Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Bimbingan konseling islam; pengertian bimbingan konseling islam, landasan


bimbingan konseling islam, tujuan konseling islam, tujuan bimbingan konseling
islam, perbedaan bimbingan konseling islam dan konseling barat”

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah
Bimbingan dan Konseling Islam Pada Program Studi Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas Tarbiyah & Ilmu Keguruan UIN Datokarama Palu Kelas PBA 1 Semester
3.

Dosen Pengampuh:
Ufiyah Ramlah S.Pd.I., M.S.I

Oleh: KELOMPOK 5

1. Istiqamah Putri Ichsan 201020005


2. Nurasmi 201020008
3. Aisyah Badwi 201020012
4. Lamin Ahmad 201020018
5. Sofyan 201020023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA PALU
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan
Karunia, Rahmat, dan Hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah yang
berjudul “bimbingan konseling Islam” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun sebagai tugas perkelompok mata kuliah Bimbingan


Konseling. Kami berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan, namun
kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi
penulisan maupun segi penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun akan saya terima dengan senang hati demi perbaikan makalah
selanjutnya.

Semoga makalah ini bisa memberikan informasi mengenai Bimbingan


Konseling Islam dan bermanfaat bagi para pembacanya. Atas perhatian dan
kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini saya ucapkan terima kasih..

Palu, 19 november 2021


Penyusun

Kelompok 5
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR ............................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................
B. Rumusan Masalah .......................................................................
C. Tujuan Penulisan .........................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian bimbingan dan konseling islam ................................
B. Landasan bimbingan konseling islam .........................................
C. Tujuan bimbingan konseling islam ............................................
D. Perbedaan antara bimbingan konseling islam dan bimbingan konseling barat
.....................................................................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..................................................................................
B. Saran ............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bebicara tentang agama terhadap kehidupan manusia memang cukup
menarik, khususnya Agama Islam. Hal ini tidak terlepas dari tugas para Nabi
yang membimbing dan mengarahkan manusia kearah kebaikan yang hakiki
dan juga para Nabi sebagai figure konselor yang sangat mumpuni dalam
memecahkan permasalahan (problem solving) yang berkaitan dengan jiwa
manusia, agar manusia keluar dari tipu daya syaiton. Dengan kata lain manusia
diharapkan saling memberi bimbingan sesuai dengan kemampuan dan
kapasitas manusia itu sendiri, sekaligus memberi konseling agar tetap sabar
dan tawakal dalam menghadapi perjalanan kehidupan yang sebenarnya.
Manusia dilahirkan didunia dengan dibekali akal, pikiran, dan
perasaan. Dengan bekal itulah manusia disebut sebagai makluk yang paling
sempurna dan diamanati oleh sang pencipta sebagai pemimpin di bumi ini.
Akan tetapi seiring dengan bekal akal, pikiran dan perasaan itu pula manusia
diselimuti oleh berbagai macam masalah, bahkan ada yang mengatakan bahwa
manusia merupakan makhluk dengan segudang masalah (human with
multiproblem). Dengan berbagai masalah itu ada yang bisa mereka atasi
dengan sendirinya atau mereka memerlukan bantuan orang lain (konselor)
untuk mengatasi masalah yang dihadapinya. Dan pemberian bantuan dari
orang yang ahli (konselor) kepada individu yang membutuhkan (klien) itulah
yang dinamakan “konseling”
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bimbingan dan konseling islam ?
2. Bagaimana landasan bimbingan konseling islam ?
3. Bagaimana tujuan bimbingan konseling islam ?
4. Bagaimana perbedaan antara bimbingan konseling islam dan
bimbingan konseling barat ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian bimbingan dan konseling islam
2. Untuk mengetahui landasan bimbingan konseling islam
3. Untuk mengetahui tujuan bimbingan konseling islam
4. Untuk mengetahui perbedaan antara bimbingan konseling islam dan
bimbingan konseling barat
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling


Bimbingan Konseling Islam adalah suatu proses pemberian bantuan
secara terus menerus dan sistematis terhadap individu atau sekelompok orang
yang sedang mengalami kesulitan lahir dan batin untuk dapat memahami
dirinya dan mampu memecahkan masalah yang dihadapinya sehingga dapat
hidup secara harmonis sesuai dengan ketentuan dan petunjuk Allah dan Rasul-
Nya demi tercapainya kebahagiaan duniawiah dan ukhrawiah.1
Dalam pandangan Farid Hariyanto (Anggota IKI jogjakarta) dalam
makalahnya mengatakan bahwa bimbingan dan konseling dalam Islam adalah
landasan berpijak yang benar tentang bagaimana proses konseling itu dapat
berlangsung baik dan menghasilkan perubahan-perubahan positif pada klien
mengenai cara dan paradigma berfikir, cara menggunakan potensi nurani, cara
berperasaan, cara berkeyakinan dan cara bertingkah laku .2

B. Landasan Bimbingan Konseling Islam


Menurut pendapatnya Priyatno dan Erman Anti bahwa bimbingan dan
konseling memiliki landasan ilmu dan teknologi dan landasan pedagogis.
Adapun penjabaran secara luasnya sebagai berikut :
1. Landasan Filosofis
Pemikiran filosofis merupakan hasil pemikiran yang menyeluruh dan
mendalam itu kemudian yang dipakai sebagai dasar untuk bertindak
berkenaan dengan sesuatu yang dimaksudkan. Landasan pemikiran
filosofis itu akan dapat dipertanggung jawabkan bimbingan dan konseling
sekolahan secara logis dan etis serta dapat memenuhi tuntunan estetika.
Pelayanan bimbingan dan konseling meliputi serangkaian kegiatan atau
tindakan yang semuanya merupakan tindakan yang bijaksana. Untuk itu
diperlukan pemikiran filosofis tentang berbagai hal yang berkaitan dengan

1
Ahmad Mubarok, Al-Irsyad an Nafsy, Konseling Agama Teori dan Kasus (Yogyakarta: Fajar
Pustaka Baru, 2002), hal. 4-5
2
Farid Hariyanto, makalah dalam seminar Bimbingan Dan Konseling Agama Jakarta: 2007
hal. 2
pelayanan bimbingan dan konseling pada umumya dan pada konselor pada
khususnya.
2. Landasan Religius
Berkaitan dengan landasan religius prayitno menyebutkan ada
beberapa hal terkait dengan landasan religius, yaitu: (1). Keyakinan bahwa
manusia dan seluruh alam semesta adalah makhluk tuhan yang
menekankan pada ketinggian derajat dan keindahan manusia itu serta
peranannya sebagai khilafah di muka bumi, (2). Sikap yang mendorong
perkembangan dan perikehidupan manusia berjalan sesuai dengan kaidah
agama. Landasan religius dalam bimbingan dan konseling pada umumnya
ingin menetapkan klien sebagai makhluk tuhan dengan segenap kemuliaan
kemanusiannya menjadi fokus dan sentral dalam upaya bimbingan dan
konseling.
Landasan Religius berkenaan dengan
a) Manusia sebagai Mahluk TuhanManusia adalah mahluk Tuhan
yang memiliki sisi-sisi kemanusiaan. Sisi-sisi kemanusiaan
tersebut tdiak boleh dibiarkan agar tidak mengarah pada hal-
halnegatif. Perlu adanya bimbingan yang akan mengarahkan sisi-
sisi kemanusiaantersebut pada hal-hal positif.
b) Sikap Keberagamaan Agama yang menyeimbangkan antara
kehidupan dunia dan akhirat menjadi isi dari sikap keberagamaan.
Sikap keberagamaan tersebut pertama difokuskan pada agama itu
sendiri, agama harus dipandang sebagai pedoman penting dalam
hidup.
c) Peranan Agama Pemanfaatan unsur-unsur agama hendaknya
dilakukan secara wajar, tidak dipaksakan dan tepat menempatkan
klien sebagai seorang yang bebas dan berhak mengambil
keputusan sendiri sehingga agama dapat berperan positif dalam
konseling yang dilakukan agama sebagai pedoman hidup.
3. Landasan Psikologis
Psikologis merupakan kajian tentang tingkah laku individu. Landasan
psikologis dalam bimbingan konseling berarti memberikan pemahaman
tentang tingkah laku individu menjadi sasaran layanan. Hal ini sangat
penting karena bidang garapan bimbingan dan konseling adalah mengenai
masalah tingkah laku individu yang perlu diubah, dikembangkan dan
dibantu apa bila ia hendak mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya.
4. Landasan Sosial Budaya
Salah satu dari dimensi kemanusiaan itu adalah dimensi kesosialan,
sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri. Di manapun
manusia hidup senantiasa membentuk kelompok hidup supaya dapat
menjamin keselamatan perkembangan maupun keturunannya. Dalam
kehidupan kelompok itu, manusia harus mengembangkan ketentuan yang
mengatur hak dan kewajiban masing-masing individu demi ketertiban
pergaulan sosial mereka. Ketentuan itu biasanya berupa perangkat nilai,
norma sosial, maupun pandangan hidup yang terpadu dalam sistem budaya
yang berfungsi sebagai sumber dan rujukan hidup manusia.
5. Landasan Ilmiah dan Teknologi
Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang
membutuhkan keprofesionalan dan memiliki dasar keilmuan, baik yang
menyangkut teori-teorinya, pelaksanaannya maupun pengembangan
pelayanannya secara berkelanjutan.
6. Landasan Pedagogis
Setiap masyarakat, senantiasa menyelenggarakan pendidikan dengan
berbagai cara dan sarana untuk menjamin kelangsungan hidup manusia.
Pendidikan merupakan salah satu lembaga sosial yang universal dan
berfungsi sebagai sarana regenerasi sosial. Dengan adanya regenerasi
sosial itulah nilai-nilai budaya dan norma sosial yang melandasi kehidupan
di masyarakat itu diwujudkan dan dibina ketangguhannya.

C. Tujuan Bimbingan Konseling Islam


Secara garis besar tujuan bimbingan konseling islam dapat dirumuskan
untuk membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya
agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Sedangkan tujuan dari bimbingan dan konseling dalam Islam yang lebih
terperinci adalah sebagai berikut:
1. Untuk menghasilkan suatu perbuatan, perbaikan, kesehatan, dan
kebersihan jiwa dan mental. Jiwa menjadi tenang, jinak dan damai, bersikap
lapang dada dan mendapatkan pencerahan taufik dan hidayah Tuhannya.
2. Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan dan kesopanan tingkah
laku yang dapat memberikan manfaat baik pada diri sendiri, lingkungan
keluarga, lingkungan kerja maupun lingkungan sosial dan alam sekitarnya.
3. Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada individu sehingga
muncul dan berkembang rasa toleransi, kesetiakawanan, tolong-menolong dan
rasa kasih sayang.
4. Untuk menghasilkan kecerdasan spiritual pada diri individu sehingga
muncul dan berkembang rasa keinginan untuk berbuat taat kepada Tuhannya,
ketulusan mematuhi segala perintahNya serta ketabahan menerima ujianNya.
5. Untuk menghasilkan potensi Ilahiyah, sehingga dengan potensi itu
individu dapat melakukan tugasnya sebagai khalifah dengan baik dan benar; ia
dapat dengan baik menanggulangi berbagai persoalan hidup; dan dapat
memberikan kemanfaatan dan keselamatan bagi lingkungannya pada berbagai
aspek kehidupan.
6. Untuk mengembalikan pola pikir dan kebiasaan konseli yang sesuai
dengan petunjuk ajaran islam (bersumber pada Al-Quran dan paradigma
kenabian .
Sedangkan dalam bukunya bimbingan dan konseling dalam islam, Aunur
Rahim Faqih membagi tujuan Bimbingan dan Konseling islam dalam tujuan
umum dan tujuan khusus.[7]
Tujuan umumnya adalah membantu individu mewujudkan dirinya sebagai
manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akherat.
Tujuan khususnya adalah:
1. membantu individu agar tidak menghadapi masalah
2. membantu individu untuk mengatasi masalah yang dihadapinya
3. membantu individu memlihara dan mengembangkan situasi dan kondisi
yang baik atau yang tetap baik menjadi tetap baik atau menjadi lebih baik,
sehingga tidak akan menjadi sumber masalah bagi dirinya dan orang lain.

D. Perbedan Bimbingan Konseling Islam dan Bimbingan Konseling Barat


1. Konseling Islam
Amanah dari Allah SWT. Untuk membina dan membentuk manusia
ideal yang menuju jalan terbaik (Islam) untuk mencapai ketenangan,
kebahagiaan dan keridhoan.
Thohari mengartikan konseling Islam sebagai suatu proses pemberian
bantuan terhadap individu agar menyadari kembali eksistensinya sebagai
makhluk Allah SWT yang seharusnya hidup selaras dengan ketentuan dan
petunjuk Allah SWT, sehingga dapat mencapai kebahagiaan dunia dan
akhirat.
Yahya Jaya menyatakan konseling agama Islam adalah pelayanan
bantuan yang diberikan oleh konselor agama kepada manusia yang
mengalami masalah dalam hidup keberagamaannya, ingin
mengembangkan dimensi dan potensi keberagamaannya seoptimal
mungkin, baik secara individu maupun kelompok, agar menjadi manusia
yang mandiri dan dewasa dalam beragama, dalam bidang bimbingan
akidah, ibadah, akhlak, dan muamalah, melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung berdasarkan keimanan dan ketaqwaan yang terdapat
dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits.
Ainur Rahim Faqih mengartikan bahwa konseling Islam adalah proses
pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup selaras dengan
ketentuan dan petunjuk Allah SWT, sehingga dapat mencapai kebahagiaan
hidup di dunia dan di akhirat.
2. Konseling Barat
Aktifitas dalam mengubah sikap dan prilaku individu (klien) oleh
seseorang yang profesional untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
3. Perbedaan
b) pada umumnya dibarat proses layanan konseling tidak dihubungkan
dengan Tuhan maupun ajaran agama. Maka layanan konseling
dianggap sebagai hal yang semata-mata masalah keduniawian,
sedangkan Islam menganjurkan aktifitas layanan konseling itu
merupakan suatu ibadah kepada Allah SWT suatu bantuan kepada
orang lain, termasuk layanan kosneling, dalam ajaran islam dihitung
sebagai salah satu sedekah.
c) Pada umumnya konsep layanan konseling barat hanyalah di dasarkan
atas pikiran manusia. Semua teori konseling yang ada hanyalah
didasarkan atas pengalaman-pengalaman masa lalu, sedangkan konsep
konseling Islam didasarkan atas, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Rasul,
aktivitas akal dan pengalaman manusia.
d) Konsep layanan konseling Barat tidak membahas masalah kehidupan
sesudah mati. Sedangkan konsep layanan konseling Islam meyakini
adanya kehidupan sesudah mati.
e) Konsep layanan konseling Barat tidak membahas dan mengaitkan diri
dengan pahala dan dosa. Sedangkan menurut konseling Islam
membahas pahala dan dosa yang telah di kerjakan.
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Konseling Islam adalah suatu proses pemberian bantuan secara terus
menerus dan sistematis terhadap individu atau sekelompok orang yang sedang
mengalami kesulitan lahir dan batin untuk dapat memahami dirinya dan
mampu memecahkan masalah yang dihadapinya sehingga dapat hidup secara
harmonis sesuai dengan ketentuan dan petunjuk Allah dan Rasul-Nya demi
tercapainya kebahagiaan duniawiah dan ukhrawiah.
Tujuan BK islam dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus:
Tujuan umumnya adalah membantu individu mewujudkan dirinya sebagai
manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akherat.
Tujuan khususnya adalah:
Ø membantu individu agar tidak menghadapi masalah
Ø membantu individu untuk mengatasi masalah yang dihadapinya
Ø membantu individu memlihara dan mengembangkan situasi dan kondisi
yang baik atau yang tetap baik menjadi tetap baik atau menjadi lebih baik,
sehingga tidak akan menjadi sumber masalah bagi dirinya dan orang lain.
Konseling sebagai seorang individu yang berada dalam proses
berkembang yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian. Untuk
mencapai kematangan dan kemandirian tersebut, konseli memerlukan
bimbingan karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan
tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalaman menentukan arah
kehidupannya. Disamping itu terdapat suatu keniscayaan bahwa proses
perkembangan konseli tidak selalu berlangsung mulus,atau bebas dari masalah.
atau searah dengan potensi, harapan dan nilai-nilai yang dianut.

B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat dijadikan bahan referensi
baru akan kepenulisan selanjutnya agar mendapatkan sedikit nilai
kesempurnaan dari kepenulisan ini. Dengan tulisan selanjutnya dapat
menanggapi atau mengomentari bahkan mengkritik tulisan sederhana ini. Insya
Allah.
DAFTAR PUSTAKA

http://semuamakalahpembelajaran.blogspot.com/2017/06/makalah-
bimbingan-konseling-islam.html?m=1
https://raniwijayanti123.blogspot.com/2019/03/perbedaan-konseling-islam-
dengan.html?m=1
http://diahastutisaputriretnaningsih.blogspot.com/2013/10/landasan-
bimbingan-dan-konseling-islam.html?m=1
http://semuamakalahpembelajaran.blogspot.com/2017/06/makalah-
bimbingan-konseling-islam.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai