PENDAHULUAN
1.1. Umum
Sistem saluran dan pembuangan adalah suatu konstruksi yang mengatur
pemasukan atau penyuplaian air bersih guna kebutuhan manusia dan pengeluaran/
pembuangan air bekas / limbahnya ketempat tertentu. Serta pembuangan atau
pengaliran air hujan, air rawa dan sebagainya, hal ini penting guna menjamin
kesehatan manusia.
Pengetahuan mengenai bahan – bahan yang dipergunakan pada pekerjaan
system saluran dan pembuangan meliputi : jenis dan fungsi pipa, alat penyambung
peralatan saniter dan bahan – bahan untuk pembuatan saluran.
Dari beberapa jenis pipa di atas, untuk jaringan pipa pembagi/distribusi yang
paling banyak digunakan adalah pipa PVC dan galvanis.
A. Sifat-sifat pipa galvanis :
1. permukaan licin
2. kuat
3. mudah dibentuk
4. tahan karat jika tidak terkelupas
Keuntungan pipa galvanis :
1. tahan pecah
2. tahan lama
3. sambungannya menggunakan ulir
4. permukaannya kuat
B. Pipa PVC mempunyai banyak kelebihan
daripada pipa galvanis, adapun keuntungan pipa PVC dibandingkan dengan
pipa galvanis adalah :
1. Ringan, tahan karat, dan permukaan dalamnya licin
2. Elastisitasnya tinggi
3. Tidak mudah terbakar
4. Beratnya 1/5 kali berat pipa galvanis
5. Dapat dipakai sebagai isolasi yang baik
6. Kekuatannya cukup besar
7. Tahan terhadap zat kimia
8. Mudah dibentuk
Meskipun pipa PVC banyak kelebihan dibandingkan dengan pipa galvanis,
tetapi pipa PVC juga mempunyai kekurangan, yaitu :
1. Tidak tahan panas.
2. Mudah pecah karena dibuat dari plastik
3. Pipa yang sudah dibentuk sulit diubah kembali.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengaliran air pada lintasan instalasi pipa
adalah:
1. Diameter Pipa
Semakin besar ukuran pipa atau semakin besar diameter pipa maka
semakin banyak air yang dapat dialirkan.
2. Panjang pipa
Semakin panjang pipa semakin panjang perjalanan air maka semakin besar
gesekan yang terjadi di permukaan dalam pipa oleh air.
3. Keadaan Pipa
Air lunak yang kaya akan O2 dan air keras yang banyak mengandung
garam akan mempercepat terjadinya karat pada permukaan dalam pipa, hal
ini dapat menghambat aliran air.
4. Perubahan Arah Aliran
Belokan yang tajam akan memperlambat laju aliran air, oleh karena itu
dalam merencanakan jaringan pipa diusahakan seminimal mungkin
merubah arah aliran.
5. Mutu sambungan
Bram / serpih di ujung pipa, mutu uliran dan lilitan threat type akan
mempengaruhi aliran air.
6. Pemasangan Valves
Dalam jaringan pipa perlu direncanakan pemasangan valves (kran) untuk
menghentikan sementara aliran air apabila terjadi perbaikann pipa.
7. Pembesaran Ukuran
Agar pengaliran air akan tetap lancar, perubahan ukuran (pemakaian
Reducing Socket) dibuat secara bertahap / tidak terlalu drastis.
8. Barrel Union
Digunakan untuk menyambung pipa
permanent ( mati ) yang terdiri dari 3 bagian
9. Dop ( F )
Digunakan untuk menutup aliran pada
ujung pipa
10. Plug
Digunakan untuk menutup pipa pada
sambungan
11. Stop Kran ( Gate Valve )
Digunakan untuk mengatur aliran
Dipasang sebelum meteran
Dapat menutup / menghentikan aliran pada saat perbaikan
12. Kran
Digunakan untuk penutupan atau
pengeluaran air
13. Bushis
Digunakan untuk menyambung 2 buah
pipa yang berlainan ukuran diameternya
Mempunyai ulir luar pada sisi luar dan ulir
dalam pada sisi dalam
14. Hexakonal Nipple
Digunakan untuk mengencangkan
sambungann pipa, bentuk sambungan ini segi enam, ditengah alat ini
digunakan untuk mengencangkan sambungan dengan bantuan kunci
pipa.
1. 11 Jaringan Pipa
Jaringan pipa menurut pemakaiannya ada 3 macam, Yaitu :
1. Jaringan pipa induk,
Jaringan pipa yang digunakan untuk mengalirkan air langsung dari
sumber air.
2. Jaringan pipa cabang/ distribusi,
Pipa yang digunakan untuk mengalirkan air dari pipa induk ke pipa
Plumbing.
3. Jaringan pipa plumbing,
Jaringan pipa yang digunakan saat mengalirkan aliran air dari pipa
cabang ke rumah-rumah atau bangunan.
ELEKTROLISASI adalah suatu proses gesekan tak langsung antara bahan
mentah dengan arus listrik, Pada pipa air minum proses ini akan merusak pipa.
Dalam hal ini untuk menghindari sebaiknya dibungkus dengan bahan fiber
glass atau aspal.
Untuk keperluan instalansi jenis-jenis pipa PVC dan pipa GALVANIS, Yaitu :
a. Ringan : Untuk instalasi listrik
b. Berat : Untuk instalasi air yang mempunyai tekanan besar baik
tekanan air atau tekanan gas dan minyak bumi.
c. Sedang : Untuk instalasi air yang tidak mempunyai tekanan yang
besar.
BAB II
PENGENALAN ALAT
JOB : 1
JUDUL : Latihan Memotong dan Mengulir Pipa Galvanis
A. TUJUAN :
1. Mahasiswa akan dapat memotong pipa galvanis dengan
menggunakan alat potong pipa (cutter pipe) dan gergaji besi, serta
dapat membersihkan bekas potongan dengan menggunakan borring
reamer dengan baik dan benar.
2. Mahasiswa dapat mengulir pipa galvanis dengan menggunakan
bermacam-macam alat ulir, sehingga dapat disambung dengan
menggunakan fitting (alat sambung) sesuai standar yang ada dengan
baik dan benar.
B. INSTRUKSI UMUM :
1. Pelajari lembaran ini dengan cermat dan teliti
2. Ikuti petunjuk yang ada pada lembar ini
3. Bertanyalah apabila masih ada keraguan
4. Catatlah apabila ada pengertian yang sangat penting dalam lembaran
ini
C. KESELAMATAN KERJA :
1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan bersihkan lingkungan
pekerjaan dari hal-hal yang mengganggu pekerjaan.
2. Bekerjalah sesuai dengan petunjuk instruktur.
3. Hindarkan jari anda dari serpihan ( bram ) dan penguliran pipa dan
taburkanlah serbuk gergaji pada percikan oli di lantai tempat anda
bekerja.
4. Pakailah alat keselamatan kerja bila diperlukan.
D. PERALATAN :
1. Ragum pipa
2. Mistar Baja
3. Penggores
4. Pemotong pipa (cutter pipe ) untuk pipa galvanis
5. Borring Reamer
6. Kikir
7. Alat ulir yang dapat distel (snay )
8. Snay tetap
9. Threading Machine ( mesin pengulir ).
10. Gergaji besi
E. BAHAN :
1. Pipa galvanis ukuran ½ “ dengan ukuran panjang 20 cm
2. Pipa galvanis ukuran ¾ “ dengan ukuran panjang 20 cm
3. Pipa galvanis ukuran 1 “ dengan ukuran panjang 20 cm
F. LANGKAH KERJA :
1. Mintalah peralatan dan bahan yang diperlukan.
2. Jepitlah pipa pada ragum pipa.
3. Ukurlah panjang pipa sesuai dengan kebutuhan.
4. Potonglah salah satu sisi pipa dengan menggunakan gergaji besi
sampai batas yang telah ditentukan dan sisi yang lain menggunakan
cutter pipe.
5. Pasang cutter pipe pada tanda yang akan dipotang.
6. Putarlah cutter pipe kebalikan arah jarum jam.
7. Putar tangkai cutter pipe agar pemakaian mata cutter menjada lebih
dalam, Pada waktu memutar tangkai cutter harus sedikit demi sedikit
(maks 15 derajat ) sampai pipa tersebut terpotong.
8. Bersihkan ujung-ujung pipa bagian dalam dengan borring reamer.
9. Ukur dan tandailah panjang ulir yang akan dibuat untuk masing-
masing pipa sesuai dengan panjang ulir untuk masing-masing diameter
pipa seperti pada gambar kerja.
a. Panjang ulir untuk pipa galvanis ukuran ½” dengan ukuran
panjang uliran 19 mm.
b. Panjang ulir untuk pipa galvanis ukuran ¾ dengan ukuran
panjang uliran 19 mm.
c. Panjang ulir untuk pipa galvanis ukuran 1 “ dengan ukuran
panjang uliran adalah 22 mm.
10. Uliran pipa tersebut sesuai dengan ukuran yang telah kita tentukan,
Untuk pipa galvanis ukuran ½ “, pipa galvanis ukuran ¾ “, pipa
galvanis ukuran 1 “, menggunakan alat ulir manual.
11.Periksa pipa yang sudah diulir dengan menggunakan socket
penyambung yang sesuai. Penguliran berhasil jika ujung pipa yang
sudah diulir dapat masuk kedalam socket penyambung atau alat
sambung lainnya.
JOB : 2
JUDUL : Membuat atau Memasang Instalasi Pipa
A. TUJUAN :
1. Agar mahasiswa dapat merencanakan dan membuat instalasi pipa air
bersih yang pendek dan sederhana dengan menggunakan alat dan
bahan yang dibutuhkan untuk keperluan instalasi dengan baik
dan benar.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui kebutuhan dan ukuran bahan
yang dibutuhkan untuk pemasangan instalasi pipa dengan baik dan
benar.
B. INSTRUKSI UMUM :
1. Pelajarilah lembaran ini dengan cermat dan teliti
2. Ikuti petunjuk yang ada pada lembar ini
3. Bertanyalah apabila masih ada keraguan
4. Catatlah apabila ada pengertian yang sangat penting dalam lembaran
ini.
C. KESELAMATAN KERJA :
1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan bersihkan lingkungan dari
hal-hal yang mengganggu pekerjaan.
2. Bekerjalah sesuai petunjuk instruktur.
3. Hindarkan jari anda dari serpihan ( bram ) pemotong dan penguliran
pipa dan taburkanlah serbuk gergaji pada percikan oli di lantai tempat
anda bekerja.
4. Pakailah alat keselamatan kerja bila diperlukan.
D. PERALATAN :
1. Ragum pipa
2. Mistar baja
3. Penggores
4. Cutter Pipe
5. Boring Reamer
6. Kikir
7. Snay
8. Kunci pipa
E. BAHAN :
1. Pipa galvanis ukuran diameter ½ “ dan ¾ “
2. Elbow
3. Reducing
4. Tee stuck
5. Barrel union
6. Kran
7. Sealtape
F. LANGKAH KERJA :
1. Mintalah peralatan dan bahan yang diperlukan.
2. Pelajari gambar kerja dan buatlah daftar kebutuhan bahan :
A. TUJUAN :
1. Agar mahasiswa dapat merencanakan dan
membuat instalasi pipa air bersih yang pendek dan sederhana dengan
menggunakan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk keperluan
instalasi dengan baik dan benar.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui kebutuhan dan ukuran bahan yang
dibutuhkan untuk pemasangan instalasi pipa dengan baik dan benar.
B. INSTRUKSI UMUM :
1. Pelajarilah lembaran ini dengan cermat dan teliti
2. Ikuti petunjuk yang ada pada lembar ini
3. Bertanyalah apabila masih ada keraguan
4. Catatlah apabila ada pengertian yang sangat penting dalam lembaran
ini.
C. KESELAMATAN KERJA :
1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan bersihkan lingkungan dari hal-
hal yang mengganggu pekerjaan.
2. Bekerjalah sesuai petunjuk instruktur.
3. Hindarkan jari anda dari serpihan ( bram ) pemotong dan penguliran
pipa dan taburkanlah serbuk gergaji pada percikan oli di lantai tempat
anda bekerja.
4. Pakailah alat keselamatan kerja yang diperlukan.
D. PERALATAN :
1. Ragum segitiga
2. Mistar baja
3. Penggores
4. Pipe cutter
5. Boring Reamer
6. Senay
7. Kunci pipa
E. BAHAN :
1. Pipa galvanis ukuran diameter ½ “ dan ¾ “ dan 1”
2. Elbow
3. Reducing
4. Tee stuck
5. Barrel union
6. Kran
7. Sealtape
F. LANGKAH KERJA :
1. Mintalah peralatan dan bahan yang diperlukan.
2. Pelajari gambar kerja dan buatlah daftar kebutuhan bahan
3. Ukur dan potonglah pipa sesuai dengan kebutuhan.
4. Bersihkan bekas pemotongan bagian dalam dari ujung pipa dengan
borring reamer / kikir bundar.
5. Bersihkan bagian yang akan diulir dengan kikir halus.
6. Tentukan panjang ulir sesuai dengan diameter pipa dan alat sambung
yang akan digunakan.
7. Ulirkan pipa tersebut sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
Bersihkan ulir tersebut dari serpihan bekas penguliran.
8. Lilitkan seal tape pada setiap ulir yang akan dipasang alat sambung.
9. Rangkailah pipa tersebut dengan memasang alat sambung sesuai
dengan bentuk, fungsi dan penempatannya masing-masing sesuai
dengan gambar kerja yang ada.
10. Kuncilah setiap sambungan dengan baik dan benar agar tidak terjadi
kebocoran.
11. Tes kebocoran dengan memasukkan air pada instalasi yang sudah
dirangkai tersebut dengan menggunakan test pump. Bersihkan hasil
pekerjaan dan serahkan pada instruktur.
JOB :4
JUDUL : Memasang Alat – alat Saniter
A. TUJUAN
1. Menjelaskan cara memasang bak cuci tangan dan kloset duduk
dengan baik dan benar.
2. Memasang bak cuci tangan yang dipasang pada dinding tembok
dengan sempurna.
3. Dapat memasang kloset duduk dan kloset jongkok dengan baik dan
benar.
4. Dapat memasang tempat cuci piring dan tempat cuci tangan dengan
baik dan benar.
5. Menjelaskan cara mengatasi kesulitan yang timbul dalam
pemasangan bak cuci tangan, bak cuci piring, kloset jongkok, dan
kloset duduk.
B. KESELAMATAN KERJA
1. Pakailah selalu pakaian kerja selama bekerja.
2. Hati-hati waktu mengangkat dan memasang alat saniter.
3. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan bersihkan lingkungan
pekerjaan dari hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan.
4. Sebelum bekerja periksalah semua peralatan dan pastikan kondisinya
dalam keadaan baik dan aman.
5. Bekerjalah sesuai petunjuk instruktur.
6. Pakailah alat keselamatan kerja bila diperlukan.
A. PERALATAN :
1. Rol meter
2. Gergaji besi
3. Pensil
4. Boring reamer
5. Pemotong pipa
6. Penggores
7. Waterpass
8. Pengulir pipa
9. Palu besi
10. Kunci pipa
11. Ragum pipa
12. Obeng strip
13. Bor beton
14. Pahat besi
15. Spesi
16. Cangkul
17. Hand bor
18. Ruskam
B. BAHAN :
1. Macam-macam alat sambung sesuai kebutuhan
2. Fisher
3. Pipa Galvanis dan PVC, sesuai kebutuhan
4. Seal tape
5. Wastafel
6. Sink
7. Kloset jongkok
8. Kloset duduk
9. Pasir
10. Semen
11. Air
12. Batu bata
A. TUJUAN :
3. Agar mahasiswa dapat memahami membuat
kemiringan dasar saluran dan pemasangan pipa saluran tersebut.
4. Agar mahasiswa dapat membuat kemiringan dasar
saluran dan pemasangan pipa saluran dengan tahapan / urutan langkah
kerja yang baik dan benar.
5. Agar mahasiswa dapat menghitung dan
menginventaris kebutuhan bahan dan peralatan yang akan digunakan.
B. KESELAMATAN KERJA :
1. Selama kegiatan praktek berlangsung, harus berpakaian kerja yang
lengkap dan benar.
2. Periksalah alat sebelum bekerja, jangan memakai alat yang tidak
baik / tidak aman.
3. Gunakanlah alat sesuai fungsi dan kapasitasnya.
4. Pusatkanlah perhatian kepada pekerjaan (konsentrasi / serius) dan
hindari lokasi kerja dari gangguan.
5. Ikutilah tahapan / langkah kerja dengan baik dan benar.
C. PERALATAN :
5. Meteran 7. Palu cakar 13. Unting-unting
2. Pensil 8. Waterpass 14. Ember
3. Siku – siku 9. Slang plastik
4. Gergaji Potong 10. Sekop
5. Kapak 11. Cangkul
6. Martil 2 ½ kg 12. Blincong
D. BAHAN :
1. Dolken 5. Benang
2. Papan 2 x 20 x 400 cm 6. Pasir
3. Paku ø 1 ½ “ 7. Pipa PVC ø 4”
6. Paku ø 2” 8. Air
E. LANGKAH KERJA :
1. Tentukan Lokasi dimana galian akan dibuat dan tandai dengan bubuk
kayu / benang.
2. Pasang tiang dolken 1 meter dari ujung galian A dan ujung B.
3. Tandai salah satu tiang dengan pensil pada ketinggian 80 cm dari
tanah, lalu tanda itu dipindahkan pada keempat tiang dengan datar
menggunakan selang plastik.
4. Pada salah satu ujung A, dipasang papan stake out tepat pada tanda
pensil tadi.
5. Lalu stake out itu diberi skor di belakangnya biar kokoh berdirinya.
6. Tentukan penurunan galian sesuai dengan kemiringan yang sudah
ditentukan sebelumnya.
7. Lalu kita pasang stake out pada tanda ini dengan datar, maka kita
sudah membuat dua buah stake out dengan kesatuan miring yang
diinginkan.
8. Tandai pertengahan panjang papan stake out sebagai sumbu (as)
saluran, lalu tandai 25 cm kiri kanan as tadi, ini dilakukan pada kedua
papan stake out tadi yaitu di titik A dan B. Pada garis – garis tanda ini
kita pasang 2 buah paku sebagai pencantol benang nantinya.
9. Lalu tarik benang dari stake out A ke stake out B, yaitu benang pinggir
keduanya, kemudian benang kita kita pindahkan ke tanah dibawahnya
dengan bubuk kapur, maka garis kapur inilah sebagai garis pinggir
galian.
10. Lalu buka benang – benang itu, dan sekarang penggalian tanah kita
mulai dengan menggunakan cangkul dan sekop, tanah bekas galian
kita tempatkan pada salah satu sisi galian dengan jarak min. 30 cm dari
pinggir galian.
11. Lakukan penggalian selapis demi selapis sampai kedalaman 30 cm,
kemudian kemiringan dasar dicek menggunnakan boring rod, dengan
mendirikannya di dasar galian dan bidik pada kedataran kedua stake
out tadi.
12. Bersihkan dasar galian dari sampah – sampah dan bungkahan tanah
yang berjatuhan ke dalam galian.
13. Periksa kemiringan dasar galian, apakah sesuai dengan kemiringan
pipa saluran yang akan dipasang.
14. Urug dasar galian dengan selapis pasir, sebagai lantai kerja pipa.
15. Pasang sebuah patok pada tiap – tiap ujung ujung galian, ketinggian
patok sama dengan ketinggian socket pipa.
16. Kemudian lakukan penggalian dengan cara yang sama sampai titik –
titik yang telah ditentukan dengan kemirigan yang telah direncanakan
sebelumnya.
17. Setelah penggalian selesai rencankan penempatan lubang inspeksi (bak
kontrol). Setelah itu tentukan posisinya, lalu gali sedalam perencanan
(jika saluran terbuka) / gali sesuai ukuran tinggi bak kontrol yang telah
dibuat.
18. Kemudian mulailah menyetel bak kontrol pada galian yang telah
dibuat tadi. Setelah itu memasang pipa pertama pada titik terendah
galian yang berhubungan dengan baka kontrol. Jika pipa tersebut
panjangnya melebihi ukuran standar maka pipa tersebut disambung
dengan socket. Setelah pipa pertama telah dipasang kemudian lakukan
langkah selanjutnya (untuk pipa yang panjangnya lebih dari ukuran
standar) yaitu :
Jepit badan pipa itu dengan 2 buah bongkah tanah kiri kanannya,
agar pipa itu tidak bergerak lagi sewaktu pemasangan sambungan.
Isi dasar galian di bawah socket dengan sedikit adukan, juga isi
bagian dasar dalam socket dengan sedikit adukan.
Segera ambil sebuah pipa lagi, lalu ujungnya dimasukkan ke dalam
socket pipa pertama tadi, dan tekan dengan hati – hati, sehingga
masuk ke dalam kira –kira 1 -2 cm, hati – hati jangan adukan juga
ikut terdorong.
Letakkan pipa kedua itu di atas tanah dengan lurus, dan jepit
dengan tanah kiri kanannya.
Ambil adukan dengan tangan, lalu isikan ke dalam celah – celah
sambungan itu sampai padat dan sampai penuh.
19. Setelah seluruh pekerjaan selesai. Periksakanlah kepada instruktur
apakah pekerjaan yang telah dilakukan benar.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
1. Mengetahui macam-macam sambungan pipa yang digunakan dalam
pekerjaan plumbing serta mampu membuat instalasi pipa aliran air
dengan baik dengan menggunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.
2. Mengetahui bagaimana dan sampai dimana kemampuan kita dalam
merancang suatu denah rumah tinggal yang akan dibuat instalasinya
dan juga hal-hal yang mempengaruhi kita dalam mengerjakan instalasi
tersebut.
3. Mengetahui bagaimana pemasangan alat-alat saniter berupa wastafel,
kloset duduk, urinoir dengan teknik pemasangan yang benar, tepat dan
rapi serta memberikan kenyaman bagi pemakai.
SARAN
1. Sebaiknya alat-alat yang dipergunakan haruslah dalam keadaan yang
baik dan utuh serta sesuai fungsinya.
2. Seluruh kegiatan supaya dilaksanakan tanpa membuang waktu dan
selalu tepat waktu.
3. Diharapkan kepada mahasiswa agar dalam pekerjaan plumbing ini
diperlukan ketelitian dan ketekunan agar menghasilkan pekerjaan
yang baik.
4. Utamakan keselamatan kerja.
5. Jagalah keutuhan alat yang kita gunakan dan kembalikan alat yang
telah kita gunakan.