Anda di halaman 1dari 24

KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK

Pengertian
• Paving block atau blok beton terkunci menurut
SII.0819-88 adalah suatuko mposisi bahan bangunan
yang terbuat dari campuran semen portland atau
bahan perekat hidrolis lainnya, air dan agregat dengan
atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak
mengurangi mutu beton tersebut.
• Sedangkan menurut SK SNI T-04-1990-F, paving block
adalah segmen-segmen kecil yang terbuat dari beton
dengan bentuk segi empat atau segi banyak
yang dipasang sedemikian rupa sehingga saling
mengunci (Dudung Kumara, 1992; Akmaluddin dkk.
1998).
Keuntungan Jalan Paving Block
• Pelaksanaannya mudah dan tidak memerlukan
alat berat serta dapat diproduksi secara masal;
• Pemeliharaannya mudah dan dapat dipasang
kembali setelah dibongkar;
• Tahan terhadap beban statis, dinamik dan
kejut; dan
• Tahan terhadap tumpahan bahan pelumas
dan pemanasan oleh mesin kendaraan.
Kelemahan Jalan Paving Block
• Mudah bergelombang bila pondasinya tidak
kuat dan kurang nyaman untuk kendaraan
dengan kecepatan tinggi. Sehingga perkerasan
paving block hanya cocok untuk
mengendalikan kecepatan kendaraan
di lingkungan permukiman dan perkotaan
yang padat.
Mutu dan Standar yang Disyaratkan
• Mempunyai bentuk yang sempurna,
• Tidak retak-retak dan cacat,
• Bagian sudut dan rusuknya tidak mudah
dirapihkan dengan kekuatan tangan.
Bantuk dan Ukuran
• Berdasarkan bentuknya paving block dapat
dibedakan menjadi dua yaitu bentuk segi empat
dan segi banyak.
• Ketebalan 6 cm, 8 cm dan 10 cm,
• Warna umumnya abu-abu atau sesuai dengan
pesanan konsumen.
• Toleransi ukuran yang disyaratkan adalah ± 2 mm
untuk ukuran lebar bidang dan ± 3 mm untuk
tebalnya serta kehilangan berat bila diuji dengan
natrium sulfat maksimum 1%
Model &
Spesifikasi
Disain Model Paving
Standar Tenis Jalan Paving Block
SK SNI T-04-1990-F
Langkah Kerja Cara Memasang Paving
Blok yang Benar
BAHAN :
• Paving block yang memiliki spesifikasi sesuai dengan
kebutuhan. Apakah paving block yang berbentuk persegi
atau segi banyak? Apakah paving block yang mempunyai
ketebalan 60 mm, 80 mm, atau 100 mm? Apakah paving
block yang bermutu fc’ 37,35 Mpa atau fc’ 27,00 Mpa?
Apakah paving block yang berwarna abu-abu, hitam, atau
merah?
• Pasir yang memiliki ukuran butir yang tajam sekitar 2,4 mm
dan telah diayak. Kandungan air di dalam pasir tersebut
juga sebaiknya tidak boleh lebih dari 5 persen dengan
kandungan lumpur maksimal 10 persen. Spesifikasi pasir
seperti ini memungkinkan air yang mengalir di atasnya
dapat meresap ke dalam pori-pori tanah dengan lancar.
PERALATAN YANG DIGUNAKAN :
• Benang
• Jidar
• Sapu lidi
• Potongan besi
• Sikat ijuk
• Pemadat penggetar (vibro compactor)
• Songkro
• Palu kayu
• Lori
• Alat potong paving block
• Waterpass
Langkah Pemasangan
Langkah-1 : Persiapan Awal
• Pemeriksaan pondasi bertujuan untuk memastikan pondasi dibangun dengan
tepat. Usahakan kondisi permukaan pondasi yang berhubungan dengan pasir alas
sudah rata, tidak bergelombang, dan rapat. Perhatikan pasir alas tidak boleh
dipakai untuk memperbaiki kekurangan pondasi karena spesifikasinya berbeda.
Cek tingkat kemiringan pondasi untuk jalan kendaraan adalah 2,5 persen dan
untuk trotoar adalah 2 persen. Ukuran lebar pondasi juga harus cukup sampai di
bawah beton penahan dan beton pembatas.
• Setelah itu, dilakukan penentuan lokasi titik awal pemasangan khususnya pada
tanah miring sehingga paving block yang telah terpasang tidak tergeser. Jadi proses
pemasangannya nanti dilakukan dengan berurut-urutan yang dimulai dari satu sisi
tadi. Hindari pemasangan paving block secara acak karena akan mengacaukan
jalannya pekerjaan.
• Supaya proses pemasangan paving block dapat terlaksana dengan baik, Anda perlu
memasang benang pembantu sebagai pembatas area kerja. Pemasangan benang
pembantu ini dilakukan setiap jarak 4-5 meter. Apabila di area kerja terdapat fitur-
fitur seperti lubang drainase, bak tanaman, dan konstruksi lainnya, maka
diperlukan benang pembantu tambahan untuk mempertahankan pola ikatan
paving block.
Langkah Pemasangan
Langkah-2: Pemasangan Beton
• Beton pembatas (kanstin) adalah bagian perkerasan paving block
yang berfungsi untuk menghimpit dan menahan lapisannya
sehingga saling mengunci dan tidak tergeser sewaktu menerima
beban. Pemasangan beton pembatas ini harus dikerjakan sebelum
proses penebaran pasir alas. Ada bermacam-macam bentuk beton
pembatas dengan proses pembuatan yang beraneka ragam pula
seperti beton pracetak, beton cor di tempat, dan sebagainya.
• Untuk membuat beton pembatas, mulailah dengan membangun
lapisan beton penahan secara rata dengan ketebalan minimal 7 cm.
Kemudian segera pasang beton pembatas di atas lapisan tersebut
selagi kondisinya masih basah agar kelurusan dan ketinggian beton
pembatas dapat disesuaikan dengan mudah. Lalu tuangkan adukan
beton pada bagian belakang beton pembatas. Setelah beton
penahan agak mengering, timbun tanah di atasnya. Beberapa orang
kerap memadukan beton pembatas dengan tali air dan mulut air
sebagai saluran drainase air.
Langkah Pemasangan
Langkah-3: Penebaran Pasir Alas
• Pasir alas yang digunakan untuk menutupi susunan
paving block harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu.
Di antaranya yaitu butiran kasar, tajam, berurutan
maksimal 9.5 mm, bersih dari lumpur dan kotoran,
kadar airnya kurang dari 10%, serta bersifat gembur.
• Pasir ini lantas dihamparkan sedemikian rupa di atas
paving block menggunakan jidar untuk menghasilkan
ketebalan yang seragam yakni 5 cm. Oleh sebab itu,
pengerjaan penghamparan pasir ini idealnya dilakukan
dengan gundukan-gundukan kecil supaya ringan dalam
menarik jidar. Pasir alas yang sudah ditebarkan dengan
rata kemudian dijaga agar tidak terinjak atau ditumpuki
material.
Langkah Pemasangan
Langkah-4: Pemasangan Paving Block
• Pemasangan Paving Block biasanya dilakukan dengan menyusunnya
menurut pola-pola tertentu. Beberapa pola pasangan yang umum
diterapkan antara lain pola susunan bata, pola anyaman tikar, dan
pola tulang ikan. Perlu kehati-hatian yang tinggi saat memasang
paving block sesuai pola, khususnya pada barisan pertama. Pastikan
proses pemasangan ini selalu memperhatikan benang pembantu
supaya susunannya membentuk pola yang baik.
• Selama proses pemasangan berlangsung, pekerja harus selalu
berada di atas paving yang telah terpasang dengan arah kerja ke
depan supaya tidak menimbulkan lendutan ke bawah. Setelah
paving block terpasang sempurna, celah-celah yang ada di
antaranya lalu diisi memakai nat berupa abu batu. Terakhir
padatkan paving block menggunakan roller atau stamper sebanyak
1-2 kali putaran sehingga timbul daya saling mencengkeram antar-
paving block.
Contoh Konstruksi Jalan Paving Blok

Anda mungkin juga menyukai