MATERI
DI SD NEGERI 2 GODAN
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN
TAWANGHARJO
Narasumber : SISWANTO,S.Pd,MM
Alokasi Waktu : 3 Jam
Waktu Pelaksanaan : 5 September 2015
Materi : Penilaian Hasil Pembelajaran
A. Pengertian
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Berdasarkan pada PP. Nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik;
b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan;
c. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
Berdasarkan pada PP. No.19 Th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 64 ayat (1)
dijelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan
untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar dalam bentuk ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Selanjutnya,
ayat (2) menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk (a) menilai
pencapaian kompetensi peserta didik; (b) bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar;
dan (c) memperbaiki proses pembelajaran.
Dalam rangka penilaian hasil belajar (rapor) pada semester satu penilaian dapat dilakukan
melalui ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan dilengkapi
dengan tugas lain seperti pekerjaan rumah (PR), proyek, pengamatan dan produk.
1. Valid/sahih
2. Objektif
3. Transparan
4. Adil
5. Terpadu
6. Menyeluruh dan berkesinambungan
7. Bermakna
8. Sistematis
9. Akuntabel
10. Beracuan kriteria
D. JENIS DAN TEKNIK PELAKSANAAN PENILAIAN HASIL BELAJAR
Analisis untuk ulangan harian dan tengah semester ditekankan untuk memperoleh informasi
tentang latar belakang dan faktor penyebab mengapa siswa memperoleh nilai kurang. Bagi
anak yang memperoleh nilai kurang dari batas nilai minimal ketuntasan belajar akan diberi
remedial, sedang bagi anak yang nilainya telah mencapai batas ketuntasan akan diberikan
pengayaan.
D. Tindak Lanjut
Tindak lanjut diberikan sebagai suatu tindakan terhadap analisis hasil penilaian Tindak
lanjut yang diberikan antara lain melalui remedial, dan pengayaan. Contoh, jika kriteria
minimal ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran tertentu 75%,
maka siswa yang pencapaian kompetensinya kurang dari 75%, perlu mendapatkan remedial
untuk indikator-indikator yang belum dikuasai.
Sebaliknya bila seorang anak sudah mencapai kompetensi 75%, maka anak tersebut perlu
mendapatkan pengayaan.
Tindak lanjut remedial dan pengayaan dilakukan atas dasar analisis hasil evaluasi
perorangan. Pendidik juga perlu melakukan analisis pencapaian kompetensi kelas, dan
menemukan sebab-sebab yang mempengaruhi ketidaktercapaian ketuntasan minimal yang
telah ditetapkan. Misalnya, kurangnya jam belajar yang tersedia, kurangnya sarana prasarana,
suasana belajar yang kurang kondusif dan sebagainya yang bisa ditindaklanjuti dengan
kebijakan sekolah maupun pemerintah daerah.
F. Format Pelaporan
Agar peran serta masyarakat dalam dunia pendidikan semakin meningkat, bentuk laporan
kemajuan siswa harus disajikan secara sederhana, mudah dibaca, dipahami, komunikatif,
serta menampilkan profil atau tingkat kemajuan siswa. Dengan demikian orang tua atau pihak
yang berkepentingan (stakeholder) dengan mudah mengidentifikasi kompetensi yang harus
ditingkatkan.
Pelaporan Pencapaian Kemajuan Belajar
Laporan pencapaian kemajuan belajar secara menyeluruh, menggambarkan kualitas
pribadi siswa sebagai internalisasi dan kristalisasi belajar melalui sebagian kegiatan baik intra
maupun ektrakurikuler pada kurun waktu satu semester.