(PRAKTEK)
2
PRODI KEPERAWATAN
KEPERAWATAN MATERNITAS II
1. IDENTITAS MODUL
MATA KULIAH : KEPERAWATAN MATERNITAS II
KODE MATA KULIAH : MKK007
BOBOT SKS : 3 (1 SKS TEORI & 2 SKS PRAKTIK)
SEMESTER : IV
TAHUN AKADEMIK : 2019/2020
2. IDENTITAS DOSEN
NAMA : Ns. LASMA RINA EFRINA SINURAT, M.Kep
NIDN : 0113048501
NAMA : Ns. ROSETTY SIPAYUNG, S.Kep.,M.Kep
NIDN :
PROGRAM STUDI: NERS
i
VISI FAKULTAS FARMASI & ILMU KESEHATAN
Menjadi program studi yang unggul, berkarakter dan berdaya saing global
khususnya di bidang keperawatan gawat darurat tahun 2038
MISI
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kekuatan kepada tim
penyusun dalam menyelesaikan Modul Keperawatan Maternitas II ini sesuai dengan yang
direncanakan. Modul ini terdiri atas beberapa komponen yaitu deskripsi singkat mata
kuliah, rencana pembelajaran semester, kontrak perkuliahan, jadwal perkuliahan,
penugasan dan penilaian, tata tertib perkuliahan, serta materi & soal.
Akhirnya guna penyempurnaan modul ini, kami tetap memohon masukan, kritik, saran
agar nantinya terwujud sebuah buku ajar praktis, informatif. Semoga modul ini bermanfaat.
iii
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN MODUL................................................................................... i
VISI & MISI PRODI NERS FFIKes USMI......................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iv
DESKRIPSI MATA KULIAH................................................................................................... vii
CAPAIAN PEMBELAJARAN......................................................................................... vii
1. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER................................................ ......... i
vi
2. DESKRIPSI MATA KULIAH
3. CAPAIAN PEMBELAJARAN
vii
1. Melakukan asuhan keperawatan wanita usia subur (usia reproduksi),
pasangan usia subur, wanita dalam masa childbearing (hamil, melahirkan,
dan setelah melahirkan) dan bayinya sampai usia 28 hari dalam kondisi
berisiko beserta keluarga dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
viii
4. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
Taruli Rohana Sinaga, SP., MKM Ns. Rosetty Sipayung, S.Kep.,M.Kep Ns. Rinco Siregar, S.Kep.,MNS
Capaian Pmbelajaran Sikap
Lulusan (CPL) 1. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan dibidang keahliannya secara
mandiri
2. Mampu melaksanakan praktek keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya sesuai
i
dengan kode etik perawat
3. Memiliki sikap mengormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat klien,
menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan keperawatan dan
kesehatan yang diberikan, serta bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan
informasi tertulis, verbal & elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan
lingkup tanggung jawabnya.
Pengetahuan
1. Menguasai konsep dan prinsip asuhan keperawatan maternitas secara umum dan dalam
pengelolaan asuhan keperawatan kepada klien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan
2. Menguasai konsep dan teknik penegakkan diagnosis asuhan keperawatan maternitas;
3. Menguasai konsep teoretis komunikasi terapeutik;
4. Menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari
upaya pencegahan penyakit pada level primer, sekunder dan tertier
Keterampilan Umum
1. Bekerja dibidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan memiliki
kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi kerja profesinya
2. Membuat keputusan yang independent dalam menjalankan pekerjaan profesinya
berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis dan kreatif
3. Mengkomunikasikan pemikiran/argument atau karya inovasi yang bermanfaat bagi
pengembangan profesi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika
profesi dan kepada masyarakat terutama masyarakat profesinya
ii
4. Meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui pelatihan
dan pengalaman kerja
5. Bertanggungjawab atas pekerjaan dibidang profesinya sesuai dengan kode etik
profesinya
6. Melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat
dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat
7. Bekerjasama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah
pekerjaan bidang profesinya
8. Mendokumentasikan, menyimpan,mengaudit, mengamankan dan menemukan
kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesinya
9. Meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri
Keterampilan Khusus
1. Mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan berkesinambungan yang
menjamin keselamatan klien (patient safety) sesuai standar asuhan keperawatan dan
berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah atau belum tersedia;
2. Mampu memberikan asuhan keperawatan pada area keperawatan keperawatan
maternitassesuai dengan delegasi dari ners spesialis;
3. Mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan terbatas
berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian dari berbagai sumber untuk
Menetapkan prioritas asuhan keperawatan;
4. Mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan keperawatansesuai
iii
standar asuhan keperawatan dan kode etik perawat, yang peka budaya, menghargai
keragaman etnik, agama dan faktor lain dari klien individu, keluarga dan masyarakat
5. Mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi klien yang tidak
diharapkan secara cepatdan tepat dan melaporkan kondisi dan tindakan asuhan kepada
penanggung jawab perawatan;
6. Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan informasi yang
akurat kepada klien dan/atau keluarga /pendamping/penasehat utnuk mendapatkan
persetujuan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya;
Capaian Pembelajaran Mata 1. Melakukan asuhan keperawatan wanita usia subur (usia reproduksi),
Kuliah (CPMK)
pasangan usia subur, wanita dalam masa childbearing (hamil, melahirkan,
dan setelah melahirkan) dan bayinya sampai usia 28 hari dalam kondisi
berisiko beserta keluarga dengan memperhatikan aspek legal dan etis.
2. Melakukan simulasi pendidikan kesehatan padawanita usia subur (usia
reproduksi), pasangan usia subur, wanita dalam masa childbearing (hamil,
melahirkan, dan setelah melahirkan) dan bayinya sampai usia 28 hari dalam
kondisi berisiko beserta keluarga dengan memperhatikan aspek legal dan
etis.
iv
3. Mengintegrasikan hasil penelitian yang berhubungandengan wanita usia
subur (usia reproduksi), pasangan usia subur, wanita dalam masa
childbearing (hamil, melahirkan, dan setelah melahirkan) dan bayinya
sampai usia 28 hari dalam kondisi berisiko beserta keluarga dengan
memperhatikan aspek legal dan etis.
4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan padawanita usia
subur (usia reproduksi), pasangan usia subur, wanita dalam masa
childbearing (hamil, melahirkan, dan setelah melahirkan) dan bayinya
sampai usia 28 hari dalam kondisi berisiko beserta keluarga dengan
memperhatikan aspek legal dan etis.
5. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada wanita usia subur (usia
reproduksi), pasangan usia subur, wanita dalam masa childbearing (hamil,
melahirkan, dan setelah melahirkan) dan bayinya sampai usia 28 hari dalam
kondisi berisiko beserta keluarga dengan memperhatikan aspek legal dan
v
etis.
viii
suburdalam kondisi 3. Infeksi Paska resume
Partum persentase
berisiko beserta
keluarga dengan
memperhatikan
aspek legal dan etis.
ix
berisiko beserta eklamsia persentase
keluarga dengan
memperhatikan
aspek legal dan etis.
B. Kriteria Kelulusan
xvi
Mahasiswa dinyatakan lulus minimal mendapatkan nilai 60 atau “C+”
Rentangan Skor Nilai Bobot Kategori
80 - 100 A 4,00 Sangat Baik
75 -79 B+ 3,50
Baik
70 - 74 B 3,00
65 -69 C+ 2,50
Cukup
60 - 64 C 2,00
< 60 E 0 Gagal
C. Daftar Referensi
1. Green C.J. (2012). Maternal Newborn Nursing Care Plans. Second edition. Malloy.Inc
2. Hanretty K.P., Santoso B.I., Muliawan E. (2014) Ilustrasi Obstetri. Edisi Bahasa Indonesia 7. Churchill Livingstone:
Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
3. Klossner, J.,(2006), Introductory Maternity Nursing, Lippincott Williams & Wilkins
4. Lowdermilk, D.L., Perry, S.E., Cashion, M.C. (2013). Keperawatan Maternitas (2-vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd.
5. Perry S.E., Hockenberry M.J., Lowdermilk D.L., Wilson D. (2014). Maternal Child Nursing Care. 5th edition. Mosby:
Elsevier Inc
6. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (Pkm), P-Issn: 2615-0921 E-Issn: 2622-6030 Volume 4 Nomor 4
Agustus 2021] Hal 969-97
7. JINTAN : Jurnal Ilmu Keperawatan ISSN 2774-468X (Media Online) Vol No 2 Bulan Juli 21
xvii
xviii
BAB I
MENJELASKAN KONSEP PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK SISTEM
REPRODUKSI, MELAKUKAN PENGKAJIAN, MENYUSUN DIAGNOSA,
DAN MENYUSUN INTERVENSI KEPERAWATAN
B. Indikasi Kolposkopi
1) Adanyatemuanpositifdaripemeriksaanskrining,tesPap,IVA,danHPV-DNA.
2) Lesiserviks yangmencurigakan.
3) DitemukanCainvasive padapemeriksaansitologi.
4) Temuansitologiyangtidakmemuaskan.
5) InfeksiHPVonkogen
1.7 Tugas/Latihan
1. Seorang wanita G3P2A0, hamil 34 minggu mengeluh mengeluarkan darah waktu
bangun tidur tapi tidak merasakan sakit, T: 110/70 mmHg, N: 84 x/menit, HIS
(-), DJJ (+).Apakah pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menentukan
diagnosa pada kasus diatas ?
a. DJJ
b. USG
c. EKG
d. Darah lengkap
e. Foto Rontgen
2. Seorang perempuan umur 25 tahun G1P1A0 baru saja melahirkan bayinya
secara spontan, keadaan bayinya menangis kuat, kemerahan pada kulit dan tonus
ototnya baik. Sedangkan plasenta belum lahir, tinggi fundus uteri masih setinggi
pusat, sudah terdapat tanda- tanda pelepasan plasenta.
Berdasarkan kasus diatas pasien berada dalam kondisi?
a. Post partum
b. Inpartu kala I
c. Inpartu kala II
d. Inpartu kala III
e. Inpartu fase aktif
3. Seorang wanita umur 26 tahun, datang ke poliklinik mengeluh perut terasa
mulas-mulas sejak 1 jam lalu. Pasien mengatakan ini baru hamil yang pertama
dengan usia kehamilan 36 minggu Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan
hasil TD: 110/70 mmHg, N:84x/menit, S: 36,7ºC, RR: 20x/menit, TFU:36 cm,
5
puki, preskep, DJJ (+) 140x/menit, VT:3cm, KK (+),lendir darah (+),penurunan
kepala 3/5. Kandung kemih penuh.
Intervensi keperawatan paling tepat yang dapat diberikan kepada pasien tersebut
adalah?
a. Ajarkan teknik relaksasi
b. Anjurkan ibu untuk tidur miring kiri
c. Anjurkan ibu untuk memilih posisi bersalin
d. Lakukan laevement untuk mempercepat pembukaan servik
e. Anjurkan ibu untuk b.a.k ke kamar mandi, dan mobilisasi
4. Seorang perempuan berusia 32 tahun datang ke RSIA untuk konsultasi KB.
Pasien telah memiliki 3 orang anak. Sebelumnya, pasien menggunakan alat
kontrasepsi pil, suntik dan kondom. Pasien mengaku takut untuk menggunakan
IUD. Tapi setelah berbicara dengan tetangganya dua hari yang lalu, pasien jadi
berencana untuk menggunakan kontrasepsi IUD. Apakah masalah keperawatan
yang paling utama pada pasien tersebut?
a. Cemas
b. Kurang pengetahuan
c. Gangguan pola seksual
d. Gangguan Rasa nyaman
e. Rencana Pemasangan IUD
5. Pada saat kunjungan rumah hari ke tiga ibu mengeluh Asi baru keluar sedikit dan
putting terasa nyeri ketika menyusui. Ibu menjadi takut untuk menyusui bayinya.
Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas normal, putting susu ibu
tampak lecet kemerahan. Pendidikan kesehatan apa yang tepat diberikan pada
kasus ini?
a. Merujuk ibu untuk pengobatan
b. Menganjurkan ibu tetap menyusui bayinya
c. Menganjurkan ibu membersihkan putting dengan air hangat
d. Menganjurkan ibu istirahat menyusui sampai putingnya sembuh
e. Menganjurkan ibu menggunakan susu formula untuk sementara
1.8 Ringkasan
Kolposkopi adalah pemeriksaan mulut rahim dengan menggunakan kolposko
p.Kolposkop menggabungkan suatu cahaya yang terang dengan lensa pembesar untuk
membuat jaringan Rahim lebih mudah dilihat dengan memasukkan alat ini kedalam
6
vagina.
Referensi
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/160/jtptunimus-gdl-yunichaunu-7962-3-
babii.pdf
https://www.academia.edu/6762261/Standar_Pelayanan_Medis_SPM_dan_Standar_
Operasional_Prosedur_SOP_OBGIN?auto=download
https://e-renggar.kemkes.go.id/file2018/e-performance/1-415573-4tahunan-780.pdf
7
BAB II
MENJELASKAN KONSEP KEMOTERAPI, MELAKUKAN PENGKAJIAN,
MENYUSUN DIAGNOSA, DAN MENYUSUN INTERVENSI
KEPERAWATAN
8
2.5 Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, tanya jawab, Simulasi
2.7 Ringkasan
Kemoterapi adalah pemberian obat untuk membunuh sel kanker. Tidakseperti
radiasi atau operasi yang bersifat local, kemoterapi merupakan terapisistemik, yang
berarti obat menyebar ke seluruh tubuh dan dapat mencapaisel kanker yang telah
menyebar jauh atau metastase ke tempat lain. Obat-
obatantikakerinidapatdigunakansebagaiterapitunggal(activesingleagents),tetapikebany
akanberupakombinasikarenadapatlebihmeningkatkan potensi sitotoksik terhadap sel
kanker. Selain itu sel-sel yangresistenterhadap salahsatu obatmungkin sensitif
terhadapobat lainnya.
12
2.8 Tugas/Latihan
1. Pada saat kunjungan rumah hari ke tiga ibu mengeluh Asi baru keluar sedikit dan
putting terasa nyeri ketika menyusui. Ibu menjadi takut untuk menyusui bayinya.
Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas normal, putting susu ibu tampak
lecet kemerahan. Pendidikan kesehatan apa yang tepat diberikan pada kasus ini?
a. Merujuk ibu untuk pengobatan
b. Menganjurkan ibu tetap menyusui bayinya
c. Menganjurkan ibu membersihkan putting dengan air hangat
d. Menganjurkan ibu istirahat menyusui sampai putingnya sembuh
e. Menganjurkan ibu menggunakan susu formula untuk sementara
2. Seorang perempuan berusia 26 tahun G1P0A0 hamil 34 minggu, dirawat di RS de
ngan keluhanTD: 140/90 mmHg, N:92x/menit, kaki edema dan terdapat varises, b
erat badan bertambah 23 kg, urin protein positif.Apakah intervensi keperawatan u
tama untuk mengurangi resiko injury pada janin?
a. Anjurkan Diet TKTP
b. Penkes persiapan menyusui
c. Kolaborasi pemberian volume cairan
d. Anjurkan tidur miring ke sebelah kiri
e. Kurangnya asupan nutrisi yang mengandung protein
3. Seorang perempuan berusia 25 tahun G1P0A0 hamil 36 minggu, datang ke polikli
nik kebidanan untuk memeriksa kehamilan. Keluhan kaki bengkak, TD: 130/80 m
mHg, N: 90x/menit, kepala janin sudah masuk PAP, kaki edema dan terdapat vari
ses, berat badan bertambah 28 kg, urin protein positif. Apakah masalah keperawat
an yang paling utama pada kasus diatas?
a. Risiko terjadi eklampsi
b. Bertambahnya ukuran janin
c. Bertambahnya usia kehamilan
d. Tahanan vaskuler aliran balik vena di tungkai
e. Kurangnya asupan nutrisi yang mengandung protein
4. Seorang ibu 30 tahun, mengatakan sudah 7 bulan sejak kelahiran anak keduanya b
elum pernah menstruasi, ia masih meneteki anaknya. Ibu mengatakan perutnya be
rtambah besar dan agak merasa mual bila pagi hari. Ibu bertanya: “apakah ia hami
13
l? Dan kalau hamil berapa bulan? Tindakan keperawatan apakah yang tepat dilaku
kan perawat pada kasus diatas ?
a. Pemeriksaan palpasi Leopold I
b. Pemeriksaan palpasi Leopold II
c. Pemeriksaan palpasi Leopold III
d. Pemeriksaan palpasi Leopold IV
e. Pemeriksaan Denyut Jantung Janin
5. Seorang perempuan 26 tahun G2A1P0 hamil 28 minggu didiagnosa HIV positif. I
bu bertanya apakah nanti bayi saya baik-baik saja? Apakah saya bisa melahirkan s
ecara normal?Makanan apa saja yang boleh saya konsumsi?. Ibu mengatakan pun
ya riwayat mengkonsumsi narkoba dengan suntik dan belum pernah dirawat di ru
mah sakit. Tindakan pertolongan persalinan yang paling aman pada kasus diatas
adalah?
a. Normal
b. Secsio secaria
c. Vacum ekstraksi
d. Forcep ekstraksi
e. Induksi persalinan
Referensi
1. Bulechek,Butcher,Dochterman,&Wagner.2013.NursingInterventionsClassification(NIC),sixthed
ition.USA:Elsevier
2. CancerCare.2014.UnderstandingandManagingChmotherapySideEffects.
www.cancercare.orgCCO.2016.HowtoManageYourMouthProblem.www.cancercare.on.ca/
symptoms
3. Chiritescu,G.
(2009).Skintoxicitiesoftargetedtherapies,8049(May2017).http://doi.org/10.1016/S0959
-8049(09)70044-9
4. Herdman,T.H.&Kamitsuru,S.
(Eds.).2014.NANDAInternationalNursingDiagnoses:Definitions&Classification,2015–
2017.Oxford:Wiley Blackwell.
5. Lacouture, M. E., Anadkat, M. J., Bensadoun, R., Bryce, J., Chan, A., Epstein, J. B., & Eaby-
sandy, B. (2011). Clinicalpractice guidelines for the prevention and treatment of EGFR
14
inhibitor-associated dermatologic toxicities, 1079–1095.http://doi.org/10.1007/s00520-
011-1197-6
6. Mishra,Parikh.(2006).TargetedTherapyinOncology,MJAFI2006;62:169-173Key
7. Moorhead,Johnson,Maas,Swanson.2013.NursingOutcomesClassification(NIC),fifthedition.Phila
delphia: Elsevier
15
BAB III
MENJELASKAN KONSEP PEMERIKSAAN PAP SMEAR, MELAKUKAN
PENGKAJIAN, MENYUSUN DIAGNOSA, DAN MENYUSUN INTERVENSI
KEPERAWATAN
3.7 Ringkasan
PaptestatauPapanicolaouSmearmerupakanpemeriksaan leher rahim (serviks)
menggunakan alat yangdinamakan speculum dan dilakukan oleh bidan ataupun
ahlikandungan,yangbermanfaatuntukmengetahuiadanyaHPVataupunselkarsinomapen
yebabkankerserviks.
3.8 Tugas/Latihan
1. Seorang perempuan, umur 50 tahun,
datangkePuskesmasmengeluhkeputihan.Hasilanamnesis: tidak gatal, encer, tidak
berbau,tidak haid sejak 2 tahun yang lalu. Hasil pe-meriksaan: TD 130/80
mmHg, N 84 x/menit,S 36,8°C, abdomen tidak teraba massa
dantidakmerasakannyeritekan.
Pemeriksaanapakahyangdiperlukanuntukmenegakkandiagnosispadakasustersebu
t?
a. Papsmear
b. Darah
20
c. Urin
d. IVA
e. USG
2. Seorang perempuan, umur 52 tahun,
datangkeRumahSakitdengankeluhankeluarbercak darah segar dari jalan lahir
setelahbersenggama. Hasil anamnesis: sudah tidakmendapatkan haid sejak 1,5
tahun yang lalu,tidak menggunakan kontrasepsi, dan
seringmengalamikeputihan.Hasilpemeriksaan:TD 130/80 mmHg, N 84 x/menit,
S 36,8°C,abdomentidakterabaadanyamassadantidakmerasakanadanyanyeritekan.
Pemeriksaanapakahyangdiperlukanuntukmenegakkandiagnosispadakasustersebu
t?
a. Darahlengkap
b. Papsmear
c. USGvagina
d. IVAtest
e. Biopsi
Referensi
1. Gloria M. Bulechek, et al. 2013. Nursing Interventions Classifications (NIC),
Edisi Keenam. Missouri: Mosby Elsevier.
2. Hartanti, Septi. 2014. Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan Post Sectio
Caesarea Hari Ke-1 Atas Indikasi Disproporsi Cefalopelvic Di Ruang Bougenvil
Di RSUD Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Diploma thesis,
Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Diakses tanggal 29 Mei 2018.
3. Khasanah, Rafikatul. 2014. Asuhan Keperawatan Pada Ny. R Dengan Post SC
Atas Indikasi Janin Letak Sungsang Di Ruang Dewi Kunthi RSUD Kota
Semarang. Diakses tanggal 10 Mei 2018.
4. Morhedd, dkk. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC), Edisi Kelima.
Missouri: Mosby Elsevier
5. Chairani, Nopi. 2015. Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan Prioritas
Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Nyaman:Nyeri pada Post Operasi
Sectio Caesarea di R.S Fajar Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia. Diakses
tanggal 1 Juni 2018.
21
BAB IV
MENJELASKAN KONSEP PEMASANGAN AKDR, MELAKUKAN
PENGKAJIAN, MENYUSUN DIAGNOSA, DAN MENYUSUN INTERVENSI
KEPERAWATAN
22
4.5 Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, tanya jawab, Simulasi
B. Jenis IUD
Dari berbagai jenis IUD, saat ini yang umum beredar dipakai di Indonesia
ada 3 macam jenis yaitu:
1. IUD Copper T, terbentuk dari rangka plastik yang lentur dan tembaga
yang berada pada kedua lengan IUD dan batang IUD.
2. IUD Nova T, terbentuk dari rangka plastik dan tembaga. Pada ujung
lengan IUD bentuknya agak melengkung tanpa ada tembaga, tembaga
hanya ada pada batang IUD.
3. IUD Mirena, terbentuk dari rangka plastik yang dikelilingi oleh silinder
pelepas hormon Levonolgestrel (hormon progesteron) sehingga IUD ini
dapat dipakai oleh ibu menyusui karena tidak menghambat ASI.
D. Persiapan Alat
1. Speculum
2. Bengkok
3. IUD set
4. Mangkok untuk larutan antiseptik
5. Kain kasa
6. Bak instrumen
7. Sarung tangan steril 2 pasang
8. Penster klem
9. Tenakulum
10. Sonde uterus
11. Sumber cahaya yang cukup untuk menerangi
12. Serviks
13. Larutan antiseptik (betadine, klorin, alkohol 70%)
E. Prosedur Pelaksanaan
1. Jelasakan kepada klien apa yang dilakukan dan mempersilahkan klien
mengajukan pertanyaan sampaikan pada klien kemungkinan akan merasa
sedikit sakit pada beberapa langkah waktu pemasangan dan nanti akan
diberitahu bila sampai pada langkah-langkah tersebut. Pastikan klien
telah mengosongkan kending kencingnya
2. Mengatur posisi klien secara litotomi
24
3. Mencuci tangan dengan sabun
4. Menyiapkan kembali peralatan
5. Memakai sarung tangan steril
6. Periksa genitalia eksternal
7. Melakukan vulva higine dengan alkohol 70%
8. Memasukkan spekulum dan usap vagina dan serviks dengan larutan
antiseptik
9. Gunakan tenakulum untuk menjepit serviks
10. Lakukan pemeriksaan panggul
11. Masukkan lengan AKDR copper T 380 A di dalam kemasan sterilnya
12. Mengusap portio dengan kapas betadine menggunakan penster klem
13. Masukkan sonde uterus untuk mengukurkedalaman uterus
14. Atur letak leher biru pada tabung inserter sesuai kedalaman uterus yang
telah diukur dengan sonde uterus
15. Memasukkan tabung inserter yang sudah berisi AKDR/IUD ke dalam
kanalis servikalis sampai ada tahanan
16. Memegang dan menahan tenakulum dengan satu tangan dan tangan lain
menarik tabung inserter sampai pangkal pendorong
17. Mengeluarkan pendorong dengan tetap memegang dan menahan tabung
inserter setelah pendorong keluar
18. Mengeluarkan sebagian tabung inserter dari kanalis servikalis, potong
benang saat tampak keluar dari lubang tabung 3-4 cm
19. Melepaskan tenakulum dan menekan bekas jeputan dengan kasa betadine
sampai perdarahan berhenti
25
20. Buka kunci spekulum, dan keluarkan spekulum dengan posisi miring,
lalu rendam di larutan klorin
21. Masukkan peralatan lain ke dalam larutan klorin
22. Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir dan keringkan dengan
handuk bersih
23. Catat semua hasil tindakan
24. Ajarkan klien bagaimana memeriksa benang AKDR/IUD dengan cara
memasukkan jari tengah dan telunjuknya ke dalam vagina untuk meraba
benang IUD/AKDR yang terselip di depan portio/leher rahim. Meminta
klien menunggu di klinik selama 15-30 menit setelah pemasangan
AKDR/IUD untuk mengamati
25. Jadwalkan pasien untuk kontrol ulang
4.7 Ringkasan
IUD (Intra Uterine Device) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
adalah alat kontrasepsi yang disisipkan ke dalam rahim, terbuat dari bahan
semacam plastik, ada pula yang dililit tembaga, dan bentuknya bermacam-
macam. Bentuk yang umum dan mungkin banyak dikenal oleh masyarakat
adalah bentuk spiral.
4.8 Tugas/Latihan
1. Seorangperempuanumur24tahundatangkeBPM untuk menggunakan alat
kontrasepsi.Hasil anamnesis:telah melahirkan 1 bulanyang lalu, anak 1,
menyusui bayinya secaraekslusif.Hasilpemeriksaan:KUbaik, TD120/80
mmHg, N 90x/menit, P 24x/menit S36,70C, tanda-tanda kemungkinan hamil
26
(-),terdapatvarisesdikaki.
Alatkontrasepsiapakahyangpalingsesuaipadakasustersebut?
a. AKDR
b. AKBK
c. MOW
d. Pilkombinasi
e. Suntikkombinasi
2. Seorangperempuan,umur27tahun,akseptorIUD,datangkeBPMdengankeluhanseja
k2 bulan yang lalu tidak haid. Hasil anamne-sis: nyeri perut bagian bawah, perut
terasamembesar. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD120/80 mmHg, N 90x/menit,
P 24x/menit S36,70C, palpasi TFU belum teraba,
inspekulobenangIUDmasihterlihat.
Tindakanawalapakahyangpalingtepatdilakukanpadakasustersebut?
a. MencabutIUD
b. Memberikankonseling
c. Melakukanteskehamilan
d. Memberikanterapihormon
e. Merujukkedokterkandungan
3. Seorangperempuanumur30tahundatangkeBPM.Mengatakaninginmemakaikontra
sep-siuntukmengaturjarakkehamilanyangtidakmengganggu ASI. Hasil
anamnesis: melahir-kan anak pertama 6 bulan yang lalu, selamaini memberikan
ASI ekslusif dan belum per-nah haid. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD120/80
mmHg, N 90x/menit, P 24x/menit S36,70C.
Alatkontrasepsiapakahyangpalingtepatuntukkasusdiatas?
a. Suntik1bulan
b. Suntik3bulan
c. Pilkombinasibifasik
d. Pilkombinasitrifasik
e. Pilkombinasiminifasik
2. Seorang perempuan, umur 37 tahun,
P5A1,datangkeBPMbersamasuaminyauntukberkonsultasimengenaimetodeKB.
Ha-sil anamnesis: menstruasi teratur, siklus 28hari, anak terkecil 2 tahun,
memiliki riwayatpreeklamsiadanperdarahanpostpartumsertaberencana tidak
ingin menambah anak. Ha-sil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, P
27
20 x/menit, abdomen tidak terabamassa.
Metodekontrasepsiapakahyangpalingte-patpadakasustersebut?
a. AKDR
b. AKBK
c. Suntik
d. MOW
e. Kondom
3. Seorang perempuan, umur 48 tahun, datangke Puskesmas mengeluh haid sangat
banyak.Hasil anamnesis: pusing, lemas, haid selama10 hari, siklus tidak teratur,
akseptor AKDR.Hasilpemeriksaan:TD90/60mmHg,N100x/menit, P 24x/menit,
S 370C, abdomentidak teraba massa, darah mengalir dari
OUI,pemeriksaanlabHb8gr%.
Tindakanawalapakahyangpalingtepatpadakasustersebut?
a. RujukkeRS
b. Pasanginfus
c. Tranfusidarah
d. MemberikanpilKB
e. Memberikantabletbesi
Referensi
1. Hartono, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan.
2. Manuaba. 1998. Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
3. Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.
4. Saifudin, Abdul Bari. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
5. Saifudin, Abdul Bari. 1976. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
BAB V
28
MENJELASKAN KONSEP KONTRASEPSI INJEKSI, MELAKUKAN
PENGKAJIAN, MENYUSUN DIAGNOSA, DAN MENYUSUN INTERVENSI
KEPERAWATAN
C. Klasifikasi
1. Depo medroksiprogesteron asetat (DMPA),mengandung 150
mg,DPMA,yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntikkan intra
muskuler.
2. Depo noretisteron enantat (Depo Noristerat),yang mengandung
200mgnoretindron enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan
caradisuntikkan intramuskuler.
D. Peralatan
1. Obat suntik kontrasepsi suntikan progestin sesuai pilihan
2. Spuit Disposable 3cc
3. Kapas alkohol
4. Tensimeter
5. Timbangan BB
6. Buku Regester KB
7. Kartu Akseptor
8. Tempat Jarum
9. Jarum disposable
10. Bengkok
11. Tempat sampah medis
30
E. Prosedur
1. Mencuci tangan
2. Berikan informasi tentang KB suntik yang tersedia
3. Anamnesa data pasien
4. Menjelaskan prosedur dan tujuannya (pada klien dan keluarga)
5. Dilakukan penapisan : HPHT, paritas, riwayat persalinan yang lalu, nyeri
haid, penyakit yang pernah diderita
6. Klien setelah dilakukan pemeriksaan TTV, dipersilahkan naik di
tempattidur
7. Klien disiapkan dengan posisi miring , bagian pantat yang
disuntikdibersihkan dengan kapas alkohol
8. Obat yang sudah disiapkan di spuit, sebelumnya jarum injeksi diganti baru
9. Obat disuntikkan dengan cara tegak lurus sampai jarum masukseluruhnya
10. Setelah selesai jarum dibuang ditempat yang telah disediakan
11. Klien dirapikan , tindakan didokumentasikan
12. Klien diberi kartu Akseptor dan dipesan kembali sesuai jadwal yang
ditentukan
13. Selesai
Catatan:
Klien sebelum memutuskan menggunakan kontrasepsi yang dipilih, harus
dijelaskan efek samping dan reaksi yang mungkin terjadi misal pola haid
berubah, nafsu makan bertambah dll.
5.7 Ringkasan
31
Kontrasepsi suntikan progestin adalah jenis kontrasepsi yang diberikan setiap 3
bulan atau 2 bulan dengan cara disuntikkan secara intramuskuler.
5.8 Tugas/Latihan
KASUS
Gadis A usia 20 tahun akan menikah tanggal 15 September 2010. Namun dia
bersama calon suaminya menginginkan selama 3 tahun perkawinan belum ingin
punya anak. Pasangan tersebut tidak tahu harus memilih alakon apa. Sekarang
tanggal 13 September 2010 hari pertama haid. Ari dan calon suaminya datang
ketempat praktek saudara untuk konseling pra nikah.
SOAL
1. A disarankan untuk tidak memakai alakon................
a. Pil
b. Suntik 3 bulan
c. Spermisid
d. Kondom
e.Senggama terputus
2. Pilihan alat kontrasepsi A dan pasangannya adalah yang bersifat...............
a.Efektif permanen
b.Sederhana
c. Reversible
d. Alami
e. Jangka panjang
3. Gadia A dan calon suaminya memilih kontrasepsi yang non hormonal dan
jangka panjang. Salah satu efek samping alakon tersebut adalah....................
a.Hipermonorea
b. Sakit waktu haid
c. Sakit waktu coitus
d. Soklus haid teratur
Pusing
4. Waktu Pemasangan alat kontrasepsi AKDR yangtepat untuk gadis A
adalah...............
a. 18 September 2010
b. 13 September 2010
c. 15 September 2010
d. 2 minggu setelah mens
32
e. 1 minggu setelah pasang
5. Waktu yang tepat bagi pasangan tersebut melakukna senggama setelah AKDR
terpasang adalah.................
a. 24 jam setelah pemasangan
b. Begitu mens selesai
c. 1 minggu setelah pemasangan
d. 2 minggu setelah pemasangan
e. Haid selanjutnya
Referensi
1. Hartono, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan.
2. Manuaba. 1998. Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
3. Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.
4. Saifudin, Abdul Bari. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
5. Saifudin, Abdul Bari. 1976. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
33