Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIK KLINIK

MANAJEMEN KEPERAWATAN

BANGSAL DAHLIA 1

RUMAH SAKIT RSUD RA KARTINI JEPARA

DISUSUN OLEH :
FANNI SAPUTRO (011191052)

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
JL. GEDONG SONGO KEL. CANDI REJO KEC. UNGARAN BARAT KAB. SEMARANG
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan yang berjudul : Laporan Manajemen Keperawatan RSUD RA KARTINI JEPARA


Di susun oleh: FANNI SAPUTRO

NIM :011191052
Program studi : S1
Keperawatan Fakultas :
Kesehatan

JEPARA 3 DESEMBER 2021


Mahasiswa

FANNI SAPUTRO

Menyetujui :

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Ns. SUMARNI, S.Kep Raharjo Apryatmoko, SKM.,


LAPORAN PELAKSANAAN PROSES PENYELESAIAN MASALAH

NAMA MAHASISWA : Fanni saputro

TOPIK MASALAH : Keselamatan pasien : persiapan obat

A.Pengkajian masalah

PENGELOLAAN Penentuan Wawancara PN l(Primari


STAF Kebutuhan Ners l) 1. Penentuan kebutuhan
perawat dalam dahlia 1yang
perawat
menentuka n yaitu Rumah
sakit.
2. Penentuan kebutuhan terkait
jam kerja yang menentuka n
yaitu kebijakan dari Rumah
sakit dan diatur oleh karu

Sistem Wawancara KARU(Kepala 1. Sistem rekruitmen dan


rekruitmen dan Ruang) seleksi perawat baru yaitu
seleksi seleksi melewati seleksi PN
berdasarkan SK.
2. Acuan terkait rekruitmen
yaitu diatur oleh rumah
sakit
Sistem wawancara KARU(kepala Untuk sistem penepatan
penepatan ruang) perawat di tentukan
perawat berdasarkan pendidikan
,kompentensi dan diatur oleh
rumah sakit.
Masa orientasi wawancara KARU(Kepala 1. Masa orientasi perawat baru
perawat baru ruang) yaitu melip ut i orientasi
tugas diruanga n,asuhan
keperawatan sertaperincia n
kerja yang akan
dilaksanakan.
2. Untuk mengorientasikan
perawat baru yaitu diorientas
ika n oleh tim khusus untuk
megorientasikan perawat
baru tersebut.

Penjadwalan Wawancara KARU(Kepala 1. Untuk menentukan jadwal


shif ruang) jam kerja di dahlia 1ini
yaitu menggunakan acuan
bulan lalu.
2. Turun jaga bergatian.
3. Jumlah perawat yang dinas
pagi,sore dan malam
minimal 3orang 1 ketua tim
2 PP.
Program Wawancara KARU(Kepala 1. Program pengembagan
pengembangan ruang) perawat berkala.
perawat 2. Untuk seleksi di atur
selanjutnya .
3. Menyesusuikan kebutuhan
instalasi.
Sistem dan Wawancara KARU(Kepala Sistem dan jenjang karir di
jenjang karir ruang) tententukan dengan
perawat berpendidikan berkelanjutan
dan pelatihan yang diajukan
kepala ruang setiap 1 tahun
sekali. Dengan program PK(1-
4)
Sistem penilian wawancara KARU(Kepala Terkait dengan sistem penilian
kinerja perawat ruang) kinerja perawat dinilai oleh PN
ke KARU.dan untuk PA oleh
PN.denagn mengunakn OPPE.
PENGARAHAN Gaya Wawancara KARU(Kepala Gaya kepimpinan yang di
kepemimpinan ruang) terapkan di ruang dahlia 1
mengunakan gaya
kepemimpinan
demokratis.Dimana gaya
kemimpinan ini tidak ada satu
pihak yang lebih mendominasi
di badingkan pihak yang
lainyadalam proses pengabialn
keputusan.
(Decision Making).Gaya
kempimimpinan ini tidak
menunjukan sistem hireaki
Karakteristik gaya kemimpinan
-Anggota kelompok didorong
untuk berbagi gagagsan dan
pendapat mesti keputusan
akhir tetap pada pemimpinan.
Motivasi Wawancara KARU(Kepala Peningkatan motivasi sudah
ruang) dilakukan oleh tim perawat
melalui komonikasi verbal
.Tim perawat melakukan
pengaraan ,menayakan
masalah,mengkomunikasi
masalah dan cara mengatasi
masalah.
Komunikasi Wawancara KARU(Kepala Umtuk mendapatkan informasi
ruang) dilakukan secara wawancara
atau komonikasi
verbal.Asuhan keperawatan
yang didokomuntasikan
diberitahukan pada saat
timbang terima dan
ditimbanlanjuti oleh perawat
yang bertugas di shif
selajutnya
Pendelegasian Wawancara KARU(kepala Pendelelegasian diruang dahlia
wewenang ruang) 1, KARU akaan melakukan
pendelegasian pada PN atau
primary nurse ,paada saat karu
tidak ada atau tidak hadir.
Misal: pada saat rapat karu
tidak hadirmaka akan ada
pendelegasian wewenang pada
PN.
Supervisi Wawancara KARU(Kepala Dalam ruaang dahlia 1 terdapat
ruang) 2 cara supervisi:
-Secara langsung: asuahn
keperawatan ,observasi
tindakan ke pasien secara
lansung .
-Tidak langsung :melihat
perkembangan pasien melalui
dokumentasi CCPT.
Manajemen wawancara KARU(Kepala Cara menyelesaikan masalah
konflik ruang ) denagn cara penyelesaian
secara bersama-sama ,Untuk
masalah skala besar akan
diadakan rapat anggota untuk
menentukan solusi dari
masalah yang ada.
Jika ada konflik antar anggota
maka akan diselesaikan
pribadi.
A. RUMUSAN MASALAH

DATA MASALAH PEMBANDING DATA RUMUSAN MASALAH


YANG DITEMUKAN TEORI

Kurangnya kesterilitas dan UU No 44 tahun 2009 tentang Apakah dalam menyiapkan


kewaspadaan dalam rumah sakit mengamanatkan obat sudah steril,tepat waktu
menyiapkan injeksi dan obat oral bahwa rumah sakit harus mampu dan sesuai SOP?
yang akan diberikan kepada memberikan perlindungan
pasien. perawat tidak menyuci terhadap keselamatan pasien,
tangan dan menggunakan masyarakat, lingkungan rumah
handscoon.. sakit, serta sumber daya manusia
yang ada.

Keselamatan pasien adalah


keadaan pasien bebas dari cedera
yang tidak seharusnya terjadi
atau bebas dari cedera yang
potensial akan terjadi
(penyakit,cedera fisik,sosial
psikologis, cacat, kesehatan
(Depkes, 2008).
Keberhasilan penerapan
keselamatan pasien ini menjadi
tanggung jawab seluruh
komponen dalam rumah sakit
termasuk perawat. perawat
merupakan tenaga kesehatan
yang selalu mendampingi pasien
sehingga pasien sangat berisiko
melakukan kelalaian yang dapart
menyebabkan pasien cedera
bahkan mencapai angka 86%
(Maryam, 2009).

Keamanan pemberian obat


merupakan masalah yang tidak
dapat diabaikan oleh pemberi
pelayanan kesehatan mencakup
dokter, perawat, sebagai petugas
yang langsung memberikan
pelayanan kepada pasien,
diharapkan mampu
mengembangkan dan
memelihara sistem praktik
pengobatan yang aman guna
memastikan pasien mendapat
layanan dan perlindungan
terbaik (Siregar,2013).
Prinsip 6 benar merupakan
prosedur pada SPO (standart
prosedur operasional) rumah
sakit yang digunakan perawat
sebagai acuan dalam pemberian
obat. prinsip enam benar obat
terdiri benar pasien, benar obat,
benar dosis, benar cara
pemberian, benar waktu dan
dokumentasi (Sitepu et al, 2015)
B. PRIORITAS MASALAH
Hasil penilaian atau pemberian skor dari masalah yang dirumuskan dan dibandingkan dengan masalah-
masalah lain yang dirumuskan oleh mahasiswa lain.

ASPEK PENILAIAN NILAI

Kebersihan dalam menyiapkan obat C (70)

Keterangan :

A : 90-100

B : 80-90
C : 60-70

D : 50-60

Aspek penilaian dapat ditetapkan oleh kelompok besar menyesuaikan dengan kondisi tempat praktik, seperti urgensi
untuk diselesaikan, dampak terhadap keselamatan pasien, dampak terhadap kepuasan pasien, perhatian manajemen
terhadap masalah, kemungkinan masalah untuk diatasi, dan sebagainya. penilaian masalah dapat menggunakan
rentang penilaian tertentu yang disepakati oleh kelompok.

ASPEK PENILAIAN NILAI

Kesetrilan dalam menyiapkan obat 70


Mencuci tangan sebelum menyiapkan obat oral 70
Menggunakan handscoon saat menyiapkan obat 70
Oral
Ketepatan waktu Perawat dalam memberikan obat 70
C. IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH

Input

MAN :
METHODS :
1. Perawat tidak mencuci tangan saat
menyiapkan obat oral 1. Menyampaikan permasalahanya
2. Perawat tidak mengenakan dengan hati-hati dengan cara
handscoon saat menyiapkan injeksi menegur secara halus agar perawat
3. Ketepatan waktu Perawat tidak mengulangi lagi dalam
memberikan obat siang kepada menyiapkan injeksi dan obat oral
salah satu pasien. tidak mencuci tangan dan memakai
handscoon.

Belum optimalnya
dalam kebersihan
menyiapkan
pemberian obat
oral dan injeksi

MONEY :
MATHERIAL DAN MACHINE :
Dana sudah terpenuhi
Fasilitas sudah terpenuhi
Kategori Penilain Hasil
(Input)
1. Man - Koordinasi mencuci tangan dan
memakai handscoon sebelum
melakukan tindakan keperawatan
- Koordinasi ketepatan waktu dalam
pemberian obat

2. Methods - Menyampaikan secara halus dan hati-


hati kepada perawat tentang
menyiapkan obat untuk pasien.
3. Money - Dana sudah terpenuhi
4. Matherial dan machine - Fasilitas sudah terpenuhi

1. Proses

Hasil :
Pemenuhan kebutuhan obat pasien terpenuhi di bangsal Antareja dan benarnya dalam
menyiapkan obat pasien sudah tercukupi
2. Output

Man :
Methods :
Diharapkan perawat mampu
Diharapkan perawat tidak
menyiapkan kebutuhan injeksi dan
mengulangi kembali
obat secara seteril dan tidak
terlupakan

Diharapkan
teroptimalnya dalam
untuk kesetrilan
dalam menyiapkan
obat

Money : Matherial dan Machine :


Dana sudah terpenuhi Fasilitas sudah lengkap

Hasil

1. Man Diharapkan terpenuhinya kebutuhan dan


kebersihan obat pasien
2. Money Dana sudah terpenuhi
3. Methods Diharapkan perawat tidak mengulangi
kembali tidak mencuci tangan dan memakai
handscoon saat menyiapkan obat
4. Matherial dan Machine Fasilitas sudah terpenuhi
D. RENCANA PENYELESAIAN MASALAH
Berdasarkan pada penyebab masalah yang sudah diidentifikasi, mahasiswa menetapkan rencana penyelesaian
masalah dengan format berikut :

PENYEBAB MASALAH INTERVENSI PENYELESAIAN


MASALAH
Kurangnya dalam menyiapkan injeksi dan Melakukan peningkatan kualitas terhadap
obat oral yang benar yang akan diberikan penyiapan obat yang benar dalam
kepada pasien. perawat tidak mencuci tangan menyiapkan obat dan memfasilitasi tempat
dan menggunakan handscoon. kemudian cuci tangan/handsanitizer di sekitar tempat
perawat lupa memberikan obat siang kepada tidur pasien dan handscoon.
salah satu pasien.

PLAN OF ACTION PENYELESAIAN MASALAH


KEGIATAN TUJUAN PEMBERIAN WAKTU PELAKSANAAN
Memberikan aturan dan Mengoptimalkan cara Pagi : 07.00 setelah makan
penekanan yang tegas tentang pemberian obat yang benar Siang : 12.00 setelah makan
penyiapan obat yang benar dan ketepatan waktu Malam : 19.00
dan ketepatan waktu yang pemberian obat
tepat.
DAFTAR PUSTAKA

(Isnaini & Rofii, 2014)Isnaini, N. M., & Rofii, M. (2014). Pengalaman Perawat Pelaksana Dalam Menerapkan
Keselamatan Pasien. Jurnal Managemen Keperawatan, 2(1), 30–37.
Napida Anggraini, A., & Siti Fatimah, F. (2015). Evaluasi Penerapan Patient Safety dalam Pemberian Obat di
Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan II Kabupaten Bantul Yogyakarta Evaluation of Patient Safety Application
in Administering Drugs in Area of Primary Health Care Bantul, Yogyakarta. Fatma Siti Fatimah, 3(3), 162–
168.
Nuryani, E., Dwiantoro, L., & Nurmalia, D. (2021). Faktor-faktor yang meningkatkan kepatuhan perawat dalam
penerapan prinsip enam benar pemberian obat. Jurnal Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan, 4(1).
https://doi.org/10.32584/jkmk.v4i1.572
(Sthephani et al., 2015)Sthephani, P., Dewanto, A., & Widijati I, C. (2015). Faktor Penghambat Pelaksanaan SPO 7
Benar dalam Pemberian Obat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Panti Nirmala. Jurnal Kedokteran Brawijaya,
28(2), 228–234. https://doi.org/10.21776/ub.jkb.2015.028.02.19
(BUIATRIA, 2011)BUIATRIA, L. (2011). No Title p. Phys. Rev. E.
http://www.ainfo.inia.uy/digital/bitstream/item/7130/1/LUZARDO-BUIATRIA-2017.pdf
RENCANA PELAKSANAAN PRE CONFERENCE

Nama : Fanni Saputro (011191052)

Ruangan : Dahlia 1 RSUD Kartini Jepara

Waktu : Setelah operan shift pagi ke shift sore pukul 14.15 WIB
Tanggal : 3 desember2021

Jumlah pasien :ada 2 pasien di kamar D

No Waktu Kegiatan Keterangan


1. 2 Menit Mengatur tempat Orang yang terlibat :

Mempersiapkan diri - Katim Penanggung


jawab shift (PPJA)
- PP(Perawat Pelaksana)
Sarana Prasarana:
- Meja
- Kursi
- Bolpoint
- Rekam Medis
Penjelasan kegiatan:
- Menyiapkan from pre conference dan
bolpoint
- Menyiapkan rencana harian perawat, dan
rekam medispasien
- Perawat akan melakukan pre conference
sudah ditempat
2. 1 Menit Pelaksanaan : Keterangan :
- Orang yang terlibat katim / PPJA dan PP
Identifikasi perawat
- PPJA mengindetifikasi apakah semua
yang akan mengikuti
perawat yang akan mengikuti pre
conference
conference sudah hadir dan sudah ditempat
preconference

Buka pre conference


- Orang yang terlibat katim/ PPJA dan PP
dengan salam dan
- Katim membuka salam dan memimpin
30 Detik mimpin doa
doa sebelum pre conference dilakukan

Jelaskan tujuan dari


- Orang yang terlibat katim/ PPJA dan PP
pre conference
- PPJA menjelaskan dan membagi perawat
2Menit
pelaksana untuk menangani pasien sesuai
dengan dengantugasnya.

- Orang yang terlibat Perawatpelaksana


4Menit - PPJA menyampaikan nama pasien yang
PPJA menyapaikan
informasi di timya.
akan di kelolah dan di tangani, Masalah
keperawatan pasien, serta menyampaikan
tindakan yang akan dilakukan kepada
pasien untuk mengatasi masalah
keperawatan.
3Menit Orang yang terlibat: katim , PPJA dan PP
PPJA melakukan PPJA melakukann evaluasi terkait
evaluasi tentang pasien penjelasan yang udah disampaikan kepada
pada tim nya PP.

2Menit Orang yang terlibat PPJA.


Memberikan penguatan PPJA menguatkan kedua pp yang sudah
kepada anggota tim dibagi ats nama-nam pasien yang akan
ditangai selama shif terkait program-
program apa saja untuk mengatsi pasiean
pada masalah tersebut.
PPJA juga bisa memberikan pengutan pada
timnya dan kata-kata semangat untuk
menyebuhkan pasien kita.

2 menit

Orang yang terlibat katim/ PPJA danPP.


3. Penutup: PPJA menutup pre confrence.
Memberskan alat – alatkuyang sudah di
Tutup kegiatan pre dan pergunakan dandi kembalikan ke t\empat
confrence semula.
Bereskan alat dan buku
prenconfren.

Anda mungkin juga menyukai