pengumpulan dan Analisis data.......................................................................................................8
2. Sistematika Pembahasan Studi........................................................................................................9
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................................11
A. Umum................................................................................................................................................11
B. Maksud dan Tujuan...........................................................................................................................12
C. Ruang Lingkup...................................................................................................................................13
D. Pengertian.........................................................................................................................................13
1. Rumah Sakit...................................................................................................................................13
BAB III PERSIAPAN....................................................................................................................................15
A. Persiapan...........................................................................................................................................15
BAB IV ANALISIS SITUASI............................................................................................................................19
A. Analisis Situasi...................................................................................................................................19
1. Kebijakan...........................................................................................................................................19
2. Aspek Internal...................................................................................................................................21
BAB V ANALISIS PERMINTAAN...................................................................................................................23
A. Analisis Permintaan...........................................................................................................................23
1. Lahan dan Lokasi............................................................................................................................23
2. Klasifikasi Kelas RS.........................................................................................................................23
BAB VI ANALISIS KEBUTUHAN....................................................................................................................25
BAB - VII ANALISIS KEUANGAN..................................................................................................................27
BAB - VIII....................................................................................................................................................28
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KELAYAKAN.........................................................................................28
A. Kesimpulan........................................................................................................................................28
B. Rekomendasi.....................................................................................................................................29
BAB - IX PENUTUP......................................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................31
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan yang cukup signifikan telah terjadi di berbagai sektor kehidupan
masyarakat Indonesia pada dekade ini. Sistem pemerintahan misalnya, telah
bergeser dari sentralistik menjadi desentralisasi dan otonomi daerah yang
terletak di kabupaten/kota. Pada sektor perdagangan, batas antar negara
semakin tidak nampak dengan adanya teknologi e-commerce. Dengan
dimulainya perdagangan bebas tingkat Asia, dari sisi regulasi hampir tidak
ada lagi perbedaan antara organisasi domestik dengan organisasi asing dalam
menjalankan usahanya di berbagai bidang dan daerah di Indonesia.
Kondisi ekonomi memaksa setiap organisasi lokal untuk meningkatkan
kualitas produk dan efisiensinya sehingga dapat meningkatkan daya saing
agar dapat mengimbangi banyaknya organisasi bisnis asing yang masuk ke
Indonesia. Berbagai usaha juga telah dilakukan oleh pemerintah untuk
meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya bangkit dari keterpurukan
akibat krisis multi dimensi yang melanda sejak tahun 1997. Segala upaya
pemerintah tersebut bertujuan untuk mendorong percepatan pembangunan
terutama di sektor perekonomian melalui berbagai investasi, dari yang
berskala kecil dengan nilai puluhan jutaan hingga yang bernilai milyaran
rupiah. Berbagai aktivitas perekonomian tersebut secara bertahap akan
menyebabkan terjadinya peningkatkan mobilitas penduduk ke daerah-
daerah yang prospektif untuk
meningkatkan pendapatan mereka, baik sebagai pembawa dana (investor),
pengusaha maupun pekerja. Melalui aktivitas tersebut diharapkan akan muncul
pemukiman-pemukiman baru dan kluster-kluster masyarakat berbasis pekerjaan.
Konsekuensi lebih jauh dari hal tersebut adalah meningkatnya kebutuhan akan fasilitas
penunjang, misalnya pendidikan dan kesehatan.
Berbagai fasilitas kesehatan seperti Rumahsakit yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan yang ada kini telah banyak tersedia. Disamping milik
pemerintah kini telah banyak pula fasilitas pelayanan kesehatan yang
didirikan oleh pihak swasta, mulai dari balai pengobatan hingga rumah sakit
berskala internasional. Jumlah kunjungan pasien ke berbagai fasilitas tersebut
juga menunjukkan kecenderungan yang positif. Ini mengindikasikan bahwa
kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan pelayanan medis makin
meningkat. Kesehatan menjadi suatu hal yang penting untuk diperhatikan,
karena merupakan modal dasar bagi suatu bangsa untuk maju dan
berkembang. Hal ini sudah menjadi perhatian pemerintah Indonesia, yang
tercermin dalam visi Indonesia Sehat 2010. Untuk mendukung visi tersebut,
tiap propinsi dan Kabupaten/kota mengembangkan strateginya masing-masing
dengan target-target tertentu yang diharapkan dapat menjadi titik awal
tercapainya visi tersebut.
Meskipun demikian, perlu disadari bahwa ada keterbatasan sumber daya yang
dimiliki dalam berbagai upaya pengembangan tersebut., antara lain :
 Fasilitas infrastruktur baik pembangunan jalan maupun
sarana komunikasi dan telekomunikasi ;
 Fasilitas transportasi dan akomoda
 Kemudahan perijinan lokasi ;
 Masalah sumber daya manusia ;
 Masalah dana
Pengembangan pelayanan kesehatan sangat terkait dan dipengaruhi oleh berbagai
aspek baik demografi, pertumbuhan ekonomi, tingkat pendidikan, serta
perkembangan lingkungan fisik dan biologi khususnya epidemiologi penyakit. Dari
sisi demografi, saat ini kecenderungan yang tampak adalah bergesernya piramida
penduduk dari muda ke dewasa dan tua. Ini menunjukkan bahwa angka kelahiran
semakin menurun dan angka harapan hidup yang semakin meningkat. Sementara itu,
gaya hidup masyarakat cenderung makin konsumtif. Meskipun krisis multi dimensi
menyebabkan keterpurukan ekonomi masyarakat, disisi lain cukup banyak kelompok
masyarakat berpenghasilan tinggi dan dapat meneruskan pola hidup konsumtif.
Dengan gaya hidup tidak seimbang, akibatnya, dari segi epidemiologi juga telah
terjadi pergeseran pola penyakit. Meskipun angka kejadian infektus sebagai
tipikal penyakit di negara tropis masih tinggi, namun kini sudah banyak
masyarakat yang menderita penyakit-penyakit tipikal negara industri-industri dan
maju. Pergeseran ini tentunya akan sangat berpengaruh pada penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan, teknologi kedokteran yang harus dikuasai/disediakan dan
kecukupan tenaga kesehatan terlatih. Pada aspek lain, untuk faktor mutu dan
manajemen pelayanan kesehatan khususnya Rumahsakit turut memegang peran
penting dalam penyediaan layanan kesehatan yang berkualitas. Kedua faktor
tersebut sangat dipengaruhi oleh jumlah dan jenis tenaga kesehatan, anggaran
dana, obat, dan sistem pelayanan kesehatan secara makro. Salah satu fasilitas
pelayanan kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat adalah rumah
sakit. Ini terlihat dari makin meningkatnya utilitasi fasilitas di Rumahsakit dari
tahun ke tahun.
Dengan berbagai perubahan kondisi demografis, pola penyakit dan perkembangan
teknologi, diperlukan suatu perencanaan rumah sakit yang benar- benar berbasis pada
kondisi lingkungan yang dihadapi. Hal ini penting untuk menghindari suatu investasi
yang sia-sia karena berbeda dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. Dalam hal
ini perlu dilakukan suatu studi khusus untuk meneliti perubahan lingkungan tersebut,
dalam rangka mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi.
B. Maksud dan Tujuan
Pemerintah Kota Pekalongan bermaksud untuk mendirikan fasilitas pelayanan
kesehatan yaitu Rumahsakit untuk mendukung misi pemerintah setempat dalam
bidang kesehatan dan pendidikan. Secara umum, rencanan pendirian Rumahsakit
ini akan membantu pemerintah kota Pekalongan dalam mewujudkan derajat
kesehatan yang tinggi bagi masyarakatnya, dengan menyediakan fasilitas
pelayanan yang memadai, membentuk intregrasi dalam bidang kesehatan dari
berbagai disiplin ilmu, disamping juga memenuhi aspek ekonomis sebagaimana
layaknya bidang usaha yang lain. Apalagi selama ini pemerintah kota Pekalongan
tidak mempunyai Rumahsakit daerah sendiri.
Pendirian Rumahsakit ini diharapkan sebagai salah satu upaya mempersiapkan
diri terhadap perubahan lingkungan akibat globalisasi. Untuk itu, pihak
pemerintah kota pekalongan khususnya Dinas Kesehatan Kota Pekalongan
bermaksud melakukan studi kelayakan terhadap rencana pendirian Rumahsakit
baru yang ditinjau terutama dari kebutuhan masyarakat. Mengacu pada berbagai
hal tersebut di atas maka pihak Dinas Kesehatan Kota Pekalongan telah menunjuk
konsultan untuk melakukan kajian terhadap berbagai aspek tersebut.
Hasil Studi Kelayakan ini akan dijadikan bahan pertimbangan bagi
pemerintah kota Pekalongan dalam pengambilan keputusan khususnya dalam
perencanaan tipe dan berbagai fasilitas yang disediakan di Rumahsakit
nantinya. Disamping itu dokumen ini juga dapat dimanfaatkan oleh pihak lain
dalam pengambilan keputusan investasi.
Selain mempunyai motivasi sosial dan keuntungan, sebagaimana layaknya bentuk
usaha lain, rencana pendirian Rumahsakit ini juga diharapkan dapat :
 Membuka lapangan kerja baru serta meningkatkan pendapatan
masyarakat pada umumnya dan calon tenaga kerja di Rumahsakit
pada khususnya,
 Meningkatkan pendapatan pemerintah daerah.
 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
 Meningkatkan peluang terjadinya aliansi strategis antar-berbagai
lembaga pelayanan kesehatan di Kabupaten Pekalongan dan
sekitarnya.

C. Ruang Lingkup Studi Kelayakan


Studi kelayakan ini pada dasarnya merupakan suatu penelitian yang akan
berusaha untuk mengkaji kebutuhan dan harapan masyarakat akan adanya
fasilitas pelayanan kesehatan khususnya Rumahsakit. Kajian ini diharapkan
dapat mengungkap berbagai pelayanan yang potensial untuk dikembangkan
dalam konteks pendirian Rumahsakit kota Pekalongan. Karena itu untuk dapat
mengungkap lebih mendalam maka dalam penelitian ini dilakukan survey
langsung kepada masyarakat.
Pada dasarnya pelaksanaan studi ini dapat dikelompokkan menjadi 3 tahapan
yang juga tercermin dalam 3 jenis pelaporan yaitu ;
1. Laporan fakta dan analisa, laporan ini berisi berbagai kajian mengenai
fakta dilapangan melalui hasil survey langsung dan berbagai data statistik
yang ada. Fakta yang ada selanjutnya akan dilakukan analisa awal untuk
memberikan kajian-kajian mendalam yang berhubungan dengan rencana
pendirian Rumahsakit baru di Kota Pekalongan.
2. Laporan Draft Studi Kelayakan ; Laporan ini lebih lengkap karena terdiri
dari kajian pasar, keuangan dan block plan. Namun masih perlu dibahas
dan disempurnakan, terutama masukan dari pemilik dalam hal ini
pemerintah kota Pekalongan,
3. Laporan Final Studi Kelayakan.
Dalam laporan (buku) ini merupakan laporan pertama final studi kelayakan.

D. Metode Penyusunan Studi Kelayakan


1. Pengumpulan dan Analisis data
a. Data Sekunder
Data ini diperoleh dari berbagai instansi terkait di kota Pekalongan dan
sekitarnya. Data-data ini dapat berupa data statistik maupun data non
statistik. Yang selanjutnya akan diolah dengan cara pengkajian dan
tabulasi secara sistematis hingga menghasilkan informasi yang relevan
dengan tujuan Studi Kelayakan ini.
b. Studi Kepustakaan
Sebagai bahan pembanding studi ini, berbagai referensi pustaka yang
mendukung akan digunakan dalam koridor studi kelayakan ini.
c. Survei
Survei ini bertujuan untuk meyakinkan keinginan dan harapan masyarakat
terhadap kemungkinan adanya pelayanan kesehatan baru seperti
Rumahsakit.
d. Pengamatan lingkungan

Untuk lebih meyakinkan berbagai informasi yang diperoleh, selanjutnya


diadakan peninjauan langsung ke lokasi dan sekitarnya dengan tujuan :
 Untuk lebih mengetahui kesesuaian dan kelayakan lokasi serta
faktor- faktor yang mendukung pendirian Rumahsakit baru di kota
Pekalongan,
 Untuk mengetahui daya dukung sarana dan prasarana
dalam pemberian pelayanan berkaitan dengan pendirian Rumahsakit
baru,
Untuk mengetahui hal-hal lain yang perlu dalam mendukung pendirian Rumahsakit baru di
kota Pekalongan.

2. Sistematika Pembahasan Studi


Secara umum, laporan (buku) ini merupakan tahap akhir dari proses
studi kelayakan, dengan sistematika pembahasannya sebagai berikut :
a. Pendahuluan
Dalam bagian ini akan dijelaskan mengenai latar belakang proyek, tujuan
studi kelayakan, metode yang digunakan, dan sistematika penyusunan.
b. Profil Kota Pekalongan
Dalam bagian ini dititikberatkan pada kondisi kota Pekalongan secara
umum. Analisis akan ditinjau dari kondisi demografi, kesehatan, ekonomi,
maupun sosial budaya. Analisis terhadap berbagai kondisi tersebut masih
dalam koridor studi kelayakan.
c. Kinerja beberapa Rumahsakit di kota Pekalongan dan sekitarnya
Bagian ini akan memaparkan berbagai jenis pelayanan Rumahsakit yang
saat ini tersedia di kota Pekalongan dan sekitarnya. Selanjutnya juga akan
dianalisis mengenai kinerja setiap Rumahsakit tersebut, yang meliputi;
rawat inap, rawat jalan, dll.
d. Kajian Aspek Pasar dan Pemasaran
Dalam aspek ini pada awalnya akan dititikberatkan pada analisa mengenai
pasar yang berlaku dan kecenderungannya secara umum. Selanjutnya akan
dikaji mengenai tingkat persaingan organisasi pelayanan kesehatan di kota
Pekalongan dan sekitarnya melalui analisis terhadap berbagai jenis
pelayanan Rumahsakit yang saat ini tersedia saat ini. Selanjutnya juga akan
dilakukan proyeksi pangsa pasar terhadap rencana pengembangan atau
pendirian Rumahsakit baru di kota Pekalongan tersebut. Disamping itu
juga akan dianalisis mengenai pilihan tempat Rumahsakit dari aspek
keterjangkauan pasien dan calon pasien.
e. Kajian AspekTeknis & Tekhnologi serta kebutuhan peralatan
Tahap awal dari bagian ini adalah menentukan jenis pelayanan yang akan
diberikan. Berdasarkan hal tersebut selanjutnya akan dilakukan kajian fisik
berupa pembuatan block plan serta kajian kebutuhan peralatan.
f. Kajian Aspek Sumberdaya manusia dan aspek lainnya
Dalam aspek ini dilakukan kajian secara umum mengenai kebutuhan
sumberdaya manusia (SDM) di Rumahsakit baik tenaga medis maupun
non medis.
g. Kajian Keuangan studi kelayakan
Dalam aspek ini hasil analisis sebelumnya akan dikaitkan dengan indikator
kelayakan standar yaitu Net Present Value dan Payback Period untuk
mengetahui kelayakan investasi yang telah ditentukan sebelumnya.
h. Rekomendasi Studi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Umum

Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Pasal 28


Bagian H ayat (1) telah menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan
kesehatan, kemudian dalam Pasal 34 ayat (3) dinyatakan negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
Undang Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal 19 menyebutkan
bahwa Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan
yang bermutu, aman, efisien dan terjangkau. Dalam Undang-Undang nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit pasal 7 ayat (1) menyebutkan Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan
lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan. Pada pasal 8 ayat
(1) disebutkan bahwa persyaratan lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) harus
memenuhi ketentuan mengenai kesehatan, keselamatan lingkungan, dan tata ruang, serta
sesuai dengan hasil kajian kebutuhan dan kelayakan penyelenggaraan Rumah Sakit,
demikian juga pada ayat (3) disebutkan bahwa ketentuan mengenai tata ruang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan peruntukan lokasi
yang diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, Rencana Tata Ruang
Kawasan Perkotaan dan/atau Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan. Kemudian dalam
Bagian Ketiga tentang Bangunan, pasal 9 butir (b) menyebutkan bahwa persyaratan
teknis bangunan Rumah Sakit, sesuai dengan fungsi, kenyamanan dan kemudahan
dalam pemberian pelayanan serta perlindungan dan keselamatan bagi semua orang
termasuk penyandang cacat, anak-anak, dan orang usia lanjut. Hal ini sejalan dengan
Undang Undang nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dimana pada pasal 7
ayat (3) disebutkan bahwa persyaratan teknis bangunan gedung meliputi persyaratan tata
bangunan dan persyaratan keandalan bangunan yang meliputi persyaratan keselamatan,
kesehatan, kenyamanan dan kemudahan. Rencana membangun atau mengembangkan suatu
Rumah Sakit akan dilakukan setelah mengetahui Jenis layanan Kesehatan Rumah Sakit serta
kapasitas Tempat Tidur (TT) yang akan dilakukan dan disediakan untuk masyarakat sesuai
dengan Hasil Kajian Studi Kelayakan (Feasibility Study). Dalam mendirikan atau
mengembangkan rumah sakit diperlukan suatu proses atau langkah-langkah yang sistematis
dengan melakukan suatu penelitian atau studi yang benar, karena setiap proses saling berkaitan
satu sama lainnya dan dilakukan secara bertahap. Studi Kelayakan (Feasibility Study) adalah
Hasil Analisis dan Penjelasan Kelayakan dari segala aspek yang akan mendasari pendirian
atau pengembangan suatu Rumah Sakit, terkait dengan penentuan Rencana Kerja Pelayanan
Kesehatan Rumah Sakit yang baru akan dilakukan maupun lanjutan dari yang sudah ada dalam
melakukan rencana pengembangan atau peningkatan kelas dari suatu Rumah Sakit.
Dari kondisi Laju Pertumbuhan Demografi, Pengembangan Pembangunan dan
Peningkatan Kehidupan di suatu wilayah, Pola Penyakit dan Epidemiologi, dan lain-lain,
dapat dipahami bahwa suatu Rumah Sakit itu secara relatif akan berada di daerah Urban
atau Semi-Urban. Dimana hal ini pula yang dapat menentukan bahwa Sarana dan
Prasarana suatu Rumah Sakit akan berbeda sesuai dengan Layanan Kesehatan Rumah
Sakit yang akan diberikannya kepada masyarakat dimana Rumah Sakit tersebut berada.

B. Maksud dan Tujuan

Pedoman Studi Kelayakan (Feasibility Study) Rumah Sakit ini dimaksudkan agar dalam
mendirikan atau mengembangkan rumah sakit dapat mendeterminasi fungsi layanan yang
tepat dan terintegrasi sehingga sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan yang
diinginkan (;health needs), kebudayaan daerah setempat (;cultures), kondisi alam daerah
setempat (;climate), lahan yang tersedia (;sites) dan kondisi keuangan manajemen RS
(;budget).
Pedoman Studi Kelayakan (Feasibility Study) Rumah Sakit ini akan dijadikan dasar acuan
dalam mewujudkan Rencana Pembangunan dan Pengembangan suatu Rumah Sakit agar
baik dan benar yang akan menjadi acuan bagi pengelola rumah sakit maupun bagi
konsultan perencana sehingga masing-masing pihak dapat memiliki persepsi yang sama.
Pedoman ini akan menjelaskan langkah-langkah atau proses yang perlu dilakukan dalam
menyusun suatu Studi Kelayakan (Feasibility Study) Rumah Sakit.
C. Ruang Lingkup

Ruang Lingkup Studi Kelayakan (Feasibility Study) suatu Rumah Sakit meliputi
pembahasan Analisis Lingkungan/ Situasi Kecenderungan Aspek Internal dan Eksternal,
Analisis Permintaan terkait Kelayakan dari Aspek-aspek yang dapat mempengaruhinya,
Analisis Kebutuhan dan Analisis Keuangan serta Rekomendasi Kelayakan dari Rencana
Pendirian atau Pengembangan Rumah Sakit tersebut.
Pelaksanaan Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) sesuai lingkupnya akan
dilakukan dalam suatu proses atau langkah-langkah secara bertahap yang akan diuraikan
selanjutnya sesuai Tahapannya dan dapat dilihat pada bagan sebagai berikut:
PROSES PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN
D. Pengertian
1. Rumah Sakit
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat. mengembangkan Rumah Sakit.
2. Rencana Bisnis/ Rencana Strategi
Sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk
melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah
petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk menuju tahun-tahun
tertentu di masa mendatang. Untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis
dapat digunakan, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats).
3. Zonasi
Membagi wilayah/area, gedung-gedung maupun ruangan-ruangan yang ada di Rumah
Sakit kedalam area yang memiliki kesamaan sifat dan fungsi kedalam satu wilayah/area
yang berdekatan dan saling berhubungan. Tujuan nya adalah untuk memudahkan kendali
pencegahan infeksi nasokomial di rumah sakit, memudahkan identifikasi serta klasifikasi
wilayah/area, gedung, lantai-lantai dan ruangan serta memudahkan operasional dan
pemeliharaan.
4. Studi Kelayakan
Hasil Analisis dan Penjelasan Kelayakan dari segala aspek yang akan mendasari
pendirian atau pengembangan suatu Rumah Sakit, terkait dengan penentuan Rencana
Kerja Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit yang baru akan dilakukan maupun lanjutan dari
yang sudah ada dalam melakukan rencana pengembangan atau peningkatan kelas dari
suatu Rumah Sakit.
BAB III
PERSIAPAN

A. Persiapan
Persiapan pada Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) adalah Tahapan
melakukan Kompilasi Data dari seluruh Data yang didapat dari hasil Pengumpulan Data yang
terdiri dari Data Primer dan Data Sekunder.
1. Pengumpulan Data Primer
Pengumpulan Data Primer, dapat dilakukan dengan melalui proses Pengamatan atau
Observasi langsung / Pengamatan atau Observasi Lapangan sehingga akan didapat seluruh
Informasi atau Data secara visual pada wilayah Perencanaan. Pengumpulan Data Primer dapat
pula dilakukan dengan cara Wawancara atau Tanya Jawab kepada Instansiinstansi dan pihak-
pihak lain yang berkaitan dengan pekerjaan penyusunan ini dan atau dengan langsung kepada
masyarakat umum selaku salah satu Pelanggan dari Rumah Sakit. Sifat wawancara bersifat
terbuka artinya pengambilan data tidak terpatok pada kuesioner namun dapat dikembangkan
secara lisan dengan responden. Secara garis besar Data yang didapat dari Pengumpulan Data
Primer adalah :
1. Kondisi Potensi Lahan/ Lokasi
2. Informasi langsung lainnya yang terkait dengan Kondisi dan Potensi yang ada terkait
dengan Standar/ Pedoman dan Ketentuan yang berlaku serta Sasaran dari Rencana
Pembangunan/ Pengembangan Rumah Sakit serta informasi keinginan yang ada
2. Pengumpulan Data Sekunder
Pengambilan Data Sekunder, dapat dilakukan dengan mendatangi pula masing-masing
Instansi lainnya yang berkaitan sesuai dengan data yang dibutuhkan dalam pekerjaan
penyusunan ini. Jika pada salah satu Instansi ternyata Data tidak dipunyai, atau sedang dalam
proses pembuatan, atau sedang digunakan untuk keperluan lain maka konsultan dapat mencari
pada Instansi lain yang terkait sesuai dengan kebutuhan data atau mencarinya pada Literatur
mengenai Ke Rumah Sakitan lainnya. Untuk melaksanakan pekerjaan ini diperlukan Data
Internal/ Data Dalam dari rumah sakit yang ada dan atau rumah sakit di wilayah sekitarnya, yang
terdiri dari :
1. Data Kesehatan pada Rumah Sakit yang ada, meliputi :
- Angka Kesakitan (Morbiditas) Utama Rawat Inap Angka Kematian (Mortalitas)
- Angka Kelahiran
- Angka Pasien Rujukan
- Data Asal Pasien Rawat Jalan, Rawat Gawat Darurat dan Rawat Inap
- Jumlah Pasien Rawat Jalan
- Jumlah Pasien Rawat Inap
- Jumlah Hari Rawat
- Angka Rata-rata Hari Rawat secara keseluruhan
- Jumlah dan Jenis Pelayanan Kesehatan
- Jumlah dan jenis Tenaga Kesehatan
- Jumlah dan Jenis Layanan Spesialistik Rumah Sakit
- Jumlah dan Jenis Layanan Penunjang Medik Rumah Sakit
- Struktur Organisasi Manajemen Rumah Sakit
2. Data Lokasi
- Data Kondisi Lahan Rumah Sakit yang ada dan pengembangannya
- Bentuk dan Luas Lahan serta Lantai Bangunan yang ada serta rencanaperluasannya
- Kondisi Lingkungan menurut ketentuan daerah setempat.
- Batas lokasi lahan sekelilingnya
- Jaringan Listrik, Air Minum, Telkom, Air Kotor/Limbah, Pemadam Kebakaran, Jaringan Gas
dan Pembuangan Sampah
- Data Penggunaan dan ketinggian Bangunan serta Dokumen Perencanaan Bangunan yang ada
(Arsitektur, Struktur, Elektrikal dan Mekanikal Bangunan).
3. Data Finansial/Keuangan
- Data Tarif Perawatan yang ada di Rumah Sakit
- Cash Flow Rumah Sakit yang ada
- Data Kinerja Tahunan Rumah Sakit yang ada
4. Data Luar/ Data Eksternal Rumah Sakit dan Lingkungan
a. Data Kesehatan
- Angka Kesehatan (Morbiditas), Penyakit Utama Rawat Jalan di Puskesmas dan Rumah Sakit
- Angka Kesakitan (Mortalitas), Penyakit Utama Rawat Inap di Puskesmas dan Rumah Sakit
- Jumlah Posyandu, Puskesmas Pembantu, Puskesmas dengan Tempat Tidur dan Puskesmas
Keliling
- Jumlah dan Jarak merata Puskesmas Pembantu, Puskesmas DTP dan
Puskesmas Keliling dengan Rumah Sakit di wilayah kerja.
- Jumlah Rumah Sakit di wilayah kerja termasuk Rumah Sakit Swasta.
- Jarak Antar Rumah Sakit di wilayah Kerja
- Jumlah Tempat Tidur Rumah Sakit di Wilayah Jangkauan Rumah Sakit.
- Jumlah dan Jenis tenaga dokter umum dan Spesialis di wilayah kerja.
- Jumlah tenaga kesehatan lainnya diwilayah kerja
b. Data Keadaan Lingkungan Sekitar
- Jalan Pencapaian dan Kondisinya serta Klasifikasi Jalan Lingkungan berupa Jalan Utama
maupun Jalan Penghubung lainnya.
- Utilitas bangunan sesuai yang ada apakah wilayah ini sudah memiliki
jaringan telepon, listrik, air bersih dan saluran pembuangan serta data kondisinya.
- Kondisi Topografi wilayah perencanaan.
- Rencana peruntukkan tanah di sekitar wilayah perencanaan yang terkait dengan Rencana Tata
Ruang Kota yang ada (RTBL, RUTR, RDTR, RTRW).
- Iklim dan cuaca setempat diwilayah ini.
5. Data Kesehatan Kota/ Kabupaten
- Data Tarif Perawatan di Rumah Sakit lain sekitar lokasi
- Sebaran Rumah Sakit sekitar wilayah
- Pola penyakit daerah setempat.
6. Data Kebijakan, Pedoman dan Peraturan Pemerintah
- Kebijakan dan pedoman terkait layanan Kesehatan Rumah Sakit.
- Peruntukan Tanah diwilayah setempat.
- Rencana Detail Tata Ruang.
- Peraturan Teknis yang berlaku setempat , antara lain:
1) Garis Sempadan Bangunan (;GSB)
2) Jarak bebas Bangunan
3) Koefisien Lantai Bangunan (;KLB)
4) Tinggi maksimal lantai bangunan
5) Koefisien Dasar Bangunan (;KDB)
6) Koefisien Daerah Hijau (;KDH)
7. Data Demografi
- Luas Wilayah
- Jumlah Penduduk
- Angka Kepadatan
- Laju Pertumbuhan Penduduk
8. Data Sosial Dan Budaya
- Agama
- Peranan Masyarakat
- Suku Bangsa
9. Data Ekonomi
- Mata Pencarian
- Tingkat Pendapatan
- Penghasilan setempat berupa Pendapatan Asli Daerah (;PAD)
- Produk Domestik Regional Bruto (;PDRB) daerah setempat.
BAB IV
ANALISIS SITUASI

A. Analisis Situasi
Analisis Situasi dalam Studi Kelayakan (Feasibility Study) dilakukan suatu analisis dari
seluruh aspek-aspek baik dari aspek Eksternal sebagai peluang ataupun ancaman maupun aspek
Internal yang dapat menjadi kekuatan ataupun kelemahan sehingga aspek-aspek tersebut dapat
menjadikan Kecenderungan suatu Rumah Sakit dalam melakukan pembangunan baru atau
melakukan pengembangan berupa peningkatan status layanan Rumah Sakit tersebut.
Untuk menganalisis aspek Ekternal dan aspek Internal perlu dilakukan proyeksi berupa
forcasting, kecuali data-data yang tidak memungkinkan tetap disajikan dalam bentuk tabel,
diagram batang atau pun diagram pie untuk melihat kecenderungannya. Aspek-aspek yang dikaji
sebagai analisis situasi diharapkan mendapatkan suatu kecenderungan Rumah Sakit setelah
melakukan segmentasi dan posisioning, aspek-aspek tersebut antara lain:
1. Aspek Esternal
Aspek Eksternal yang akan dianalisis guna melihat peluang yang dapat menjadikan
Rumah Sakit untuk terus berkembang di masa mendatang serta melihat ancaman yang
perlu diantisipasi oleh Rumah Sakit agar tidak menjadi suatu hambatan di dalam
operasional Rumah Sakit kedepannya.
1. Kebijakan
Melakukan kajian berupa menganalisis kebijakan dan Pedoman serta Peraturan baik. kebijakan
dan pedoman yang terkait dengan pendirian atau pengembangan suatu
Rumah Sakit dari berbagai aspek Ekternal maupun Peraturan - peraturan Daerah
setempat dimana lokasi Rumah Sakit tersebut berada.
2. Demografi
Pertumbuhan Demografi suatu wilayah dimana lokasi Rumah Sakit tersebut berada dapat
merupakan segmentasi pasar dari layanan kesehatan yang akan diberikan oleh
Rumah Sakit tersebut. Untuk melihat kecenderungan demografi perlu diproyeksikan
hingga maksimum 20 tahun mendatang dengan dasar data series minimal 3 tahun
sebelumnya. Proyeksi demografi yang dimaksud berupa proyeksi :
a. Jumlah penduduk secara kesuluruhan pada wilayah tertentu berdasarkan kecamatan.
b. Jumlah penduduk secara kesuluruhan pada wilayah tertentu berdasarkan jenis kelamin.
c. Jumlah penduduk secara kesuluruhan pada wilayah tertentu berdasarkan usia.
3. Geografi
Letak Rumah Sakit secara Geografis sangat berpengaruh tehadap posisioning suatu Rumah
Sakit. Posisi lahan Rumah Sakit terhadap Kondisi Wilayah disebelah Utara,
Selatan, Barat dan Timur beserta Kondisi Sarana Prasarananya baik sarana
kesehatan, perumahan, pendidikan, aksesibilitas dll, yang merupakan penentu
posisioning Rumah Sakit yang akan dibangun maupun dalam melakukan
pengembangan peningkatan layanan kesehatan.
4. Sosial Ekonomi dan Budaya
a. Sosial Ekonomi

Pada kajian ini melihat proyeksi Sosial Ekonomi pada wilayah dimana lokasi
Rumah Sakit berada dengan memproyeksikan hingga maksimal 20 tahun
mendatang dengan dasar data series minimal 3 tahun sebelumnya terkait dengan
kondisi perekonomian penduduk dan perekonomian daerah setempat, berupa
proyeksi :
1) Jumlah penduduk secara kesuluruhan pada wilayah tertentu berdasarkan mata pencaharian
2) Jumlah penduduk secara kesuluruhan pada wilayah tertentu berdasarkan pendidikan
3) Jumlah sarana pendidikan di wilayah tertentu dimana lokasi Rumah Sakit berada.
4) Laju pertumbuhan ekonomi daerah setempat.
b. Sosial Budaya
Kajian ini melihat proyeksi Sosial Budaya pada wilayah dimana lokasi Rumah Sakit berada
dengan memproyeksikan hingga maksimal 20 tahun mendatang dengan dasar data series
minimal 3 tahun sebelumnya terkait, berupa proyeksi Jumlah penduduk secara keseluruhan pada
wilayah tertentu berdasarkan agama, serta kajian terhadap kebiasaan atau budaya wilayah terkait
dengan pola hidup masyarakat sekitar.
5. Sumber Daya Manusia/ Ketenaga Kerjaan Kesehatan
Kajian terhadap ketersediaan SDM/ Ketenagakerjaan di bidang kesehatan pada wilayah dimana
Rumah Sakit tersebut berada merupakan pertimbangan yang harus diperhatikan dalam membuat
suatu layanan kesehatan Rumah Sakit terutama dikaitkan dengan layanan unggulan.
Ketersediaan Sumber Daya Manusia/ Ketenagakerjaan di Bidang Kesehatan antara lain :
a. Tenaga medis dan penunjang medis
b. Tenaga keperawatan
c. Tenaga kefarmasian
d. Tenaga manajemen Rumah Sakit
e. Tenaga nonkesehatan
6. Derajat Kesehatan
Derajat Kesehatan dalam Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) perlu dilakukan kajian
dengan tujuan melihat kecenderungan derajat kesehatan pada wilayah tertentu sehingga dalam
menyiapkan fasilitas kesehatan Rumah Sakit sesuai dengan kecenderungan di wilayah dimana
lokasi Rumah Sakit berada. Kajian derajat kesehatan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Angka Kematian
b. Angka Kelahiran
c. Angka Kesakitan
d. Jumlah Sarana Kesehatan di wilayah tertentu
e. Jumlah Tempat Tidur tersedia di wilayah tertentu
f. Indikator Kinerja Rumah Sakit di wilayah tertentu

2. Aspek Internal
Aspek Internal yang akan dianalisis guna melihat kekuatan bagi Rumah Sakit untuk dapat
survive dalam melaksanakan operasional yang akan mengurangi ancaman yang terjadi, serta
melihat kelemahan yang perlu diantisipasi oleh Rumah Sakit agar tidak menjadi suatu hambatan
di dalam operasional Rumah Sakit kedepannya.

1. Sarana Kesehatan

Kajian Sarana Kesehatan di sekitar wilayah jangkauan pelayanan Rumah Sakit yang akan
dibangun atau pengembangan dimaksud untuk mendapatkan kecenderungan dalam hal pangsa
pasar serta pola penentuan Sistim Tarif di wilayah tertentu.

2. Pola Penyakit dan Epidemiologi

Kajian Pola Penyakit di Rumah Sakit dimaksudkan untuk melihat kecederungan Pola Penyakit
yang banyak terjadi pada Rumah Sakit tersebut dengan memproyeksikan kencenderungan Pola
Penyakit guna menentukan unggulan Rumah Sakit.
3. Teknologi

Kajian terhadap Kemajuan Teknologi berupa peralatan kesehatan yang terus menerus mengalami
perkembangan tentunya sangat berpengaruh terhadap Layanan Kesehatan serta kesiapan SDM
Rumah Sakit tersebut.

4. SDM/ Ketenaga Kerjaan Rumah Sakit

Kajian terhadap SDM di Rumah Sakit dimaksudkan mengkaji kesiapan SDM di Rumah Sakit
terhadap Jenis Layanan Kesehatan yang akan diberikan kepada masyarakat sesuai dengan
segmentasi dan posisioning dari Rumah Sakit tersebut.

5. Organisasi

Organisasi di Rumah Sakit tentunya akan berpengaruh terhadap Kegiatan Operasional Rumah
Sakit yang berdampak kepada Kinerja suatu Rumah Sakit. Bentuk Organisasi akan disesuaikan
dengan Jenis Layanan dan Klasifikasi Rumah Sakit.

6. Kinerja dan Keuangan

Kondisi Kinerja Rumah Sakit dan Kondisi Keuangan Rumah Sakit berupa Pendapatan dan
Pengeluaran Rumah Sakit akan dikaji dan diproyeksikan yang diharapkan dapat melihat
kecenderungan dan potensi perkembangan kinerja dan pendapatan Rumah Sakit dimasa
mendatang sehingga mendapatkan gambaran kekuatan atau kelemahan rencana pengembangan
Rumah Sakit tersebut.
BAB V

ANALISIS PERMINTAAN

A. Analisis Permintaan
Analisis Permintaan dalam Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) akan
membahas tentang Analisis Posisi Kelayakan Rumah Sakit dari 5 (lima) aspek. Berdasarkan
Analisis Aspek Eksternal dan Aspek Internal yang telah dilakukan pada Analisis Situasi maka
dilakukan analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan
dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang secara sistematis akan menjadi pertimbangan
tehadap kelayakan pembangunan Rumah Sakit tersebut. Hasil analisis tersebut selanjutnya
digunakan sebagai acuan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam upaya
memaksimalkan Kekuatan (strength) dan memanfaatkan Peluang (opportunity) serta secara
bersamaan berusaha untuk meminimalkan Kelemahan (weakness) dan mengatasi Ancaman
(threat).Aspek-aspek Kelayakan pada Analisis Permintaan ini akan diuraikan berikut ini.

1. Lahan dan Lokasi


Kelayakan lahan dan lokasi tentunya terkait dengan kecenderungan Letak Geografis yang

terletak pada wilayah dimana kondisi wilayah disekitarnya sangat mendukung dari aspek

penggunaan lahan, infrastruktur dan aksesibilitas serta kecenderungan demografi di

wilayah dimana Rumah Sakit berada.

2. Klasifikasi Kelas RS
Kelayakan Klasifikasi Kelas Rumah Sakit akan ditinjau dari kecenderungan data penyakit

sehingga dapat memperoleh gambaran Klasifikasi Kelas Rumah Sakit sesuai dengan jenis

layanannya serta kesiapan SDM yang dimiliki.

1. Kapasitas Tempat Tidur (TT)

Perhitungan Kapasitas Tempat Tidur/ TT, berupa jumlah TT yang harus disiapkan oleh Rumah
Sakit tersebut. Prakiraan kebutuhan jumlah TT dapat menggunakan rasio minimal 1/1.000
artinya dari jumlah penduduk pada wilayah jangkauan Rumah Sakit sejumlah 1.000 orang akan
dibutuhkan 1 TT. Kecenderungan fasilitas pelayanan kesehatan berupa jumlah total TT pada
fasyankes di wilayah tersebut dapat menjadikan dasar sebagai perhitungan kebutuhan kapasitas
TT yang selanjutnya akan dibagi berdasarkan klasifikasi kelas perawatan sesuai dengan Analisis
Daya Beli masyarakat sekitar sebagai Pangsa Pasar Rumah Sakit serta pemenuhan Pedoman

dan Ketentuan yang berlaku.

2. Jenis Layanan

Jenis layanan yang akan diberikan kepada masyarakat tentunya akan disesuaikan dengan
klasifikasi kelas Rumah Sakit yang akan disiapkan. Jenis layanan tersebut berupa pelayanan
medik, penunjang medik, administrasi dan servis.

3. Layanan Unggulan

Dari jenis layanan yang akan diberikan tentunya perlu adanya suatu layanan unggulan yang akan
disiapkan atas dasar kecenderungan pola penyakit yang terjadi di Rumah Sakit dan di wilayah
tempat Rumah Sakit tersebut berada.
BAB - VI

ANALISIS KEBUTUHAN

Analisis kebutuhan merupakan analisis mengenai kebutuhan yang harus disediakan oleh Rumah

Sakit secara keseluruhan yang disesuaikan berdasar analisis permintaan yang telah dilakukan.

Analisis kebutuhan ini dapat memberikan gambaran mengenai rencana pengembangan dari

Rumah Sakit tersebut dilihat dari aspek :

1. Kebutuhan Lahan

Kebutuhan lahan Rumah Sakit dapat dihitung berdasarkan Program Ruang Rumah Sakit serta

kebijakan Pemerintah Daerah setempat mengenai Intensitas Bangunan berupa Koefisien

Dasar bangunan (KDB), Koefisien Lantai bangunan (KLB), Garis Sempadan Bangunan (GSB)

dan Koefisien Dasar Bangunan (KDH), serta Peruntukan Lahan yang mengizinkan digunakan

sebagai Lahan yang dapat dibangun Rumah Sakit.

2. Kebutuhan Ruang

Kebutuhan Ruang secara keseluruhan dari Rumah Sakit dapat dihitung 1TT sebesar 80 m2 –

110 m2 disesuaikan dengan Bentuk dan Klasifikasi Rumah Sakitnya.

3. Peralatan Medis dan Non Medis

Peralatan Medis dan Non Medis akan disesuaikan dengan Kapasitas dan Jenis Layanan dari

Rumah Sakit tersebut.

4. Sumber Daya Manusia (SDM)

Dalam hal pemenuhan ketenagaan atau Sumber Daya Manusia (SDM) perlu

mempertimbangkan/ memperhitungkan tenaga seefisien dan seefektif mungkin agar

menjadikan suatu Manajemen Pengelolaan Rumah Sakit yang optimal.


5. Organisasi dan Uraian Tugas

Organisasi dan Uraian Tugas akan disusun sesuai dengan Bentuk dan Klasifikasi Rumah

Sakit.
BAB - VII
ANALISIS KEUANGAN

Analisis Keuangan memberikan gambaran tentang rencana penggunaan sumber anggaran yang
dimiliki, sehingga dapat diketahui tingkat pengembalian biaya yang akan diinvestasikan. Dengan
demikian maka pihak pemilik/ investor dapat melihat tingkat keuntungan yang mungkin akan
diperoleh.
Adapun aspek keuangan yang akan dianalisis terdiri dari:
1. Rencana Investasi dan Sumber Dana
2. Proyeksi Pendapatan dan Biaya
3. Proyeksi Cash Flow
4. Analisis Keuangan : Break Event Point (BEP), Internal Rate of Return (IRR), dan Net Present
Value (NPV).
BAB - VIII

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KELAYAKAN

A. Kesimpulan
Bagian kesimpulan dari studi kelayakan (;feasibility study) akan memberikan perspektif

dari 4 sudut pandang, yaitu analisis situasi, analisis permintaan, analisis kebutuhan dan

analisis keuangan.

1. Analisis Situasi

Analisis situasi memberikan informasi tentang aspek eksternal dan aspek internal

sebagai suatu kecenderungan Rumah Sakit. Aspek eksternal terdiri dari Kebijakan,

Demografi, Geografi, Sosial Ekonomi dan Budaya, SDM Kesehatan, Derajat

Kesehatan sedangkan aspek internal terdiri dari Sarana kesehatan, Pola penyakit

dan Epidemiologi, Teknologi, SDM Kesehatan di RS, Organisasi, Kinerja dan keuangan

2. Analisis Permintaan

Analisis permintaan menggambarkan posisi kelayakan rumah sakit dari berbagai

aspek berdasarkan analisis aspek eksternal dan aspek internal yang telah dilakukan

pada analisis situasi maka dilakukan analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasi

faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman

yang secara sistematis akan menjadi pertimbangan tehadap kelayakan

pembangunan Rumah Sakit tersebut. Hasil analisis tersebut selanjutnya digunakan

sebagai acuan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam upaya

memaksimalkan kekuatan (strength) dan memanfaatkan peluang (opportunity) serta

secara bersamaan berusaha untuk meminimalkan kelemahan (weakness) dan


mengatasi ancaman (threat).

3. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan menggambarkan mengenai kebutuhan yang harus disediakan

oleh Rumah Sakit secara keseluruhan yang disesuaikan berdasar analisis

permintaan yang telah dilakukan.

Analisis kebutuhan ini dapat memberikan gambaran mengenai rencana

pengembangan dari rumah sakit tersebut dilihat dari aspek kebutuhan lahan,

kebutuhan ruang, peralatan medis & non medis, SDM, organisasi & uraian tugas.

4. Analisis Keuangan

Mengetahui secara keseluruhan analisis keuangan dari segi :

a. Rencana Investasi dan Sumber Dana

b. Proyeksi Pendapatan dan Biaya

c. Proyeksi Cash Flow

d. Analisis Keuangan : BEP, Internal Rate of Return, dan Net Present Value

B. Rekomendasi
Memberikan gambaran berupa rekomendasi langkah-langkah yang harus ditempuh

berdasarkan hasil dari 4 analisis dan dapat pula dijadikan rencana strategi dari

manajemen Rumah Sakit tersebut.


BAB - IX
PENUTUP

8.1 Pedoman Studi Kelayakan (Feasibility Study) Rumah Sakit ini diharapkan dapat
digunakansebagai rujukan oleh pengelola fasilitas pelayanan kesehatan, penyedia jasa
perencanaan, Pemerintah Daerah, dan instansi yang terkait dengan kegiatan pengaturan dan
pengendalian penyelenggaraan pembangunan bangunan fasilitas pelayanan kesehatan, guna
menjamin kesehatan penghuni bangunan dan lingkungan terhadap bahaya penyakit.
8.2 Persyaratan-persyaratan yang lebih spesifik dan atau yang bersifat alternatif, serta
penyesuaian Pedoman Studi Kelayakan (Feasibility Study) Rumah Sakit ini oleh masingmasing
daerah disesuaikan dengan kondisi daerah.
8.3. Dalam penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Rumah Sakit dapat berkoordinasi
dan berkonsultansi dengan Sub Direktorat Bina Sarana dan Prasarana Kesehatan Direktorat
Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

1_-PEDOMAN-STUD
I-KELAYAKAN-2012_Rumkit.pdf

180653568-Laporan
-Studi-Kelayakan-RSU-Pekalongan-dikonversi.docx

Anda mungkin juga menyukai