Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

ANALISIS SINTESIS TINDAKAN


RELAKSASI GENGGAM JARI

Disusun Oleh :
MARIA NANDA KUSUMA
P27220021316

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA


PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2021
LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN
Analisis Sintesis Tindakan Relaksasi Genggam Jari Pada Ny. S
dengan Post Histerektomi Di Ruang Gardenia RSUD dr. Gondo Suwarno
Ungaran

A. Keluhan Utama : pasien mengeluh nyeri pada luka post op

B. Diagnosa Medis : Post Op Histerektomi

C. Diagnosa Keperawatan : Nyeri akut (D.0077) berhubungan dengan agen


pencedera fisik

D. Data yang mendukung Diagnosa Keperawatan


DS :
 Nyeri post histerektomi
P = nyeri saat bergerak
Q = nyeri tajam
R = perut bagian bawah
S = skala 3
T = hilang timbul
DO :
 TD= 129/75 mmHg
 HR= 80 x/menit
 SpO2 = 98 %
 T= 36oC
 Pasien tampak menahan nyeri (mengkerutkan dahi) saat bergerak

E. Dasar Pemikiran Tindakan


Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan
ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri, 2012).
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan
dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onset mendadak
atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang
dari tiga bulan. Penyebab nyeri akut salah satunya adalah agen pencedera
fisik (prosedur operasi) (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017). Teknik relaksasi
merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal ini perawat
mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan relaksasi genggam jari
untuk menurunkan nyeri.

F. Prinsip tindakan keperawatan


SPO PEMBERIAN TERAPI TEKNIK GENGGAM JARI

Pengertian Teknik genggam jari adalah sebuah teknik relaksasi


sederhana yang mudah di lakukan
oleh siapapun yang berhubungan dengan aliran tubuh
manusiadan dapat mengurangi rasa nyeri
Tujuan 1. Mengurangi nyeri, takut dan cemas
2. Mengurangi perasaan panik, khawatir dan terancam
3. Memberikan perasaan yang nyaman pada tubuh
4. Menenangkan pikiran dan dapat mengontrol emosi
5. Melancarkan aliran dalam darah

Kebijakan Bahwa semua pasien yang mengalami nyeri dapat


melakukan teknik relaksasi genggam jari
Prosedur Waktu yang di butuhkan untuk menjelaskan dan
mempraktikkan teknik relaksasi genggam jari yaitu ≥10
menit. Pasien di minta untuk mempraktikkan teknik
relaksasi genggam jari selama 10 menit, dapat di ulang
sebanyak 3 kali. Teknik relaksasi genggam jari dapat di
lakukan setelah kegawatan pada pasien teratasi

Pelaksanaan Teknik Relaksasi Genggam Jari


a. Persiapkan pasien dalam posisi yang nyaman
b. Siapkan lingkungan yang tenang
c. Kontrak waktu dan jelaskan tujuan
d. Perawat meminta pasien untuk merilekskan
pikiran kemudian motivasi pasien dan perawat
mencatatnya sehingga catatan tersebut dapat
digunakan
e. Jelaskan rasional dan keuntungan dari teknik
relaksasi genggam jari
f. Cuci tangan dan observasi tindakan prosedur
pengendalian infeksi lainnya yang sesuai,
berikan privasi, bantu pasien keposisi yang
nyaman atau posisi bersandar dan minta pasien
untuk bersikap tenang
g. Minta pasien menarik nafas dalam dan perlahan
untuk merilekskan semua otot, sambil menutup
mata
h. Peganglah jari dimulai dari ibu jari selama 2-3
menit, bisa menggunakan tangan mana saja
i. Anjurkan pasien untuk menarik nafas dengan
lembut
j. Minta pasien untuk menghembuskan nafas secara
perlahan dan teratur
k. Anjurkan pasien menarik nafas, hiruplah
bersama perasaan tenang, damai, dan berpikirlah
untuk mendapatkan kesembuhan
l. Minta pasien untuk menghembuskan napas,
hembuskanlah secara perlahan sambil
melepaskan perasaan dan masalah yang
mengganggu pikiran dan bayangkan emosi yang
mengganggu tersebut keluar dari pikiran
m. Motivasi pasien untuk mempraktikkan kembal
iteknik relaksasi genggam jari
n. Dokumentasi respon pasien

G. Analisis Tindakan
Teknik relaksasi genggam jari merupakan cara yang mudah untuk
mengelola emosi dan mengembangkan kecerdasan emosional. Di sepanjang
jari – jari tangan kita terdapat saluran energi yang terhubung dengan berbagai
organ dan emosi. Titik-titik refleksi pada tangan memberikan rangsangan
secara reflex (spontan) pada saat genggaman. Rangsangan tersebut akan
mengalirkan semacam gelombang kejut atau listrikmenuju otak. Gelombang
tersebut diterima otak dan diproses dengan cepat diteruskan menuju saraf
pada organ tubuh yang mengalami gangguan, sehingga sumbatan di jalur
energi menjadi lancar (Kurlinawati, 2017). Pernyataan tersebut didukung oleh
penelitians Sofiyah (2014) tentang Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari
Terhadap Perubahan skala Nyeri Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea di
RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto sebelum diberikan tehnik
relaksasi genggam jari didapatkan 56,2 % responden berada dalam kategori
nyeri sedang dan setelah diberikan teknik relaksasi genggam jari sebagian
besar mengalami nyeri ringan 50 % responden. Ada perbedaan skala nyeri
sebelum dan sesudah pada kelompok eksperimen dengan nilai p value sebesar
0,001 (p< α). Hal tersebut juga sesuai dengan teori Hill (2011) dengan
mengenggam jari dipercaya dapat membuka aliran energi yang terkunci yang
disebut safety energy locks sehingga aliran energi menjadi lancar.
Menurut penelitian Chandra (2013) respon nyeri yang dirasakan oleh
setiap pasien berbeda-beda sehingga perlu dilakukan eksplorasi untuk
menentukan nilai nyeri tersebut. Perbedaan tingkat nyeri yang dipersepsikan
oleh pasien disebabkan oleh kemampuan sikap individu dalam merespon dan
mempersepsikan nyeri yang dialami. Sensasi yang sangat nyeri bagi
seseorang mungkin hampir tidak terasa bagi orang lain. Salah satu upaya
untuk menurunkan nyeri adalah dengan menggunakan teknik farmakologis
dan teknik nonfarmakologis. Relaksasi genggam jari dapat mengendalikan
dan mengembalikan segala macam emosi yang akan membuat tubuh menjadi
rileks dan nyaman. Stimulasi pada luka bedah menyebabkan keluarnya
mediator nyeri yang dapat menstimulasi transmisi impuls disepanjang serabut
aferen nosiseptor ke substansi gelatinosa (pintu gerbang) di medula spinalis
untuk selanjutnya melewati thalamus kemudian disampaikan ke kortek
serebri dan di interpretasikan sebagai nyeri (Indrawati, 2017).

H. Bahaya dilakukannya tindakan :


Dalam pemberian teknik relaksasi genggam jari tidak ada bahaya jika
melakukan tindakan ini, hanya yang perlu diperhatikan yaitu tingkat nyeri
yang dirasakan pasien. Dimana teknik nonfarmakologi untuk meredakan
nyeri diatas skala 7 tingkat keberhasilannya kecil sehingga harus di
kolaborasi untuk pemberian analgesik.

I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan (SIKI, 2018)


Manajemen Nyeri (I. 08238)
Observasi
• Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
• Identifikasi skala nyeri
• Identifikasi respon nyeri non verbal
• Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Terapeutik
• Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
• Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Edukasi
• Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
• Jelaskan strategi meredakan nyeri
• Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
• Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
• Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Pemberian Analgetik (I.08243)


Observasi
• Identifikasi karakteristik nyeri
• Identifikasi riwayat alergi obat
• Identifikasi kesesuaian jenis analgesik
• Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian analgesik
Terapeutik
• Diskusikan jenis analgesik yang disukai untuk mencapai analgesia
optimal, jika perlu
• Dokumentasikan respon terhadap efek analgesik dan efek yang tidak
diinginkan
Edukasi
• Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik, sesuai indikasi

J. Hasil yang di dapatkan setelah dilakukan tindakan


S : pasien mengatakan nyeri berkurang (skala 2)
O : TD =115/60 mmHg
SpO2 = 98 %
HR = 62 x/menit
T = 36,20C
Pasien tampak rileks
A : Nyeri akut
P : - Observasi KU dan vital sign
- Anjurkan relaksasi
- Kolaborasi pemberian analgesik

K. Evaluasi diri
Penatalaksanaan tindakan keperawatan dilakukan sesuai prosedur dan prinsip
dengan benar.

L. Daftar pustaka / Referensi


Chandra. (2013). Efektifitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam Dan Guided
Imagery Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Operasi Sectio
Caesare Di Irina D Blu Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Ejurnal
keperawatan (e-Kp) Volume 1, Nomor 1 tahun 2013, (Online). Tersedia
dalam. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/2169.

Hill, R. Y. (2011). Nursing From The Inside-Out: Living And Nursing From
The Highest Point Of Your Consciousness. London: Jones And Barlett
Publishers.

Indrawati, Ucik. (2017). Pengaruh Kombinasi Teknik Relaksasi Genggam


Jari dan Kompres Dingin Terhadap Perubahan Persepsi Nyeri pada
Pasien Pasca Operasi Fraktur Di Rsud Jombang. Universitas
Muhammadyah Yogyakarta (Tesis), (Online), Hlm 1-17 Tersedia dalam
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/10822/12.%20
NASKAH%20PUBLIKASI.pdf?sequence=12&isAllowed=y.
Kurlinawati. (2017). Pengaruh Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan
Nyeri Pada Pasien Post Sectio Caesarea. STRADA Jurnal Ilmiah
Kesehatan p-ISSN: 2252-3847 Volume 6, Nomor 2 Desember 2017 e-
ISSN: 2614-350X, (Online). Tersedia dalam
http://jurnal.strada.ac.id/sjik/index.php/sjik/article/view/6.

Sofiyah. (2014).“Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap


Perubahan Skala Nyeri Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea Di
RSUD Prof. DR. Margono Soekardjo Purwokerto”. Jurnal
Keperawatan „Aisiyah, Volume 2, Nomor 1 hlm 63-67, (Online).
Tersedia dalam https://www.scribd.com/document/328761977/1474-
pdf.

Tamsuri, A. (2012). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan


Indonesia. Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: DPP PPNI.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan


Indonesia. Definisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarta: DPP PPNI.

Mengetahui,
Mahasiswa praktikan, Pembimbing

(Maria Nanda Kusuma) (……………………..)

Anda mungkin juga menyukai