BY :
Nurul Hikmah (C0920035 )
Bagas Dwi Rangga (C0920010)
Ika Laila Musrifah (C0920025)
Syafira Kaldha Destia (C0920045)
Zammara Faradhina Shafa (C0920052)
Seni IMPRESIONISME
Aliran seni Impresionisme ini muncul mulai dari abad 19 yang dimulai di Paris pada tahun
1860an. Nama ‘Impresionisme’ awalnya dikutip dari lukisan Claude Monet yang berjudul
“Impression, Sunrise” (“Impression, soleol levant”). Seni rupa Impresionisme adalah aliran
yang mengusung keakuratan warna pada pencahayaan objek yang dilukis berdasarkan
teori proses terjadi warna melalui sapuan sapuan atau bahkan olesan kuas yang kecil
namun berwarna.
Revolusi Industri dan perkembangan teknologi yang tergolong baru di masa itu juga
mengilhami pergerakan Impresionisme. Berbagai ide tersebut mulai dari kecepatan
melukis, mereka berinisiatif untuk bisa melukis dengan lebih cepat dan langsung melihat
subjek/objek yang dilukis. Kemudian mereka juga terinspirasi oleh teori proses terjadinya
pembentuk warna
—Karakteristik Aliran
Impresionisme
Impresionisme dipengaruhi oleh teori warna yang dikemukakan
oleh Sir Isaac Newton dan Eugene Chevreul. Disusul oleh teori
pembagian warna berdasarkan warna primer dan proses
pencampurannya untuk membentuk warna-warna yang lain.
Pengelompokan warna tersebut berdampak drastis terhadap karya-
karya yang diciptakan oleh para impresionis. Mereka meninggalkan
gagasan yang menggunakan warna coklat atau hitam untuk
membuat bayangan dan menggunakan warna kebalikan untuk
membuat bayangan.Cahaya matahari sejatinya berwarna kuning,
maka mereka banyak menggunakan warna kuning pada warna kulit
manusia.
Perspektif Aliran Impresionisme
Seniman impresionisme pada awalnya terinspirasi oleh teori-teori Eugene Delacroix yang
mulai merasakan ketidakpuasan terhadap perkembangan seni akademis pada masa itu yang
terlalu berkonsentrasi kepada mahzab seni lukis klasik. Dia berpendapat bahwa lukisan tidak
selamanya diwujudkan dengan pengolahan garis secara berlebihan seperti dikembangkan oleh
Ingres selama bertahun-tahun. Sebaliknya pengolahan bidang-bidang warna dengan penuh
anggaran akan menghasilkan bentuk lukisan yang tidak kalah menariknya.
Suasana didapatkan dengan menangkap kesan (impresi) cahaya yang ditangkap sekilas
oleh mata. Dampaknya bentuk objek dijadikan bertambah sederhana, tidak seperti lukisan
naturalisme atau realisme
Ciri-ciri karya dengan
impresionisme
1. Gambar pada lukisan tidak detail, hanya impresi saja
yang tampak mirip jika dilihat dari jauh
2. Palet warna yang cerah dan kontras berdasarkan
teori pengelompokan lingkaran warna
3. Fokus melukis pantulan cahaya pada subjeknya,
dibandingkan subjeknya sendiri
4. Menggunakan sapuan kuas kecil yang disebut dab
yang merupakan istilah luar untuk cocolan sambal
5. Marka kuas pada lukisan cenderung tampak dan
tidak ditutup-tutupi
6. Tidak menggunakan warna hitam
Tokoh pencetus aliran impresionisme
Claude Monet
Claude Monet dikenal juga dengan nama
Oscar-Claude
Monet atau Claude Oscar Monet (14
November 1840 – 5 Desember 1926) adalah
pelukis Prancis dengan aliran
impresionisme.
Impresionisme dimulai melalui terbentuknya kelompok seniman independen yang
berbasis di Paris dengan tokoh utama: Claude Monet. Kelompok ini dibentuk
sebagai inisiatif para seniman yang tidak mendapatkan kesempatan berpameran
di seni rupa mainstream pada masa itu: The Paris Salon.
Melalui beberapa alasan tersebut, maka munculah berbagai ide yang mereka
kembangkan untuk membawa seni lukis ke level yang lebih tinggi. Berbagai ide
tersebut mulai dari kecepatan melukis, mereka berinisiatif untuk bisa melukis
dengan lebih cepat dan langsung melihat subjek/objek yang dilukis. Kemudian
mereka juga terinspirasi oleh teori proses terjadinya pembentukan warna yang
terhitung baru di masa itu.
Tokoh pendukung
aliran impresionisme
Berthe Morisot
Nurul Hikmah
3. ANDO HIROSHIGE (1797-1858) 'The 53 Stations
of the Tokaido (no.26)', 1831-34 (woodblock print)