LIVING
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
Ridho Luthfi
191101061
2020/2021
Resume Jurnal
1. Judul Penelitian: Pengaruh Tingkat Terhadap Kemandirian Activity Of Daily
Living pada lansia
4. Populasi dan sampel: Seluruh lansia yang terdaftar di posyandu lanisa RW1
RW3 kelurahan Gadingkasri
5. Tujuan Penelitian: -
7. Hasil penelitian: Penelitian ini mengambil subyek penelitian yang terdiri dari 76
lansia dengan karakteristik umum subyek penelitian dapat dilihat pada tabel 1.
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa dari 76 responden penelitian ini,
70 responden (92,10 %) tidak mengalami depresi (normal). Hanya 6 orang lansia
(7,9 %) yang mengalami depresi ringan. Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa 70
lansia (92,10 %) dalam penelitian ini memilki tingkat kemandirian tinggi dalam
melakukan aktivitas dan fungsi-fungsi kehidupan sehari-hari dalam pemenuhan
ADL secara rutin.
A. Kritisi Jurnal
- Bagaimana sampel
dalam penelitian √ lanisa RW1 RW3
kelurahan Gadingkasri.
tersebut dipilih?
2. Tenaga medis maupun paramedic: Agar tenaga kesehatan dapat meningkat kan
pelayanan kesehatan pada lansia lebih baik lagi.
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lansia yang memiliki ketergantungm atau tidak mandiri dalam activity ofdaily living
sebagian besar cenderung mengekspresikan ketidakpuasan pada kehilupan mereka (Putri
dkk. 2014). kepuasan hidup digmakan luas sebagai indcks kesejahtcraan psikologis pada
lansia (Putri dkk, 2014). Kesejahteraan menjadi salah satu parameter tingginya kualitas
hidup pada lansia (Rohmah. 2012).
B. RUMUSAN MASALAH
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Lansia
Lanjut usia atau lansia merupakan individu yang berada dalam tahapan usia/ale
adulthood atau yang dimaksud dengan tahapan usia dev,asa akhir, dengan kisaran usia
dimulai dari 60 tahun ke atas (Faisalado, 2014).
Batasan usia lanjut didasarkan atas Undang-Undang no. 13 tahun 1998 adalah 60
tahun. Sedang menurut WHO lanjut usia meliputi (Notoatmodjo, 2007 dalam sutikno
2011):
3. Tipe lansia
Lansia memiliki tipe yang dipengiruhi oleh karier. pengalaman hidup. lingkungan.
kondisi fisik, mental. sosial„ serta ekonomi. Berikut beberapa tipe lansia yang umum.
Yaitu:
a. Tipe arif dan bijaksana, ditandai dengan lansia yang kaya dengan hikmah,
pengalaman, mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
niman. mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah hati, sederhana,
memenuhi undangan. serta mampu menjadi panutan.
b. Tipe mandiri, ditandai dengan lansia mampu mengganti kegiatan yang hilang
dengan kegiatan yang baru. selektif dalam mencari pekerjaan. bergaul
dengan teman, serta memenuhi undangan.
c. Tipe tidak puas. ditandai dengan lansia yang memiliki konflik lahir batin
dengan menentang proses penuaan sehingga menjadi pemarah. tidak
sabar, mudah tersinggung, sulit dilayani, pengkritik, dan banyak menuntut.
d. Tipe pasrah, ditandai dengan lansia yang mau menerima dan menunggu
nasib baik, mengikuti kegiatan agama, dan melakukan pekerjaan apa saja.
e. Tipe bingung, ditalulai dengm lansia yang kaget, kehilangan kepribadian,
mengasingkan diri, minder menyesal, pasif dan acuh tak acuh.
B. Klarifikasi Lansia
Klasifikasi lansia dalam kategori berikut (Depkes RI 2003 dalam Dewi, 2014) :
1. Kebutuhan lansia
Penuaan merupakan proses alami yang tidak dapat dihindari, berjalm terus
menerus dan berkesinambungan. Proses penuaan akan menyebabkan perubahan
anatomis dan fisiologis pada tubuh sehingga dapat mempengaruhi fungsi dan
kemampuan tubuh secara keseluruhan. Perubahan tersebut membuat lansia memiliki
kebutuhan yang berbeda dengan usia sebelumnya. Darmojo & Manono (2010)
menyebutkan bahwa terdapat IO kebutuhan lansia atau dikenal (IO needs OT the
elderly). Yaitu”
1. Pengertian ADL
ADL adalah ketrampilan dasar dan tugas okupasional yang harus dimiliki seseorang untuk
merawat dirinya secara mandiri yang dikerjakan seseorang sehari. harinya dengan tujuan
untuk memenuhi/berhubungan dengan perannya sebagai pribadi dalam keluarga dan
masyarakat(Sugiarto, 2005)
Istilah ADL mencakup perawatan diri (seperti bertükaian, makan & minum, toileting,
mandi, berhias. juga menyiapkan makanan, menulkai telfon. menulis, mengelola uang dan
sebagainya) dan mobilitas (seperti berguling di tempat tidur, bangun dan duduk.
transfer/bergeser dari tempat tidur ke kursi atau dari satu tempat ke tempat lain)
(Sugiarto,2005).
2.Macam-macam ADL
a) ADL dasar, sering disebut ADL saja. yaitu ketrampilan dasar yang harus dimiliki
seseorang untuk merawat dirinya meliputi berpakaian. makan & minum. toileting,
mandi, berhias, Adajuga yang memasukkan kontinensi buang air besar dan buang air
kecil dalam kategori ADL dasar ini. Dalam kepustakaan lain juga disertakan
kemampuan mobilitas (Sugiarto,2005).
b) ADL instrumental, yaitu ADL yang berhubungan dengan penggunaan alat atau
benda penunjang kehidupan sehari-hari seperti menyiapkan makanan, menggunakan
telefon. menulis, mengetik. mengelola uang kertas ADL dasar, sering disebut ADL
saja, yaitu ketrampilan dasar yang harus dimiliki seseorang untuk merawat dirinya
meliputi berpakaian, makan & minum, toileting, mandi, berhias. Ada juga yang
memasukkan kontinensi buang air besar dan buang air kecil dalam kategori ADLdasar
ini. mdam kepustakaan lain juga disertakan kemampuan mobilitas (Sugiarto,2005).
c) ADL vokasional. yaitu ADL yang berhubungan dengln pekerjaan atau kegiatan
sekolah.
d) ADL non vokasional. yaitu ADL yang bersifat rekreasional, hobi, dan mengisi waktu
luang.
Umur dan status perkembangan seorang klien menunjukkan tanda kemauan dan
kemampuan, ataupun bagaimana klien bereaksi terhadap ketidakmampuan
melaksmakm activity ofdaily living. Saat perkembangan dari bayi sampai dewasa,
seseorang seen perlahan-lahan berubah dari tergantung menjadi mandiri dalam
melakukan activity ofdaily living.
b. Kesehatan fisiologis
c. Fungsi Kognitif
d. Fungsi Psikososial
e. Tingkat stress
f. Ritme biologi
Ritme atau irama biologi membantu makhluk hidup mengatur lingkungan fisik
disekitarnya dan membantu homeostasis internal (keseimbangan dalam tubuh dan
lingkungan). Salah satu imma biologi yaitu irama sirkardian, berjalan pada siklus 24
jam. Perbedaaan irama sirkardian membantu pengaturan aktivitas meliputi tidur,
temperatur tubuh, dan hormon. Beberapa faktor yang ikut berperan pada irama
sirkardian diantaranya mktor lingkungan seperti hari terang dan gelap, seperti cuaca
yang mempengaruhi ADL.
g. Status mental
Status mental menunjukkan keadaan intelektual seseorang. Keadaan status mental
akan memberi implikasi pada pemenuhan kebutuhan dasar individu. Sepetti halnya
lansia yang memorinya mulai menurun atau mengalami gangguan. tentunya akan
mengalami gangguan dalam pemenuhan kebutuhan— kebutuhan dasarnya
(Hardywinoto. 2007).
h. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan dan sosial kesejahteraan pada segmen lansia yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat salah
satunya adalah posyandu lansia. Jenis pelayanan kesehatan dalam posyandu salah
satunya adalah pemeliharan ADL (Pujiono, 2009).
a. Mandi
1) Mandiri: bantuan hanya pada satu bagian mandi (sepeni punggung atau
ektremitas yang tidak mampu) atau mandi sendiri sepenuhnya.
2) Bergantung : bantuan mandi leblh dari satu bagian tubuh, bantuan nusuk dan
keluar dari bak mandi, serta tidak mandi sendiri.
b. Berpakaian
c. Toileting
1) Mandiri : masuk dan keluar dari kamar kecil kemudian membersihkan
genitalia sendiri.
2) Bergantung menerima bantuan untuk masuk ke kamar dan menggunakan
pispot.
d. Berpindah
1) Mandiri : berpindah dari tempat tidur, bangkit dari kutsi sendiri
2) Bergantung : bantuan dalam naik atau turun dari tempat tidur atau
kursi, tidak melakukan sesuatu atau perpindahan
e. Kontinen
1) Mandiri : BAB dan BAK seluruhnya dikontrol sendiri.
2) Bergantung : inkontinesia persial atau total yaitu menggunakan kateter dan
pispot, enema dan pembalut/pampers.
f. Makanan
1) Mandiri : mengambil makanan dari piring dan menyuapinya sendiri
2) Bergantung : bantuan dalam hal mengambil makanan dari piing dm menyuapinya,
tidak makan sama sekali, dan makan parenteral atau melalui Naso Gastrointestinul
Tube (NGT).