Anda di halaman 1dari 13

HASIL ANALISIS JURNAL NAPZA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Intervensi Trauma dan Krisis


Dosen Pengampu :
Bapak Sukarno, S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun Oleh :
Eka Martalia (011191076)

PROGRAM STUDY S1- KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat serta hidayah-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas analisis jurnal NAPZA. Tugas ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Intervensi Trauma dan Krisis. Saya menyadari kelemahan
serta keterbatasan yang ada sehingga dalam menyelesaikan penyusunan tugas ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan kerendahan hati kami
menuturkan ucapan terimakasih. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca guna perbaikan dan penyempurnaan tugas analisis jurnal ini.
Semoga analisis jurnal ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Ungaran, 28 Juli 2021

penyusun
DAFTAS ISI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR........................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI .....................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1-2
1.2 Tujuan ............................................................................................................2
1.3 Manfaat...........................................................................................................2
BAB II ISI JURNAL
2.1 Judul Artikel/Jurnal ....................................................................................... 3
2.2 Penulis/Peneliti ..............................................................................................3
2.3 Nama Jurnal ...................................................................................................3
2.4 Ringkasan Jurnal ....................................................................................... 3-6
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Analisisi Isi Jurnal .........................................................................................7
3.2 Implikasi Keperawatan .............................................................................. 7-8
3.2 Kelebihan dan kekurangan jurnal ..................................................................8
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................9
3.2 Saran...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Napza merupakan salah satu egara nt r utama terhadap beban penyakit global
yang berupa disabilitas dan mortalitas. Berbagai alasan yang menyebabkan seseorang
melakukan penyalahgunaan Napza diantaranya sosial ekonomi, egara n , efek obat;
relaks, peningkatan aktifitas, dan penghilangan mod depresi. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan desain fenomenologi untuk mengeksplorasi
persepsi penyalahguna Napza berdasarkan pendekatan Health Belief Model. Populasi
dalam penelitian ini adalah residen dari tempat rehabilitasi ketergantungan obat yang
ada di Kota Banda. Sampel terdiri atas 21 partisipan yang direkrut dengan teknik
purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik Fokus Group
Discussion (FGD), mengeksplorasi persepsi penyalahguna Napza yang terdiri dari
persepsi resiko, persepsi keparahan, persepsi manfaat, persepsi hambatan, tindakan,
dan keyakinan diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi resiko; resiko
penyalahgunaan Napza berdampak pada fisik, psikis, sosial, spiritual dan prilaku
egara n. Persepsi keparahan; tingkat keparahan yang paling dominan mengalami
halusinasi, perilaku paranoid, depresi, dan emosi tidak stabil. Persepsi manfaat
program rehab; mendapatkan informasi, motivasi, kegiatan positif, komitmen berhenti
menggunakan Napza. Persepsi hambatan; hambatan untuk berhenti dipengaruhi oleh
lingkungan terutama teman. Tindakan; mengikuti program rehab dan didukung oleh
keluarga. Keyakinan diri ; tidak semua partisipan menunjukkan keyakinan diri yang
kuat untuk berhenti menggunakan Napza.
Penggunaan egara , tembakau, dan obat obatan egara terjadi di seluruh dunia.
Masalah masalah penggunaan zat merupakan salah satu egara nt r utama terhadap
beban penyakit global yang berupa disabilitas dan mortalitas (Li, et al, 2010). Selain
itu, munculnya obat obat psikoaktif baru pada egara terakhir telah berkembang
penggunaannya menjadi obat-obat rekreasional oleh karena efek uforia yang
ditimbulkannya. Status legalitas obat-obatan yang bervariasi di setiap egara juga ikut
memicu terjadinya penyalahgunaan obat obatan (Debruyne & Le Boisseller, 2015).
Secara egara nt global, diperkirakan bahwa rata-rata 243 juta penduduk dunia
yang berusia 15-64 tahun telah menggunakan obat terlarang terutama ganja, opioid,
kokain, dan amphetamine-tipe egara nt (ATS) dengan angka kematian diperkirakan
mencapai 20 juta pertahun (WHO, 2010). Di Indonesia, jumlah kasus
penyalahgunaan Napza diperkirakan sebanyak 3,8 juta sampai 4,1 juta orang atau
sekitar 2,1 sampai 2,25 % dari total penduduk pada tahun 2013 (Kemenkes, 2014).
Hasil proyeksi perhitungan kasus penyalahgunaan Napza menunjukkan peningkatan
jumlah dari 4,1 juta pada tahun 2013 menjadi 5,0 juta.
Pada tahun 2020 (BNN, 2014). Jumlah kasus penyalahgunaan Napza di Provinsi
Aceh pada tahun 2010 adalah 566 jiwa, meningkat menjadi 650 jiwa pada tahun 2011
dan 866 jiwa pada tahun 2012 atau meningkat sebesar 15-20 % pertahun (Kemenkes,
2014). Carter (2015) menemukan bahwa penggunaan marijuana telah mengalami
peningkatan pada kalangan mahasiswa dan kelompok usia dewasa muda, dari 3,5
persen pada tahun 2007 menjadi 5,9% pada tahun 2014. Meskipun tingkat
penggunaan Napza pada pria dan wanita bervariasi dari satu egara dengan egara dan
dalam hal bahan atau obat yang digunakan juga bervariasi, United Nations Office on
Drugs and Crime (UNODC), 2014) menyatakan bahwa jumlah pria dua sampai tiga
kali lebih besar dalam penyalahgunaan Napza dibandingkan wanita.

B. TUJUAN
Tujuan dari analisis jurnal ini adalah agar kita dapat menganalisis implikasi
keperawatan apa saja pada jurnal yang akan kita analisis

C. Manfaat
Manfaat dari penugasan ini adalah supaya kita mengetahui konsep dari jurnal yang
kita analisis itu seperti apa saja dan apa saja implikasi dari jurnal NAPZA yang
kita analisis
BAB II
ISI JURNAL
A. JUDUL ARTIKRL
 Judul jurnal 1 :’’Analisis Penyalahgunaan Napza Dengan Pendekatan Health
Belief Model’’
 Judul jurnal 2 : ’’Fenomena Penyalahgunaan NAPZA di Kalangan
Remaja’’
B. PENULIS/ PENELITI
 Jurnal 1 :
1. Nurjanisah (Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh)
2. Teuku Tahlil (Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh)
3. Kartini Hasballah (Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh)
 Jurnal 2 :
1. Hesty Damayanti Saleh
2. Dewi Rokhmah
3. Iken Nafikadinin
C. NAMA JURNAL
 Jurnal 1 : Jurnal Ilmu Keperawatan (2017) 5:1 ISSN: 2338-6371, e-ISSN
2550-018X
 Jurnal 2 : E-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 2 (no. 3), September 2014

D. RINGKASAN JURNAL
1. Problem :
Menurut partisipan hambatan utama untuk berhenti menggunakan napza adalah
faktor pengaruh lingkungan. Selama mengikuti program rehab partisipan dapat
berhenti menggunakan Napza, namun tidak yakin jika setelah keluar dari pusat rehab
karena akan sangat besar dipengaruhi oleh lingkungan sekitar terutama teman.
2. Intervention :
Adapun penelitian kualitatif ini menggunakan desain studi fenomenologi. Fokus
penelitian ini yaitu mengeksplorasi persepsi penyalahguna Napza tentang rehabilitasi
ketergantungan obat dengan pendekatan Health Belief Model pada residen
rehabilitasi Napza di Kota Banda Aceh. Populasi penelitian adalah residen rehabilitasi
ketergantungan obat pada 3 pusat rehabilitasi yang ada di Kota Banda Aceh yang
berjumlah 70 orang. Teknik pengambian sampel adalah purposive sampling dengan
besarnya sampel penelitian adalah 21 Partisipan. Pengumpulan data dilakukan dengan
tehnik Fokus Group Discussion (FGD) mengeksplorasi persepsi penyalahguna Napza
yang terdiri dari persepsi resiko, persepsi keparahan, persepsi manfaat, persepsi
hambatan, tindakan, dan keyakinan diri. Analisis data menggunakan statistik
deskriptif yaitu untuk mengambarkan karakteristik partisipan dan analisis tematik
untuk menganalisa data terkait persepsi penyalahguna Napza tentang rehabilitasi
ketergantungan obat. Pengumpulan data dilakukan setelah mendapatkan surat
rekomendasi etik dan menyelesaikan seluruh prosedur yang ada. Kajian etik penelitian
dilakukan oleh Komite Etik Penelitian Keperawatan pada Fakultas Keperawatan
Universitas Syiah Kuala.
3. Comparation :
a. Jurnal ’’Analisis Penyalahgunaan Napza Dengan Pendekatan Health
Belief Model’’
Hasil pengumpulan data awal yang dilakukan pada tiga panti
rehabilitasi ketergantungan obat di Kota Banda Aceh, yaitu di Panti Yakita,
Panti Tabina, dan Panti Rumoh Harapan Aceh didapatlan data bahwa dari
ketiga panti rehabilitasi tersebut, terdapat 70 orang residen, yang sedang
menjalani program rehabilitasi ketergantungan obat yang terdiri dari 10 residen
di Panti Yakita, 40 residen di Panti Tabina, dan 20 residen di Panti Rumoh
harapan Aceh. Berdasarkan wawancara singkat yang dilakukan dengan 2
orang residen pada masing-masing Panti, 4 orang diantaranya mengatakan
bahwa mereka ikut program rehabilitasi awalnya karena dipaksa oleh keluarga
dan 2 orang lainnya melakukannya dengan alasan ingin terbebas dari narkoba.
b. Jurnal ’’Fenomena Penyalahgunaan NAPZA di Kalangan Remaja’’
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan pokok yang menyebabkan
informan utama menyalahgunakan NAPZA adalah karena adanya pengaruh
dari teman sebaya yang menyalahgunakan NAPZA, sehingga informan utama
merasa penasaran dan ingin mencobanya.
Informan utama dalam penelitian ini berjumlah empat orang. Penetapan
jumlah informan utama ini didasarkan pada kejenuhan data yang didapatkan,
artinya informan penelitian sudah tidak dapat lagi memberikan informasi baru
yang berarti lagi. Informasi yang didapatkan juga telah sesuai dengan fokus
penelitian.
c. Komparasi Pada jurnal ini :
Pada penelitian ini memperlihatkan bahwa penyebab penyalahgunaan
NAPZA pada remaja adalah pengaruh teman sebaya yang juga
menyalahgunakan NAPZA. Karakteristik remaja yang sedang mencari jati diri
memiliki orientasi sosial yang banyak terpusat di lingkungan teman sebayanya
sehingga remaja akan mudah terpengaruh dan mengikuti hal yang dilakukan
teman sebayanya. Penyalahgunaan NAPZA berkaitan erat dengan teori
interaksionisme simbolik yang dipahami dengan pemberian interpretasi
simbol-simbol tertentu dalam melakukan interaksi antara satu dengan yang
lain, sehingga adanya pertukaran makna suatu simbol interaksi tersebut yang
akan mempengaruhi seseorang dalam hal penyalahgunan NAPZA. Teori
interksionisme simbolik memiliki empat konsep utama yaitu meaning, self
concept, identity dan socialization. Penelitian ini menganalisis penyalahgunaan
NAPZA pada remaja dengan 3 konsep utama teori interaksionisme simbolik
yaitu meaning, self concept dan socialization. Meaning atau pemaknaan
muncul dari interaksi sosial yang dipertukarkan antara individu bukan muncul
atau melekat pada suatu objek secara alamiah. Proses interaksi yang terjadi
menurut para ahli dari teori ini menyebutkan akan menimbulkan adanya
simbol tertentu, simbol tersebut berupa istilah (bahasa), gesture (bahasa tubuh)
dan sign (tanda) tertentu yang dipahami oleh mereka yang melakukan
interaksi.
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang
diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam
berhubungan dengan orang lain. Konsep diri yaitu konsep bagaimana
memahami diri sendiri yang output akhirnya yaitu terjadinya variasi identitas.
Menurut Rakhmat (2011) konsep diri adalah pandangan dan perasaan
seseorang tentang dirinya sendiri, persepsi terhadap diri tersebut dapat bersifat
psikologi, sosial dan fisik. Konsep ini yang menjadikan individu mencapai
kesadaran diri (self consciousness) untuk mengambil sikap untuk dirinya
sendiri (Self Evaluation).
4. Outcome :
Dari hasil penelitian Jenis NAPZA yang digunakan oleh informan utama adalah
ganja. Selain menyalahgunakan ganja dan shabu, sebagian besar informan juga
mengkonsumsi alkohol dan rokok. Salah seorang informan utama juga
mengkonsumsi jamur mushroom yaitu jamur yang biasa hidup di kotoran hewan
ternak, menurut informan utama jamur ini dapat menimbulkan efek melayang
yang lebih tinggi dari ganja. Informan utama juga menyalahgunakan obat yaitu
obat Trihexiphenidil dan Dextrometorfan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
alasan pokok yang menyebabkan informa utama menyalahgunakan NAPZA
adalah karena adanya pengaruh dari teman sebaya yang menyalahgunakan
NAPZA, sehingga informan utama merasa penasaran dan ingin mencobanya.

BAB III
PEMBAHASAN
A. ANALISIS ISI JURNAL
Penggunaan Napza merupakan salah satu kontributor utama terhadap beban
penyakit global yang berupa disabilitas dan mortalitas. Berbagai alasan yang
menyebabkan seseorang melakukan penyalahgunaan Napza diantaranya sosial ekonomi,
stresor , efek obat; relaks, peningkatan aktifitas, dan penghilangan mod depresi. Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif dengan desain fenomenologi untuk mengeksplorasi
persepsi penyalahguna Napza berdasarkan pendekatan Health Belief Model. Populasi
dalam penelitian ini adalah residen dari tempat rehabilitasi ketergantungan obat yang ada
di Kota Banda.
Penggunaan alkohol, tembakau, dan obat obatan ilegal terjadi di seluruh dunia.
masalah penggunaan zat merupakan salah satu kontributor utama terhadap beban penyakit
global yang berupa disabilitas dan mortalitas (Li, et al, 2010). Selain itu, munculnya obat
obat psikoaktif baru pada dekade terakhir telah berkembang penggunaannya menjadi obat
obat rekreasional oleh karena efek uforia yang ditimbulkannya. Status legalitas obat-
obatan yang bervariasi di setiap negara juga ikut memicu terjadinya penyalahgunaan
obat obatan (Debruyne & Le Boisseller, 2015).

B. IMPLIKASI KEPERAWATAN
Kegiatan rehabilitasi ketergantungan obat dilakukan dalam berbagai bentuk
kegiatan yang antara lain berupa program residensial baik residensial jangka panjang
maupun residensial jangka pendek. Agar dapat mencapai keberhasilan dan keberlanjutan
upaya rehabilitasi yang diprogramkan, maka perlu dipahami alasan yang mendasari
penyalahguna Napza untuk melakukan residensial pada panti rehabilitasi ketergantungan
obat.
Hasil pengumpulan data awal yang dilakukan pada tiga panti rehabilitasi
ketergantungan obat di Kota Banda Aceh, yaitu di Panti Yakita, Panti Tabina, dan Panti
Rumoh Harapan Aceh didapatlan data bahwa dari ketiga panti rehabilitasi tersebut,
terdapat 70 orang residen, yang sedang menjalani program rehabilitasi ketergantungan
obat yang terdiri dari 10 residen di Panti Yakita, 40 residen di Panti Tabina, dan 20
residen di Panti Rumoh harapan Aceh.

C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL


Kelebihan :
1. Pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan fenomenologis penelitian
ini menggunakan teknik purposive yaitu informa yang kayaakan informasi.
2. Tanda baca pada jurnal bagu, memudahkan orang lain membaca maupun memahami
isi jurnal.
Kekurangan :
- Hanya mengambil sempel yang cukup sedikit jadi diharapkan untukm peneliti lain
dengan jumlah sempel yang lebih banyak.

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan partisipan mengetahui resiko yang dapat terjadi
akibat penyalahgunaan Napza baik secara fisik, psikis, sosial, spiritual dan bahkan prilaku
kriminal. Beberapa dampak Napza yang disebutkan diantaranya menyebabkan HIV,
hepatitis, dan kerusakan pada diri sendiri, kerusakan hubungan dengan keluarga, serta
kerusakan interaksi sosial dan seks bebas.
Hasil pengumpulan data awal yang dilakukan pada tiga panti rehabilitasi
ketergantungan obat di Kota Banda Aceh, yaitu di Panti Yakita, Panti Tabina, dan Panti
Rumoh Harapan Aceh didapatlan data bahwa dari ketiga panti rehabilitasi tersebut,
terdapat 70 orang residen, yang sedang menjalani program rehabilitasi ketergantungan
obat.

B. SARAN
1. Bagi Mahasiswa
Bagi Mahasiswa analisis jurnal ini dapat menjadi referensi ketika kerja dan
menghadapi pasien pecandu Narkoba
2. Perawatan
Menjadikan referansi untuk implementasi tindakan keperawatan untuk
penanganan pecandu Narkoba

DAFTAR PUSTAKA
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JIK/article/download/8760/7122
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPK/article/download/2349/1929
https://rsjmenur.jatimprov.go.id/post/2020-07-29/pengetahuan-tentang-napza

Anda mungkin juga menyukai