01 Teguh 1
01 Teguh 1
Disampaikan dalam:
2
REPUBLIK
INDONESIA
Perkembangan
Ekonomi Digital
Lebih Cepat dan Lebih Baik:
REPUBLIK
INDONESIA
Adopsi Teknologi Mengikuti Rute Non-Tradisional
Tren global:
• Perusahaan teknologi mendominasi dalam kurun
Dunia Usaha.
• Waktu yang dibutuhkan perangkat elektronik untuk
mencapai adopsi massal semakin cepat, dan hanya
kurang dari 5 tahun bagi media sosial untuk menjadi
fenomena global.
• Teknologi juga membawa persaingan lainnya ke pasar –
usia rata-rata perusahaan S&P 500 secara signifikan
menurun kurang dari 20 tahun dalam 5 dekade.
Sumber: World Bank, ycharts, CB Insights, iabaustralia.com.au
5
Unicorns: Perusahaan Startup Bernilai Tinggi
REPUBLIK
INDONESIA
Secara Global, hingga Maret 2019, nilai pasar Asia Tenggara adalah wilayah yang memiliki unicorn paling banyak
kumulatif seluruh unicorns sekitar USD 1.038 (startup dengan penilaian lebih dari US $ 1 miliar) di wilayah Asia
miliar — kira-kira setara dengan keseluruhan
perekonomian Indonesia. setelah China dan India
6
Ekonomi Digital Memberikan Dampak Signifikan ke
REPUBLIK
INDONESIA Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
12%
10%
9.63% • Sektor Informasi dan Komunikasi masih
8.49% 8.88%
7.45% melanjutkan tren pertumbuhan di atas 7%, jauh di
8% 7.01% 7.04%
atas pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini menjadi
6%
indikasi peningkatan peran ekonomi digital.
4%
• Pertumbuhan tenaga kerja sektor TIK juga meningkat
2%
pesat. Tahun 2018 meningkat 9,21%.
0%
Transportasi dan Pergudangan Informasi dan Komunikasi
2013 2014 2015 2016 2017 2018
30%
Pertumbuhan Pekerja
26.26%
25%
19.85%
• Sektor transportasi dan pergudangan juga 20%
Negara-negara maju
o Resiko sistemik
o Governance
o Permasalahan koordinasi
dengan sektor swasta
Negara-negara berkembang
o Biaya tinggi untuk
implementasi industri 4.0
o Menghubungkan daerah
terpencil dengan kepadatan
penduduk rendah: Cost of
Connectivity
o Kesulitan menciptakan
kesempatan kerja baru
(dampak adanya transformasi)
Pergeseran
semakin cepat
Sumber: Global Uncertainties in Digital Era: Issues, Challenges, and Policies, Dean, School of Management and Administrative Sciences
Chair, Department of Economics, 2018 dikuti dari website Bank Indonesia
9
Tantangan Pengembangan Ekonomi Digital di Indonesia:
REPUBLIK
INDONESIA
e-Commerce
SDM
LOGISTIK Peringkat Indonesia di Global Entrepreneur Index
Terbatasnya 2017: 90 dari 137 negara pendidikan masih
konektivitas desa ke lebih banyak menghasilkan programmer kelas
kota “hacker”, belum programmer yang bisa
AKSES INTERNET mendukung layanan jasa (internet of things) serta
Disparitas kecepatan akses internet memahami manajemen dan bisnis
Jakarta – Kawasan Timur Indonesia = 20 – 25 x
[Jakarta rata-rata 7 Mbps, Papua rata-rata sekitar 300 Kbps] PAJAK
e-Commerce Indonesia – Internasional Perlakuan pajak yang tidak
[Indonesia rata-rata 4,5 Mbps, global rata-rata 5,6 Mbps] sama antara pelaku lokal
dengan OTT (over-the-top)
KEAMANAN CYBER PERLINDUNGAN asing (“Google Tax”)
Keamanan transaksi online: KONSUMEN
persepsi masyarakat vs realita Belum adanya PENDANAAN
[Survei APJII (2016): 30% pengguna internet (+30,4 juta perlindungan data Keterbatasan skema
pengguna) merasa transaksi online tidak aman] pribadi pendanaan untuk start-up
(aset intangible, risiko
kegagalan tinggi)
China
51,2%
Digitalisasi USA Japan
Marketplace 45,8% 55,7%
Malaysia
Singapore 51,4%
44,2%
Australia
Digitalisasi Indonesia 44,9%
Pariwisata 51,8%
Digitalisasi
Pasar Kerja Potensi
otomatisasi
SALESMAN, KARYAWAN
berdasarkan TENAGA KERJA, JAHIT,
PEDAGANG
PEKERJA
ADMINISTRASI,
OPERATOR KONSTRUKSI
sektor NELAYAN,
PEKERJA MESIN,
ECERAN, DAN
PETUGAS
KASIR, GUDANG, DAN
KERAJINAN LAS DAN PANDAI BESI
PETUGAS TIKET LAINNYA
Sumber: EMSI; Oxford Economic Forecasting; US Bureau of Labor Statistics; McKinsey analysis PEMATERIAN 11
REPUBLIK
INDONESIA
Puskesmas (9,754)
Distribusi Program Kesejahteraan
Sosial 83% 17%
3,636 (37.3%)
Distribusi Bantuan Non-Tunai 6,118 (62.7%) SMK
menjadi lebih tepat waktu dan tepat
sasaran (dalam konteks jumlah yang Puskesmas dengan Akses Internet
diterima): Puskesmas tanpa Akses Internet
• Distribusi Bantuan Pangan Non-
87% 13%
Tunai (BNPT): 4.8 juta penerima
TIK mendukung pelaporan pemanfaatan BPJS Kesehatan
di 44 kabupaten/kota (2018)
yang lebih cepat dan akurat, pelaporan mengenai kondisi
• Program Keluarga Harapan Peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer
fasilitas dan infrastruktur kesehatan, serta terbukanya
(PKH): 10 juta keluarga (UNBK) pada semua tingkat pendidikan (SMP,
kesempatan pada kesetaraan akses kesehatan melalui
penerima di 511 kab/kota SMA, SMK) pada tahun 2018: 6.3 juta siswa
teknologi tele-medisin dan pelacakan lokasi fasilitas
(2018) (meningkat 70% dari tahun 2017).
kesehatan.
Pembangunan Membangun
jaringan 4G melalui 82.3% Proyek Palapa 93 %
Cakupan 4G di Ring untuk Seluruh kota
proses refarming seluruh kota di terhubung
spektrum yang Indonesia menghubungkan
sudah ada serat optik ke
setiap kota
Menyediakan 1,086
Base Transceiver Stations di 150 Gbps
akses Membangun
perbatasan atau daerah High Throughput Satellite
infrastruktur bagi tertinggal satelit nasional
mereka yang untuk akses
4,111 internet di daerah
berada di area Akses internet untuk sekolah, 140,000
non komersial fasilitas kesehatan, terpencil Layanan di seluruh negeri
perkantoran
Pemangku
Nelayan dan Petani Kepentingan e-Commerce
Membantu petani dan nelayan menghadapi Menerapkan peta jalan e-commerce bersama
dan memanfaatkan teknologi digital untuk dengan seluruh pemangku kepentingan
meningkatkan produktivitas serta yang relevan
meningkatkan dan memperluas penjualan
16
REPUBLIK
INDONESIA
Pelayanan publik yang Sistem Pemanfaatan Tik Indeks pelayanan Meningkatkan kualitas
berkualitas Pemerintahan dalam pelayanan publik layanan publik dan
Berbasis Elektronik public dan 3,25 (rata- manajemen institusi
manajemen rata) pemerintah
institusi Kualitas
manajemen 20
Kebijakan Pembangunan Digitalisasi
REPUBLIK
INDONESIA Tahun 2020-2024
Bidang Infrastruktur
21
Kebijakan Pembangunan Digitalisasi
REPUBLIK
INDONESIA Tahun 2020-2024
Bidang Kewilayahan
• Akses dan kualitas Penyediaan tanah bagi Pengembangan Jumlah Kantor Wilayah ATR/BPN Meningkatkan
pelayanan dasar yang pembangunan untuk ekonomi wilayah dan Kantor Pertanahan yang kemudahan perizinan
terbatas kepentingan umum melalui penyediaan menerapkan pelayanan dan agar tercapainya
• Proses perizinan yang melalui pembentukan sarana prasarana pertanahan modern berbasis pemenuhan standar
lama dan berbiaya tinggi bank tanah; serta perekonomian, digital pelayanan minimum
(118 Hari Papua) peningkatan pelayanan termasuk 34 Kantor Wilayah ATR/ BPN
• Kepastian hukum hak pertanahan melalui pemanfaatan dan 508 Kantor Pertanahan
atas tanah pelayanan modern teknologi komunikasi
• Sengketa, konflik dan berbasis digital digital
perkara pertanahan
yang terselesaikan baru
4.031 kasus dari total
10.802 kasus yang
ditangani
22
Strategi Pembangunan Transformasi Digital
REPUBLIK
INDONESIA tahun 2020-2024
Perluasan Broadband:
Penyediaan BTS Last mile, Akses Internet, Sasaran Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Digital
Satelit multifungsi
Adopsi teknologi:
Big Data, Internet of Things (IoT)
23
TERIMA KASIH