Anda di halaman 1dari 5

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Karakteristik Subjek Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah anak usia 24-59 bulan yang

memenuhi kriteria inklusi di beberapa Posyandu Balita Wilayah Binaan UPT.

Puskesmas Sangkrah Surakarta. Berdasarkan prinsip rule of thumb, jumlah

total sampel adalah 60 sampel dengan perincian 30 sampel anak dengan status

gizi stunting sebagai kelompok kasus dan 30 sampel anak yang tidak memiliki

status gizi stunting sebagai kelompok kontrol. Berikut akan disampaikan

karakteristik subjek penelitian pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Karakteristik Subjek Penelitian

Variabel Kasus n (%) Kontrol n (%) Sumb


Jenis Kelamin
Laki-laki 15 (50.0) 14 (46.7) er:
Perempuan 15 (50.0) 16 (53.3)
Data
ASI Eksklusif
Ya 17 (56.7) 26 (86.7) Prime
Tidak 13 (43.3) 4 (13.3)
BBLR r,
Ya 9 (30.0) 1 (3.3)
Tidak 21 (70.0) 29 (96.7) Nove
Pendidikan Ibu
Rendah 10 (33.3) 14 (46.7) mber
Tinggi 20 (66.7) 16 (53.3)
Sosial Ekonomi 2016
Rendah 21 (70.0) 24 (83.3)
Tinggi 9 (30.0) 6 (16.6)
Setelah dikelompokkan dalam tabel di atas, diketahui bahwa pada kelompok

kasus jumlah anak perempuan dan laki-laki berjumlah sama yaitu 15 anak
commit to user

43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44

tiap jenis kelamin. Sedangkan pada kelompok kontrol, terdapat 14 anak laki-

laki dengan presentase 46,7% dan 16 anak perempuan dengan presentase

53,7%.

Variabel bebas yaitu ASI eksklusif dibedakan menjadi dua, yaitu anak

yang mendapatkan ASI ekskluif dan tidak mendapatkan ASI eksklusif. Pada

kelompok kasus terdapat 19 anak dengan presentase 63,3% yang

mendapatkan ASI eksklusif dan 11 anak dengan presentase 36,7% yang tidak

mendapatkan ASI eksklusif. Kemudian pada kelompok kontrol terdapat 26

anak dengan presentase 86,7% yang mendapatkan ASI eksklusif dan 4 anak

dengan presentase 13,3% yang tidak mendapatkan ASI eksklusif.

Variabel riwayat BBLR, pada kelompok kasus terdapat 9 anak (30,0%)

dengan riwayat BBLR dan 21 anak (70,0%) dengan riwayat tidak BBLR.

Pada kasus kontrol terdapat 1 anak (3,3%) dengan riwayat BBLR dan 29 anak

(96,7%) dengan riwayat tidak BBLR.

Variabel pendidikan ibu diklasifikan menjadi dua, yaitu rendah dan

tinggi. Dari 60 sampel anak terdapat 24 anak (40,0%) dengan ibu yang

memiliki tingkat pendidikan rendah, dan 36 anak (60,0%) dengan ibu yang

memiliki tingkat pendidikan tinggi. Pada kelompok kasus terdapat 10 anak

(33,3%) dengan ibu yang memiliki tingkat pendidikan rendah dan 20 anak

(66,7%) dengan ibu yang memiliki tingkat pendidikan tinggi. Sedangkan

pada kelompok kontrol terdapat 14 anak (46,7%) dengan ibu yang memiliki

tingkat pendidikan rendah dan 16 anak (53,3%) dengan ibu yang memiliki

tingkat pendidikan tinggi.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45

Variabel sosial ekonomi, diklasifikasikan menjadi dua yaitu ekonomi

rendah dan tinggi. Pada kelompok kasus terdapat 21 orang tua anak (70,0%)

dengan status ekonomi rendah dan 7 orang tua anak (30,0%) dengan status

ekonomi tinggi. Dari kelompok kontrol, terdapat 24 orang tua (83,3%) anak

dengan status ekonomi rendah dan 6 orang tua anak (16,6%) dengan status

ekonomi tinggi. Secara keseluruhan dari 60 sampel, terdapat 45 orangtua

anak (75,0%) dengan status ekonomi rendah dan 15 orang tua anak (25,5%)

dengan status ekonomi tinggi.

B. Hasil Analisis Data

Data yang telah diperoleh dalam penelitian ini kemudian dianalisis secara

bivariat untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel bermakna secara

statistik menggunakan uji Chi Square. Pengujian statistik dengan uji Chi

Square akan menghasilkan nilai probabilitas (disimbolkan p) yang

menunjukan signifikan atau tidaknya perbedaan antara kedua kelompok.

Perbedaan tersebut dinyatakan signifikan apabila p < 0,05. Selanjutnya, nilai

Odd Ratio (OR) selain menyatakan derajat hubungan juga menunjukkan status

faktor, apakah sebagai faktor resiko (OR ≥ 1) atau sebagai faktor protektif

(OR<1).

Penelitian ini berfokus pada hubungan antara variabel bebas yaitu

pemberian ASI eksklusif dan variabel terikat yaitu status gizi stunting, serta

variabel luar yang dapat berpengaruh terhadap analisis data seperti pendidikan

ibu, riwayat BBLR , dan status sosial ekonomi. Maka untuk mengendalikan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46

variabel luar tersebut dilakukan analisis multivariat dengan uji regresi logistik.

Hasil dari analisis bivariat dengan uji Chi Square kemudian digunakan untuk

menentukan apakah variabel luar dapat dimasukkan dalam analisis multivariat

dengan uji regresi logistik. Syarat yang harus dipenuhi agar variabel luar dapat

dianalisis multivariat dengan uji regresi logistik yaitu apabila p < 0,05 pada

saat analisis bivariat.

Tabel 4.2 Faktor - faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Balita
Analisis Multivariat Regresi
Analisis Bivariat
Variabel Logistik
Crude OR p 95% CI Adj OR p 95% CI
Jenis Kelamin 0.875 0.796** 0.318 – 2.410 - - -
ASI Eksklusif 0.201 0.010* 0.056 – 0.721 0.234 0.034* 0.061 – 0.894
Pendidikan Ibu 1.750 0.292** 0.616 – 4.973 - - -
Riwayat BBLR 12.429 0.006* 1.461–105.737 10.510 0.035* 1.180 – 93.572
Status Ekonomi 1.714 0.371** 0.523 – 5.621 - - -
*Signifikan (p < 0.05)
**Tidak signifikan (p > 0.05)
Sumber: Output SPSS, 2016

Pengujian statistik dengan Chi Square pada variabel bebas, yaitu ASI

eksklusif menghasilkan p sebesar 0,010. Oleh karena p < 0,05 maka secara

bivariat ASI eksklusif dinyatakan berhubungan

signifikan dengan kejadian stunting pada balita. Berdasarkan data tabel diatas

dapat dilihat, variabel luar BBLR (p = 0,006) memenuhi syarat untuk dapat

dilakukan analisis multivariat regresi logistik bersama dengan ASI eksklusif.

Sedangkan variabel luar lainnya yaitu jenis kelamin (p = 0,769), pendidikan

ibu (p = 0,292) dan status sosial ekonomi (p = 0,371) memiliki p > 0,05

sehingga tidak memenuhi syarat untuk dapat dilakukan analisis multivariat

regresi logistik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47

Pemberian ASI eksklusif pada analisis bivariat memiliki OR = 0,201

dimana hasil tersebut menggambarkan bahwa ASI eksklusif merupakan

faktor protektif terhadap kejadian stunting pada balita. Selanjutnya dilakukan

analisis multivariat regresi logistik dengan mengontrol variabel luar riwayat

BBLR, didapatkan hasil tetap bahwa ASI eksklusif dapat mencegah

terjadinya stunting dengan OR = 0,234 dan signifikan secara statistik dengan

nilai p = 0,034.

Hasil analisis bivariat antara riwayat BBLR dengan stunting secara

signifikan mempunyai risiko menderita stunting 12,429 kali lebih besar

dibandingkan dengan balita yang tidak mempunyai riwayat BBLR (p =

0,006). Selanjutnya dilakukan analisis multivariat regresi logistik dengan

mengontrol variabel bebas pemberian ASI eksklusif, risiko balita untuk

menderita stunting menjadi 10,510 kali dan secara statistik signifikan dengan

nilai p = 0,035.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai