Anda di halaman 1dari 56

Tata laksana Ketoasidosis diabetik terkini

di era pandemi
Pearls & pitfalls

Frida Soesanti
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
RS CiptoMangunkusumo

https://worlddiabetesday.org/activities/
Outline

• Pato siologi Ketoasidosis diabetik (KAD)

• Tata laksana KAD

• Cairan

• Insulin

• Pemantauan

• Contoh kasus https://worlddiabetesday.org/activities/


fi
Kenapa KAD penting?

• Penyebab kematian tersering terkait DM untuk anak usia < 10 tahun (70% total kematian)
• Di Era Pandemi? KAD meningkat?

Infeksi covid-19

mengakselerasi meningkatkan insidens


Meningkatkan insidens
kerusakan sel beta KAD pada pasien baru
DM pada anak?
pankreas? DM dan pasien lama?

Maybe? KAD berat

Wolfsdorf J, et al. ISPAD Clinical Practice Guidelines, 2018


Sperling MA, et al. Pediatric Endocrinology, 2021
Di Meglio L. Dia Care, 2021
Kamrath C,et al. Pediatrics, 2021

Kriteria diagnosis KAD

1. Hiperglikemia (GD > 200 mg/dL Diabetik

2. pHv < 7,3 atau HCO3 < 15 mEg/L Asidosis

3. Ketonemia (ß-hydroxybuyrate darah ≥3 mmol/


Ketonemia
L) atau ketonuria sedang-berat (≥ +2)

Wolfsdorf J, et al. ISPAD Clinical Practice Guidelines, 2018


Sperling MA, et al. Pediatric Endocrinology, 2021

Derajat Berat KAD & Derajat Dehidrasi

Derajat Derat KAD Derajat dehidrasi

Ringan pH < 7,3 HCO3 < 15 mmol/L Ringan (< 5%)

Sedang pH < 7,2 HCO3 < 10 mmol/L Sedang (5-7%)

Berat pH < 7,1 HCO3 < 5 mmol/L Berat (7-10%)

Wolfsdorf J, et al. ISPAD Clinical Practice Guidelines, 2018


Sperling MA, et al. Pediatric Endocrinology, 2021
Patofisiologi KAD

Hormon kontraregulatori:
epinefrin, glukagon,
kortisol, GH

Insulin

Wolfsdorf J, et al. ISPAD Clinical Practice Guidelines, 2018


Sperling MA, et al. Pediatric Endocrinology, 2021
De siensi insulin absolut
atau
Stres, infeksi atau insu siensi insulin

Hormon kontraregulatori: Glukagon ↑,


Katekolamin ↑, Kortisol ↑, GH ↑

Lipolisis ↑↑ Utilisasi Glukosa ↓ Proteolisis ↑↑ Glikogenolisis ↑↑

Glukoneogenesis ↑
Ketogenesis ↑

HIPERGLIKEMIA

ASIDOSIS
Glukosuria (diuresis osmotik)

Kehilangan cairan & elektrolit

Laktat ↑ DEHIDRASI hiperosmolar

Wolfsdorf J, et al. ISPAD Clinical Practice Guidelines, 2018


gangguan fungsi ginjal Sperling MA, et al. Pediatric Endocrinology, 2021
fi
fi
Manifestasi klinis KAD = the pitfalls
Mirip dgn Infeksi SSP?

Nyeri perut
Drowsiness, penurunan
kesadaran
Menyerupai akut
abdomen/gastroenteritis

Mual, muntah Napas Kusmaull (Cepat &


dalam)

image: aboutkidshealth.ca

Mirip dgn Pneumonia??

Dehidrasi
Manifestasi klinis DM klasik = the pitfalls

Menyerupai infeksi
Poliuria Selalu lapar
saluran kemih

Mulut kering
Polidipsia

Lemas, capek Berat badan ↓↓↓ Gizi kurang-buruk

Dianggap TB paru?
Infeksi kronik
Keputihan
lainnya
image: aboutkidshealth.ca

Ketoasidosis diabetik
Deteksi dini = the pearls

Menyerupai akut
Mirip dgn Pneumonia?? Mirip dgn Infeksi SSP?
abdomen/gastroenteritis
Angka Kejadian KAD

15-70% (Eropa dan US)


Saat onset/awitan
Kasus baru DM
diagnosis
Anak usia < 2 tahun

Angka kejadiannya 1-10% per pasien per tahun

Faktor Risiko:
1. Tidak suntik insulin atau suntik insulin tidak adekuat
Pasien yang sudah
2. Kontrol glikemik buruk (HbA1c tinggi)
terdiagnosis DM tipe 1
3. Infeksi
4. Remaja
5. Disfungsional keluarga
6. Sosial ekonomi bawah, akses ke Faskes terbatas

Wolfsdorf J, et al. ISPAD Clinical Practice Guidelines, 2018


Sperling MA, et al. Pediatric Endocrinology, 2021

Tujuan tata laksana KAD

1. Koreksi dehidrasi

2. Koreksi asidosis dan atasi ketosis

3. Mengembalikan glukosa darah mendekati nilai normal

4. Monitor komplikasi KAD dan komplikasi terapi

5. Identi kasi dan terapi faktor pencetus

Wolfsdorf J, et al. ISPAD Clinical Practice Guidelines, 2018


Sperling MA, et al. Pediatric Endocrinology, 2021
fi

Prinsip tata laksana KAD

1 Immediete assessment —> evaluasi & atasi Emergency

2 Tata laksana cairan dan elektrolit (Natrium)

3 Insulin

4 Kalium

5 Bikarbonat

6 Pemantauan terapi dan komplikasi

Wolfsdorf J, et al. ISPAD Clinical Practice Guidelines, 2018


Sperling MA, et al. Pediatric Endocrinology, 2021
1⃣ Immediete assesment
= Sesuai dengan prinsip Pediatric Advanced life support

• Airway: amankan jalan napas


• Breathing: Berikan oksigen jika terdapat syok atau penurunan kesadaran
• Circulation —> 2 IV line (Cairan IV dan Insulin)

• Evaluasi kesadaran (Nilai GCS) & derajat dehidrasi

• Timbang berat badan

• Lakukan pemeriksaan laboratorium awal

Wolfsdorf J, et al. ISPAD Clinical Practice Guidelines, 2018


Sperling MA, et al. Pediatric Endocrinology, 2021

Nilai derajat dehidrasi


Seringkali tidak tepat
Derajat dehidrasi biasanya berkorelasi dengan derajat beratnya KAD
Tanda dehidrasi 5% pada anak usia 1 bulan sampai 5 tahun adalah:
Capillary re ll time > 2 detik
Tugor kulit menurun
Tanda dehidrasi ≥10% : nadi lemah, hipotensi, dan oliguria

Wolfsdorf J, et al. ISPAD Clinical Practice Guidelines, 2018


Sperling MA, et al. Pediatric Endocrinology, 2021
fi

Pemeriksaan laboratorium awal

Glukosa darah serum


Gas Darah dan Elektrolit:
pH, pCO2, HCO3, Na, K, Cl
darah vena
Keton: beta hidroksi butirat serum
Ureum, Kreatinin
Kultur (jika terdapat demam atau infeksi)
Ca, P, Mg, fungsi hati
HbA1c

Wolfsdorf J, et al. ISPAD Clinical Practice Guidelines, 2018


Sperling MA, et al. Pediatric Endocrinology, 2021

2. Cairan dan elektrolit

• De sit cairan dan elektrolit harus diganti


• Cairan oral dan IV yang sudah diberikan sebelumnya harus dimasukkan dalam
perhitungan cairan

• Pada pasien Syok: NaCl 0,9% (atau RL) 20 cc/kg secepatnya


• Dehidrasi tanpa syok: NaCl 0,9% (atau RL) 10 cc/kg IV dalam 1 jam
Wolfsdorf J, et al. ISPAD Clinical Practice Guidelines, 2018
Sperling MA, et al. Pediatric Endocrinology, 2021
fi

2. Cairan dan elektrolit

• Gunakan Kristaloid (NaCl siologis, RL)

• Ganti de sit cairan secara merata dalam 48 jam

• Jumlah diuresis (kehilangan cairan lewat urin) tidak rutin ditambahkan dalam kalkulasi perhitungan
cairan

Wolfsdorf J, et al. ISPAD Clinical Practice Guidelines, 2018


Sperling MA, et al. Pediatric Endocrinology, 2021
fi
fi
Bagaimana penghitungan cairan pada KAD?

De sit cairan (~
derajat dehidrasi) ➕ Cairan rumatan ➡ 48 jam

1. Tentukan derajat dehidrasi ….% (A%)

=A %x BB (kg) X 1000 mL
2. Hitung estimasi de sit cairan
= B mL

3. Hitung cairan rumatan dalam 48 jam = C mL

= De sit + Rumatan (No 2+ No 3)


4. Hitung kebutuhan cairan total utk 48 jam = B + C mL
= D mL

= D mL/48 jam
5. Hitung kecepatan infus per jam = E mL/jam
fi
fi

fi

Bagaimana penghitungan cairan pada KAD?

CAIRAN RUMATAN (DARROW)

Berat badan Kebutuhan cairan per hari


3 – 10 kg 100 mL/kg
10 – 20 kg 1000 mL + 50 mL/kg tiap kgBB diatas
10 kg
≥ 20 kg 1500 mL + 20 mL/kg taip kgBB diatas
20 kg
Cairan: TWO BAGS SYSTEM

• Contoh: jika kecepatan infusnya 100 mL/jam

NaCl D10% Konsentrasi Kecepatan Kecepatan Rasio


KCl KCl Dx infus A infus B NaCl: Dx
(NaCl) (D10%)
D0% 100 0 4:0
D2,5% 75 25 3: 1
D5% 50 50 2: 2
D7,5% 25 75 1: 3
D10% 0 100 0: 4
2. Cairan dan elektrolit: Natrium

• Pseudohiponatremia

• Hitung kadar aktual Natrium —> Corrected Na+

Corrected Na+ = Na+ terukur + (1,6 mEq/L


x (GD-100)/100))

• NaCl 0,9% dalam jumlah besar dapat menyebabkan asidosis hiperkloremik

• Saat GD ↓ maka kadar Na+ ↑ (Tiap GD ↓ 18 mg/dL —> Na+ ↑ 0,5 mEq/L)

Wolfsdorf J, et al. ISPAD Clinical Practice Guidelines, 2018


Sperling MA, et al. Pediatric Endocrinology, 2021
3. Insulin

• Insulin diberikan 1 jam setelah pemberian cairan IV

• Insulin diberikan IV kontinu, dosis 0,05-0,1 IU/kg/jam

• Tidak perlu diberikan bolus insulin IV —> meningkatkan risiko edema serebri

• Jenis insulin: insulin reguler, short acting atau rapid insulin

• Gunakan syringe pump atau pediatric infusion set

Wolfsdorf J, et al. ISPAD Clinical Practice Guidelines, 2018


Sperling MA, et al. Pediatric Endocrinology, 2021
Bagaimana pengenceran insulin?

1 mL NaCL = 0,1 IU Larutkan 5 IU insulin 10 mL NaCL = 1 IU


insulin ➡ dalam 50 mL NaCL ➡ 1 mL = 0,1 IU

Dosis 0,05 IU/kg/jam Dosis 0,1 IU/kg/jam


= 0,5 mL /kg/jam = 1 mL /kg/jam

BB= 15 kg BB= 15 kg
Insulin: 7,5 mL/jam Insulin: 15 mL/jam

3. Insulin

• Hindari penurunan GD yang terlalu cepat (Target < 100 mg/dL per jam)

• Pertahankan dosis insulin 0,05-0,1 IU/kg/jam sampai KAD teratasi


• Jika GD turun < 300 mg/dL : tambahkan D5%
• Jika GD turun < 200 mg/dL: tambahkan D10%

• Pertahankan GD pada 100-200 mg/dL

Wolfsdorf J, et al. ISPAD Clinical Practice Guidelines, 2018


Sperling MA, et al. Pediatric Endocrinology, 2021

APA YANG BERBEDA DI ERA PANDEMI?


Peran insulin Subkutan dalam tata laksana KAD
3. INSULIN Subkutan
Alternatif di masa pandemi

• Syarat:
• Jenis insulin:
1. Rapid acting insulin (mis: novorapid)
• KAD ringan-sedang tanpa adanya komplikasi
2. Reguler insulin —> jika rapid acting
• Tidak tersedia ICU insulin tidak tersedia
• Dokter Endokrinologi Anak atau Dokter Anak Senior
yang sudah berpengalaman menatalaksana KAD

• GD diperiksa tiap jam atau tiap 2 jam

• Tata laksana cairan, elektrolit, keton dan pemantauan sama dgn protokol biasa

Priyambada L. ISPAD guidelines 2020.

3. INSULIN Subkutan

Insulin rapid acting Insulin reguler

Dosis 0,15 IU/kg, tiap 2 jam • Dosis 0,13-0,17 IU/kg, tiap 4 jam

VS • Dosis dinaikkan atau diturunkan 10-20%


berdasarkan hasil GD
Dosis turun jadi 0,1 IU/kg tiap 2 jam jika
GD turun > 90 mg/dL • Frekuensi naik jadi tiap 2 jam jika asidosis belum
teratasi

Priyambada L. ISPAD guidelines 2020.


Della Manna et al. Diab Care, 2005
Razavi Z. Endocrine, 2018.
Leibovitz CM et al. Pediatr Dia, 2016.

4. Kalium

• Total body Kalium turun, de sitnya 3-6 mEq/kg

• Kehilangan Kalium, terjadi:


• Intraseluler: terjadi ef ux ke ekstraseluler karena hipertonisitas, asidosis, glikogenolisis dan proteolisis
• Dari tubuh melalui:
• Muntah
• Diuresis osmotik

• Saat awal pengukuran: kadar kalium bisa rendah, normal atau tinggi
Wolfsdorf J, et al. ISPAD Clinical Practice Guidelines, 2018
Sperling MA, et al. Pediatric Endocrinology, 2021

fl

fi

4. Kalium

• Berikan kalium dgn dosis 40 mEq/L


NaCl D10%
• Berikan dalam bentuk Kalium fosfat, kalium klorida, kalium asetat KCl KCl
20 mEq 20 mEq

• Mulai pemberian kalium pada cairan IV saat:


• terdapat urin output
• terdapat data fungsi ginjal

• Jika hipokalemia, kalium dapat diberikan pada cairan yg digunakan utk ekspansi
cairan awal, dosis 20 mEq/L
Wolfsdorf J, et al. ISPAD Clinical Practice Guidelines, 2018
Sperling MA, et al. Pediatric Endocrinology, 2021

5. Natrium Bikarbonat

• HATI-HATI dengan Na-Bik

• Dehidrasi dan asidosis pada KAD teratasi dengan cairan dan insulin

• Terapi dengan Na-Bik menyebabkan asidosis paradoksikal SSP (controlled trial study)

• Na-Bik hanya diberikan pada:


• pH vena < 6,9
• Life threatening hyperkalemia

• Dosis Na-Bik: 1-2 mEq/kg diberikan dalam 1 jam

Wolfsdorf J, et al. ISPAD Clinical Practice Guidelines, 2018


Sperling MA, et al. Pediatric Endocrinology, 2021

Antibiotik

Hanya diberikan jika terdapat demam atau tdpt evidence adanya infeksi

Sebelumnya lakukan kultur cairan tubuh


Wolfsdorf J, et al. ISPAD Clinical Practice Guidelines, 2018
Sperling MA, et al. Pediatric Endocrinology, 2021
6. Pemantauan

HAL YANG DI MONITOR FREKUENSI Terapi adekuat

Derajat kesadaran (GCS) Setiap jam



Tanda vital (FN, FP, TD, Suhu) Setiap jam Perbaikan

Balans cairan Setiap jam Perbaikan (+)

Glukosa darah Setiap jam ⬇


Gas darah, elektrolit, keton Setiap 2-4 jam (idealnya)
darah Perbaikan

Secara bertahap
KAD teratasi Jika?

Kriteria klinis Kriteria laboratoris

1. pH > 7,3
1. Anak CM, tanda vital stabil
2. HCO3 > 15
2. Tidak ada nyeri perut
3. Keton negatif (< 1 )

1. Anak mulai makan/intake per oral


2. Insulin maintenance —> regimen sifatnya invidiual

Transisi ke insulin subkutan “maintenance”

Insulin IV ke SK Insulin SK ke SK

Insulin IV Lanjutkan cairan IVFD Tanpa dextrose

1 jam 1 jam
Makan Makan
kemudian kemudian
GDS Stop Insulin
IV & Cairan GDS Stop Cairan
Insulin SK IVFD Insulin SK IVFD

Dosis insulin SK:


• Pasien baru: 0,5-0,8 IU/kg/hari
• Pasien lama: kembali ke dosis sebelumnya
Wolfsdorf J, et al. ISPAD Clinical Practice Guidelines, 2018
Sperling MA, et al. Pediatric Endocrinology, 2021

Edema Serebri

• Insidens 0,5 – 0,9%


– Angka mortalitas 21 – 24%
• Risiko edema serebri meningkat pada:
– Anak yang usianya lebih muda (< 5 tahun)
– Diabetes awitan baru Tanda:
– Durasi gejala lebih lama • Perburukan klinis
• Perbaikan —> mengalami perburukan

• Edema serebri biasanya muncul 4-12 jam setelah terapi dimulai, namun bisa muncul sebelum
terapi dimulai

Wolfsdorf J, et al. ISPAD Clinical Practice Guidelines, 2018


Sperling MA, et al. Pediatric Endocrinology, 2021

Faktor risiko terjadinya edema serebri

1. Makin berat derajat asidosis saat awal diagnosis


2. Terapi Natrium Bikarbonat
3. Penurunan osmolalitas serum yang terlalu cepat di awal terapi
4. Cairan yang terlalu banyak dalam 4 jam pertama
5. Pemberian insulin dalam jam pertama pemberian cairan
6. Meningkatnya kadar urea saat awal
7. Hipokapnia berat saat awal diagnosis
Wolfsdorf J, et al. ISPAD Clinical Practice Guidelines, 2018
Sperling MA, et al. Pediatric Endocrinology, 2021

Terapi edema serebri

• Segera berikan terapi

• Pilihan terapi:
• Manitol 0,5-1 g/kg IV selama 15 menit, jika perlu dapat diulang stlh 30 menit
• Hypertonic saline (NaCl 3%) 2,5-5mL/kg dalam 15 menit

• Elevasi kepala
• Mungkin diperlukan intubasi

• Jika perlu kerjakan CT Scan Kepala

Wolfsdorf J, et al. ISPAD Clinical Practice Guidelines, 2018


Sperling MA, et al. Pediatric Endocrinology, 2021

Kumpulan kasus
Contoh kasus
Kasus (1)

• Anak, Justin, 3 tahun 6 bulan, sebelumnya sehat, dirujuk dari RS X


dengan keterangan KAD berat

• 1 bln SMRS: • 3 hari SMRS: • Hari MRS:


poliuria,
mual, muntah, demam,
polidipsia,
diare, agak lemas, tidak
makan biasa,
demam sadar
lebih kurus

• Di RS X:
• GD : 450 mg/dL
• KAD berat
• Gas Darah: pH = 6,79, HCO3 =1,8 Na = 131, K =4,2
keton > 3 mmol/L

Kasus: diagnosis & derajat berat KAD

HCO3 1,8
• Kasus pH =6,79
mmol/L

• Faktor • Kasus DM
Risiko?? ➡ baru ➕ • Infeksi

Kasus: initial assessment

• Di RS X: kurang lebih 6 jam


• NaCl 0,9% = total cairan ??? • BB =12 kg
• Insulin 0,1 IU/kg/jam IV kontinu

• Saat datang ke RS B: • Initial


• Klinis anak: GCS 13, FP= 56 x/mnt, Kusmaull, FN = 155x/ assess
mnt, isi cukup, Suhu = 37,8 oC ment
• Airway bebas
• O2 2 lt/mnt
• Diuresis (+)
• dehidrasi (+)

Kasus: pemeriksaan laboratorium

Rekomendasi P. Lab • KAD sedang, Dehidrasi sedang


Pasien
Glukosa darah serum GDS: 251 mg/dL
Gas Darah dan Elektrolit: pH = 7,15, HCO3 = 6,6
pH, pCO2, HCO3, Na, K, Cl Na = 133 mEg/L
darah vena K = 4 mEg/L
Keton: beta hidroksi butirat serum
Keton: 3 mmol/L
Ureum, Kreatinin
Ureum, Kreatinin = Normal
Kultur jika terdapat demam atau infeksi
demam, CRP dan prokalsitonin tinggi
Jika memungkinkan Ca, P, Mg, fungsi
hati Ca, P, fungsi hati = normal
HbA1c HbA1c =13

Kasus: penghitungan cairan

• BB =12 kg • KAD sedang, Dehidrasi sedang

1. Tentukan derajat dehidrasi 5 % (A%)

5 %x 12 (kg) X 1000 mL
2. Hitung estimasi de sit cairan
600 mL

3. Hitung cairan rumatan dalam 48 jam = 1100 X2 = 2200 mL

= De sit + Rumatan (No 2+ No 3)


4. Hitung kebutuhan cairan total utk 48 jam = 600 + 2200
= 2800 mL

= 2800 mL/48 jam


5. Hitung kecepatan infus per jam = 58 mL/jam
fi

fi

Kasus: cairan

NaCl D10% • IVFD: 58 cc/jam


KCl KCl
Konsentrasi Kecepatan Kecepatan Rasio
Dx infus A infus B NaCl: Dx
(NaCl) (D10%)
D0% 100 0 4:0
D2,5% 7544 mL 25 14 mL 3: 1
D5% 50 50 2: 2
D7,5% 25 75 1: 3
D10% 0 100 0: 4

• jalur IV (1)
Kasus: insulin

• Insulin diberikan rapid acting insulin IV kontinu, dosis 0,05 IU/kg/jam


• Pengenceran insulin: 1 mL NaCL = 0,1 IU insulin, 0,5 mL = 0,05 IU insulin
• Maka insulin yg diberikan = 0,05 IU/kg/jam = 0,5 mL/kg = 0,5x 12 = 6 mL/jam

• jalur IV (2)

• Na = 133 —> • K=4 • Terapi Bic Nat (-)


corrected Na • Th/ KCL 40 mEq/L • pH 6,7 —> 7,1 dgn
normal atau 20 mEq/500 mL cairan dan insulin

• Demam (+), marker


infeksi (+) —>
Antibiotik

Kasus: pemantauan

JAM Jam Ke-6 Jam ke-8 Jam 12

GCS 14 15 15

Tanda vital FP = 30 X/mnt FP = 22 X/mnt FP = 22 X/mnt

GDS 284 200-250 100-200


pH =7,25 pH =7,32 pH =7,36
AGD
HCO3 = 10 HCO3 = 11,7 HCO3 = >15
Keton 2 1 0,1

perbaikan Secara bertahap

Kasus (2)

• Anak R,Perempuan, 12 tahun, dirujuk dengan keterangan KAD


sedang

• 1 bln SMRS: poliuria, polidipsia, • Hari MRS: lemas,


makan biasa, lebih kurus sesak nafas

• GD : 485 mg/dL
• Gas Darah: pH = 7,16, HCO3 = 6,5, Na = 128, K =3,2
• keton 3.1 mmol/L

Kasus: derajat KAD dan derajat dehidrasi

• Kasus pH = 7,16 HCO3 = 6.5

• Faktor • Kasus DM lama, kepatuhan berobat


Risiko?? ➡ tidak baik
Kasus: initial assessment

• BB =40 kg

• Saat datang
• Klinis anak: GCS 15, FP= 28 x/mnt, Kusmaull, FN = 101x/mnt,
isi cukup, Suhu = 36,5 oC
• Airway bebas
• Initial
• O2 1 lt/mnt assessment
• Diuresis (+)
• dehidrasi (+)

Ureum, Kreatinin = Normal, Ca, P, fungsi hati normal


CRP tinggi
HbA1c =13,2

Kasus: cairan dan elektrolit

• KAD sedang, Dehidrasi sedang (BB = 40 kg)

1. Tentukan derajat dehidrasi 5 % (A%)

5 %x 40 (kg) X 1000 mL
2. Hitung estimasi de sit cairan
2000 mL

3. Hitung cairan rumatan dalam 48 jam = 1900 X2 = 3800 mL

= De sit + Rumatan (No 2+ No 3)


4. Hitung kebutuhan cairan total utk 48 = 2000 + 3800
jam = 5800 mL

= 5800 mL/48 jam


5. Hitung kecepatan infus per jam = 120 mL/jam
fi

fi

Kasus: cairan dan elektrolit


• GD: 485 mg/dL —> NaCl 0,9% 10 mL/kg dalam
1 jam —> 400 mL dalam 1 jam

• Sisa cairan: 5800 ml/48 jam - 400 mL = 5400 ml/48


NaCl D10% jam
KCl KCl
• NaCl 0,9% 110 ml/jam

Konsentrasi Kecepatan Kecepatan Rasio


Dx infus A infus B NaCl: Dx
(NaCl) (D10%)
D0% 100 0 4:0
D2,5% 75 25 3: 1
D5% 50 50 2: 2
D7,5% 25 75 1: 3
• jalur IV (1)
D10% 0 100 0: 4
Kasus: insulin

Jam GDS Keton cairan insulin rapid acting SK

1 380 3,1 NaCl 6 IU ( 0,15 IU/Kg)

3 276 2,9 NaCl: Dx = 3:1 6 IU ( 0,15 IU/Kg)

5 240 2 NaCl: Dx = 2:2 6 IU ( 0,15 IU/Kg)

7 115 1,9 NaCl: Dx =1:3 4 IU ( 0,1 IU/Kg)

9 104 2 NaCl: Dx =1:3 4 IU ( 0,1 IU/Kg)

11 148 1 NaCl: Dx = 1:3 4 IU ( 0,1 IU/Kg)

• CM, tidak kusmaull, AGD: pH: 7,38, HCO3= 18


Bahan rujukan/bacaan
Take Home Message

• Deteksi dini penting utk tata laksana optimal anak dan remaja dengan KAD

• Prinsip tata laksana: cairan, insulin, elektrolit, Na-Bik, pemantauan selama terapi

• Tata laksana komprehensif KAD mengurangi risiko terjadinya edema serebri dan
morbiditas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai