Anda di halaman 1dari 1

MILDA ALAY

Kasus “Olympus Corporation”

Olympus menutupi kerugiannya dengan menyelewengkan dana akuisisi menemukan sejumlah


dana mencurigakan terkait akuisisi produsen peralatan medis asal Inggris, Gyrus, pada tahun
2008 lalu senilai US$ 2,2 miliar (Rp 18,7 triliun).

Penyelesaian Kasus

1. Ditinjau dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 22 Kombinasi Bisnis


13 Penerapan prinsip dan pengakuan suatu aset maupun liabilitas yang sebelumnya tidak
diketahui oleh pihak yang diakuisisi sebagai aset atau liabilitas dalam laporan
keuangannya.
Jika kita lihat Olympus dan produsen peralatan medis asal Inggris Gyrus merupakan
suatu kesatuan usaha atau disebut dengan kombinasi bisnis. Olympus sebagai
Pengakuisisi dan Gyrus sebagai pihak yang di akuisisi, dengan demikan pentingnya
menerapkan PSAK 22 paragraf 13 dalam penyelesaian kasus ini karena adanya
pengakuan aset maupun liabilitas pada laporan keuangan baik pihak yang diakuisisi
(gyrus) maupun pihak pengakuisisi (Olympus) dan perlu ditekankan disini adalah jika
suatu perusahaan konsolidasian menerapkan prinsip pengakuan aset dan liabilitas maka
tidak akan terjadi kecurigaan dalam penyelewengan dana investasi karena apabila pihak
olympus ingin menyelewengkan dana akuisisi maka pihak gyrus akan mengatahuinya
karena berada dalam kombinasi bisnis sebagaimana dalam PSAK 22 terkait kombinasi
bisnis.
2. Ditinjau dari Buku Teori Akuntansi Perekayasaan Keuangan
Konservatisma. Konsep ini dikemukan oleh Paul grady (1965) mengatakan bahwa makna
yaitu sikap berhati-hati dalam menghadapi risiko di masa yang akan datang. Jika dilihat
dalam kasus Olympus Corporation pihak gyrus seharusnya mempunyai pengendalian dalam
suatu entitasnya yaitu sifat konservatisma artinya pihak gyrus harus berhati-hati untuk
berinvestasi dengan pihak Olympus agar tidak menghadapi risiko dimasa yang akan datang.
Dengan demikian, untuk kedepannya pihak gyrus harus lebih konservatif agar kiranya tidak
terjadi penyelewengan dana akuisisi

Anda mungkin juga menyukai