Anda di halaman 1dari 7

MATA KULIAH KMB II

“TUGAS INDIVIDU “

DOSEN PENGAMPU :

Ns.SUHARIYANTO,M.Kep

DISUSUN OLEH :

INDAH PRATIWI

191101034

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK

JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG

PRODI D-III TK 3 B KEPERAWATAN

2021
1. Jelaskan derajat luka bakar ?
Jawab :
a) Luka bakar derajat I
- Kerusakan pasa superfisial epidermis.
- Kulit kering, hiperemik, eritema
- Tidak dijumpai bula
- Nyeri, hiperestesia (super sensitivitas ) dan kesemutan
- Penyembuhan terjadi secara spontan dalam waktu 5-10 hari disertai
pengelupasan kulit.
b) Luka bakar derajat II
- Kerusakan epidermis dan sebagian dermis
- Reaksi inflamasi akut disertai proses eksudasi
- Dijumpai bula
- Nyeri
- Terjadi edema
- Penyebabnya yaitu kilat dan cairan panas
2. Jenis-Jenis luka bakar ?
- Luka bakar termal
- Luka bakar setrum
- Luka bakar akibat zat kimia
- Luka bakar radiasi
- Luka bakar gesekan
3. Rumus kebutuhan cairan pasien luka bakar ?
IWL =(25+%LB)x BSA x 24 Jam
4. Diagnosa keperawatan pada luka bakar ?
- Kerusakan integritas kulit
- Kekurangan volume cairan
- Infeksi
- Gangguan mobilitas fisik
5. Fase penyembuhan luka bakar ?
- Fase inflamasi
- Fase destruktif
- Fase proliferasi
- Fase maturasi
6. Prinsip 3 M dalam perawatan luka ?
- Mencuci Luka
Pada luka kronis mencuci luka sangat di butuhkan untuk mengurangi bau
yang tidak sedap.
- Membuang jaringan
Jaringan mati (nekrosis) pada luka kronis harus dibuang agar tidak menyebar
ke jaringan yang masih sehat.
- Memilih balutan
Pemilihan balutan yang kurang tepat dapat menghambat penyembuhan luka
7. Diagnosa keperawatan apa saja pada sindrom lupus ?
- Nyeri kronis berhubungan dengan inflamasi atau kerusakan jaringan.
- Gangguan kerusakan integritas kulit berhubungan dengan proses penyakit
dan lesi.
- Intoleransi aktivitas berhubungan dengan komplikasi sekunder terhadap SLE
8. Apa penyebab timbulnya nyeri pada sindrom lupus ?
Nyeri berhubungan dengan inflamasi atau kerusakan jaringan.
9. Apa perbedaan antara anti histamine, antiinflamasi, antihipertensi,antibiotic dan
saleptopikal

10. Bagaimana perawatan pre operatif ,diagnose dan masalah yang sering muncul
Perawatan perioperatif :
- Kedaruratan/Emergency
Pasien membutuhkan perhatian segera, gangguan mungkin mengancam
jiwa.Indikasi dilakukan operasi tanpa di tunda.
- Urgen
Pasien membutuhkan perhatian segera.Operasi dapat dilakukan dalam 24-30
jam
- Diperlukan
Pasien harus menjalani operasi
- Elektif
Pasien harus dioperasi ketika diperlukan.
- Pilihan
Keputusan tentang dilakukan operasi diserahkan sepenuhnya pada pasie.

11. Intervensi keperawatan pada glaucoma dan katarak


- Manajemen Nyeri
- Pencegahan jatuh
- Manajemen Nutrisi

12. Jelaskan jenis-jenis glaucoma


- Glaukoma sudut terbuka
- Glaukoma sudut tertutup
- Glaukoma kongenital
- Glaukoma tekanan normal
- Glaukoma neovaskular
- Glaukoma pigmentasi
- Glaukoma uveitis
13. Jelaskan jenis-jenis katarak
a. Katarak sklerotik nuklir
Jenis katarak yang paling umum menyerang karena faktor usia penderitanya.
b. Katarak kartikal
Jenis katarak yang umumnya muncul dibagian korteks lensa mata.
c. Katarak subkapsular superior
Yang muncul di permukaan belakang lensa mata
d. Katarak polikromatik
Jenis katarak ini terjadi di lensa mata

14. Masalah keperawatan pada glaucoma dan katarak


- Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
- Resiko jatuh berhubungan dengan gangguan penglihatan
- Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan
15. Intervensi keperawatan pada glaucoma dan katarak
- Manajemen Nyeri
- Pencegahan Jatuh
- Manajemen Nutrisi
16. Jelaskan fungsi dari lobus cerebral

17. Jelaskan apa itu GCS


GCS (Glasgow Coma Scale ) adalah skala yang dipakai untuk mengetahui tingkat
kesadaran. Skala ini digunakan pada orang yang mengalami cedera kepala.Namun saat
ini GCS digunakan untuk menilai tingkat kesadaran seseorang saat memberikan
pertolongan darurat medis.
- Pemeriksaan respon mata
Nilai yang diberikan:
Nilai 4 :
Pasien bisa membuka mata secara spontan ,disertai kedipan.
Nilai 3 :
Pasien bisa membuka mata setelah mendapat rangsangan nyeri
Nilai 2 :
Pasien hanya bisa membuka mata setelah mendapat rangsangan nyeri seperti cubitan
Nilai 1 :
Pasien sama sekali tidak dapat membuka mata meski telah menerima berbagai rangsan
- Pemeriksaan Respon suara

Nilai 5 :

Pasien bisa berbicara dengan baik dan terarah

Nilai 4 :

Pasien bingung dengan arah pembicaraanya,tapi masih bisa menjawab pertanyaan

Nilai 3 :
Pasien tidak bisa memberikan jawaban yang sesuai, hanya bisa mengeluarkan kata-kata
yang masih bisa dipahami.

Nilai 2 :

Pasien tidak dapat mengeluarkan kata-kata secara jelas,hanya terdengar secara rintihan.

Nilai 1 :

Pasien benar-benar diam dan tidak bersuara

- Respon Motorik :

Nilai 6 :

Pasien dapat melakukan gerakan sesuai arahan

Nilai 5 :

Pasien bisa bergerak secara terkontrol apabila memperoleh rangsang nyeri

Nilai 4 :

Pasien bisa bergerak secara reflek menjauhi sumber rangsang nyeri

Nilai 3 :

Tubuh pasien menekuk dengan kaku.

Nilai 2:

Seluruh tubuh pasien kaku sehingga respon yang diberikan terhadap rangsang nyeri
hampir tidak ada

Nilai 1 :

Sama sekali tidak ada respon terhadap rangsang nyeri


18. Jelaskan jenis trauma kepala
- Concussion (gegar otak)
Jenis trauma pada kepala yang ringan dan paling sering terjadi
- Intracranial hematoma
Gumpalan darah di dalam atau sekitar otak
- Fraktur tengkorak
Kondisi ketika tulang tengkorak patah akibat benturan kearah kepala
- Perdarahan subarachnoid
Terjadi ketika ada perdarahan ke dalam cairan serebrospinal
- Cedera aksonal difus
Goncangan otak bolak balik yang biasanya terjadi saat kecelakaan
mobil,jatuh,atau shaken baby syndrome
19. Masalah keperawatan apa yang sering timbul pada trauma kepala
- Bersihan jalan napas inefektif b.f paralisis otot, edema,medspin
20. Intervensi keperawatan apa untuk mengatasi masalah tersebut
Intervensi pada trauma kepala :
- Pencegahan syok
- Manajemen nyeri

Anda mungkin juga menyukai