Tugas M.keuangan Internasional - Chika Melinda Sukmana - MK18B
Tugas M.keuangan Internasional - Chika Melinda Sukmana - MK18B
EKSPOSUR OPERASIONAL
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan Internasional
Dosen Pengampu : Dwi Epty,S.E.,M.M.
Disusun Oleh :
Chika Melinda Sukmana
(18416261201502)
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
2021
Eksposur operasional lebih kompleks dibanding eksposur transaksi, karena itu pengukuran
eksposur operasional tidak mudah dilakukan. Efek yang diakibatkan eksposur operasi terhadap nilai
perusahaan cukup signifikan. Perusahaan yang tidak bisa mengantisipasi eksposur tersebut akan
mengakibatkan turunnya daya saing, dan penurunan nilai perusahaan. Banyak perusahaan yang
mencoba mengatasi eksposur operasi dengan beberapa cara.
Keempat pertanyaan diatas akan mencerminkan suatu efek pada bagian yang berbeda
dari income statement perusahaan, yaitu ada yang berpengaruhterhadap foreign cash inflow
dana ada pula yang berpengaruh terhadap foreign cash outflow.
Beberapa cara penyelesaian yang biasa dilakukan untukmengatasi economic/operating
exposure dengan jalan menyeimbangkan (balancing) valas inflow dan outflow dapat diringkas
sebagai berikut :
Tabel 10.20
Manajemen Economic/Operating Exposure
Tipe Operasi Impact Valas Lebih Besar Impact valas lebih besar
atas Cash Inflow atas cash outflow
Sales dalam valas Mengurangi sales luar Menaikan sales luar negeri
negeri
Ketergantungan pada Menaikan orders foreign Mengurangi orders foreign
foreign supplies suppliers uppliers
Proporsi foreign debt Restruturisasi utang dengan Restruturisasi utang dengan
menaikan pembayaran utang mengurangi pembayaran
valas utang valas
Akan tetapi, pada kenyataannya kurs valas akan berubah selama tahun fiscal sehingga
translation dari penerimaan subsidiary UK tentu akan berubah pula. Bila nilai rata-rata
GBP menurun atau depresiasi, tentu penerimaan subsidiary UK akan menurun pula. Untuk
menghindari translation exposure ini maka perusahaan dapat melakukan forward hedging.
Dalam hal ini MNC-USA akana membuat selling forward contract penerimaannya
sebesar GBP 20.000.000 dengan forward rate USD 1.50/GBP. Pada akhir tahun fiscal,
MNC-USA akan membeli GBP 20.000.000 dengan spot rate untuk menutup kontak
jualnya GBP 20.000.000. Bila ternyata kurs GBP Bdepresiasi, tentu spot rate GBP menjadi
lebih turun, misalnya USD 1.48/GBP, sehungga MNC-USA akan dapat membeli dengan
harga lebih murah daripada harga jual berdasarkan forward contract-nya (USD1.50).
Dengan forward hedging ini berarti perusahaan telah dapat menghasilkan incoe untuk
mengkonpensasi atau off-setting kemungkinan translation loss-nya.
( (Hamdani Hady, 2016) )
Contoh :
Misalkan kurs asal adalah Rp 3.000,00/$. Kemudian dolar mengalami depresiasi
menjadiRp. 2.700,00/$ Depresiasi dolar adalah
[(Rp.2.700/$-Rp3.000/$) / Rp.3.000/$] = [-Rp.300/$/Rp.3000]
= -0.1/ -10%
Setelah depresiasi , ada tigas ksenario yang timbul :
1. Tidak ada perubahan dalam harga biaya ataupun kuantitas yang dijual
2. Harga berubah , dan kuantitas penjualan tetap . Misal biaya variable berubah
mengikutidepresiasi yaitu naik sekitar 10%. Kenaikan seprerti ini masuk akal karena
depresiasimembuat barang impor meningkat lebih mahal . karena biaya naik maka
harga dinaikansekitar 10 %. Biaya teap tidakberubah karena kontrak sudah ditetapkan
dimuka danmencakup satu tahun . kontrak diasumsikan berakhir beberapa bulan setelah
depresiasimata uang dolar AS.
3. Karena harga naik, kuantitasw penjualan akan semakin menurun . misalkan
kuantitasdiperkirakan turun sekitar 1000 unit . harga dan biaya masih sama dengan
scenario pada (2)
4. Horizon Eksposur Operasi
Pengukuran eksposur operasi tidak mudah dilakukan karena beberapa hal:
1. Sulit memeperkirakan aliran kas yang akan berubah karena perubahan mata uang.
2. Pengaruh infalsi terhadap aliran kas, dan
3. Sulit memperkirakan horizon waktu yang tepat.Horizon waktu eksposur operasi, antara
lain:
a. Non-Kontrak
Investasi pada pabrik, produk baru, infrastruktur pemasaran, hubungan dengan
pemasok
b. Kuasi-Kontrak
Menetapkan harga jual (dalam mata uang asing), memeperoleh harga input
untuk produksi.
c. Kontrak
Mengirimkan produk ke pembeli, menagih pembayaran, menerima pembayaran
dalam matauang asing, membayar input (sebagian dalam mata uang asing) selama
periode tertentu dimasa mendatang.
CF1= a + B (Kurst)+e
Keterangan:
▪ Hedging alamiah.
Melalui hedging alamiah, perusahaan multinasional berusaha menyeimbangkan
denominasialiran kas masuk dengan denominasi aliran kas keluar. Ada beberapa cara
untuk melakukan natural hedging,Pertama, perusahaan di Indonesia dapat mencari
pinjaman dalamUS$. Kedua, menjalin kerja sama dengan pemasok dari Amerika
Serikat, di mana pembayarandilakukan dalam US$. Ketiga, melakukan currency
switching, yaitu mencari mitra bisnis darinegara non Amerika Serikat, yang mau
menerima pembayaran dalam US$.
▪ Back to back loan.
Perusahaan multinasional induk memberikan pinjaman dalam bentuk mata uang
negaratersebut kepada cabang yang berada di negara lain. Perusahaan induk tidak perlu
memasok danasecara langsung. Jika memasok dana secara langsung, akan terjadi
eksposur valuta asing. Jadi,perusahaan induk memberikan dana dalam bentuk mata
uang negara induk, kemudiandikonversikan ke dalam mata uang negara anak
perusahaan, kemudian diberikan ke anak perusahaan tersebut.
▪ Swap
Swap mata uang dilakukan dengan menukar aliran kas dengan denominasi yang
berbeda dimana terdapat dua pihak saling mempertukarkan suatu aliranarus kasdengan
aliran arus kaslainnya. Untuk memudahkan pertukaran swap, dealer (bank swap) bisa
digunakan dalam hal ini.
▪ Leading dan Lagging.
Leading berarti mempercepat aliran pembayaran, sedangkan lagging berarti
memperlambatpembayaran. Jika mata uang suatu negara diperkirakan akan mengalami
depresiasi yangsignifikan, maka aliran kas masuk dengan denominasi mata uang
tersebut lebih dipercepat. Jika aliran kas masuk tersebut dibayar pada waktu mata uang
sudah terdepresiasi, maka nilai aliran kas tersebut akan berkurang. Sedangkan aliran
kas keluar dengan denominasi mata uang tersebutakan lebih jika diperlambat (lagging).
Dampak Eksposur
a. Jangka Pendek
Dampak jangka pendek pada eksposur Operasi adalah pada aliran kas yang
diharapkandalam anggaran operasi satu tahunan. Keuntungan atau kerugian yang
dialami akandipengaruhi oleh denominasi mata uang .
b. Jangka Menegah
Dampak jangka Menegah yang diharapkan ialah seperti yang ditujukan
dalamperencanaan dua sampai lima tahunan , dimana kondisi keseimbangan antar
berbagainilai tukar mata uang , laju inflasi , dan tingkat bunga antar Negara
c. Jangka Panjang
Dampak ini adalah dampak dimana aliran kas jangka panjang yang diharapkan
yaitudiatas lima tahun . aliran kas pada tingkat ini akan dipengaruhi oleh reaksi
pesaing yangsudah ada dan pesaing potensial terhadap perubahan nilai tukar mata
uang dibawak kondisi keseimbangan
Eksposur dan Perubahan Kurs
Kurs nominal, kurs riil, risiko inflasi, dan risiko perubahan kurs terhadap operasi
perusahaan
Daya saing ditentukan oleh perubahan kurs riil (sesudah memasukkan inflasi), bukan
kurs nominal