Anda di halaman 1dari 6

Tugas PTD Pertemuan 8

Nama : Indrajaya wahyu dwi putra


NIM : 21050085
Kelas : PTD TD B

Pendahuluan
Pesawat terbang merupakan suatu kemajuan teknologi yang sangat luar biasa bagi
dunia, sejak manusia mulai menemukan cara untuk dapat terbang maka kemajuan
teknologi dunia semakin pesat pula hal ini disebabkan dengan adanya pesawat
terbang sehingga koneksi / hubungan antara negara negara di dunia semakin mudah.
Sejak pesawat terbang mulai dibuat pertama kali sampai pada era modern seperti
sekarang ini bentuk pesawat maupun ukurannya terus menerus berevolusi mengikuti
perkembangan pada jamannya. Dalam perkembangan pesawat terbang ada suatu
jaman dimana pesawat dikembangkan sampai ke tingkat teknologi yang dapat
dikatakan tiada batas / luar biasa, hal inilah yang memicu mengapa pesawat terbang
dikembangkan secara terus menerus sampai sekarang ini.

Teknik kedirgantaraan berawal dari pionir penerbangan sekitar akhir abad ke-19
hingga awal abad ke-20, yaitu Sir George Cayley yang berasal dari dekade terakhir
abad ke-18 hingga pertengahan abad ke-19. Cayley adalah salah satu orang paling
penting dalam sejarah aeronautika dan pelopor dalam teknik penerbangan, Cayley
dikreditkan sebagai orang pertama yang memisahkan gaya angkat dan hambat, yang
memengaruhi kendaraan penerbangan atmosfer apa pun.

1.1 Aerodinamika pesawat udara

Rekayasa aerodinamika telah berkembang pesat sejak Wright bersaudara


berusaha menerbangkan pesawatterbang pertama mereka. Wright bersaudara telah
menguji berbagai profil sayap untuk mencari profil yang mampu menghasilkan lift
sesuai dengan yang mereka inginkan. Sehingga mampu menerbangkan benda yang
memiliki berat melebihi udara, dimana pada waktu itu masih dianggap mustahil
George Cayley mengembangkan konsep pesawat sayap tetap modern pada tahun
1799, dan dengan demikian mengidentifikasi gaya dasar penerbangan yaitu angkat,
dorong, hambat, dan berat. Perkembangan prediksi yang masuk akal tentang gaya
dorong yang dibutuhkan untuk menggerakkan penerbangan bersamaan dengan
pengembangan airfoil daya angkat tinggi dan gaya tarik rendah adalah jalan menuju
keberhasilan penerbangan bertenaga pertama.
Renard dan fisikawan Jerman bernama Hermann von Helmholtz mengeksplorasi
pemuatan sayap (rasio berat terhadap luas sayap) model burung yang akhirnya
menyimpulkan bahwa manusia tidak dapat terbang di bawah kekuatan mereka
sendiri dengan menempelkan sayap ke lengan mereka.
Otto Lilienthal, mengikuti karya Sir George Cayley, adalah orang pertama yang
menjadi sangat sukses dengan penerbangan glider. Lilienthal percaya bahwa airfoil
yang tipis dan melengkung akan menghasilkan gaya angkat yang tinggi dan gaya
hambat yang rendah.
Dalam Buku Octave Chanute tahun 1893 dengan judul Progress in Flying
Machines , menguraikan semua penelitian yang diketahui dilakukan di seluruh dunia
hingga saat itu. Buku Chanute memberikan layanan yang luar biasa bagi mereka
yang tertarik dengan aerodinamika dan mesin terbang.
Dengan informasi yang terkandung dalam buku Chanute, Wright
bersaudara memperoleh pengetahuan yang cukup tentang aerodinamika untuk
menerbangkan pesawat bertenaga pertama pada 17 Desember 1903. Penerbangan
Wright bersaudara mengkonfirmasi atau menyangkal sejumlah teori
aerodinamika. Teori gaya hambat Newton akhirnya terbukti salah. Penerbangan
pertama yang dipublikasikan secara luas ini mengarah pada upaya yang lebih
terorganisir antara penerbang dan ilmuwan, memimpin jalan menuju aerodinamika
modern.
Ketika pesawat mulai bergerak lebih cepat, para ahli aerodinamika menyadari
bahwa densitas udara mulai berubah saat bersentuhan dengan suatu objek, yang
mengarah ke pembagian aliran fluida ke dalam rezim yang tidak
dapat dimampatkan dan ada yang dapat dimampatkan . Dalam aerodinamika
kompresibel, densitas dan tekanan keduanya berubah merupakan dasar untuk
menghitung kecepatan udara.
Pengetahuan tentang aerodinamika hipersonik telah matang antara tahun 1960-
an . Oleh karena itu, tujuan seorang ahli aerodinamika telah bergeser dari memahami
perilaku aliran fluida menjadi memahami bagaimana merekayasa kendaraan untuk
berinteraksi secara tepat dengan aliran fluida. Dengan dipahaminya aliran hipersonik
,maka tercipta scramjet pesawat terbang dengan kecepatan hipersonik yang telah
melihat keberhasilan yang sangat terbatas. Seiring dengan keberhasilan membangun
pesawat scramjet, keinginan untuk meningkatkan efisiensi aerodinamis pesawat saat
ini dan sistem propulsi akan terus mendorong penelitian baru dalam aerodinamika
1.2 Struktur material pesawat udara

Beberapa pesawat menggunakan struktur open truss, fuselage tipe open truss
terbentuk dari tabung baja dan aluminium .Setelah teknologi berkembang ,
perancang pesawat mulai melapisi batang batang truss untuk membuat pesawat
lebih streamline dan meningkatkan kinerja.Awalnya menggunaan kain fabric,lalu
sebagian besar pesawat modern menggunakan struktur kulit logam yang diketatkan
yang dikenal dengan kontruksi monocue dan semi monoque

Perkembangan model terbaru dari dessain adalah milik perusahaan Honda Jet
Honda jet adalah industri penerbangan bisnis dan puncak dari penelitian,
pengembangan, dan pengujian ekstensif. Pesawat clean-sheet diciptakan untuk
memberikan pelanggan nilai dan pengalaman terbaik dengan memanfaatkan
teknologi canggih, termasuk terobosan aeronautika over-the-wing engine mount
(OTWEM), sayap natural laminar flow (NLF) yang baru dikembangkan dan
hidung pesawat dan pesawat komposit. HondaJet adalah pesawat yang paling
banyak dikirim dalam kategorinya pada tahun 2017, telah memecahkan 13 rekor
kecepatan dan telah disertifikasi dan dikirimkan di negara-negara di seluruh dunia.

Didirikan pada tahun 1998, AIAA Foundation Award for Excellence mengakui
telah meraih pencapaian luar biasa oleh individu atau kelompok dalam komunitas
kedirgantaraan. Mereka yang diakui menawarkan pencapaian unik atau kontribusi
seumur hidup yang luar biasa yang menginspirasi komunitas kedirgantaraan
global. Penerima sebelumnya termasuk Pusat Penelitian Langley NASA, Boeing
787 Dreamliner, Program Joint Strike Fighter Lockheed Martin dan Jet Propulsion
Laboratory Caltech.

Tentang HondaJet
HondaJet adalah jet tercepat, terbang tertinggi, paling tenang, dan paling hemat
bahan bakar di kategorinya. HondaJet menggabungkan banyak inovasi teknologi
dalam desain penerbangan, termasuk konfigurasi unik Over-The-Wing Engine
Mount (OTWEM) yang secara dramatis meningkatkan kinerja dan efisiensi bahan
bakar dengan mengurangi hambatan aerodinamis. Desain OTWEM juga
mengurangi kebisingan kabin, meminimalkan kebisingan yang terdeteksi di tanah,
dan memungkinkan kabin yang paling lapang dan kapasitas bagasi terbesar di
kelasnya serta toilet belakang pribadi yang dapat diservis sepenuhnya. HondaJet
dilengkapi dengan dek penerbangan kaca tercanggih yang tersedia di semua jet
bisnis ringan, Garmin® G3000 yang disesuaikan dengan Honda. HondaJet adalah
pesawat komersial pertama Honda dan sesuai dengan reputasi perusahaan dalam
hal kinerja, efisiensi, kualitas, dan nilai yang unggul.

1.3 Stabilitas dan control


Sejarah berawal dari teori Lyon, H. M. (1944) yang telah diusulkan untuk
diperlakukan secara teoritis mengenai stabilitas dan kontrol pesawat yang dapat
didapuk dengan metode dimana koordinat distorsi diabaikan al\td terhadap
Pengaruh distorsi yang diperbolehkan dimodifikasi sesuai turunan dan koefisien
lainnya. Pada saat ini, metode yang tepat untuk menghilangkan distorsi koordinat
yaitu diberikan dengan kondisi yang benar dan eliminant sesuai dengan
penyederhanaan ant gate lyon yang telah diperiksa. Secara umum
penyederhanaannya bukan dibenarkan secara matematis, tapi dalam keadaan
tertentu itu memberikan al Pendekatan yang dapat diterima. Secara praktis tidak
akan valid kecuali distorsi struktural terjadi secara relatif lamban. saat momen
inersia yang terkait dapat diabaikan, Distorsi harus quasi-statis.

Konsep dasar dari stabilitas secara sederhana dapat diungkapkan sebagai


berikut "sebuah aircraft yang stabil, ketika mengalami suatu gangguan selama fase
penerbangan maka pesawat tersebut memiliki kecenderungan untuk
mengembalikan dirt ke kondisi awal ( baik dalam pitch, roll, yaw, kecepatan dan
lain-lain )". Kestablian suatu aircraft mutlak diperlukan dalam usaha menghindari
atau paling tidak memperkecil resiko accident selama fase penerbangan. Didalam
dunia penerbangan ada dua macam stabilitas, yaitu stabilitas statis dan stabilitas
dinamis Stabilitas Statis Suatu aircraft dikatakan mempunyal stabilitas statis
apabila gaya-gaya yang muncul akibat gangguan selama fase penerbangan
( misalnya pitch ing moment sebagal akibat bertambah-besarnya AoA )mendorong
aircraft pada arah yang tepat sehingga mampu mengembalikan aircraft pada
kondisi awal. Apabila restoring force ( gaya kembalian ) ini terlalu kuat maka
aircraft akan melampaui kondisi awal dan akan berosilasi lebih besar dan
mengalami amplitudo yang lebih besar sampai pada akhirnya aircraft tersebut
dalam kondisi out of control.

Jika sebuah aircraft mengalami hal ini berarti aircraft tidak mempunyai stabilitas
dinamis, walaupun stabilitas statis telah diperlihatkan. Untuk conventional aircraft
configuration, jika sudah memenuhi stabilitas statis, juga akan memiliki stabilitas
dinamis pada sebagian besar flight condition. aircraft memiliki perfectly neutral
stability dimana untuk sudut pitch berapapun, gaya yang dihasilkan oleh gangguan
tidak akan mampu mengganggu stabilitas aircraft. Beberapa aerobatic aircraft
mempunyal stabilitas, mendekati perfectly neutral stability, sehingga tidak masalah
untuk melakukan penerbangan pada kondisi berangin kencang. menunjukkan
statically unstable, dimana sudut pitch bertambah besar yang mengakibatkan
timbulnya gaya yang justru semakin memperbesar sudut pitch, hingga akhirnya
terjadilah pitch-up. Stabilitas statis dan dinamis pak pada bahwa bisa saja sebuah
aircraft itu memiliki stabilitas statis tetapi tidak memiliki stabilitas dinamis.
Ketidak-stablian dinamis tidak selalu tidak dapat ditenima, asalkan terjadinya
secara gradual.

1.4 Propulsi pesawat

Pada awalnya pesawat-pesawat di dunia menggunakan mesin piston. Mesin


piston adalah salah satu mesin pembakaran dalam atau internal combustion engine
yang tenaga geraknya dihasilkan oleh piston/shaker. Mesin piston banyak
digunakan untuk kendaraan seperti motor, mobil, dan lain-lain. Pada pesawatnya
sendiri, tenaga yang dihasilkan haruslah besar karena harus menghasilkan power
sebagai tenaga pesawat. Pada sepeda motor tertulis 110 cc, 125 cc itu adalah
volume silinder yang menghasilkan tenaga. Silinder mesin pesawat tentunya lebih
besar dibandingkan mobil dan motor.

Mesin piston dalam termodinamika mengikuti siklus otto dimana terdapat


langkah intake-kompresi-ekspansi-exhaust. Pada umumnya satuan tenaga dorong
ditunjukkan dengan satuan HP horsepower/tenaga kuda. Pada saat ini mesin piston
untuk pesawat sudah jarang digunakan karena 2 semenjak mesin jet di temukan,
mesin piston sudah jauh tertinggal dengan berkembangnya teknologi. Adapun juga
beberapa pesawat yang menggunakan mesin piston.

Seiring dengan kebutuhan kecepatan dan performa yang makin tinggi, terciptalah
mesin propulsi pesawat dengan prinsip kerja turbin gas yang saat ini sangat intensif
digunakan baik untuk pesawat berpenumpang skala besar boeing, airbus dan
lainlain maupun pesawat tempur hingga wahana kecepatan tinggi supersonik dan
hipersonik yang meliputi turbojet, turbofan, turboprop, turboshaft, ramjet dan
modifikasi lainya .
Kesimpulan

Pesawat udara adalah benda yang lebih berat dari udara, bersayap tetap atau
disebut juga sebagai fixed wing, dan dapat terbang dengan tenaga sendiri dan
pesawat terbang hanyalah suatu sarana untuk menjangkau tempat yang lebih jauh
dengan waktu yang lebih singkat, oleh karena itu para ilmuan selalu
mengembangkan dan memodifikasi bentuk, mesin dan lain lain dari pesawat
terbang untuk memperoleh waktu,tenaga,bahan bakar yang lebih efisien

Referensi

Rusell naughton”The pioner aviation and aeromodelling independent evolution


and histories”2002,faculty of engiinering monash university
http://www.ctie.monash.edu.au/hargrave/cayley.html

Artikel web PR Newswire Association LLC Apr 2, 2018


http://www.prnewswire.com/news-releases/honda-aircraft-company-will-receive-
the-2018-american-institute-of-aeronautics-and-astronautics-foundation-award-for-
excellence-300622612.html

Gates, S. B. and Lyon, H. M. (1944). A continuation of longitudinal stability and


control analysis. Part I, General Theory. R. & M. 2027. Part II, Interpretation of
Flight Tests. R. & M. 2028.Google Scholar

Irwan Gunawan.(2018)Stabillity and control stabilitas satis dan dinamis.article


web

Anda mungkin juga menyukai