Anda di halaman 1dari 3

Nama : M.

Imron Rusyadi

Kelas : PMM4

Nim : 0305202126

Mata kuliah : desain media pembelajaran

1. Guru dan media pembelajaran merupakan dua faktor yang berkaitan erat dengan tercapainya
tujuan proses belajar mengajar. Berhasil atau tidaknya hal tersebut sangat bergantung bagaimana
guru mampu mengkomunikasikan pesan yang hendak disampaikan yang salah satunya melalui
media-media pembelajaran sehingga diperlukan guru yang memiliki kemampuan dan kecakapan
yang memadai, serta tersedianya media pembelajaran yang dibutuhkan.
Sebagaimana disebutkan diatas, dalam proses belajar mengajar hakikatnya merupakan
penyampaian pesan dari guru terhadap peserta didik, maka dalam proses ini antara guru dan
peserta didik terjadi interaksi. Dengan kata lain, kondisi yang perlu diciptakan adalah terjadi
interaksi edukatif dan interaksi instruksional sehingga tujuan belajar mengajar yang ditentukan
tercapai.Ada permasalahan pokok mengenai bagaimana kemampuan guru menginteraksikannya
melalui media pembelajaran ini yang cukup mendasar, yakni sejauh manakah kesiapan guru
dalam menguasai penggunaan media yang ada secara optimal. Semakin maju perkembangan
masyarakat, maka semakin besar dan berat tantangan yang dihhadapi guru. Sedikitnya ada 5
tantangan yang dihadapi guru dewasa ini, antara lain
1) Apakah guru tersebut telah memiliki pengetahuan/pemahaman dan pengertian yang cukup
tentang media pendidikan?
2) Apakah guru memiliki keterampilan tentang cara menggunakan media dalam proses belajar
mengajar di kelas?
3) Apakah guru mampu membuat sendiri alat-alat media pendidikan yang dibutuhkan?
4) Apakah guru mampu melakukan penilaian terhadap media yang akan dan telah digunakan?
5) Apakah guru telah memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang administrasi media
pendidikan?

Agar seorang guru dalam menggunakan media pembelajaran yang efektif, setiap guru harus
memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup mengenai media pembelajaran.

2. Permasalahan lain dari adanya sistem pembelajaran secara online ini adalah akses Informasi yang
terkendala oleh sinyal yang menyebabkan lambatnya dalam mengakses Informasi. Siswa
terkadang tertinggal dengan informasi akibat dari sinyal yang kurang memadai. Akibatnya mereka
terlambat dalam mengumpulkan suatu tugas yang diberikan oleh guru. Belum lagi bagi guru yang
memeriksa banyak tugas yang telah diberikan kepada siswa, Membuat ruang penyimpanan gadget
semakin terbatas. Penerapan pembelajaran online juga Membuat pendidik berpikir kembali,
mengenai model dan metode pembelajaran yang akanDigunakan. Yang awalnya seorang guru
sudah mempersiapkan model pembelajaran yang akan Digunakan, kemudian harus mengubah
model pembelajaran tersebut.Di balik masalah dan keluhan tersebut, ternyata juga terdapat
berbagai hikmah bagi Pendidikan di Indonesia. Diantaranya, siswa maupun guru dapat menguasai
teknologi untuk Menunjang pembelajaran secara online ini. Di era disrupsi teknologi yang
semakin canggih ini, Guru maupun siswa dituntut agar memiliki kemampuan dalam bidang
teknologi pembelajaran. Penguasaan siswa maupun guru terhadap teknologi pembelajaran yang
sangat bervariasi, Menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Dengan adanya kebijakan Work
From Home (WFH)Maka mampu memaksa dan mempercepat mereka untuk menguasai teknologi
pembelajaran Secara digital sebagai suatu kebutuhan bagi mereka. Tuntutan kebutuhan tersebut,
membuat Mereka dapat mengetahui media online yang dapat menunjang sebagai pengganti
Pembelajaran di kelas secara langsung, tanpa mengurangi kualitas materi pembelajaran dan
Target pencapaian dalam pembelajaran. Berbagai media pembelajaran jarak jauh pun dicoba Dan
digunakan. Sarana yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran online antara lain, e-
learning, aplikasi zoom, google classroom, youtube, maupun media sosial whatsapp. Sarana-
sarana tersebut dapat digunakan secara maksimal, sebagai media dalam melangsungkan
pembelajaran seperti di kelas. Dengan menggunakan media online tersebut, maka secara tidak
langsung kemampuan menggunakan serta mengakses teknologi semakin dikuasai oleh siswa
maupun guru.

3. adapun kelebihan-kelebihan pada WhatsApp sebagai media pembelajaran (Pustikayasa, 2019),


yaitu:
1) Tidak harus login terlebih dahulu untuk mengakses WhatsApp jika nomor ponsel sudah
terdaftar.
2) Langsung terhubung dengan kontak pengguna WhatsApp lainnya.
3) Pengguna dapat bertukar kontak dengan pengguna lainnya.
4) Dapat membagikan lokasi terkini.
5) Dapat mengirim pesan ke banyak orang (broadcast).
6) Aplikasi ini tidak menguras kuota terlalu banyak.
7) Guru dan siswa dapat berdiskusi dan bertanya jawab dengan lebih rileks.
8) Dapat melihat siapa saja yang sudah membaca dan siapa yang tidak aktif.
9) Guru dapat mengirimkan dokumen, foto, audio ataupun video sebagai materi pembelajaran
kepada siswa melalui grup WhatsApp.
10) Guru dan siswa dapat melihat dan mengulang materi pembelajaran melalui HP dengan
mudah.
11) Guru dan siswa dapat berkomunikasi kapan saja dan di mana saja.
Selain itu, Pustikayasa (2019) juga menambahkan bahwa terdapat kelemahan yang ada pada
aplikasi WhatsApp:

1) Pengguna harus terhubung dengan layanan internet untuk menggunakan aplikasi ini, jika
tidak terhubung akan menghambat proses pembelajaran secara daring
2) Komunikasi hanya dengan chat saja, kapasitas orang terbatas jika ingin bertatap muka secara
virtual (video call).

Anda mungkin juga menyukai