Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA


Dosen Pengampu : Adrenal Stezen, M.H.

Oleh:
Yuwatsiqul Aqwam (210605110160)
Dila Sofiana (210605110172)
Jemmy Hadzlan Rakapalwa (210605110148)

KELAS F
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA
MALIK IBRAHIM MALANG
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul "kedudukan dan fungsi pancasila" dengan tepat waktu.Tidak lupa
shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita
nantikan kelak.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran pancasila. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang pentingnya kedudukan dan fungsi pancasila bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Adrenal Stezen, M.H
selaku guru Mata Pelajaran Bahasa pancasila yang telah mengajarkan dan memberikan
pemahaman tentang Pancasila kepada penulis sehingga makalah “kedudukan dan fungsi
pancasila” dapat diselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang
telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Bagi saya sebagai penulis merasa bahwa masih banyak kesalahan kekurangan dalam
penyusunan makalah pancasila ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya
sendiri. Untuk itu saya sebagai penulis terbuka dan sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Demikian yang dapat penulis
sampaikan. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan maupun
konten, penulis memohon maaf. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Malang, 22 desember 2021


Malang, 22 desember 2021

penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB 1.........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................................5
1.3. Tujuan..........................................................................................................................................5
BAB 2.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
2.1. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia....................................................................................5
2.2. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia........................................................................5
2.3. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia...............................................................5
2.4. Pancasila sebagai Falsafah Hidup Bangsa Indonesia...................................................................5
2.5. Pancasila sebagai Ideologi Negara Republik Indonesia...............................................................5
2.6. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia.................................................................5
2.7. Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia..................................................................................5
2.8. Pancasila sebagai Sumber Hukum Nasional................................................................................5
BAB 3.........................................................................................................................................................6
PENUTUP..................................................................................................................................................6
3.1. Kesimpulan..................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................6
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Setiap negara harus mempunyai dasar negara. Dasar negara merupakan fundamen atau
pondasi dari bangunan negara. Kuatnya fundamen negara akan menguatkan berdirinya
negara itu. Kerapuhan fundamen suatu negara, berakibat lemahnya negara tersebut. Sebagai
dasar negara Indonesia, Pancasila sering disebut sebagai dasar falsafah negara (filosofische
gronslag), Staats fundamentele norm, weltanschauung dan juga diartikan sebagai ideologi
negara (staatsidee).

Negara Indonesia, dalam pengelolaan atau pengaturan kehidupan bernegara dilandasi


oleh filsafat atau ideologi Pancasila. Fundamen negara ini harus tetap kuat dan kokoh serta
tidak mungkin diubah. Mengubah fundamen, dasar, atau ideologi berarti mengubah eksis
tensi dan sifat negara. Keutuhan negara dan bangsa bertolak dari sudut kuat atau lemahnya
bangsa itu berpegang kepada dasar negaranya.

Secara yuridis-konstitusional, Pancasila adalah dasar negara. Namun secara


multidimensional, ia memiliki berbagai sebutan (fungsi/ posisi) yang sesuai pula dengan
esensi dan eksistensinya sebagai kristalisasi nilai-nilai budaya dan pandangan hidup bangsa
Indo nesia. Karena itu Pancasila sering disebut dan dipahami sebagai: 1) Jiwa Bangsa
Indonesia; 2) Kepribadian Bangsa Indonesia; 3) Pan dangan Hidup Bangsa Indonesia; 4)
Dasar Negara Republik Indonesia; 5) Sumber Hukum bagi Negara Republik Indonesia; 6)
Per janjian Luhur Bangsa Indonesia pada waktu mendirikan Negara 7) Ideologi Bangsa
Indonesia; 8) Filsafat Hidup yang mempersat kan Bangsa Indonesia."

Dengan demikian, Pancasila bukan saja sebagai dasar Negara, tetapi sekaligus juga telah
menjadi tujuan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan dasar Negara Pancasila dan
tujuan masya rakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila, maka tidak dapat tidak,
pedoman atau cara-cara guna mencapai tujuan tersebut juga harus Pancasila. Sehingga, dapat
dikatakan, dari (dasar) Panca sila dengan (pedoman) Pancasila untuk Pancasila. Jika salah
sattu komponen ini tidak terpenuhi, maka tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil
dan makmur berdasarkan Pancasila tidak mungkin dapat terwujud.

1.2. Rumusan Masalah


Apa kedudukan Pancasila bagi bangsa Indonesia?
Apa fungsi Pancasila bagi bangsa Indonesia?

1.3. Tujuan
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia

Pancasila dalam pengertian ini adalah bahwa setiap Bangsa mempunyai jiwanya masing-
masing yang disebut jiwa rakyat/jiwa Bangsa. Pancasila sebagai jiwa bangsa adanya/lahirnya
bersamaan dengan adanya Bangsa Indonesia.

Jiwa Bangsa Indonesia mempunyai arti statis (tetap/tidak ber ubah) dan mempunyai arti
dinamis (bergerak). Jiwa ini diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku serta
amal/perbuatan. Hal ini berarti bahwa Pancasila melekat erat pada kehidupan bangsa
Indonesia, dan menentukan eksistensi bangsa Indonesia.Segala aktivitas bangsa Indonesia
disemangati oleh Pancasila.

2.2. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia

kepribadian Indonesia ialah keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indo nesia, yang
membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya. Keseluruhan ciri-ciri khas
bangsa Indonesia adalah pencerminan dari garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa
Indonesia sepanjang masa.

Hal ini berarti bahwa sikap mental, tingkah laku dan amal perbuatan bangsa Indonesia
mempunyai ciri-ciri khas yang dapat membedakan dengan bangsa lain. Ciri-ciri khas inilah
yang dimaksud dengan kepribadian, dan kepribadian bangsa Indonesia adalah Pancasila.

2.3. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, manusia di dalam perjuangannya untuk
mencapai kehidupan yang lebih sem purna, senantiasa memerlukan nilai-nilai luhur yang
dijunjungnya sebagai suatu pandangan hidup. Pandangan hidup yang terdiri atas kesatuan
rangkaian nilai-nilai luhur tersebut adalah suatu wawasan yang menyeluruh terhadap
kehidupan itu sendiri. Pandangan hidup berfungsi sebagai kerangka acuan baik untuk menata
kehidupan diri pribadi maupun dalam interaksi antar manusia dalam masya rakat serta alam
sekitarnya.

Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah mana tujuan
yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup (filsafat hidup). Dengan
pandangan hidup inilah sesuatu bangsa akan memandang persoalan-persoalan yang di
hadapinya dan menentukan arah serta cara bagaimana memecahkan persoalan-persoalan tadi.

Dalam pergaulan hidup itu terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-
citakan oleh suatu bangsa, terkandung pikiran-pikiran yang terdalam dan gagasan sesuatu
bangsa mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Pada akhirnya pandangan hidup
sesuatu bangsa adalah kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa itu sendiri, yang
diyakini kebenarannya dan menimbul kan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya.

Hal ini berarti bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Panca sila dipergunakan sebagai
petunjuk, penuntun, dan pegangan dalam mengatur sikap dan tingkah laku manusia Indonesia
dalam ke hidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2.4. Pancasila sebagai Falsafah Hidup Bangsa Indonesia

Falsafah berarti mencintai kebenaran. Dengan demikian, Pancasila sebagai falsafah hidup
bangsa Indonesia mempunyai arti bahwa Pancasila oleh bangsa Indonesia diyakini benar-
benar memiliki kebenaran. Falsafah berarti pula pan dangan hidup, sikap hidup, pegangan
hidup, atau tuntunan hidup.

Pancasila juga merupakan hasil proses berpikir yang menyelurah dan mendalam
mengenai hakikat diri bangsa Indonesia, sehingga merupakan pilihan yang tepat dan satu-
satunya untuk bertingkah laku sebagai manusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai budaya bangsa yang terkandung dalam Pancasila telah
menjadi etika normatif, berlaku umum, asasi dan fundamental, yang senantiasa ditumbuh-
kembangkan dalam proses mengada dan menjadi manusia Indonesia seutuhnya.

2.5. Pancasila sebagai Ideologi Negara Republik Indonesia

Pancasila sebagai ideologi Negara merupakan tujuan bersama Bangsa Indonesia yang
diimplementasikan dalam Pembangunan Nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan
makmur yang merata baik material dan spiritual berdasarkan Pancasila dalam wadah Negara
Kesatuan RI yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana
perikehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan
pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

Ideologi merupakan cerminan cara berfikir orang atau masya rakat yang sekaligus
membentuk orang atau masyarakat itu menuju cita-citanya. Ideologi merupakan sesuatu yang
dihayati menjadi suatu keyakinan. Ideologi merupakan suatu pilihan yang jelas membawa
komitmen (keterikatan) untuk mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran ideologis
seseorang, maka akan semakin tinggi pula komitmennya untuk melaksanakannya. Komitmen
itu tercermin dalam sikap seseorang yang meyakini ideologinya sebagai ketentuan yang
mengikat, yang harus ditaati dalam kehidupannya, baik dalam kehidupan pribadi ataupun
masyarakat.

2.6. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia

Ketika Negara-bangsa tersusun, maka sebenarnya telah ada ber barengan dengan
eksistensi Negara itu, suatu perjanjian bersama atau "Kontrak sosial", sebagai kebulatan
pikiran atau cita-cita dalam mendirikan Negara-bangsa tersebut. Perjanjian ini sebagai
pengejawantahan dari kemauan bersama untuk menyusun hidup bersama dalam wadah
sebuah Negara-bangsa. Selanjutnya, bangunan Negara bangsa yang didirikan itu tegak diatas
sebuah "Keyakinan kokoh bersama suatu Komunitas politik", yang kemudian biasa disebut
sebagai kepercayaan politik (Political belief) milik bersama seluruh warga Negara-bangsa,
yang kemudian menjadi sebuah "Ideologi". Selanjutnya, oleh perjalanan sejarah bangsa, akan
dijadikan landasan tidak bergerak yang tangguh sepanjang keberadaan Negara-bangsa
tersebut dan sekaligus menjadi cita-cita yang harus diwujudkan dalam kehidupan nyata masa
kini dan masa selanjutnya. Maka keyakinan politik itu akhirnya menjadi gagasan abadi untuk
diaktualisasikan dalam kehidupan perpolitikan komunitas sebuah Negara-bangsa.

Pada saat bangsa Indonesia bangkit untuk hidup sendiri sebagai bangsa yang merdeka,
bangsa Indonesia telah sepakat untuk men jadikan Pancasila sebagai Dasar Negara.
Kesepakatan itu terwujud pada tanggal 18 Agustus 1945 dengan disahkannya Pancasila
sebagai Dasar Negara oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang mewakili
seluruh bangsa Indonesia.

2.7. Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia

Pancasila dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai Dasar Filsafat atau Dasar
Falsafah Negara (Philosofische Gronslag), ideologi Negara atau (Staatsidee). Dalam
pengertian ini, Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur
pemerintahan atau dengan kata lain, Pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur
penyelenggaraan Negara. Konsekuensinya, seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara
terutama segala peraturan perundang undangan termasuk proses reformasi dalam segala
bidang dewasa ini, dijabarkan dan diderivasikan dari nilai-nilai Pancasila.

Sebagai dasar Negara, Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang meliputi suasana
kebatinan atau cita-cita hukum, sehingga merupakan suatu sumber nilai, norma serta kaidah,
baik moral mau pun hukum Negara dan menguasai hukum dasar baik yang tertulis dalam
Undang-Undang Dasar maupun yang tidak tertulis atau konvensi. Dalam kedudukannya
sebagai dasar Negara, Pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara hukum.

Kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

a) Pancasila sebagai dasar Negara adalah merupakan sumber dari segala sumber hukum
(sumber tertib hukum) Indonesia. Dengan demikian, Pancasila merupakan asas
kerohanian tertib hukum Indonesia yang dalam Pembukaan UUD 1945 dijelmakan lebih
lanjut ke dalam empat pokok pikiran.
b) Meliputi suasana kebatinan (Geistlichenhintergrund) dari Undang-Undang Dasar 1945.

c) Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar Negara (baik hukum dasar tertulis
maupun tidak tertulis)
d) Mengandung norma yang mengharuskan Undang-Undang Dasar mengandung isi yang
mewajibkan pemerintah dan penye lenggaraan Negara lainnya (termasuk para
penyelenggara partai dan golongan fungsional) memegang teguh cita-cita moral rakyat
yang luhur. Hal ini sebagaimana tercantum dalam pokok pikiran keempat yang bunyinya
sebagai berikut: "...Negara berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha Esa, menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab".
e) Merupakan sumber semangat bagi Udang-Undang Dasar 1945, bagi penyelenggara
Negara, para pelaksana pemerintahan (juga para penyelenggara partai dan golongan
fungsional). Hal ini dapat dipahami karena semangat Pancasila adalah penting bag
pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara, karena masyarakat dan negara Indonesia
senantiasa tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan dinamika
masyarakat. Dengan semangat yang bersumber pada asas kerohanian Negara sebagai
pandangan hidup bangsa, maka dinamika masyarakat dan Negam akan tetap diliputi dan
diarahkan asas kerohanian Negara.

2.8. Pancasila sebagai Sumber Hukum Nasional

Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum. Pancasila merupakan sumber
kaidah hukum negara yang secara konstitusional mengatur negara Republik Indonesia beserta
seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah, serta pemerintahan negara.

Sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber tertib hukum Indonesia
maka Pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu Pembukaan UUD 1945, kemudian
dijelmakan atau dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana
kebatinan dari UUD 1945. Pada akhirnya dijabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945, serta
hukum positif lainnya.

Dalam ilmu hukum, istilah sumber hukum berarti sumber nilai-nilai yang menjadi
penyebab timbulnya aturan hukum. Jadi dapat diartikan Pancasila sebagai sumber hukum
dasar nasional, yaitu segala aturan hukum yang berlaku di Negara tidak boleh bertentangan
dan harus bersumber pada Pancasila.

Kedudukan Pancasila sebagai sumber hukum atau sebagai sumber tertib hukum dapat
dijabarkannya suatu sistem dalam struktur fungsi pancasila sebagai:

a) Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber hukum
(sumber tertib hukum) Indonesia.
b) Pancasila merupakan asas kerohanian tertib hukum Indonesia yang dalam pembukaan
UUD 1945 dijabarkan dalam empat pokok pikiran.
c) Mewujudkan cita-cita sebagai dasar hukum yang tertulis mau pun tidak tertulis.
d) Pancasila mengandung norma yang mengharuskan UUD 1945 dengan isi yang
mewajibkan pemerintah dan penyelenggara negara yang lain termasuk para
penyelenggara partai dan golongan fungsional memegang teguh cita-cita rakyat yang
bermoral luhur.
e) Pancasila sebagi sumber semangat kebangsaan bagi UUD 1945, penyelenggara negara,
pelaksana pemerintah, termasuk penye lenggara partai dan golongan fungsional.
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Munir, MBM, Ummi Salamah, dan Suratman. 2016. Pendidikan Pancasila. Malang: Madani
media.

Anda mungkin juga menyukai