DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Suhariyanto, M.Kep
Disusun Oleh :
TRI SABTIADY 191101076
FAHRUL IHZA MAHENDRA
RESTU
Dosen Pembimbing
Disusun oleh :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan
Proposal Project Based yang berjudul ―Pengaruh Inhalasi Aromaterapi
Sereh (Cymbopogon Citratus)Terhadap Kecemasan Pasien Gagal Ginjal
Kronik Yang Menjalani Hemodialisis‖.
Penyusunan Proposal Project Based ini untuk memenuhi salah satu tugas
kuliah Praktik Klinik Keperawatan Mutakhir. Kami berharap dapat menambah
wawasan dan pengetahuan khususnya dalam bidang medis. Serta dapat
mengetahui bagaimana membuat makalah yang baik dan benar.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam menyusun proposal ini, kami
sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk melengkapi
kekurangan dan kesalahan dari makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih
kepada pihak - pihak yang telah membantu proses penyusunan proposal ini.
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................4
A. Konsep Dasar Diabetes Mellitus...................................................................4
B. Konsep Negative Pressure Wound Therapy (NPWT)..................................9
C. Mekanisme Penyembuhan Luka.................................................................12
BAB III..................................................................................................................14
METODE PENELITIAN.......................................................................................14
BAB IV..................................................................................................................24
REKOMENDASI.................................................................................................24
A. Kesimpulan.................................................................................................24
B. Saran...........................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Chronic Kidney Disease (CKD) adalah suatu proses patofisiologis dengan
etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang
progresif, dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal (Black & Hawks,
2014). Kemudian, gagal ginjal itu sendiri adalah suatu keadaan klinis yang
ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, pada suatu derajat
yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap (Suwitra, 2014).
Menurut United State Renal Data System (USRDS, 2013) di Amerika
Serikat prevalensi penyakit CKD meningkat 20-25% setiap tahun. WHO
memperkirakan di Indonesia akan terjadi peningkatan penderita CKD tahun
1995-2025 sebesar 41,4%. Menurut data dari Persatuan Nefrologi Indonesia
(PERNEFRI) diperkirakan terdapat 70.000 penderita CKD di Indonesia,
angka ini akan terus meningkat sekitar 10% setiap tahunnya (PERNEFRI,
2015).
Adanya peningkatan prevalensi tersebut, secara otomatis penderita gagal
ginjal kronik memerlukan terapi untuk melanjutkan hidupnya. Dalam
penatalaksanaannya, terapi yang digunakan sebagai pengganti ginjal
permanen, berupa dialisis (Hemodialisis dan Peritoneal Dialisis) atau
transplanstasi ginjal (Utami, 2011). Namun sejauh ini, menurut National
Kidney and Urologic Diseases Information Clearinghouse, terapi yang paling
sering digunakan pada penderita gagal ginjal kronik yaitu hemodialisis.
Di Indonesia berdasarkan data dari (IRR) Indonesia Renal Registry, suatu
kegiatan registrasi dari Perhimpunan Nefrologi Indonesia, pasien
hemodialisis baru tahun 20018 naik menjadi 694432 orang dari 66433 orang
pada tahun 20017. Pasien gagal ginjal kronik yang memilih hemodialisis
sebagai terapi pengganti fungsi ginjal akan menjalani terapi tersebut seumur
hidupnya kecuali pasien menjalani transplantasi ginjal (Aisara et al, 2018).
Ketergantungan pasien gagal ginjal kronik terhadap hemodialisis seumur
hidupnya, akan berdampak luas dan kerap menimbulkan masalah (Indrawati
et al, 2015). Akses vaskular adalah salah satu masalah dan tantangan utama
1
dalam unit dialisis (Masoumeh BN et al, 2014). Pasien yang menjalani
hemodialisis cenderung merasakan kecemasan dan rasa nyeri terkait dengan
insersi jarum ke dalam fistula (Figueiredo AE et al, 2011). Hal itu yang
menyebabkan timbulnya rasa ketidaknyamanan dan stress pada pasien
hemodialisis (Sabitha PB et al, 2011). Ketika rasa sakit dapat dikelola dengan
baik, pasien akan merasa lebih nyaman, dengan demikian dapat
meningkatkan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi
hemodialisis (Celik G et al, 2011).Meskipun biasanya, setelah 3 bulan
pertama rasa nyeri akibat insersi jarum akan berkurang, namun hal itu tidak
terjadi secara signifikan (Verhallen AM et al, 2012).
Karena kenyamanan pasien sangatlah utama dan diperlukan selama proses
hemodialisis untuk memenuhi proses pengobatan jangka panjang pasien gagal
ginjal, berkenaan dengan hal tersebut, diperlukan adanya metode untuk
mengatasi rasa nyeri insersi jarum pada fistula pasien hemodialisis (Sabitha
PB et al, 2011). Tujuan dari metode manajemen nyeri adalah untuk
mengurangi atau menghilangkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pasien
dengan efek samping seminimal mungkin. Salah satu intervensi yang efek
sampingnya minimal adalah penatalaksanaan non farmakologi seperti
stimulasi dan massase kutaneus, terapi es dan panas, stimulasi saraf elektrik
transkutaneus (TENS), Complementary and Alternative Medicine (CAM),
distraksi, Hipnosis, dan teknik relaksasi (Bare G & Smelzer, 2014).
Menurut Potter & Perry (2012) teknik relaksasi meliputi meditasi, yoga,
teknik imajinasi, dan latihan relaksasi progresif. Teknik relaksasi ini kerap
digunakan oleh tenaga kesehatan khususnya perawat dalam mengaplikasikan
asuhan keperawatan, contohnya seperti teknik latihan menarik nafas dalam-
dalam atau visualisasi dan bio-feedback yang terbukti mempunyai efek
terapeutik dalam pengurangan intensitas nyeri. Selain itu juga sebagai fungsi
independen yang merupakan fungsi mandiri seorang perawat, tidak
tergantung pada petugas medis lain, dimana perawat dalam melaksanakan
tugasnya dilakukan secara mandiri dengan keputusannya sendiri dalam
melakukan tindakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar manusia
(Hidayat, 2014).
Saat ini, selain Teknik relaksasi nafas dalam, Complementary and
Alternative Medicine (CAM) juga sudah mulai digunakan dan dikembangkan
2
dalam dunia kesehatan. Menurut WHO, terapi komplementer adalah cara
penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai pendukung kepada
pengobatan konvensional atau sebagai pilihan pengobatan lain diluar
pengobatan medis yang konvensional. Penggunaan CAM dalam dunia
kesehatan diharapkan dapat menjadi pelengkap dari perawatan medis dan
dapat diaplikasikan oleh tenaga kesehatan, khususnya di bidang keperawatan
(Tzu, 2010). Salah satu jenis CAM yang sedang populer digunakan dalam
bidang keperawatan yaitu aromaterapi (Watt & Janca, 2012).
Aromaterapi adalah terapi yang menggunakan minyak esensial yang
dinilai dapat membantu mengurangi bahkan mengatasi gangguan psikologi
dan gangguan rasa nyaman seperti nyeri, cemas, depresi, dan sebagainya
(Watt & Janca, 2012). Dalam penggunaannya, aromaterapi dapat diberikan
melalui beberapa cara, antara lain inhalasi (dihirup), berendam, pijat, dan
kompres (Bharkatiya et al, 2008). Dari beberapa cara tersebut, yang termudah
dan tercepat diaplikasikan adalah aromaterapi inhalasi.
Aromaterapi yang dihirup akan masuk melalui hidung (sebagai indra
penciuman), kemudian akan ditanggkap oleh bulbolfaktori (sebagai saraf
terpenting dalam penciuman), kemudian akan di bawa ke thalamus dan
hipotalamus (sebagai saraf pusat kerja dan memori ), kemudian akan
dilanjutkan dengan memberi perintah ke struktur otak untuk meresponnya,
sehingga akan melepaskan zat endorphin (senyawa kimia yang dapat
menimbulkan rasa senang dan nyaman) yang diproduksi di kelenjar pituary
dengan adanya zat tersebut akan merangsang hormon serotonin dan enkefalin
menjadi bereaksi sehingga cemas akan berkurang dan proses inhibisi akan
terhambat sehingga persepsi nyeri akan berkurang (Sthal, 2012)
Selain tanaman lavender yang sering digunakan sebagai minyak aroma
terapi terdapat pula tanaman yaitu sereh / Cymbopogon citratus (lemongrass)
merupakan salah satu tumbuhan yang dapat digunakan untuk. Minyak
aromaterapi yang dihasilkan dari aromaterapi sereh berfungsi sebagai
antidepresan, yaitu menekan dan menghilangkan depresi atau stress sehingga
mampu menimbulkan rasa rileks baik badan maupun pikiran (Sumiartha,
2012).Sereh dipercaya memiliki kandungan bahan aktif yang dapat berfungsi
sebagai analgentika,antipiretika, anti inflamasi, antioksidan, dan antidepresan.
Tanaman sereh mengandung antioksidan alami dan anti inflamasi yang
3
dapat mencegah radikal bebas dalam tubuh manusia dengan mengkonsumsi
sereh sebagai minuman sehari – hari.Antioksidan dalam sereh juga dapat
mengahambat pelepasan asam arakidonat dengan mekanismenya dalam
menginhibisi preotein kinase C, yang dapat mempengaruhi aktifitas dari
enzyme fosfolipase A2.Sehingga dengan adanya pengahambatan terhadap
sintesis asam arakidonat yang dapat mengurangi produksi
prostaglandin.Prostaglandin amemiliki berperan dalam merespon asa nyeri,
maka antioksidan mempunyai peranan dalam mengurangi rasa nyeri.
Tanaman sereh mengandung antioksidan yang terdapat dalam senyawanya
Sitronelal dan Geraniol. Aromaterpi sereh (Cymbopogon citratus) atau
lemongrass.Minyak aromaterapi yang dihasilkan dari aromaterapi sereh
berfungsi sebagai antidepresan, yaitu menekan dan menghilangkan depresi
atau stress sehingga mampu menimbulkan rasa rileks baik badan maupun
pikiran (Sumiartha, 2012).
Menurut penelitian (Supriyana,2020) Salah satu cara mengatasi kecemasan
adalah dengan menggunakan aromaterapi sereh (Cymbopogon citratus) yang
mengandung citral, linalool, geraniol, dan citronelall yang dipercaya dapat
mempengaruhi suasana hati dan menurunkan kecemasan setelah dilakukan uji
ternyata hal tersebut terbukti terjadi penurunan nilai kecemasan pada pasien
setelah diberikan aromaterapy sereh.
Hasil penelitian ini juga di dukung oleh penelitian (Yuliningtyas and
Syauqi, 2019) yang telah melakukan uji senyawa kandungan sereh
(Cymbopogon citratus), dalam penelitian tersebut disebutkan bahwa
tanamanan sereh memiliki aroma yang khas, sereh biasanya digunakan untuk
penyedap rasa, karena aromanya yg kuat, dan bisa juga untuk pengobatan
herbal. Setelah dilakukan uji pada tanaman sereh mengandung senyawa aktif
diantaranya adalah senyawa Alkaloid, senyawa Flavaniod, Saponin, Kuinon,
dan Tanin. Berdasarkan uraian senyawa aktif diatas menyatakan bahwa
manfaat / khasiat dari tanaman sereh sebagai antibakteri, antioksidan, pereda
nyeri, meredakan nyeri sendi, batuk pilek, menurunkan nyeri asam lambung,
dan sebagai aromaterapi karena aromanya yang khas dan segar.
4
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Pengaruh Inhalasi Aromaterapi Sereh (Cymbopogon
Citratus)Terhadap Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani
Hemodialisis ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan dari penulisan
proposal ini adalah untuk mengetahui evidence based praktice tentang
Pengaruh Inhalasi Aromaterapi Sereh (Cymbopogon Citratus)Terhadap
Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis.
2. Tujuan Khusus
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan khusus penulisan
proposal ini adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui Pengaruh Inhalasi Aromaterapi Sereh (Cymbopogon
Citratus)Terhadap Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang
Menjalani Hemodialisis bedasarkan review beberapa hasil
peneilitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
17
(Negative penyembuh berkurang akan mempercepat
Pressure an luka 2. Pasien B : penyembuhan luka
Wound ulkus Dalam 3 kaki kronis yang
Therapy) diabetes minggu, luka berhubungan
menyembuh dengan diabetes.
perlahan disertai
berkurangnya
nyeri dan
jaringan
granulasi
tumbuh
menutup luka.
Risiko amputasi
berhasil
dihindari
3. Pasien C :
Jaringan
granulasi
tumbuh cepat.
Luas
permukaan luka
berkurang dari
60 cm2 menjadi
2,5 cm2 dalam
2
minggu
3. Negative- S Borys, J Endocrine Menilai Penelitian ini Pasien yang NPWT adalah
pressure Hohendorff, T (2018) kemanjuran menggunakan dilakukan NPWT pengobatan yang
wound therapy Koblik, P Witek, 62:611–616 jangka pendek, desain terjadi aman untuk
for AH Ludwig- kemanan dan ekperimen penyembuhan luka neuropatik,
management Slomczynska, C jangka panjang dengan yang signifikan noniskemik dan
of chronic Frankfurter, B terapi NPWT populasi dibandingkan diabetic foot
neuropathic Kiec- Wilk, MT bagi pasien sebanyak 75 dengan kelompok ulceration tidak
noninfected Malecki1. (2018) DM dengan pasien dengan yang tidak infeksi pada pasien
diabetic foot (Borys et al., ulkus diabetic diabetic foot dilakukan NPWT. DM
ulcerations – 2018) ulceration. 53 Dengan luas 2,9cm
short-term pasien dan persentase luka
efficacy and dilakukan sebesar 15,7%.
long- term NPWT dan 22 Setelah dilakukan
outcomes pasien dengan intervensi luas luka
standar berkurang 1,1
therapy. cm dan luas
luka
berkurang
10,2%.
4. Negative Sebastian Borys, Clinical Meningkatkan Literatur review 1. NPWT Pedoman
pressure Jerzy Hohendorff, Investigation pemahaman merangsang internasional
wound therapy penyembuhan luka, menunjukkan
use in diabetic Claudia Journal tentang proliferasi menunjukkan
foot syndrome Frankfurter, Foundatio tindakan dan pembuluh darah NPWT sebagai
— from Beata Kiec‐ n. DOI: pengaplikasian dan terapi yang adjuvan
mechanisms of Wilk, Maciej T. 10.1111/eci.130 NPWT dan pembuangan yang penting
action to Malecki. (2019) 67 menginformasi cairan dilakukan untuk
clinical kan ekstraseluler penyembuhan DFU
practice pengembangan yang berlebihan yang penggunaannya
perawatan baru 2. NPWT diperkirakan akan
untuk ulkus menurunkan meningkat.
diabetes tingkat amputasi
tanpa
peningkatan efek
samping.
5. The efficacy of Matthew Wynn, Journal of Mengetahu Systematic Pencarian Semua studi yang
negative Samantha Tissue i Search menghasilkan 7 dianalisis
pressure Freeman. (2019) Viability keefektifan studi untuk melaporkan bahwa
wound therapy 28(2019) 152- NPWT dianalisis. 3 uji NPWT
for diabetic 160 untuk DFU coba terkontrol menghasilkan hasil
foot ulcers: A secara acak, 2 klinis yang lebih
systematised laporan kasus, 1 uji baik dibandingkan
review coba tidak dengan pengobatan
terkontrol dan 1 standar. Namun,
studi kasus studi tersebut
terkontrol memiliki
kekurangan seperti
tidak adanya
validasi alat ukur
untuk hasil seperti
luas dan
kedalaman luka.
6. The Shahrzad Journal of Mengetahui Gambaran Terdapat 23 studi Dari 25 studi yang
effectiveness Mohseni, Diabetes & gambaran umum dan yang akan dianalisa didapatkan
of negative Maryam Aalaa, Metabolic umum sistematik dianalisa, hasil bahwa NPWT
pressure Rasha Atlasi, Disorders. efektifitas review diantaranya 7 studi terbukti efektif dan
wound therapy Mohamad Reza doi.org/10.10 NPWT untuk berkualitas tinggi, aman dilakukan
as a novel Mohajeri 07 DFU 8 studi untuk DFU.
management Tehrani, /s40200- dikategorikan
of diabetic Mahnaz 019- kualitas rendah dan
foot ulcers: an Sanjari, 00447-6 8 studi berkualitas
overview of Mohamad Reza sangat rendah.
systematic Amini. (2019)
reviews
7. NPWT in Przemyslaw Rys, Endocrine Mengevalusi Tinjauan Pencarian Tinjauan sistematis
diabetic Sebastian Borys, doi.org/ kemanjuran dan sistematis dan mengidentifikasi 16 studi
foot wounds—a observasi ini
systematic Jerzy 10.1007/ keamanan meta-analisis studi observasi yang memberikan bukti
review and Hohendorff, s12020- NPWT pada studi observasi relevan melapoorkan yang mendukung
meta-analysis Aleksandra 019- pasien dengan 18.449 dengan bahwa NPWT
of Zapala, 02164-9 DFU DFU, 1882 efisien dan aman
observational Przemyslaw diantaranya dalam
studies Witek, dengan NPWT. penatalaksanaan
Magdalena Pasien yang DFU
Monica, Claudia diobati dengan
Frankfurter, NPWT
Agnieszka menujukkan
Ludwig- kesembuhan 51%
Slomczynska, dibandingkan
Beata Kiec-Wilk, dengan
Maciej T. terapi standar.
Malecki. (2019).
8. Efek Negative Satria Hanggara Jurnal Mereview Literature 1. Penelitian yang Treatment luka
Pressure Putra, Muh. Keperawat kembali efek review dilakukan oleh dengan tekanan
Wound Jasmin. (2020) an Volume Negative Chiang et al., negatif atau NPWT
Therapy 04, Pressure 2017 dengan aman, dan akan
(Npwt) Nomor 02, Wound intervensi mempercepat
Terhadap November 2020 Therapy NPWT selama penyembuhan luka
Penyembuhan terhadap 14 hari kaki kronis yang
Luka Kaki penyembuhan didapatkan hasil berhubungan
Diabetik: luka kaki yang signifikan dengan diabetes
Literature diabetik. pada volume
Review luka, luas
permukaan,
kedalaman luka,
deposisi kolagen.
2. Penelitian yang
dilakukan oleh
Bashir et al.,
2018
menggunakan
vacuum
assisted
treatment
dengan honey
treatment
didapatkan
hasil Jaringan
sehat muncul
lebih cepat
dengan
perawatan yang
diberikan
dengan vacuum
assisted
treatment hanya
rentang waktu
18,2 hari
sedangkan
dengan
menggunakan
dressing madu
rentang waktu
selama 28,8 hari.
3. Penelitian yang
dilakukan oleh
Ugurlar et al.,
2017 tidak ada
perbedaan yang
signifikan
dalam proses
penyembuhan
luka kaki
diabetik.
9. Effectiveness Jian Zhang, Plastic and tujuan dari Literatur review Basis data berasal Terapi luka tekanan
and Safety of M.D. Zhi-Cheng Reconstructi meta- analisis dari delapan studi negatif tampaknya
Negative- Hu, M.D. Dong ve Surgery: ini adalah yang memenuhi lebih efektif untuk
Pressure Chen, M.D., July 2014 - untuk syarat yang ulkus kaki diabetik
Wound Ph.D. Dong Guo, Volume mengevaluasi mencakup total 669 dibandingkan
Therapy for M.D. Jia-Yuan 134 - Issue 1 - p efektivitas dan pasien. Secara dengan terapi luka
Diabetic Foot Zhu, M.D., 141-151 keamanan keseluruhan, tekanan non-negatif,
Ulcers: A Ph.D. Bing terapi luka dibandingkan dan memiliki profil
Meta- Analysis Tang, M.D., tekanan dengan ulkus kaki keamanan yang
Ph.D. negatif sebagai diabetik yang serupa. ( Plast.
modalitas diobati dengan Rekonstruksi.
pengobatan terapi luka tanpa Surg. 134: 141,
tambahan tekanan negatif, 2014.)
untuk ulkus tekanan negatif
kaki diabetik. menghasilkan
proporsi ulkus yang
sembuh secara
signifikan lebih
tinggi (risiko relatif,
1,52; 95 persen).
10 The Valentina Izzo, advances in Tujuan dari Studi ini Empat pasien Penelitian ini
Effectiveness Marco Meloni, wound care, penelitian kami mengikuti dilibatkan. Semua menegaskan peran
Laura prinsip-prinsip NPT
of Giurato, volume 00, adalah untuk yang pasien menderita dalam modulasi
Negative Valeria number 00 mengevaluasi diuraikan diabetes tipe 2 positif aktivitas
Pressure Ruotolo, and 2016 by keefektifan dalam dengan durasi protease juga pada
Therapy in Luigi mary ann NPT untuk Deklarasi penyakit selama & DFU kronis.
Diabetic Uccioli/2016 liebert, inc. mengurangi Helsinki. 20 tahun. A1c
Foot aktivitas adalah 79,5 - 15,3
Ulcers MMPs pada mmol / mol. Daerah
withElevat ulkus kaki ulkus tadi >5 cm 2
ed diabetik (DFU) dalam semua kasus.
Protease dengan Semua luka
Activity: aktivitas menunjukkan
A Case protease yang peningkatan
Series meningkat aktivitas protease
(EPA). (EPA) pada awal.
Setelah 2 minggu,
semua pasien
menunjukkan
normalisasi
aktivitas MMP.
Inovasi: NPT
menunjukkan
efektivitasnya
dalam
pengurangan EPA
pada DFU kronis
11 evaluation of Si Liu 1 Chao- Therapeutics Tujuan dari mencari artikel Sebanyak sebelas Hasil ini
negative- zhu He 1 Yan- and Clinical penelitian ini dari daftar uji coba terkontrol menunjukkan
pressure ting Cai 1 Qiu- Risk adalah untuk referensi artikel secara acak, yang bahwa NPWT
wound therapy ping Xing 1 Management melakukan yang diambil, mencakup total berkhasiat, aman,
for patients Ying- zhen Guo 1 2017:13 tinjauan yang 1.044 pasien, dan hemat biaya
with diabetic Zhi-long Chen 1 sistematis dan menggunakan dipilih dari dalam menangani
foot ulcers: Ji-liang Su 1 Li- meta-analisis sistem NPWT 691 DFU
systematic ping Yang 2/2017 terbaru untuk dalam studi penelitian
review and menilai terapi yang
meta- analysis kemanjuran penutupan teridentifika
klinis, dengan bantuan si.
keamanan, dan vakum
efektivitas
biaya terapi
luka tekanan
negatif
(NPWT) dalam
pengobatan
ulkus kaki
diabetik
(DFU).
1 Effectiveness Dhruv Sharma, International Tujuan dari Studi banding Ada 15 pasien, NPWT adalah
2 of negative Biplav Singh*, Surgery penelitian ini prospektif dengan usia rata- modalitas
pressure K. S. Jaswal, Journal | April adalah untuk terikat waktu rata 54,4 tahun pengobatan yang
wound Vishal Thakur, 2017 | Vol 4 mengevaluasi (73,3% laki-laki). efektif untuk ulkus
therapy in the Vibhor Nanda, | Issue 4 kemanjuran Waktu rata-rata diabetes kronis
management Rishi Nabh / NPWT untuk untuk dengan munculnya
of chronic 2017 mengobati menyelesaikan jaringan granulasi
diabetic ulkus penutupan ulkus lebih awal dan
ulcers: a diabetik adalah (41,2 [8,5] tingkat penutupan
prospective kronis. hari) luka
study secara keseluruhan
yang lebih cepat.
1 NPWT adalah NPWT adalah Jurnal Tujuan dari Penelitian ini Ada perbedaan Terapi luka tekanan
3 modalitas modalitas Teknik penelitian ini dilakukan pada yang signifikan negatif memiliki
pengobatan pengobatan yang Bedah dan adalah 30 pasien di secara statistik peran yang pasti
yang efektif efektif untuk Laporan membandingka Dayanand dalam tingkat dalam penyembuhan
untuk ulkus ulkus diabetes Kasus, Jan- n laju Medical kemunculan ulkus kaki diabetik.
diabetes kronis kronis dengan Jun 2011, penyembuhan College dan jaringan granulasi
dengan munculnya Vol-3 ulkus dengan Rumah Sakit, antara kedua
munculnya jaringan granulasi teknik balutan Ludhiana. kelompok; dengan
jaringan lebih awal dan tekanan negatif Pasien secara jaringan granulasi
granulasi lebih tingkat penutupan dengan balutan acak dibagi muncul lebih awal
awal dan luka secara basah menjadi dua dalam kelompok
tingkat keseluruhan yang konvensional kelompok - studi. Kelompok
penutupan lebih cepat. pada kelompok studi studi menjanjikan
luka secara pengobatan dan kelompok hasil yang lebih
keseluruhan ulkus kaki kontrol. Pasien baik (80%
yang lebih diabetik. B dibuat untuk responden lengkap)
cepat. memahami dan dibandingkan
menandatangan dengan kelompok
i kontrol (60%
formulir responden
informed lengkap).
consent.
1 Comparison Gusti Ayu Agung Intisari Penelitian ini Literatur riview Kami menyertakan Tinjauan kami
4 between Bella Sains bertujuan 11 artikel, termasuk menemukan NPWT
negative Jayaningrum1*, Medis untuk delapan artikel lebih unggul dalam
pressure Anak Agung 2020, membanding acak uji klinis hasil pengobatan
and Istri Ayu Volume 11, kan khasiat (RCT), dua studi jangka
conventio Detritha Nomor 3: 1102- NPWT
nal
wound Sarasmartha 1107 P-ISSN: terhadap analitik retrospektif, pendek seperti
dressing for Putri1, Pretty balutan luka dan satu uji klinis waktu granulasi dan
diabetic foot Clarresa/2020 basah non-acak. Ada penutupan luka;
ulcer: A konvensional variasi metodologi Namun, tidak ada
systematic dalam antara studi tentang perbedaan dalam
review pengelolaan penerapan NPWT, mengurangi risiko
DFU. ukuran hasil yang amputasi antara
dilaporkan, dan NPWT dan balutan
lama tindak lanjut. lembab
Sebagian besar konvensional. Hasil
hasil menunjukkan tidak meyakinkan
NPWT karena variasi
menghasilkan dalam metodologi
proporsi artikel yang
penyembuhan luka disertakan.
total yang lebih
tinggi, waktu
penyembuhan yang
lebih singkat, waktu
granulasi, dan laju
pengurangan
ukuran ulkus yang
lebih cepat. Namun,
NPWT tidak
dikaitkan dengan
pengurangan risiko
amputasi.
1 Effectiveness Dhruv Sharma, International Tujuan dari Statistik Ada 15 pasien, NPWT adalah
5 of negative Biplav Singh*, Surgery penelitian ini deskriptif dan dengan usia rata- modalitas
pressure K. S. Jaswal, Journal | April adalah untuk analitis rata 54,4 tahun pengobatan yang
wound Vishal Thakur, 2017 | Vol 4 mengevaluasi (73,3% laki-laki). efektif untuk ulkus
therapy in the Vibhor Nanda, | Issue 4 kemanjuran Waktu rata-rata diabetes kronis
management Rishi Nabh/2017 NPWT untuk untuk dengan munculnya
of chronic mengobati menyelesaikan jaringan granulasi
diabetic ulkus penutupan ulkus lebih awal dan
ulcers: a diabetik adalah (41,2 [8,5] tingkat penutupan
prospective kronis. hari). luka
study secara keseluruhan
yang lebih cepat.
1 Comparision Hassan Journal of Penelitian Tiga belas Tiga belas VAC tampaknya
6 of Ravari, Cutaneous ini bertujuan pasien dengan pasien dengan aman dan lebih
Vacuum-Asis Mohammad-H and untuk ulkus kaki ulkus kaki efektif
ted adi Aesthetic mengevaluasi diabetik terdaftar diabetik terdaftar daripada balutan
Closure and Saeed Modaghegh, Surgery dalam lembab
Moist
Wound Gholam Hosein - Jan-Mar 2013, keampuhannya dalam kelompok balutan untuk pengobatan
Dressing in Kazemzadeh, Volume 6, Issue dalam kelompok lembab, dan 10 ulkus kaki diabetik.
1
the Treatment Hamed Ghoddusi pengobatan balutan lembab, pasien dalam
of Diabetic Johari1, Attieh ulkus kaki dan 10 pasien kelompok VAC.
Foot Ulcers Mohammadzadeh diabetik. dalam Lokasi, ukuran dan
Vatanchi, kelompok kedalaman luka
Abolghasem VAC. Lokasi, diinspeksi dan
Sangaki, ukuran dan dicatat sebelum
Mohammad kedalaman luka dan setiap tiga hari
Vahedian diinspeksi dan selama masa studi.
Shahrod / 2013 dicatat sebelum Kepuasan pasien
dan setiap tiga dan pembentukan
hari selama jaringan granulasi
masa studi. juga dinilai.
Kepuasan
pasien dan
pembentukan
jaringan
granulasi
juga dinilai.
17 Negative Martin Storck, Seidel D, Tujuan dari Dalam uji Pada populasi ITT, NPWT tidak lebih
pressure Holger dkk. BMJ studi DiaFu klinis baik tingkat unggul dari SMWC
wound therapy Lawall,Gernold Terbuka adalah untuk superioritas penutupan luka pada luka kaki
compared with Wozniak, Peter 2020; 10: mengevaluasi terkontrol ini (perbedaan: n = 4 diabetik dalam
standard moist Mauckner, Dirk e026345. efektivitas dengan (2,5% praktek klinis
wound care on Hochlenert,Walte doi: dan keamanan penilaian hasil (95% CI − 4,7% - Jerman.
diabetic foot r Wetzel- 10.1136 / terapi luka buta, pasien 9,7%); p = 0,53)) Secara keseluruhan,
ulcers in real- Roth,Klemens bmjopen- tekanan diacak dalam maupun waktu tingkat penutupan
life clinical Sondern,Matthias 2018- negatif rasio 1: 1 yang penutupan luka (p = luka rendah.
practice: Hahn, Gerhard 026345 (NPWT) pada dikelompokkan 0,244) tidak Dokumentasi
results of the Rothenaicher,Tho pasien dengan berdasarkan berbeda secara kekurangan dan
German mas Krönert, Karl luka kaki lokasi signifikan. antara penyimpangan dari
DiaFu- RCT Zink, Edmund diabetik penelitian dan lengan pengobatan. pedoman
Neugebauer dalam praktek tingkat 191 pengobatan
klinis keparahan peserta (NPWT 127; berdampak negatif
ulkus SMWC 64) pada hasil
menggunakan kehilangan penutupan luka
alat berbasis dokumentasi titik
web akhir, terapi
prematur berakhir
atau perubahan
pengobatan yang
tidak sah. 96
peserta dalam
kelompok NPWT
dan
72 peserta dalam
kelompok
SMWC
memiliki
setidaknya satu
AE (p = 0,007),
tetapi hanya 16
AE yang terkait
dengan
NPWT.
BAB IV
REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Negative Pressure Wound Teraphy (NPWT) adalah merupakan terapi
non farmakologis yang digunakan dalam penatalaksanaan luka akut maupun
kronik, meliputi pressure ulcer (dekubitus), luka diabetik, maupun luka
karena trauma. Penggunaan NPWT lebih direkomendasikan pada fase migrasi
penyembuhan luka karena pergerakan sel epitel dan fibroblas pada daerah
yang mengalami cedera menggantikan jaringan yang rusak atau hilang.
NPWT membantu meregenerasi sel baru dari tepi, dan secara cepat
bertumbuh di daerah luka serta mempercepat pembentukan granulasi.
Berdasarkan dari 17 jurnal yang telah dianalisa, rata-rata waktu
penyembuhan luka menggunakan NPWT 14 hari lebih cepat daripada
penyembuhan luka dengan teknik konvensional dengan persentase tingkat
kesembuhan 51% daripada yang konvensional.
Negative Pressure Wound Teraphy (NPWT) juga memiliki kekurangan
diantaranya tidak direkomendasikan pada pasien-pasien yang terdapat
keganasan di dasar luka atau tepi luka, osteomielitis, fistula non-enterik dan
belum tereksplorasi, jaringan nekrotik dengan, arteri, vena, saraf, atau organ
yang terpajan, lokasi anastomosis, aspirasi jalan napas darurat, drainase
pleural, mediastinal, atau chest tube dan suction bedah.
B. Saran
Sistem penyembuhan luka dengan teknik tekanan negatif (NPWT) aman,
efektif dan membantu mempercepat penyembuhan terhadap Diabetic Foot
Ulceration (DFU). Diharapkan teknik penyembuhan luka dengan NPWT ini
dapat diaplikasikan diseluruh rumah sakit, klinik, maupun pelayanan
kesehatan lainnya yang ada di Indonesia agar pasien-pasien yang mengalami
DFU lebih cepat proses penyembuhannya.
35
DAFTAR PUSTAKA