Makalah Kasus Bisnis Dan Manajemen Resiko
Makalah Kasus Bisnis Dan Manajemen Resiko
Kelompok 4
1. ERLIN D. RAJAGUKGUK ( 193304010232 )
2. SHERLY PRATIWI HASIBUAN ( 193304010239 )
3. NOVALINA SINAGA ( 193304010233 )
4. PEBRIYANTI TAMPUBOLON ( 193304010229 )
Dosen : WIRDA LILIA,S.E..,MM
Kasus bisnis adalah dokumen sentral pada siklus hidup program dan proyek.
Alasan untuk mendefinisikan suatu siklus hidup dengan berbagai fase, dan atau
tahaoan adalah untuk memampukan keputusan go/no go agar tidak terjadi
investasi yang percuma.
Semua proyek dan program memiliki kasus bisnis yang menunjukkan nilai
objektivitas mereka.
konteks – latar belakang proyek atau program dan kenapa proyek dan
program tersebut dibutuhkan;
ringkasan pengiriman – pandangan tingkat atas dari pemangku
kepentingan mengenai lingkup, keuangan, risiko, sumber daya, dan
perubahan;
penyesuaian –penjelasan kenapa pekerjaan harus dilakukan.
Kasus bisnis dimiliki oleh sponsor, yang memiliki akuntabilias terbatas untuk
meyakinkna bahwa manfaat dicapai.
Bisa dibilang juga jenis manajemen ini adalah satu metode untuk
mencegah perusahaan mengalami masalah. Seperti kolaps, kerugian
yang besar, gulung tikar, dijauhi klien dan semacamnya. Tentu strategi
sistematis ini perlu dijalankan terutama untuk pebisnis pemula.
Tampubulon (2004)
Sedangkan menurut Tampubulon manajemen risiko adalah satu proses
yang dilakukan untuk mengakomodasi segala kemungkinan buruk dari
sebuah transaksi bisnis.
Darmawi (2014)
Menurut Darmawi, manajemen risiko adalah suatu usaha untuk
mengetahui, menganalisis serta mengendalikan risiko dalam setiap
kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas dan
efisiensi yang lebih tinggi.
Bramantyo (2008)
Bramantyo berpendapat bahwa manajemen risiko adalah proses
terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur,
memetakan, mengembangkan alternatif penanganan resiko.
Noshworthy (2000)
Manajemen risiko Menurut Noshworthy adalah Implementation of
measures aimed at reducin the like lihood of those threats occuring and
minimissing any damage if they do; Risk analysis and risk control form
the basis of risk management where risk control is the application of
suitable controls to gain a balance between security, usability and cost.
Djohanputro (2008)
Menurut Djohanputro Manajemen risiko adalah proses terstruktur dan
sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan,
mengembangkan alternatif penanganan risiko, dan memonitor dan
mengendalikan penanganan risiko.
Siahaan (2007)
Pengertian Manajemen risiko Menurut Siahaan adalah perbuatan
(praktik) dengan manajemen risiko, menggunakan metode dan
peralatan untuk mengelola risiko sebuah proyek.
Smith (1990)
Menurut Smith Pengertian Manajemen Risiko adalah proses
identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah risiko yang
mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek
yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan
tersebut.
Dari beberpa pengertian para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
manajemen risiko adalah seuatu proses yang tersetruktur dan sistematis
dalam mengindentifikasi, memahami dan mengembangkan alternatif
penanganan segala risiko yang dilakukan oleh pelaku bisnis. Jenis
manajemen ini adalah satu strategi bagus untuk membuat perusahaan
tetap berkembang. Sekalipun berbagai macam risiko dan hal buruk siap
menimpanya.
C. Lingkungan Internal
Lingkungan internal maksudnya adalah segala risiko yang
kemungkinan terjadi di dalam internal perusahaan. Di dalam
komponen ini, tidak ada deteksi terhadap risiko yang terjadi antara
perusahaan dengan faktor luar seperti pelanggan, klien dan
semacamnya. Sekalipun kadang efek risiko internal ini juga berimbas
pada hal tersebut.
D. Penentuan Sasaran
Penentuan sasaran maksudnya adalah pihak perusahaan harus
memasukkan sasaran risiko yang jelas yang akan coba diselesaikan
melalui sistem manajemen. Di dalamnya biasanya tercakup dua hal
yaitu risiko yang muncul dari statemen visi dan misi usaha serta
sasaran risiko yang datang dari kegiatan teknis atau operasional.
Tidak dipungkiri setiap perusahaan pasti memiliki visi dan misi usaha.
Namun terkadang apa yang diidamkan tersebut tidak sesuai dengan
harapan. Dengan adanya komponen ini, bisa dijelaskan apa penyebab
masalah tersebut dan bagaimana cara menyelesaikannya.
Begitu juga yang terkait dengan kegiatan teknis atau operasional. Tidak
bisa dibantah kalau visi dan misinya bagus, tetapi ketika sudah
dilaksanakan malah menjadi buruk. Hal ini bisa terkait dengan
kompetensi pekerja atau kepatuhan pada planning yang masih kurang.
E. Indentifikasi Peristiwa
Komponen manajemen risiko yang ketiga adalah identifikasi peristiwa.
Maksudnya adalah tidak disebutkan manajemen risiko jika pihak
perusahaan tidak memiliki data detail hasil identifikasi peristiwa.
Seharusnya ini memang sudah didapatkan sebelum usaha mulai
dijalankan.
F. Penilaian Resiko
Memungkinkan sebuah organisasi perusahaan ataupun bisnis untuk
menilai sebuah kejadian atau keadaan dan kaitannya dengan
pencapaian tujuan perusahaan atau bisnis tersebut.Manajemen perlu
melakukan analisis mengenai dampak yang mungkin terjadi akibat
resiko dengan 2 perspektif, yaitu : Likelihood (kecenderungan/
peluang) dan Impact/consequence (besaran dari realisasi risiko).
G. Tanggapan Resiko
Selain melakukan penilaian terhadap risiko, juga menentukan
tanggapan atau respon terhadap risiko tersebut. Respon dari
manajemen tergantung risiko apa yang dihadapi. Respon atau
tanggapan tersebut bisa dalam bentuk :
2. Manajemen Hazard
Daftar resiko
Penilaian resiko tersebut sesuai dengan kecenderungannya dan juga
dampaknya
Penilaian pada kondisi saat ini yang sedang terjadi
Rencana tindakan bila resiko terburuk benar-benar muncul