Anda di halaman 1dari 2

1.

RKL-RPL Pemanenan dan Pengangkutan TBS

Tahapan : Operasi

Kegiatan : Pemanenan dan Pengangkutan TBS

Sumber Dampak : Pemanenan dan Pengangkutan TBS

Jenis imbah/cemaran : Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan Kebisingan

Besaran dampak : Kegiatan pemanenan dan pengangkutan TBS akan berdampak pada penurunan
kualitas udara dan peningkatan kebisingan

Pengelolaan

Cara Pengelolaan :

Upaya :

1. Peningkatan Teknologi :
- Membatasi kecepatan dump truck pada saat melewati wilayah pemukiman
- Penyiraman jalan transportasi secara priode, khususnya bila intensitas transportasi
meningkat dan pada saat musim kemarau.
2. Pendekatan Sosial Ekonomi
- Memfasilitasi warga masyarakatyang berkeinginan untuk menjadi tenaga kerja dan
berusaha di sekitar wilayah teknis.
- Mengikutsertakan seluruh karyawan dalam program pelayanan asuransi kesehatan.
- Mengalokasikan pembiayaan untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi tersebut di atas.
3. Pendekatan Kelembagaan :
- Membentuk team yang bertanggungjawab terhadap keselamatan kerja dan kesehatan
karyawan
- Berkoordinasi dengan instansi dinas terkait dalam upaya penganggulangan masalah
kualitas udara dan kebisingan

Tujuan : 1. Mengendalikan kualitas udara dan tingkat kebisingan di sekitar wilayah kegiatan dan
daerah sebaran dampaknya, khusunya debu pertikulat dan kebisingan agar tidak melampaui baku
mutu yang berlaku. 2. Mengendalikan dan mencegah dampak turunan yang muncul akibat
menurunnya kualitas udara dan peningkatan kebisingan. 3. Mengendalikan dan melokalisir sebaran
dampak menurunnya kualitas udara dan meningkatnya kebisingan hanya di daerah pengelolaan
tandan buah segar

Lokasi : Lokasi pengelolaan lingkungan dilakukan di dalam lingkungan kebun

Periode : Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi

Pelaksana : PT Rafi Kamajaya Abadi


Pengawas : 1. Dinas Perkebunan Kab. Melawi. 2. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Melawi. 3. Dinas
Kesehatan Kab. Melawi. 4. Kecamatan Nanga Pinoh, Pinoh Utara, Belimbing dan Belimbing Hulu.

Pelaporan : 1. Dinas Perkebunan Kab. Melawi. 2. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Melawi. 3. Dinas
Kesehatan Kab. Melawi. 4. Dinas Lingkungan Hidup Prov. Kalimantan Barat.

Tolak Ukur : 1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Lampiran VII Baku Mutu Udara Ambien. 2.
Berdasarkan Kep-50/MENLH/11/1996 Baku Tingkat Kebauan. 3. Berdasarkan Kep-48/MENLH/1996
Baku Tingkat Kebisingan.

Pemantauan

Cara dan Periode :

Tujuan : 1. Mengevaluasi efektivitas upaya pengelolaan lingkungan. 2. Menjaga kualitas udara agar
dapat memehuhi baku mutu lingkungan udara ambien dan tingkat kebisingan.

Metode : 1. Pengambilan sampel di lapangan dan analisis di laboratorium. 2. Membandingkan hasil


laboratorium dengan baku mutu kualitas udara ambien dan tingkat kebisingan

Lokasi : Lokasi pemantauan dilakukan di lokasi kebun PT Rafi Kamajaya Abadi

Periode : Priode pemantauan dilakukan 6 (enam) bulan sekali

Pelaksana : PT Rafi Kamajaya Abadi

Pengawas : 1. Dinas Perkebunan Kab. Melawi. 2. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Melawi. 3. Dinas
Kesehatan Kab. Melawi. 4. Kecamatan Nanga Pinoh, Pinoh Utara, Belimbing dan Belimbing Hulu.

Pelaporan : 1. Dinas Perkebunan Kab. Melawi. 2. Dinas Lingkungan Hidup Kab. Melawi. 3. Dinas
Kesehatan Kab. Melawi. 4. Dinas Lingkungan Hidup Prov. Kalimantan Barat.

Tolak Ukur : 1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Lampiran VII Baku Mutu Udara Ambien. 2.
Berdasarkan Kep-50/MENLH/11/1996 Baku Tingkat Kebauan. 3. Berdasarkan Kep-48/MENLH/1996
Baku Tingkat Kebisingan.

Anda mungkin juga menyukai