Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terbanyak di


dunia. Ledakan penduduk ini terjadi karena laju pertumbuhan penduduk yang
sangat tinggi. Kondisi ini jelas menimbulkan dua sisi yang berbeda. Disatu sisi
kondisi tersebut bisa menjadi salah satu kekuatan yang besar untuk Indonesia.
Tetapi di satu sisi kondisi tersebut menyebabkan beban negara menjadi semakin
besar. Karena berhubungan dengan tinggi rendahnya beban negara untuk
memberikan penghidupan yang layak kepada setiap warga negaranya, maka
pemerintah memberikan serangkaian usaha untuk menekan laju pertumbuhan
penduduk agar tidak terjadi ledakan penduduk yang lebih besar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Bedah Plastik?
2. Apa Pengertian Keluarga Berencana?
3. Apa Pengertian Euthanasia?
4. Apa Pengertian AIDS?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Bedah Plastik.
2. Untuk mengetahui Pengertian Keluarga Berencana.
3. Untuk mengetahui Pengertian Euthanasia.
4. Untuk mengetahui Pengertian AIDS.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bedah Plastik

Bedah plastik berarti membentuk. Bedah plastik merupakan bagian dari


ilmu kedokteran bedah. Tujuan dari bedah plastik dilaksanakan untuk tujuan
perbaikan kecacatan fisik dan fungsi organ tubuh, dan untuk tujuan
penyempurnaan bentuk anggota tubuh yang secara fisik normal dan sehat menjadi
lebih indah. Salah satu contoh jelas kasus kecacatan fisik yang layak mendapat
bantuan penanganan bedah plastik, antara lain : kasus-kasus korban luka bakar
dan luka trauma panas, anak-anak bibir sumbing, kelainan bentuk dan jumlah jari-
jemari.Tapi Kenyataanya sekarang Bedah plastic semata-mata digunakan wanita
maupun laki-laki untuk mempercantik diri dan membuat tubuh yang ideal .

Pandangan Agama Bedah Plastik

1. Islam

Operasi plastik yang diharamkan adalah yang bertujuan semata-mata


untuk mempercantik atau memperindah wajah atau tubuh tanpa ada hajat untuk
pengobatan atau untuk memperbaiki cacat seperti operasi untuk memperindah
bentuk dagu, hidung, buah dada, menghilangkan kerut-kerutan dan sebagainya.
Sesuai firman Allah SWT (artinya): ”dan akan aku (syaitan) suruh mereka
(mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya” (QS.AN-
NISA:119).

Dari firman Allah diatas dapat kita katan bahwa ayat tersebut adalah
kecaman atas bisikan syaitan yang selalu membujuk manusia untuk melakukan
berbagai perbuatan maksiat, diantaranya mengubah ciptaan Allah maka hukumnya
haram.Secara umum agama islam megharamkan operasi plastik tanpa indikasi
yang secara umum bisa merubah bentuk ciptaan Allah juga banyak mudharatnya
dari pada manfaatnya ( QS. An-Nisa 118-119),selain itu melakukan operasi

2
plastic adalah menyebabkan seseorang umat manusia tidak bersyukur atas karunia
yang ALLAH swt.

2. Kristen Protestan

Ada 2 tujuan dilakukannya bedah plastik, agama Kristen melihatnya


dengan bijak yaitu:Bedah plastik Rekontruksi yang tujuan untuk memperbaiki
dikarenakan cacat tubuh dan fungsi organ tubuh. Agama Kristen sangat setuju
sebab hal itu dilakukan untuk memulihkan fisik dan trauma.

Bedah plastik Estetika yang tujuan untuk menyempurnakan bentuk tubuh


atau agar tampil cantik dengan cara bedah. Agama Kristen tidak setuju, karena
diajarkan bagaimana setiap manusia bisa menghargai tubuhnya sebagai anugerah
Tuhan. Jikalau seseorang tidak puas dengan keadaan fisiknya yang tidak
sempurna maka sama saja ia tidak menghargai apa yang di karuniakan Tuhan
baginya.

3. Kristen Katolik

Ajaran agama katolik,sejujurnya gereja katolik tidak membahas hal bedah


plastic secara khusus di dalam dokumen-dokumen Magisetrum.Namun
katekismus gereja katolik hanya mengajarkan prinsip dasarnya,yaitu:KGK
2288:Kehidupan dan kesehatan merupakan hal-hal yang bernilai,yang
dipercayakan tuhan kepada kita,kita harus merwatnya dengan cara bijaksana dan
bersama itu juga memperhatikan kebutuhan orang lain dan kesejahteraan umum.

Bedah plastic dapat dikatakan dibenarkan jika dapat menjadi langkah


penyembuhan ,entah secara fisik maupun mental asal berdasarkan prosedr
prosedur yang tepat dan tidak menyakiti orang lain.

4. Budha

Pandangan buddhisme,bedah plastic tidak melanggar sila sepanjang


memiliki tujuan yang positifatau bukan untuk penipuan dan pengobatan,
misalnya: bibir sumbing,luka bakar,atau penyakit akibat dari kecelakaan bawaan.

3
Agama budha melarang operasi plastic atas dasar untuk mempercantik diri
dan membuat tubuh ideal karena menurut pandangannya hal tersebut lobha
(keserakahan) yang akan menimbulkan dosa(kebencian) jika operasi tidak
berjalan dengan lancer apabila hal tersebut telah terjadi akan timbul MOHA atau
kebodohan batin yang membuat manusia tidak pernah mensyukuri nikmatnya.

5. Hindu

Seperti agama yang lainya, sesungguhnya agama hindu tidak mengajurkan


atau memperbolehkan umatnya merubah apa yang telah di berikan brahma
kepadanya.kepercayaan itu berlangsung karena dalam theology hinduisme
dilarang untuk menyakiti tubuh sendiri atau merubah ciptaan tuhannya.

Bedah plastic dalam agama hindu dapat dilakukan asalkan benar-benar


atas unsur kesehatan seorang umat,mereka tidak akan melarang umatnya karena
itu merupakan suatu keadaan yang memang wajib dilakukan,jika tidak dilakukan
akan membahayakan kondisi seseorang umat.1

B. Pengertian Keluarga Berencana

Pengertian keluarga di sini adalah suatu kesatuan sosial terkecil di dalam


masyarakat yang diikat oleh jalinan perkawinan yang sah yang lazim disebut
dengan keluarga inti atau nuclear family, yang terdiri dari suami istri dan anak-
anak, dan bukan extended family atau keluarga besar yang mencakup keluarga
lain terdekat. Menurut WHO (World Health Organization). KB adalah tindakan
yang membantu individu atau pasutri untuk mendapatkan objektif-objektif
tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran
yang diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan dan menentukan jumlah
anak dalam keluarga.

Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa KB adalah pengaturan


rencana kelahiran anak dengan melakukan suatu cara atau alat yang dapat
1
F Ameln , Kapita Selekta Hukum Kedokteran, (Jakarta:Grafikatama Jaya,1991), h.98

4
mencegah kehamilan. Perencanaan merupakan hak dan wewenang setiap manusia,
termasuk perencanaan berkeluarga dengan jumlah anak yang mungkin mampu ia
tanggungkan sesuai dengan kondisinya masing-masing.

Perencanaan keluarga adalah merencanakan kelahiran dengan


merencanakan kehamilan karena memakai atau menggunakan suatu cara atau
alat/obat yang disebut kontrasepsi. Dengan demikian dapat dibedakan antara
mencegah kelahiran dengan mencegah kehamilan. KB adalah usaha untuk
mencegah kehamilan.

Tujuan Program Keluarga Berencana

Khususnya di Indonesia, program KB bertujuan untuk:

1. Tujuan demografis, yaitu upaya penurunan tingkat pertumbuhan


penduduk sebanyak 50% pada tahun 1990 dari keadaan tahun 1971. Kalau ini
berhasil, maka laju pertumbuhan penduduk di Indonesia dapat ditekan sampai 1%
pertahun mulai 1990.

2. Tujuan normatif, yaitu menciptakan suatu norma ke tengah-tengah


masyarakat agar timbul kecenderungan untuk menyukai keluarga kecil dengan
motto “dua anak lebih baik, tiga orang stop, lelaki, perempuan sama aja”
sehingga melembaga dan merasa bangga dengan jumlah keluarga yang relatif
kecil yaitu Catur Warga atau Panca Warga.

Macam-macam Alat Kontrasepsi

1. Pil KB berupa tablet yang berisi bahan progestin dan progesteren yang bekerja
dalam tubuh wanita untuk mencegah terjadinya ovulasi dan melakukan perubahan
pada endomentrium. Evektivitasnya cukup tinggi, sekitar 95 %.

2. Suntikan, yaitu menginjeksikan cairan ke dalam tubuh wanita yang dikenal


cairan Devo Provera, Net Den dan Noristerat efektivitasnnya mencapai 99 %.
Cara kerjanya yaitu menghalangi terjadinya ovulasi, menipiskan endometrin
sehingga nidasi tidak mungkin terjadi.

5
3. Susuk KB, yaitu berupa levemorgestrel, terdiri dari enam kapsul yang
diinsersikan di bawah kulit lengan bagian dalam kira-kira 6 sampai 10 cm dari
lipatan siku.

4. AKDR (Alat Kontrasepsi dalam Rahim), terdiri atas lippessloop (spiral), multi
load dan cooper-T terbuat dari plastik halus dililit dengan tembaga tipis. Cara
kerjanya adalah membuat lemah daya sperma untuk membuahi sel telur wanita
karena penyempitan akar regangan spiral dan pengaruh dari tembaga yang melilit
pada plastik itu. Efektifitasnya mencapai 98% dan bertahan lama, ekonomis dan
reversible.

5. Sterilisasi (Vasektomi/Tubektomi), vasektomi yaitu operasi pemutusan atau


pengikatan saluran/pembuluh yang menghubungkan testis (pabrik sperma) dengan
kelenjar prostat (gudang sperma menjelang ejakulasi) bagi laki-laki, atau
tubektomi dengan operasi yang sama pada wanita sehingga ovarium tidak dapat
masuk ke dalam rongga rahim, dan akibat dari sterilisasi ini akan menjadi mandul
selamanya.

6. Alat kontrasepsi lainnya seperti kondom, diafragma,10 tablet vaginal, dan


akhir-akhir ini ada lagi semacam tisu yang dimasukkan ke dalam vagina.

C. Pengertian Euthanasia

Euthanasia merupakan tindakan penghentian kehidupan manusia baik


dengan cara menyuntikkan zat tertentu atau dengan meminum pil atau dengan
cara lainnya. Tindakan ini muncul akibat terjadinya penderitaan yang
berkepanjangan dari pasien. Di beberapa negara eropa dan sebagian Amerika
Serikat, tindakan euthanasia ini telah mendapat izin dan legalitas negara. Pada
umumnya mereka beranggapan bahwa menentukan hidup dan mati seseorang
adalah hak asasi yang harus dijunjung tinggi.2

Pandangan agama terhadap Euthanasia


2
Qaradhawi. Yusuf. Fatwa-Fatwa kontemporer. (Jakarta :Gema Insani,2002),h.65

6
1. Islam

Menurut agama Islam sendiri euthanasia memiliki berbagai pendapat dari


segi di perbolehkannya atau tidak di perbolehkannya melakukan tindakan
euthanasia karena alasan-alasan tertentu yang memang benar-benar harus
dilakukan.

Syariah Islam mengharamkan euthanasia , karena termasuk dalam kategori


pembunuhan sengaja (al-qatlu al-‘amad) walaupun niatnya baik yaitu untuk
meringankan penderitaan pasien. Hukumnya tetap haram, walaupun atas
permintaan pasien sendiri atau keluarganya.Firman Allah SWT mengenai
euthansia :Al-An’am:151,An-Nisaa`:92,An-Nisaa`:29.

Seseorang yang melakukan euthanasia , misalnya dengan memberikan


suntikan mematikan, menurut hukum pidana Islam akan dijatuhi qishash atau
hukuman mati karena itu sama artinya dengan membunuh.oleh pemerintahan
Islam(Khilafah).

menurut fatwa MUI Euthansia, tidak diperkenankan karena berarti


melakukan pembunuhan atau menghilangkan nyawa orang lain. Lebih lanjut, KH
Ma’ruf Amin ( Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia ) mengatakan,
euthanasia boleh dilakukan dalam kondisi yang sangat khusus atau mendesak
untuk di lakukan suntikan mati .

2. Kristen Protestan

Seorang kristiani percaya bahwa mereka berada dalam suatu posisi yang unik
untuk melepaskan pemberian kehidupan dari Tuhan karena mereka percaya bahwa
kematian tubuh adalah merupakan suatu awal perjalanan menuju ke kehidupan.

Pemimpin gereja Katolik dan Protestan mengakui bahwa apabila tindakan


mengakhiri kehidupan ini dilegalisasi maka berarti suatu pemaaf untuk perbuatan
dosa, juga dimasa depan merupakan suatu racun bagi dunia perawatan kesehatan,
memusnahkan harapan mereka atas pengobatan yang sedang berlangsung.

7
Sejak awalnya, cara pandang yang dilakukan kaum kristiani dalam
menanggapi masalah “bunuh diri” dan “pembunuhan berdasarkan belas kasihan
(mercy killing) adalah dari sudut “kekudusan kehidupan” sebagai suatu pemberian
Tuhan. Mengakhiri hidup dengan alasan apapun juga adalah bertentangan dengan
maksud dan tujuan pemberian tersebut.

3. Kristen Katolik.

Eutanasia secara harfiah diterjemahkan sebagai kematian yang baik atau


kematian tanpa penderitaan, adalah “tindakan atau pantang tindakan menurut
hakikatnya atau dengan maksud sengaja mendatangkan kematian, dengan
demikian menghentikan setiap rasa sakit” (Declaratio de Euthanasia).

Dengan kata lain, eutanasia menyangkut mengakhiri hidup dengan sengaja


melalui suatu tindakan langsung, seperti suntik mati, atau dengan suatu pantang,
seperti membiarkan kelaparan atau kehausan. Perlu dicatat bahwa eutanasia biasa
dikenal sebagai “membunuh karena kasihan”; istilah ini paling tepat sebab
tindakan yang dilakukan bertujuan untuk membunuh dengan sengaja, tak peduli
betapa baik tujuannya, misalnya, untuk mengakhiri penderitaan.

4. Hindu

Pandangan agama Hindu terhadap euthanasia didasarkan pada ajaran


tentang karma, moksa dan ahimsa. Karma merupakan suatu konsekwensi murni
dari semua jenis kehendak dan maksud perbuatan, yang baik maupun yang buruk,
lahir atau bathin dengan pikiran kata-kata atau tindakan. Sebagai akumulasi terus
menerus dari “karma” yang buruk adalah menjadi penghalang “moksa” yaitu
suatu kebebasan dari siklus reinkarnasi yang menjadi suatu tujuan utama dari
penganut ajaran Hindu. Ahimsa merupakan prinsip “anti kekerasan” atau pantang
menyakiti siapapun.

Bunuh diri adalah suatu perbuatan yang terlarang didalam ajaran Hindu
dengan pemikiran bahwa perbuatan tersebut dapat menjadi suatu factor yang
mengganggu pada saat reinkarnasi oleh karena menghasilkan “karma” buruk.

8
Kehidupan manusia merupakan suatu kesempatan yang sangat berharga untuk
meraih tingkat yang lebih baik dalam kehidupan kembali.

Berdasarkan kepercayaan umat Hindu, apabila seseorang melakukan


bunuh diri, maka rohnya tidak akan masuk neraka ataupun surga melainkan tetap
berada didunia fana sebagai roh jahat dan berkelana tanpa tujuan hingga ia
mencapai masa waktu dimana seharusnya ia menjalani kehidupan .

5. Budha

Euthanasia atau mercy killing tidak dibenarkan dalam agama Buddha


karena perbuatan membunuh atau mengakhiri kehidupan seseorang ini, walaupun
dengan alasan kasih sayang, tetap melanggar sila pertama dari Pancasila Buddhis.
Perbuatan membunuh atau mengakhiri hidup seseorang ini sesungguhnya tidak
mungkin dapat dilakukan dengan kasih sayang atau karuna.

Sang Buddha bersabda sebagai berikut: “Orang itu, jika meninggal dunia
pada saat itu, pasti tumimbal lahir di alam dewa, sebab batin orang itu tenang.
Orang itu, jika meninggal dunia pada saat itu, pasti tumimbal lahir di alam neraka,
sebab batin orang itu gelisah”.

Dari sabda Sang Buddha tersebut di atas, jelas bahwa batin atau pikiran
seseorang pada saat ia akan meninggal dunia sangat menentukan keadaan
kehidupannya yang akan datang. Jika seseorang yang akan meninggal dunia itu
mempunyai pikiran yang tenang dan penuh cinta kasih, maka ia akan terlahir
kembali di alam yang menyenangkan. Namun, sebaliknya jika mempunyai pikiran
yang tidak tenang dan penuh dengan kebencian, maka ia akan terlahir kembali di
alam yang menyedihkan.

D. Pengertian AIDS

Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency


Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom)
yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus
HIV; atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya

9
(SIV, FIV, dan lain-lain).Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency
Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh
manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi
oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada
dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-
benar bisa disembuhkan.

HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak


langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan
cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan
preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim
(vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi,
antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk
kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.

Para ilmuwan umumnya berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika


Sub-Sahara. Kini AIDS telah menjadi wabah penyakit. AIDS diperkiraan telah
menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh dunia. Pada Januari 2006, UNAIDS
bekerja sama dengan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah menyebabkan
kematian lebih dari 25 juta orang sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni
1981. Dengan demikian, penyakit ini merupakan salah satu wabah paling
mematikan dalam sejarah. AIDS diklaim telah menyebabkan kematian sebanyak
2,4 hingga 3,3 juta jiwa pada tahun 2005 saja, dan lebih dari 570.000 jiwa di
antaranya adalah anak-anak. Sepertiga dari jumlah kematian ini terjadi di Afrika
Sub-Sahara, sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menghancurkan
kekuatan sumber daya manusia di sana. Perawatan antiretrovirus sesungguhnya
dapat mengurangi tingkat kematian dan parahnya infeksi HIV, namun akses
terhadap pengobatan tersebut tidak tersedia di semua negara.

AIDS Menurut Pandangan Islam 

Mayoritas umat Islam menganggap AIDS sebagai “penjara dosa” yaitu


konsekuensi final dari perbuatan dosa, seperti penggunaan narkoba atau

10
perzinaan. Padahal, fakta menunjukkan bahwa 500.000 jiwa anak-anak terinfeksi
penyakit AIDS di tahun 2005 menghapus anggapan bahwa HIV/AIDS bukanlah
konsekuensi dosa. Hal ini menunjukkan bahwa korban HIV/AIDS tidak hanya
para pendosa tersebut, tetapi juga anak-anak yang tidak berdosa. 
Islam memiliki “sistem kehidupan yang berprinsip pada amar ma’ruf nahi
munkar”, sehingga sistem ini dapat menjaga setiap individu, keluarga, dan
masyarakat muslim dari serangan penyakit sosial dan moral. Umat Islam tidak
hanya diwajibkan melakukan kebaikan untuk mereka sendiri, tetapi juga
diwajibkan mengajak orang lain untuk melakukan kebaikan. 
ِ ‫و ْلتَ ُك ْن ِم ْن ُك ْم أُ َّمةٌ يَ ْد ُعونَ إِلَى ْال َخي ِْر َويَأْ ُمرُونَ بِ ْال َم ْعر‬ 
َ‫ُوف َويَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُم ْن َك ِر َوأُولَئِكَ هُ ُم ْال ُم ْفلِحُون‬ َ
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Al-Imran: 104) 
Dalam ajaran Islam, perilaku menyimpang misalnya perzinaan – yang
dapat memberikan kontribusi pada penyebaran HIV/AIDS – adalah perbuatan
terkutuk. 
ِ َ‫ َواَل تَ ْق َربُوا ال ِّزنَا ِإنَّهُ َكانَ ف‬ 
‫اح َشةً َو َسا َء َسبِياًل‬
“Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (Q.S. Al-Isra: 32). 
Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa Islam melarang segala jenis kegiatan
yang mengarah kepada perzinaan, termasuk diantaranya seks pranikah, prostitusi,
homoseks dan penggunaan narkoba. 3
Program penanggulangan HIV/AIDS dan pendidikan seks di sekolah
umum yang diperkenalkan kepada remaja merupakan upaya strategis yang
mengarah pada prilaku “safe sex”. Umat Islam mesti melaksanakan pendidikan
seks dan informasi seputar AIDS berdasarkan perspektif Al-Qur’an dan As-
Sunnah, sehingga semua pesan moral tersebut diberikan masih dalam jalur-jalur
keislaman. 

3
S. Dahlan, Hukum Kesehatan, (Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang,2002), h.73

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bedah plastik berarti membentuk. Bedah plastik merupakan bagian dari
ilmu kedokteran bedah. Tujuan dari bedah plastik dilaksanakan untuk tujuan
perbaikan kecacatan fisik dan fungsi organ tubuh, dan untuk tujuan

12
penyempurnaan bentuk anggota tubuh yang secara fisik normal dan sehat menjadi
lebih indah.

KB adalah pengaturan rencana kelahiran anak dengan melakukan suatu


cara atau alat yang dapat mencegah kehamilan. Macam-macam Alat Kontrasepsi:
1. Pil KB ,Suntikan,Susuk KB,AKDR (Alat Kontrasepsi dalam Rahim), Sterilisasi
(Vasektomi/Tubektomi), Alat kontrasepsi lainnya seperti kondom, diafragma,10
tablet vaginal, dan akhir-akhir ini ada lagi semacam tisu yang dimasukkan ke
dalam vagina.

Euthanasia merupakan tindakan penghentian kehidupan manusia baik


dengan cara menyuntikkan zat tertentu atau dengan meminum pil atau dengan
cara lainnya. Tindakan ini muncul akibat terjadinya penderitaan yang
berkepanjangan dari pasien.

Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency


Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom)
yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus
HIV; atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya
(SIV, FIV, dan lain-lain).Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency
Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh
manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Ameln,F., 1991, Kapita Selekta Hukum Kedokteran, Grafikatama Jaya,Jakarta

Yusuf Qaradhawi.2002. Fatwa-Fatwa kontemporer.Jakarta : Gema Insani

13
Dahlan, S., 2002, Hukum Kesehatan, Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
Semarang.

14

Anda mungkin juga menyukai