Anda di halaman 1dari 6

SIKLUS AKUNTANSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Dosen: Oscar R, Andjoe,SE,M,SI,Ak,CA

Disusun oleh:

EKA CAHAYA PURNAMA SARI

19.0756

AKADEMI PERPAJAKAN PANCA BHAKTI

PONTIANAK

2021
SIKLUS AKUNTASI

A. DEFINISI SIKLUS AKUNTANSI


Informasi berupa laporan keuangan dihasilkan melalui proses akuntansi yang
panjang. Pada proses tersebut terdapat tahap-tahap yang harus dipenuhi untuk
mendapatkan hasil laporan yang baik, valid dan akuntabel. Tahap-tahap itulah yang
kemudian disebut sebagai siklus akuntansi.
Siklus akuntansi merupakan proses penyusunan suatu laporan keuangan yang
dapat dipertanggungjawabkan dan diterima secara umum.
Prinsip-prinsip dan kaidah akuntansi, prosedur-prosedur, metode-metode serta
teknik-teknik dari segala sesuatu yang dicakup dalam ruang lingkup akuntansi dicatat
dalam suatu periode tertentu.
Pada umumnya, siklus akuntansi selalu dimulai dari transaksi sampai pada
pembuatan laporan keuangan perusahaan. Dilanjutkan dengan adanya saldo yang ditutup
dengan jurnal penutup atau sampai pada jurnal pembalik.
B. TAHAPAN SIKLUS AKUNTANSI
Ada beberapa tahap yang harus dilakukan dalam membuat siklus akuntansi secara
umum yaitu:
1. Mengindentifikasi Transaksi
Tahapan ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan, yaitu dengan
mencari tahu transaksi apa saja yang berlangsung selama suatu periode. Dalam
tahapan ini kita memerlukan bukti-bukti transaksi yang ada.
Bukti transaksi sendiri adalah dokumen pendukung yang berisi data transaksi
yang dibuat setelah melakukan transaksi untuk kebutuhan pencatatan keuangan.
Fungsi pokok bukti transaksi adalah sebagai perekam pertama setiap transaksi yang
dilakukan perusahaan. Biasanya berupa kwitansi, cek, faktur, dan lain-lain.
2. Mencatat Transaksi ke dalam Jurnal
Setelah mengidentifikasi transaksi-transaksi apa saja yang terjadi selama suatu
periode, tahapan selanjutnya adalah mencatat transaksi-transaksi tersebut ke dalam
sebuah jurnal.
Jurnal merupakan aktivitas meringkas dan mencatat transaksi perusahaan
berdasarkan dokumen dasar. Tempat untuk mencatat dan meringkas transaksi tersebut
disebut dengan buku jurnal.
3. Memindahbukukan (Posting) Transaksi pada Jurnal ke Buku Besar
Tahapan selanjutnya adalah memindahbukukan atau posting.Posting adalah
aktivitas memindahkan catatan di buku jurnal ke dalam buku besar sesuai dengan
jenis transaksi dan nama perkiraan masing-masing.
Buku besar adalah buku utama pencatatan transaksi keuangan yang
mengkonsolidasikan masukan dari semua jurnal akuntansi dan merupakan
penggolongan rekening sejenis. Buku besar merupakan dasar pembuatan laporan
neraca dan laporan laba/rugi.
4. Menyusun Neraca Saldo
Neraca saldo merupakan pengelompokan saldo akhir di dalam buku besar atau
daftar yang berisi kumpulan seluruh rekening/perkiraan buku besar. Neraca saldo
biasanya disiapkan pada akhir periode atau dapat juga disiapkan kapan saja. Untuk
menyiapkan neraca saldo, saldo tiap perkiraan harus ditentukan terlebih dahulu.Cara
membuat neraca saldo ini sangatlah mudah, yaitu dengan mengutip atau menyalin
saldo semua akun yang ada dalam buku besar.
5. Membuat Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian dibuat pada akhir periode akuntansi setelah penyusunan
Neraca Saldo. Jurnal penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan angka-angka yang
tersebut dalam neraca saldo agar dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya
sesuai dengan tuntutan dalam penyajian laporan keuangan. Akun-akun yang biasanya
memerlukan jurnal penyesuaian seperti beban yang masih harus dibayar(utang),
pendapatan yang masih harus diterima(piutang), penurunan nilai aktiva (yang bersifat
tetap dan bersifat habis terpakai), beban dibayar di muka, pendapatan diterima di
muka, dan piutang tak tertagih.
Setelah membuat jurnal penyesuaian, seperti setelah membuat jurnal umum, akan
harus dilakukan posting kembali isi jurnal penyesuaian ke dalam buku besar.
6. Menyusun Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Setelah disusun ayat penyesuaian atas akun-akun tertentu, akun-akun yang
bersangkutan tersebut pasti mengalami perubahan nilai atau nominal. Sehingga nilai
saldonya perlu disesuaikan kembali dengan menyusun neraca saldo setelah
penyesuaian.
Cara membuatnya tidak jauh beda dengan neraca saldo, yaitu dengan melihat
saldo pada buku besar setelah diposting jurnal penyesuaian ke dalam buku besar.
7. Menyusun Laporan Keuangan
Setelah membuat neraca saldo disesuaikan, tahap selanjutnya adalah menyusun
laporan keuangan berdasarkan neraca saldo tersebut. Laporan keuangan adalah
catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat
digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan
adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.
Ada 5 jenis laporan keuangan secara umum yaitu, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, laporan posisi keuangan, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan. Kelima laporan ini akan dibahas lebih lanjut nanti.
8. Membuat Jurnal Penutup
Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk
menutup akun-akun nominal sementara. Akibat penutupan ini, saldo akun-akun
tersebut akan menjadi 0 (nol) pada awal periode akuntansi. Akun yang ditutup adalah
akun nominal dan akun pembantu modal.
Agar lebih jelas, akun nominal adalah akun yang pada akhir periode dilaporkan
dalam laporan laba rugi sedangkanakun riil adalah akun yang pada akhir periode
dilaporkan dalam neraca.
Yang termasuk akun nominal adalah pendapatan dan beban, sedangkan akun
pembantu modal adalah prive dan ikhtisar laba/rugi. Setelah jurnal penutup diposting
ke setiap akun, maka yang tersisa adalah perkiraan riil(assets, liabilities,
capital/equity).
Tujuan jurnal penutup ini adalah menghindari terjadinya perhitungan ulang pada
periode akuntansi berikutnya. Jadi, yang ditutup meliputi akun-akun pendapatan,
beban dan perubahan modal.
Seperti jurnal-jurnal sebelumnya, setelah membuat jurnal penutup, akan harus
diposting kembali isi jurnal penutup ke dalam buku besar.
9. Menyusun Neraca Saldo Setelah Penutup
Tujuan dari neraca ini adalah untuk melihat apakah akun telah seimbang
(balance) untuk selanjutnya memulai kegiatan akuntansi pada periode baru. Cara
membuatnya adalah dengan melihat saldo di buku besar setelah dilakukan posting
dari jurnal penutup ke buku besar.
C. TAHAPAN TAMBAHAN
1) Jurnal Koreksi
Jurnal koreksi atau jurnal pembetulan adalah jurnal yang dibuat hanya jika
seorang akuntan salah dalam menjurnal sebuah transaksi yang ada dalam suatu
periode. Jurnal ini memiliki tujuan untuk membenarkan nominal atau akun yang salah
dan telah terlanjur dicatat pada jurnal lainnya.
2) Jurnal Pembalik
Jurnal Pembalik adalah jurnal yang dibuat sebelum awal periode akuntansi yang
baru dimulai dengan tujuan untuk memudahkan proses pencatatan akuntansi pada
periode selanjutnya.
D. JENIS-JENIS LAPORAN KEUANGAN SECARA UMUM
a) Laporan Laba/Rugi
Laporan laba/rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan
dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba atau rugi bersih.
b) Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas merupakan salah satu dari laporan keuangan yang
harus dibuat oleh perusahaan yang menggambarkan peningkatan atau penurunan
aktiva bersih atau kekayaan selama periode yang bersangkutan berdasarkan prinsip
pengukuran tertentu yang dianut.
c) Laporan Posisi Keuangan
Laporan Posisi Keuangan atau Neraca adalah laporan yang menggambarkan
posisi Aset, Liabilitas dan Aset Bersih pada tanggal tertentu. Laporan Posisi
Keuangan atau Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi Aset, Liabilitas
dan Aset Bersih pada tanggal tertentu.
d) Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar
uang (kas) perusahaan.
e) Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan adalah catatan tambahan dan informasi yang
ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan tambahan informasi
kepada pembaca dengan informasi lebih lanjut.
E. KESIMPULAN
Siklus akuntansi merupakan serangkaian langkah-langkah yang terjadi selama
periode waktu yang telah ditentukan, sehingga menghasilkan laporan keuangan yang
berguna bagi para pemakai laporan keuangan, baik itu pihak internal maupun pihak
eksternal. Dan dimulai dengan terjadinya transaksi-transaksi yang dicatat dan
dikumpulkan secara sistematis. Pada akhir tahun dari daftar kertas kerja yang memuat
semua perkiraan dalam buku besar. Kertas kerja ini sekaligus dipakai untuk menyusun
perhitungan laba-rugi dan neraca setelah diadakan pembenttulan dan pemindahan pos
tertentu yang disebut dengan penyesuaian.

Anda mungkin juga menyukai