Anda di halaman 1dari 20

Autoklaf

Dita Pratiwi Kusuma Wardani, S.Si, M.Sc


Definisi
• alat yang digunakan untuk sterilisasi media mikrobiologi, peralatan
gelas laboratorium dan dekontaminasi atau membunuh
bakteri menggunakan uap air bertekanan 15 Psi (2 atm), suhu 1210C
selama kurang lebih 15 menit.
• Berasal dari Bahasa Yunani (Auto = diri, Clavis = kunci perangkat/ Self
locking)
• Autoklaf diciptakan oleh Charles Chamberland di 1879, meskipun
prekursor yang dikenal sebagai digester uap diciptakan oleh Denis Papin
pada tahun 1679.
• Autoklaf ditujukan untuk membunuh sel resisten (endospora) yang
diproduksi oleh bakteri. Endospora adalah sel yang tahan terhadap
pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Endospora dapat dibunuh pada
suhu 100 °C, yang merupakan titik didih air pada tekanan atmosfer normal.
Endospora dapat dibunuh pada suhu 121°C, dengan waktu 4-5 menit. Pada
suhu 65 °C sel vegetatif bakteri dapat dibunuh hanya dalam waktu 6-30
detik.
Prinsip Kerja
• Sterilisasi dengan uap air panas bertekanan 15 Psi (2 atm), suhu 121°
C (250 ° F), selama 15-20 menit.
Bahan yang tidak disterilkan dengan autoklaf
• Bahan tidak tahan panas, seperti serum, vitamin, antibiotik, dan
enzim
• Pelarut organik, seperti fenol
• Buffer dengan kandungan detergen, seperti SDS
Pencegahan terjadinya presipitasi, pencoklatan, dan hancurnya substrat
dapat dilakukan pencegahan sebagai berikut.
• Glukosa disterilkan terpisah dengan asam amino (peptone) atau
senyawa fosfat
• Senyawa fosfat disterilkan terpisah dengan asam amino (peptone)
atau senyawa garam mineral lain.
• Senyawa garam mineral disterilkan terpisah dengan agar
• Media yang memiliki pH > 7,5 jangan disterilkan dengan autoklaf
• Jangan mensterilisasi larutan agar dengan pH < 6,0
• Erlenmeyer hanya boleh diisi media maksimum ¾ dari total
volumenya, sisa ruang dibirkan kosong
Jenis Autoklaf
• Gravity Displacement Autoclave
• Di dalam ruang autoklaf terdapat udara yang dipindahkan hanya
berdasarkan gravitasi.
• Prinsip: memanfaatkan keringanan uap dibandingkan dengan udara,
sehingga udara terletak di bawah uap.
• Cara kerja: memasukan uap melalui bagian atas autoklaf sehingga udara
tertekan ke bawah. Secara perlahan, uap mulai semakin banyak sehingga
menekan udara semakin turun dan keluar melalui saluran di bagian bawah
autoklaf, selanjutnya suhu meningkat dan terjadi sterilisasi.
• Dapat bekerja dengan suhu antara 121-134 °C selama 10-30 menit.
Gravity Displacement
Autoclave
Jenis Autoklaf
• Prevacuum atau High Vacuum Autoclave
• Autoklaf dilengkapi pompa, yang mengevakuasi hampir semua udara
dari dalam autoklaf.
• Cara kerja: Dimulai dengan pengeluaran udara. membutuhkan waktu
selama 8-10 menit. Ketika keadaan vakum tercipta, uap dimasukkan
ke dalam autoklaf. Akibat kevakuman udara, uap segera berhubungan
dengan seluruh permukaan benda, kemudian terjadi peningkatan
suhu sehingga proses sterilisasi berlangsung.
• Autoklaf ini bekerja dengan suhu 132-135 °C dengan waktu 3-4 menit.
Prevacuum atau High
Vacuum Autoclave
Jenis Autoklaf
• Steam-Flush Pressure-Pulse Autoclave
• Menggunakan aliran uap dan dorongan tekanan di atas tekanan
atmosfer dengan rangkaian berulang. Waktu siklus yang ada pada
autoklaf ini tergantung pada benda yang disterilisasi.
Bagian Autoklaf
1. Tombol pengatur waktu (timer)
Berfungsi sebagai pengaturan waktu proses
sterilisasi berdasarkan kebutuhan.
2. Katup uap
Berfungsi sebagai tempat keluarnya uap air.
3. Pengukur tekanan
Berfungsi untuk mengetahui tekanan uap yang
berada didalam autoklaf saat proses sterilisasi
berlangsung.
4. Klep pengaman
Berfungsi sebagai penahan atau pengunci dari
penutup autoklaf.
Bagian Autoklaf
5. Tombol on/off
Berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan
mesin autoklaf.
6. Termometer
Berfungsi untuk mengetahui suhu yang sudah
dicapai pada saat pensterilan.
7. Lempeng sumber panas
Berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi
kalor (panas). Pada dasarnya heater terbuat dari
kumparan/lilitan kawat tembaga yang jika dialiri
arus listrik akan menghasilkan energi panas.
8. Aquades (H2O)
9. Skrup pengamanan
10. Batas penambah air
PROSEDUR KERJA
1. Perlu memahami bagian dan fungsi autoklaf sebelum menggunakan
autoklaf
2. Alat dan bahan yang akan disterilisasi diletakkan pada wadah aluminium,
disusun rapi, dan diantara wadah-wadah diberi rongga unuk pergerakan
uap air dan udara.
3. Autoklaf diisi dengan akuades sampai elemen pemanas terendam air.
4. Tutup autoklaf dengan rapat, pastikan baut-baut yang ada pada tutup
bagian atas sudah terpasang.
5. Putar serentak secara bersama-sama baut-baut yang berlawanan
letaknya, agar tutup autoklaf ini berada pada posisi yang tepat.
6. Pengatur katup pengaman dibuka, agar udara yang ada di dalam autoklaf
keluar.
7. Pasanglah sumber pemanas.
PROSEDUR KERJA
8. Nyalakan autoklaf (tombol autoklaf dibawah dinaikkan ke atas tuasnya), diatur
dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC (suhu optimal dimana mikroba
akan terdenaturasi).
9. Setelah itu, katup ditutup apabila uap air sudah keluar cukup banyak akan terdengar
bunyi desis dari katup pengaman. Suhu dan tekanan autoklaf akan naik.
10. Skala suhu dan tekanan dibaca sampai mencapai suhu 121oC dengan tekanan 15 Psi
atau sekitar 2 atm. Suhu distabilkan selama 15 menit dengan cara mengatur sumber
panas.
11. Matikan autoklaf. Tunggu hingga tekanan dan suhunya turun hingga mencapai nol.
Autoklaf tidak boleh dibuka sebelum tekanan menjadi nol.
12. Katup pengaman dibuka setelah tekanan autoklaf mencapai nol dengan cara
meluruskannya untuk mengeluarkan sisa uap air yang masih ada dalam autoklaf.
13. Buka tutup autoklaf dengan cara kendurkan terdahulu bautnya kemudian tutup
autoklaf diputar dan diangkat.
14. Jika suhu dan tekananya sudah berada pada posisi nol, selanjutnya tutup dibuka dan
keluarkan bahan yang telah disterilisasi.
Cara Kerja Autoklaf
Cara Perawatan Autoklaf
1. Gunakan autoklaf sesuai prosedur agar tidak terjadi kerusakan.
2. Apabila autoklaf telah selesai digunakan, sebaiknya kabel langsung
dicabut dari sumber listrik untuk mencegah terjadinya kontaminasi.
3. Aquades yang ada di dalam autoklaf sebaiknya dibersihkan atau
dikuras bagian dalamnya menggunakan lap kering setelah selesai
digunakan.
4. Pastikan dibagian dalam autoklaf benar-benar bersih, jika masih
belum bersih, masukan lagi air kedalam autoklah dan dikuras lagi
denga lab, lakukan kegiatan ini berulang-ulang sampai bagian dalam
autoklaf tersebut benar-benar bersih.
5. Simpan autoklaf pada tempat yang kering dan bersih.
Cara Kalibrasi Autoklaf
1. Heat distribution test
menggunakan autotape indikator
Cara Kalibrasi Autoklaf 2. Heat penetration test
Menggunakan BIOINDIKATOR
• Bioindikator dengan bakteri termofilik dan
memiliki endospore Bacillus
stearothermophillus.
• Bio Indikator berbentuk ampul yang
mengandung nutrient broth, gula,
indikator pH dan spora organisme
apatogenik Geobacillus
Stearothermophilus ATCC 7953 (sporulasi
telah dioptimalkan). Resistensi
thermalnya adalah spora tersebut
semuanya mati apabila dipanaskan dalam
uap yang dimampatkan suhu 121 derajat
celcius, 1 atm selama 15 menit. Pada suhu
yang lebih rendah atau pada waktu yang
lebih pendek, spora spora itu masih dapat
bertahan hidup, setidaknya sebagian.
Heat penetration test
Cara Kalibrasi Autoklaf Menggunakan BIOINDIKATOR
• Ampul ampul tersebut ditempatkan di
dalam autoclave
• Keberhasilan proses sterilisasi diperiksa
dengan menginkubasi ampul ampul yang
telah diautoclave tersebut. Tidak adanya
pertumbuhan G. strearothermophilus
menunjukkan proses sterilisasi yang
memadai. Sebaliknya , adanya
pertumbuhan menunjukkan sterilisai yang
kurang memadai.

Anda mungkin juga menyukai