4/Apr/2016
DELIK KEKERASAN FISIK YANG DILAKUKAN penangkapan serta uraian singkat perkara
APARAT KEPOLISIAN TERHADAP TERSANGKA kejahatan yang dipersangkakan serta tempat ia
DITINJAU DARI ASPEK PASAL 351 KUHP1 diperiksa. Dalam hal tertangkap tangan
Oleh : Sanny O. J. Loho2 penangkapan dilakukan tanpa surat perintah,
dengan ketentuan bahwa penangkapan harus
ABSTRAK segera menyerahkan si tertangkap beserta
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk barang bukti yang ada kepada penyidik atau
mengetahui bagaimana proses hukum bagi penyidik pembantu terdekat.
aparat kepolisian yang melakukan Kata kunci: Kekerasan fisik, Kepolisian,
penganiayaan terhadap tersangka dan tersangka
bagaimana proses penangkapan dan
pemeriksaan tersangka. Dengan menggunakan PENDAHULUAN
metode penelitian yuridis normatif maka dapat A. Latar Belakang
disimpulkan: 1. Pelaksanaan hukum terhadap Pasal 2 Undang-undang No 2 Tahun 2002
anggota POLRI diperlukan dasar hukum yang tentang POLRI, fungsi kepolisian adalah salah
dipakai sebagai landasan yuridis formil dalam satu fungsi pemerintahan negara di bidang
melakukan tindak pidana. Adapun dasar hukum pemeliharaan keamanan dan ketertiban
yang dimaksud adalah KUHAP yaitu UU NO 8 masyarakat, penegakan hukum, perlindungan,
Tahun 1981. Sehubungan dengan subjek yang pengayoman, dan pelayanan masyarakat.3
menjadi tersangka atau terdakwa adalah Fungsi Kepolisian tersebut menjadi tugas pokok
anggota POLRI, maka selain KUHAP ada kepolisian sebagaimana dirumuskan dalam
beberapa peraturan lain yang dipergunakan pasal 13 Undang-undang No. 2 Tahun 2002
sebagai landasan yuridis dalam pelaksanaan tentang POLRI.4
proses hukum terhadap anggota POLRI yang Tugas pokok kepolisian Negara
melakukan tindak pidana sebagai berikut: Republik Indonesia adalah:
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang a. memlihara keamanan dan ketertiban
Kepolisian Negara Republik Indonesia. Undang- masyarakat;
undang Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Kode b. menegakkan hukum; dan
Etik Profesi Kepolisian Negara Republik c. memberikan perlindungan,
Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 3 pengayoman, dan pelayanan kepada
Tahun 2003 Tentang Pelaksanaan Teknik masyarakat.5
Institusional Peradilan Umum Bagi Anggota Pasal 5 KUHAP menjelaskan bahwa
POLRI. POLRI yang melakukan suatu tindak penyelidik mempunyai wewenang untuk
pidana penganiayaan dapat dilaporkan dan menerima laporan atau pengaduan dari
diproses sesuai dengan Undang-undang yang seorang tentang adanya tindak pidana, mencari
berlaku. Sehinggla anggota POLRI tersebut keterangan dan barang bukti, menyuruh
dapat menjalani hukuman kode etik, disiplin berhenti seorang yang dicurigai dan
dan sanksi dari KUHP pasal 351 tentang menanyakan serta memeriksa tanda pengenal
penganiayaan. 2. Untuk melakukan diri, mengadakan tindakan lain menurut hukum
penangkapan maka yang perlu diperhatikan yang bertanggung jawab. Atas perintah
adalah: Pelaksanaan tugas penangkapan penyidik dapat melakukan tindakan
dilakukan oleh petugas kepolisian negara penangkapan, larangan meninggalkan tempat,
Republik Indonesia dengan memperlihatkan pegeledahan dan penyitaan, pemeriksaan dan
surat tugas serta memberikan kepada penyitaan surat, mengambil sidik jari dan
tersangka surat perintah penangkapan yang memotret seorang, membawa dan
mencantumkan identitas tersangka (nama
lengkap, umur, pekerjaan, agama, dan
3
alamat/tinggal) dan menyebutkan alasan Lihat Pasal 2 Undang-undang No 2 Tahun 2002 Tentang
Kepolisian Negara Republik Indonesia
4
Sadjijono, Memahami Hukum Kepolisian (Yogyakarta:
1
Artikel Skripsi. LaksBang PRESSindo, 2010), hlm 49.
2 5
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsra. NIM. Lihat Pasal 13 Undang- undang No 2 Tahun 2002 Tentang
120711222 Kepolisian Negara Republik Indonesia
117
Lex Administratum, Vol. IV/No. 4/Apr/2016
118
Lex Administratum, Vol. IV/No. 4/Apr/2016
119
Lex Administratum, Vol. IV/No. 4/Apr/2016
20 23
Ibid. hlm 132. Ibid. hlm 111.
21 24
Djisman Samosir, Segenggam Tentang Hukum Acara Lihat Pasal 54 KUHAP
25
Pidana (Bandung: Nuansa Aulia, 2013), hlm 110. Djisman Samosir, Op.cit. hlm 111
22 26
Ibid. hlm 110-111. Ibid. hlm 112.
120
Lex Administratum, Vol. IV/No. 4/Apr/2016
Adapun yang dimaksud dengan Pidana, ada tiga macam acara pemeriksaan
pemeriksaan accusatoir, adalah suatu disidang pengadilan, yaitu:
pemeriksaan yang dilakukan di mana si 1. acara pemeriksaan biasa;
tersangka dianggap sebagai subjek yang 2. acara pemeriksaan singkat;
mempunyai kedudukan yang sama dengan 3. acara pemeriksaan cepat, yang meliputi
polisi atau dengan jaksa. Karena si tersangka acara pemeriksaan tindak pidana ringan
mempunyai kedudukan yang sama dengan para dan acara pemeriksaan perkara
polisi dan jaksa, maka dalam pemeriksaan pelanggaran lalu lintas.32
pendahuluan penekanan terhadap si tersangka
harus dihindarkan.27 Di dalam Kitab Undang- 1. Acara Pemeriksaan Biasa
undang Hukum Acara Pidana kita temukan Acara pemeriksaan biasa, sebenarnya
secara khusus pasal yang mengatur tentang berlaku juga bagi pemeriksaan singkat dan
sistem inquisatoir ataupun sistem accusatoir. cepat, kecuali dalam hal-hal tertentu yang
Namun dalam berbagai petunjuk yang ada di secara tegas dinyatakan lain.33 Acara
dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara pemeriksaan biasa tersebut diatur di dalam
Pidana, seperti pasal 69,70,71,72,73, dan 74 Pasal 152 KUHAP sampai 182 KUHP.
Kitab Hukum Acara Pidana, dapat kita
simpulkan sejak pemeriksaan pendahuluan 2. Acara Pemeriksaan Singkat
telah dilaksanakan sistem accusatoir.28 Acara pemeriksaan singkat diatur di dalam
Kesimpulan tersebut jelas dapat kita lihat dalam Pasal 203 KUHAP dan Pasal 204 KUHAP.
pasal 69 yang berbunyi penasehat hukum Berdasarkan Pasal 203 ayat (1) KUHAP, perkara
berhak menghubungi tersangka sejak ditangkap yang diperiksa secara singkat adalah kejahatan
atau ditahan pada semua tingkat pemeriksaan atau pelanggaran yang menurut penuntut
menurut tata cara yang ditentukan dalam umum, penerapan hukumnya mudah dan
undang-undang ini.29 sifatnya sederhana serta tidak termasuk tindak
Setelah penyidik selesai melakukan pidana yang diatur di dalam pasal 205 KUHAP,
pemeriksaan penyidikan dengan berbagai yaitu tindak pidana ringan.34 Dengan perkataan
kelengkapannya, maka berkas tersebut lain, bahwa perkara yang diperiksa dalam
diserahkan kepada kejaksaan (penuntut umum) hukum acara pemeriksaan singkat adalah:
dan biasanya disebut penyerahan tahap 1. perkara yang diancam dengan pidana
pertama. Sedang penyerahan tanggung jawab ringan atau kurungan di atas tiga bulan;
atas tersangka dan barang bukti kepada 2. perkara yang ancaman dendanya di
penuntut umum sudah menerima penyerahan atas tujuh ribu lima ratus rupiah;
tahap kedua dari pihak penyidik, maka 3. penghinaan ringan.35
penuntut umum kemudian melimpahkan
perkara tersebut ke pengadilan negeri dengan 3. Acara Pemeriksaan Cepat
permintaan agar segera mengadili perkara Acara pemeriksaan cepat di dalam Undang-
tersebut disertai dengan surat dakwaan.30 undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum
Kemudian penuntut umum menyampaikan Acara Pidana, diatur di dalam Pasal 205 sampai
surat panggilan kepada terdakwa yang memuat Pasal 216 KUHAP. Mengenai pemeriksaan cepat
tanggal, hari, jam sidang, serta untuk perkara yang diatur di dalam KUHAP meliputi acara
apa ia dipanggil, dan surat panggilan itu harus pemeriksaan tindak pidana ringan dan acara
sudah diterima oleh terdakwa selambat- pemeriksaan perkara pelanggaran lalu lintas
lambatnya tiga hari sebelum sidang dimulai.31 jalan. yang diperiksa menurut acara
Sesuai dengan ketentuan yang diatur di pemeriksaan tindak pidana ringan ialah perkara
dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara yang diancam dengan pidana penjara atau
kurungan paling lama tiga bulan atau denda
27
Ibid. hlm 113
28 32
Ibid. hlm 115. Ibid. hlm 117.
29 33
Lihat Pasal 69 KUHAP. Andi Hamzah, Op.cit. hlm 239.
30 34
Djisman Samosir, Op.cit.hlm 116 Ibid. hlm 121.
31 35
Ibid. Ibid.
121
Lex Administratum, Vol. IV/No. 4/Apr/2016
122
Lex Administratum, Vol. IV/No. 4/Apr/2016
123
Lex Administratum, Vol. IV/No. 4/Apr/2016
Muladi. 2002. Hak Asasi Manusia, Politik dan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik
Sistem Peradilan Pidana, Badan Penerbit Indonesia Nomor 14 Tahun 2011 Tentang
Universitas Diponegoro Semarang. Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik
O. C. Kaligis. 2006. Perlindungan Hukum Atas Indonesia.
Hak Asasi Tersangka, Terdakwa, dan
Terpidana, PT Alumni Bandung. Sumber-Sumber Lain
Ratna Afiah. 1986. Praperadilan dan Ruang Andrhee. 2015. Pengertian, tujuan, jenis-jenis
Lingkupnya , Akademika PRESSindo Jakarta. dan macam-macam pembagian hukum.
Sadjijono. 2010. Memahami Hukum Kepolisian, https://andrilamodji.wordpress.com/hukum
LaksBang PRESSindo Yogyakarta. /pengertian-tujuan-jenis-jenis-dan-macam-
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji. 2014. macam-pembagian-hukum/ yang diakses
Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan pada tanggal 8 februari 2016 pukul 10.20
Singkat, RajaGrafindo Persada Jakarta. WITA.
Suhrawardi Lubis. 2002. Etika Profesi Hukum. http://deswanarwanda.blogspot.co.id/2011/01
Sinar Grafika Jakarta. /proses-penyidikan-terhadap-
Teguh Prasetyo. 2014. Hukum Pidana, Rajawali anggota.html.yang diakses pada tanggal 5
Pers Jakarta. Maret 2016 pukul 17.42 WITA
Tim Pengajar. 2007. Hukum Pidana, Fakultas IIman Hadi. 2013. Proses Hukum Oknum Polisi
Hukum Manado. Yang Melakukan Tindak Pidana.
Wirjono Prodjodikoro. 1989. Asas-asas Hukum http://www.hukumonline.com/klinik/detail/
Pidana Indonesia, Eresco Bandung. lt511cf005d88bc/proses-hukum-oknum-
polisi-yang-melakukan-tindak-pidana yang
Peraturan Perundang-Undangan diakses pada tanggal 5 Maret 2016 Pukul
Undang-undang Dasar Negara Republik 19.47 WITA
Indonesia Tahun 1945. Indriyanto Seno Adji. 1996. Penyiksaan
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Tersangka Dan Antisipasi Perlindungan
Kitab Hukum Pidana (KUHPidana). HAM.
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang https://www.library.ohiou.edu/indopubs/19
Kitab Hukum Acara Pidana (KUHAP). 96/11/08/0015.html yang diakses pada
Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang tanggal 5 Maret 2016 pukul 17.50 WITA.
Hak Asasi Manusia (HAM). Institute for Criminal Justice Reform. 2013. Stop
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kekerasan Terhadap Tersangka( Mengsikapi
Kepolisian Negara Republik Indonesia. Kasus Susanto oleh Oknum Kepolisian.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia http://icjr.or.id/stop-kekerasan-terhadap-
Nomor 1 Tahun 2003 Tentang tersangka-mensikapi-kasus-kekerasan-
Pemberhentian Anggota Kepolisian Negara terhadap-susanto-oleh-oknum-kepolisian/
Republik Indonesia. yang diakses padan tanggal 9 februari 2016
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia pukul 10.45 WITA.
Nomor 2 Tahun 2003 Tentang Peraturan http://fh.unram.ac.id/wp-
Disiplin Anggota Kepolisian Negara Republik content/uploads/2014/07/PROSES-HUKUM-
Indonesia. TERHADAP-ANGGOTA-KEPOLISIANNEGARA-
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia REPUBLIK-INDONESIA-DALAM-TINDAK-
Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Pelaksanaan PIDANA-PENGGELAPAN.pdf yang diakses
Teknis Institusional Peradilan Umum Bagi pada tanggal 04 Maret 2016 pukul 10.02
Anggota Kepolisian Negara Republik WITA.
Indonesia. Ricky Ginting, Endang Astuty dan Markus
Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Gunawan. Buku Pintar Calon Anggota &
Indonesia Nomor 8 Tahun 2009 Tentang Anggota POLRI.
Implementasi Prinsip Dan Standar Hak Asasi https://books.google.co.id/books?id=gizIFB-
Manusia Dalam Penyelenggaraan Tugas N0fsC&pg=PA59&lpg=PA59&dq=proses+pen
Kepolisian Negara Republik Indonesia. yidikan+terhadap+anggota+Polri+yang+mela
124
Lex Administratum, Vol. IV/No. 4/Apr/2016
kukan+tindak+pidana&source=bl&ots=HkTY
1NlL6Q&sig=cPiWv0fKbCbXiE_PEi482R2_fYQ
&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjYyvqkh6nLAhX
Nj44KHU7kDzsQ6AEIQDAG#v=onepage&q&f
=false yang diakses pada tanggal 4 Maret
2016 pukul 10.00 WITA.
https://rianiwindri.wordpress.com/about/ yang
diakses pada tanggal 19 Februari 2016 pukul
10.07 WITA.
Tri Jata Ayu Pramesti. 2015. Polisi Melakukan
Tindak Pidana, Sidang Etik atau Peradilan
Umum.
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt5
508eb055201c/polisi-melakukan-tindak-
pidana,-sidang-etik-atau-peradilan-umum-
dulu? yang diakses pada tanggal 04 Maret 2016
pukul 10.25 WITA.
2013.Pengertian, cara membuat, dan contoh
daftar pustaka http://postingan-
all.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-cara-
membuat-dan-contoh.html yang diakses pada
tanggal 8 februari 2016 pukul 09.19 WITA.
125