“PEREKONOMIAN INDONESIA”
DISUSUN OLEH:
Kelompok 6
Manajemen 19B
JURUSAN MANAJEMEN
2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Penulis
Kelompok 6
2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................................1
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
3. Memahami pengertian distribusi pendapatan
4. Memahami penyebab terjadinya kemiskinan
5. Memahami apa saja indikator dari kemiskinan
6. Memahami strategi/kebijakan dalam mengurangi kemiskinan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Sumber Daya Manusia berperan sangat penting dalam pertumbuhan
ekonomi. Sumber daya manusia atau disingkat juga sebagai SDM merupakan
individu produktif yang berperan sebagai penggerak suatu organisasi, baik
dalam perusahaan maupun institusi.
3. Akumulasi Modal
Akumulasi modal sebagai persediaan faktor produksi yang dapat
direproduksi. Akumulasi modal sebagai proses penambahan stok modal fisik
buatan manusia berupa peralatan, mesin dan bangunan. Apabila stok modal
naik dalam waktu tertentu, maka disebut juga akumulasi modal atau
pembentukan modal.
Kaitan antara Akumulasi Modal dan pertumbuhan ekonomi sendiri secara
agregat dapat mengukur akumulasi modal dari angka pembentukan modal
bruto (investasi bruto) dikurangi depresiasi yang keduanya berada dalam
cakupan komponen Produk Domestik Bruto (PDB).
4. Tenaga Manajerial dan Organisasi Produksi
Organisasi produksi sebagai salah satu bagian penting dalam proses
pertumbuhan ekonomi yang kemudian berkaitan erat dengan penggunaan
faktor produksi dalam berbagai kegiatan perekonomian. Organisasi produksi
juga dilaksanakan dan diatur oleh tenaga manajerial dalam berbagai
kegiatan sehari-hari.
5. Teknologi
Perubahan teknologi dianggap sebagai salah satu faktor terpenting dalam
proses pertumbuhan ekonomi, sebab Perubahan dan kemajuan teknologi
erat kaitannya dengan perubahan dalam metode produksi. Ia akan
menghilangkan batas waktu dan ruang yang kemudian memunculkan
industri baru yang memanfaatkan perkembangan teknologi.
Perusahaan-perusahaan di dalamnya kemudian dapat meningkatkan
pendapatan nasional yang nantinya dapat digunakan sebagai menunjang
kesejahteraan para penduduknya. Karenanya Perubahan teknologi akan
7
menaikkan produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM), modal, hingga faktor
produksi lainnya.
6. Faktor Politik dan Administrasi Pemerintah
Struktur politik dan administrasi yang lemah merupakan penghambat
besar bagi pembangunan ekonomi suatu negara. Politik yang berada dalam
kondisi yang tidak stabil serta pemerintahan yang korup tentunya akan
sangat menghambat kemajuan ekonomi.
Selain itu Aspek sosial kehidupan masyarakat seperti tingkah laku, sikap,
motivasi kerja, pandangan masyarakat, atau kelembagaan masyarakat,
Tertib hukum dan susunan serta peraturan dan pelaksanaan hukum
perundang-undangan yang keliru juga menjadi faktor penghambat kemajuan
ekonomi. Sehingga tidak mendukung terlaksananya pertumbuhan ekonomi.
Karenanya hukum sudah seharusnya dilaksanakan secara konsekuen dan
tertib.
8
dan sumber bahan baku yang baru 6. Terbatasnya penyebaran
pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai sekitar sepertiga bagian
penduduk dunia Unsur pertama dan kedua biasa disebut dengan variabel-
variabel ekonomi agregat, sedang nomor tiga dan empat disebut dengan
variabel-variabel transformasi struktural. Selanjutnya, unsur ke lima dan
enam disebut variabel-variabel yang mempengaruhi penyebaran
pertumbuhan ekonomi secara internasional. Ke-enam karakter tersebut
terkait satu sama lain. Tingginya laju pertumbuhan output per kapita
merupakan hasil dari kenaikan produktivitas tenaga kerja. Sementara
kenaikan pendapatan per kapita cenderung mendorong naiknya tingkat
konsumsi per kapita yang selanjutnya dapat menimbulkan insentif bagi
perubahan struktur produksi. Teknologi maju diperlukan untuk mencapai
lonjakan output. Pada gilirannya hal ini menuntut adanya suatu perubahan
lokasi dan struktur angkatan kerja serta hubungan status antara kelompok-
kelompok kerja. Secara simultan hal-hal tersebut juga mendorong
serangkaian perubahan dalam aspek-aspek kemasyarakatan lainnya.
Dinamisme dalam pertumbuhan ekonomi modern yang diikuti dengan
revolusi teknologi transportasi dan komunikasi akan memacu perluasan
jangkauan internasional oleh negara-negara maju dan dampaknya bagi
negara miskin adalah sangat tidak menguntungkan.
9
bunga, modal dan laba, yang berhubungan dengan tugas-tugas yang
dilaksanakan oleh tanah, tenaga kerja, modal, dan pengusaha-pengusaha.
Distribusi adalah proses penentuan harga yang dipandang dari sudut
penerimaan pendapatan dan bukanlah dari sudut pembayar biaya-
biaya.Pendapatan menurut Samuelson berarti penerimaan total atau kas
yang diperoleh oleh seseorang atau rumah tangga selama periode waktu
tertentu (biasanya satu tahun). Pendapatan terdiri dari penghasilan tenaga
kerja, penghasilan atas milik (seperti sewa, bunga, dan dividen),
dan,tunjangan transfer pemerintah Pendapatan merupakan unsur penting
yang harus diperhatikan untuk melihat tinggi rendahnya kesejahteraan suatu
bangsa. Aspek distribusi pendapatan banyak menarik perhatian para
ekonom dan ahli, terutama dalam dua dasawarsa terakhir. Hal ini
disebabkan oleh adanya ketidakmampuan pendapatan per kapita sebagai
cermin dari pertumbuhan ekonomi untuk menjelaskan kekacauan atau
kericuhan yang ada di berbagai negara. Ternyata kekacauan atau kericuhan
itu sering timbul karena adanya kesenjangan yang lebar dalam distribusi
pendapatan. Perhatian Indonesia terhadap masalah distribusi pendapatan
ini sangat menonjol setelah tahun kedua Repelita I tahun 1968/1969-
1973/1974. Pertumbuhan ekonomi adalah terjadinya pertambahan atau
perubahan pendapatan nasional dalam satu tahun tertentu, tanpa
memperhatikan pertumbuhan penduduk dan aspek lainnya. Pertumbuhan
ekonomi adalah pertumbuhan output perkapita yang menunjukkan
pertumbuhan upah rill dan meningkatnya taraf hidup. Pertumbuhan
ekonomi yang tinggi tetapi tidak disertai dengan keadilan dalam hal
menikmati hasil pencapaian tersebut justru menjadi penyebab kekacauan
ekonomi. Maka distribusi pendapatan menjadi pembahasan yang penting
dalam upaya pembangunan ekonomi. Hal ini disebabkan distribusi
pendapatan yang efektif dan efisien akan dapat menciptakan pemerataan
ekonomi, karena diharapkan akan meningkatkan pendidikan, kesehatan dan
10
mengurangi kesenjangan ekonomi hingga kemiskinan. Para ekonomi
membedakan antara dua ukuran pokok distribusi pendapatan, baik untuk
tujuan analitis maupun pengumpulan data kuantitatif, yaitu :
1. Distribusi Ukuran
Oleh karena itu, para ahli ekonomi dan statistik lebih suka
menggabungkan semua individu dengan mengambil skala pendapatan per
orang dan kemudian membagi total penduduk ke dalam kelompok-
kelompok yang berbeda berdasarkan “ukuran” atau besarnya pendapatan
yang mereka terima. Suatu metode yang lazim digunakan membagi
keseluruhan penduduk ke dalam lima kelompok (quintile) atau sepuluh
kelompok (decile) menurut skala tingkat pendapatan mereka dan kemudian
menentukan berapa proporsi yang diterima oleh masing-masing kelompok
pendapatan itu dari total pendapatan nasionalnya.
2. Distribusi fungsional
11
kerja, dan membandingkannya dengan persentase total yang dibagikan
dalam bentuk sewa, bunga, dan laba (masing-masing merupakan perolehan
dari tanah, modal uang, dan modal fisik). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa ukuran distribusi pendapatan ini berfokus pada bagian
dari pendapatan nasional total yang diterima oleh masing-masing faktor
produksi (tanah, tenaga kerja, dan modal).
12
Bisa saja seseorang menciptakan lapangan kerja baru, tetapi
kemungkinannya akan sangat kecil untuk masyarakat miskin karena
keterbatasan keterampilan maupun modal. Banyaknya pengangguran di
suatu negara bisa juga menjadi patokan kemiskinan di suatu negara.
Semakin besar jumlah pengangguran maka semakin bertambah pula
penyebab kemiskinan di negara tersebut. Hal ini juga bisa deisebabkan oleh
ketidakstabilan ekonomi dan ketidakpastian arah politik dan kebijakan
negara tersebut.
3. Malas Bekerja
Penyebab kemiskinan yang ketiga adalah malas bekerja. Hal ini yang
paling sering menjangkiti seseorang yang tak ingin maju dan beranggapan
bahwa kemiskinan itu adalah takdir. Hal-hal tersebut membuat seseorang
tidak bergairah dan bersikap acuh tak acuh untuk bekerja, dan
mengantarkan mereka kepada kemiskinan dan membuat kesejahteraannya
menghilang. Hal ini juga ditengarai merupakan salah satu penyebab
kemiskinan di Indonesia.
4. Harga Kebutuhan Tinggi
Harga kebutuhan yang tinggi merupakan penyebab kemiskinan di
Indonesia selanjutnya yang sering terjadi. Hal ini juga menjadi alasan kenapa
masyarakat yang miskin selalu merasa kurang atau bahkan tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Dalam hal ini, perlu diketahui
bahwa sebagian besar masyarakat keluarga miskin menghabiskan 60–80
persen dari penghasilannya untuk mencukupi kebutuhan makanan.
Sehingga ketika harga bahan makanan melambung tinggi, mereka harus
memotong pengeluaran untuk kebutuhan lainnya dan dialihkan ke konsumsi
makanan. Dengan begitu, pemerintah harus berusaha untuk menstabilkan
harga barang-barang pokok agar seluruh masyarakat bisa mengaksesnya
dengan mudah.
5. Jumlah Beban Hidup Keluarga
13
Penyebab kemiskinan di Indonesia ini juga merupakan faktor yang cukup
signifikan. Ketika sesorang memiliki anggota keluarga yang banyak untuk
dihidupi, beban hidupnya tentu saja akan bertambah pula. Dengan begitu
seseorang diharuskan untuk meningkatkan pendapatannya sesuai dengan
berapa jumlah anggota yang harus dihidupinya.
6. Keterbatasan Sumber Daya (Alam Maupun Modal)
Suatu masyarakat biasanya akan dilanda kemiskinan salah satunya karena
keterbatasan sumber daya alam ataupun sumber modal. Hal ini terjadi
karena alam sekitar yang memang tidak lagi memberikan keuntungan. Ketika
sumber daya alam miskin atau tidak dapat diolah lagi, itulah salah satu
penyebab kemiskinan. Terkadang hal tersebut terjadi memang bukan karena
kehendak masing masing orang.
Bisa saja hal tersebut terjadi karena bencana alam yang melanda suatu
daerah. Bencana alam akan menyebabkan semua potensi alam, infrastruktur
maupun kondisi psikologis orang-orang yang terdampak mengalami
kerusakan. Kadang hal tersebut dapat diatasi dan kadang bahkan tidak ada
yang bisa berbuat apa apa. Untuk mengatasi kerusakan tersebut biasanya
juga dibutuhkan waktu yang sangat lama. Selain itu, dari bencana alam,
banyak orang orang yang kehilangan harta bendanya, sehingga langsung
jatuh miskin setelah itu.
Selain itu, keterbatasan modal juga menghambat perkembangan
seseorang. Apalagi untuk orang yang memiliki tingkat pendidikan rendah,
tidak hanya modal material, orang tersebut juga akan memiliki keterbatasan
modal keterampilan atau pengetahuan. Hal ini tentunya menjadi penyebab
kemiskinan di Indonesia yang juga cukup serius.
7. Kualitas Kesehatan yang Belum Baik
Penyebab kemiskinan di Indonesia selanjutnya yakni kualitas kesehatan
suatu negara yang belum baik. Kualitas kesehatan yang tidak memadai juga
termasuk salah satu penyebab kemiskinan secara mendasar. Akses layanan
14
kesehatan yang sulit dan mahal menjadi masalah utama bagi masyarakat
ekonomi rendah.
Masyarakat dengan ekonomi rendah tidak memiliki cukup uang untuk
membayar jasa dokter atau membeli obat ketika sakit. Mereka pun akan
terus sakit dan sulit melakukan pekerjaan. Akibatnya, pendapatan akan
menurun sehingga kebutuhan sehari-hari tidak dapat tercukupi dengan baik.
Faktor Penyebab Kemiskinan
1. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang datang dari dalam diri
seseorang. Faktor internal penyebab kemiskinan di Indonesia contohnya
seperti sikap yang menerima apa adanya, tidak bersungguh-sungguh
dalam berusaha, kondisi fisik yang tidak sempurna, dan sebagainya.
2. Faktor eksternal
15
q
Z− y i
P a= ∑
i=1
[ ]
Z
a
q
1 Z− y i
Pα = ∑
n i=1 Z[ ] α (2)
16
Dimana, α adalah 1; Z adalah garis kemiskinan; adalah rata-rata
pengeluaran per kapita sebulan penduduk yang berada di bawah garis
kemiskinan (i=1, 2, 3, ...., q), yi < z; q banyaknya penduduk yang berada di
bawah adalah dan n jumlah penduduk.
Keparahan Kemiskinan
q
1 Z− y i
Pα = ∑
n i=1[ ]
Z
a(3 )
17
kelompok penduduk miskin memiliki insiden kemiskinan yang tinggi tetapi
tingkat kesenjangan kemiskinannya rendah, sementara kelompok penduduk
lain mempunyai insiden kemiskinan yang rendah tetapi memiliki tingkat
kesenjangan kemiskinan yang tinggi bagi penduduk yang miskin.
18
mensinergikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan antara
lain yang sudah dilakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan tingkat
kabupaten melalui TKPK (Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan) serta
melakukan verifikasi dan validasi data fakir miskin, Penanggulangan
kemiskinan selalu menjadi fokus utama dalam pembangunan. Indonesia
sendiri berhasil menurunkan tingkat kemiskinan dari kisaran 40 persen
pertengahan 1970-an hingga 9,22 persen di 2019. Selama kurun waktu
tersebut, tingkat kemiskinan sempat mengalami peningkatan terutama saat
krisis 1997-1998 dan 2006-2007.
19
3. Peningkatan sosialisasi jabatan (kualifikasi yang dibutuhkan dan lowongan
yang ada).
4. Melakukan Sinergi dengan berbagai pihak yang terkait dengan upaya
employment creation.
5. Program padat karya berorientasi kepada padat karya produktif (pekerja
berkelanjutan dan permanen).
Dari beberapa program yang ada saat ini dalam rangka mengentaskan
kemiskinan ada tiga klaster yang dilakukan oleh pemerintah melalui
kebijakan yang dilakukannya diantaranya pada klaster bantuan dan
perlindungan sosial, klaster pemberdayaan masyarakat dan pengembangan
kredit usaha kecil dan mikro.
20
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan
makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan
makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan
kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
21
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-pertumbuhan-ekonomi/amp/
https://text-id.123dok.com/document/nzw0o051y-enam-karakteristik-
pertumbuhan-ekonomi-modern-menurut.html
https://id.scribd.com/document/246291424/Distribusi-pendapatan-Kemiskinan
22