Anda di halaman 1dari 13

PEMBERDAYAAN SELOKAN UNTUK BUDIDAYA LELE DI DESA ADIJAYA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :
Alvindo Jhohannes
Theresia Ester Putri Lisa Pangaribuan
Putri Jesika Adelia

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA


LAMPUNG SELATAN
2020
PEMBERDAYAAN SELOKAN UNTUK BUDIDAYA LELE DI DESA
ADIJAYA
Alvindo Jhohannes1, Theresia Ester Putri Lisa Pangaribuan2, Putri Jesika Adelia3
1
Teknik Kimia, Institut Teknologi Sumatera, Jl.Terusan Ryacudu, Way Huwi, Kec.Jati Agung,
Kab.Lampung Selatan, Lampung.
2
Teknik Kimia, Institut Teknologi Sumatera, Jl.Terusan Ryacudu, Way Huwi, Kec.Jati Agung,
Kab.Lampung Selatan, Lampung.
3
Teknik Kimia, Institut Teknologi Sumatera, Jl.Terusan Ryacudu, Way Huwi, Kec.Jati Agung,
Kab.Lampung Selatan, Lampung.
ABSTRAK
Selokan merupakan saluran untuk menyalurkan air pembuangan atau air hujan. Banyak selokan
yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, mulai dari tempat untuk pembuangan limbah pabrik
dan sampah. Limbah maupun sampah yang dibuang di selokan dapat menyumbat proses
mengalirnya air dan saat hujan dapat menyebabkan air dalam selokan meluap sehingga
menyebabkan banjir, dan mengakibatkan berkumpulnya sarang penyakit. Oleh karena itu,
pembudidayaan ikan lele didalam selokan sebagai alternatif mengurangi polusi air, menjadi
sumber rezeki yang menjanjikan, dan masyarakat dapat teredukasi tentang tahapan budidaya ikan
lele. Budidaya ini mempunyai tujuan untuk memperoleh hasil yang bermanfaat dan juga berguna
untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Metode yanhg digunakan adalah memberikan
sekat pada selokan yang sudah dibersihkan menggunakan bambu atau bahan lainnya agar bibit
ikan tidak terbawa arus. Pembudidayaan ikan di selokan memungkinkan pemeliharaan ikan
relative enteng sehingga dapat dilakukan semua kalangan masyarakat. Dengan demikian,
pembudidayaan ikan lele di selokan merupakan alternatif yang bagus untuk menanggulangi
polusi air dan mempercantik lingkungan sekitar. Selokan yang dianggap kotor dan bau ternyata
bisa diubah sebagai kolam budidaya ikan jenis apapun salah satunya ialah ikan lele yang
sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai sumber rezeki hingga sarana edukasi masyarakat sekitar.

Kata Kunci : Selokan, Pembudidayaan Ikan Lele


POLA PIKIR

Penjelasan mengenai
selokan
PENDAHULUAN
Budidaya ikan lele
Selokan di daerah Adijaya

Pengertian selokan
LANDASAN Pengertian budidaya
TEORI Penjelasan tentang ikan
lele
PEMBERDAYAAN
SELOKAN UNTUK
BUDIDAYA LELE
DI DESA ADIJAYA
Pembudidayaan ikan
DATA DAN lele
ANALISIS Metode pembudidayaan
ikan lele di selokan

SOLUSI  Pengadaan
sosialisasi terhadap
budidaya ikan lele di
selokan
 Sistem Pengolahan
yang efektif.
 Meningkatkan minat
warga terhadap
budidaya ikan lele di
selokan.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang
Selokan adalah saluran yang berguna untuk menyalurkan air pembuangan atau pun air
hujan menuju ke suatu tempat pembuangan seperti sungai dan laut. Selokan umumnya
wajib dibangun di pinggir jalan dan di depan rumah penduduk. Sebab selokan dibutuhkan
untuk mencegah munculnya genangan air dengan cara mengalirkan kelebihan air hujan
dan air dari permukaan jalan raya, tempat parkir, sisi jalan, dan atap rumah.
Dalam pembuatan selokan, terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan agar
selokan dapat berfungsi dengan maksimal. Hal-hal tersebut antara lain adalah curah hujan
tertinggi, aliran air buangan, air tanah (khususnya di daerah pegunungan), ataupun dari
waduk untuk mengalirkan air keperluan irigasi. Apabila selokan tersebut berukuran lebih
kecil atau tidak dapat menampung debit air, maka akan mengakibatkan air dari selokan
meluap bahkan dapat mengakibatkan banjir. Agar dapat mengalirkan air dengan lancar,
pada selokan perlu melakukan perawatan secara reguler untuk membuang sampah dari
aliran air.
Ikan lele (clarias sp) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sangat lazim
dibudidayakan di Indonesia. Ciri pada ikan lele yaitu sirip dada yang terdapat duri yang
keras dan runcing/tajam (patil), bentuk tubuh nya yang memanjang dan agak bulat, warna
tubuh nya belang dengan kepala pipih dan terdapat kumis serta licin karena ikan leletidak
memiliki sisik. Ikan ini memiliki alat pernapasan tambahan yang disebut arborescent yaitu
modifikasi dari busur insangnya. Ikan lele memiliki penamaan yang berbeda di beberapa
daerah. Masyarakat Minang biasa menyebutnya ikan maut, sedangkan masyarakat
Banjarmasin biasa menyebutnya ikan pintet.
Sungai, danau, rawa, telaga, dan waduk adalah habitat ikan lele. Ikan lele memiliki
sifat yang hanya berdiam diri dan berlindung ditempat gelap ketika pada siang hari
sedangkan ikan lele aktif dan bergerak mencari makanan pada malam hari. Oleh karena
itu, ikan lele digolongkan sebagai hewan nokturnal.
Salah satu tempat yang bisa digunakan untuk membudidayakan ikan lele adalah
selokan. Selokan memang terlihat sangat begitu kotor, kumuh, dan bau. Namun disamping
itu apabila kita bisa memanfaatkannya dengan baik, selokan tersebut bisa diubah menjadi
tempat budidaya ikan lele yang dimana usaha budidaya ikan lele merupakan usaha yang
menjanjikan.
Selain menjadikan selokan untuk budidaya ikan lele, keuntungan lainnya adalah tidak
ada lagi masyarakat yang ingin membuang sampah sembarangan diselokan. Karena
sampah yang dibuang diselokan dapat menyumbat proses mengalirnya air dan apabila
hujan dapat menyebabkan air dalam selokan meluap sehingga menyebabkan banjir
disekitar tempat itu.
1.2 TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dalam penulisan karya tulis ini adalah
1. Umum
Mengurangi polusi air berupa sampah di selokan serta menjaga selokan agar tetap
bersih.

2. Khusus
a) Agar masyarakat terbiasa untuk tidak membuang sampah sembarangan.
b) Agar masyarakat dapat memanfaatkan selokan menjadi sumber rezeki.
c) Agar masyarakat dapat teredukasi tentang tahapan budidaya ikan lele.

1.3 MANFAAT PENELITIAN


Manfaat yang diperoleh dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah

1. Bagi Pemerintah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pemanfaatan selokan untuk
pembudidayaan ikan lele.

2. Bagi Masyarakat
a) Menyadarkan masyarakat agar tidak membuang sampah ke selokan.
b) Meningkatkan nilai guna dan ekonomi selokan.
c) Menghambat pengembangbiakan jentik nyamuk.

3. Bagi Akademis, peneliti, dan penulis


a) Bagi akademisi dan peneliti, karya tulis ini sebagai sumber keilmuan baru dan
dapat meningkatkan semangat untuk dapat melakukan penelitian tentang
pembudidayaan ikan lele di selokan.
b) Bagi penulis, hal ini sebagai langkah awal penulis untuk menghasilkan karya –
karya tulis di masa yang akan datang.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Selokan
Selokan adalah saluran yang berguna untuk menyalurkan air pembuangan atau air
hujan. Air pembuangan atau air hujan dari saluran tersebut dibawa ke suatu tempat agar
tidak menjadi masalah bagi lingkungan dan kesehatan. Selokan atau got sering dijumpai di
jalan raya, tempat parkir, sisi jalan, hingga didekat tempat tinggal.

Gambar 2.1 Selokan

Banyak sekali selokan atau got yang sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya,
mulai dari tempat untuk pembuangan limbah pabrik hingga tempat berkumpulnya sarang
penyakit. Selokan yang tercampur dengan sampah, sehingga sampah yang terkandung pun
beraneka ragam, mulai dari sampah botol-botol minuman, kemasan plastik, kemasan
makanan, dan lain sebagainya seperti pada Gambar 2.1.
Banyak masyarakat mengabaikan manfaat dan pentingnya selokan atau got yang ada
di sekitar lingkungan, bahkan apabila terdengar kata got atau selokan yang terlintas dalam
pikiran adalah “got menjijikan dan kotor”. Bagaimana jadinya jika dalam suatu
pemukiman penduduk tidak ada got atau selokan. Dan sekalipun ada got atau selokan, got
atau selokan tersebut tidak berfungsi dengan baik.
Dari beraneka ragam sampah yang dibuang sembarangan dan menjadi berserakan.
Nantinya sampah yang berserakan itu akan terbawa oleh hujan dan akan terjadi banjir hal
itu terjadi karen banyak dari masyarakat yang belum peduli terhadap lingkungannya
sendiri. Oleh karena itu, masyarakat harus memanfaatkan fungsi selokan dengan sebaik-
baiknya yaitu dengan cara membersihkan sampah yang menyumbat pada selokan,
melakukan rutinitas kebersihan bersama, seperti membersihkan sampah yang berserakan
di tempat umum, membuang sampah pada tempatnya, dan mengubah selokan menjadi
tempat untuk budidaya ikan, seperti ikan lele, ikan koi, dan lainnya.
2.2 Budidaya
Budidaya merupakan kegiatan atau aktivitas terencana dalam memelihara atau
mengembangkan sumber daya hayati pada suatu areal lahan untuk bisa di ambil manfaat
dari hasil panennya. Budidaya ini mempunyai tujuan untuk melestarikan hewan atau
tumbuhan agar tetap terjaga kelestariannya serta bisa memperoleh hasil yang bermanfaat
dan juga berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Beberapa jenis sumber daya hayati yang sering dibudidayakan ialah jenis tanaman
seperti misalnya tanaman pangan, tanaman hias, aneka produk sayuran, ayam, sapi, serta
ikan. Dari kegiatan budidaya tersebut diharapkan masyarakat dapat menghasilkan produk
yang dapat memenuhi kebutuhan manusia sehariharinya yaitu dari penghasilan
keuntungan budidaya tersebut.
Profesi yang identik dengan kegiatan budidaya itu biasanya ada petani dan peternak.
Biasanya para petani melakukan budidaya itu ada buah-buahan, sayursayuran, tanaman
pangan, hingga tanaman hias. Sedangkan untuk peternak itu membudidayakannya ada
yang hewan seperti sapi, ayam, domba, kambing, babi dan berbagai jenis ikan air tawar
salah satunya adalah ikan lele (Gambar 2.2)

Gambar 2.2 Budidaya Ikan Lele

Agar mendapatkan keuntungan petani dan peternak menjual hasil panen dari yang
dibudidayakan. Hasil yang sudah dipanen pun harus yang memiliki bentuk yang sempurna
seperti tidak ada cacat, tidak bekas dimakan hewan, dan busuk. Setelah hasil panen
tersebut dipilah dan diolah, maka hasil panen tersebut sudah siap untuk dikemas dan
dipasarkan.
2.3 Ikan Lele
Ikan lele adalah jenis ikan yang baiasanya hidup di air tawar. Ikan lele memiliki
bentuk yang mudah untuk dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih, dan memiliki
kumis yang panjang. Ikan lele mempunyai rasa yang enak juga kaya akan gizi dan vitamin
seperti serat protein, zat besi, yodium, vitamin A, vitamin D, vitamin B6, dll.
Ikan lele mudah untuk dibudidayakan, hasilnya juga cukup menjanjikan. Masa
pemeliharaan pada ikan lele jauh lebih singkat daripada pemeliharaan ikan tawar lainnya
yaitu ikan gurame, ikan nila, dan ikan patin (Endah Nur Fatimah, 2020). Jenis jenis lele
yang sering di budidayakan itu ada ikan lele lokal (Gambar 2.2), lele dumbo (Gambar
2.3), lele sangkuriang (Gambar 2.4), dan lele phyton (Gambar 2.5)). Maka dari itu kita
bisa bebas memilih ikan lele sebagai hewan yang akan dibudidayakan.

Gambar 2.3 Lele Lokal

Gambar 2.3 Lele Dumbo

Gambar 2.4 Lele Sangkuriang


Gambar 2.5 Lele Phyton
Dalam cara budidaya ikan lele, persiapan tempat untuk budidaya lele di selokan itu
berperan sangat penting untuk keberhasilan usaha budidaya ikan lele. Mulai dari
membersihkan sampah yang berada di selokan hingga bersih. Itu juga tidak hanya
bermanfaat bagi lele, tapi juga bermanfaat bagi lingkungan masyarakat yang menjadi
bersih.
Untuk pemilihan benihnya harus mencari yang unggul, seperti memiliki gerakan
yang cenderung lincah, memiliki panjang antara 5-7 cm, dan tidak ada cacat di bagian
tubuhnya. Cara menebar benih ikan ke selokan pun harus melalui beberapa tahapan,
seperti benih menyesuaikan terlebih dahulu dengan suhu air di selokan, lalu biarkan
benihnya untuk menyesuaikan diri kurang lebih 15 menit, setelah itu benih sudah siap
untuk ditaruh diselokan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif interaktif.Penelitian deskriptif
kualitatif interaktif adalah penelitian yang menggunakan teknik pengumpulan data langsung
dari orang yang berada di sekitar lokasi dan peneliti akan membuat gambaran yang kompleks
dari sudut pandang informan.Penelitian ini berguna untuk memudahkan pendeskripsian hasil
yang di dapat dari lapangan penelitian.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini berada di desa Adijaya,Kecamatan Terbanggi Besar,Kabupaten
Lampung Tengah,Lampung.Alasan peneliti memilih lokasi tersebut adalah desa Adijaya
masih jauh dari dari perkotaan dan di setiap rumah warganya memiliki selokan di depan
halaman rumahnya.
3.3 Subjek dan Objek Penelitian
A. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah informan yang memberikan informasi tentang situasi dan kondisi
lokasi.Untuk memiliki subjek penelitian maka peneliti menggunakan warga di desa adijaya
dan memiliki waktu yang cukup untuk dimintai keterangan.[ CITATION And19 \l 1033 ]
Adapun yang penjadi subjek yaitu penggerak budidaya, ketua, dan anggota budidaya ikan di
sekitar lokasi.
B. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah titik perhatian dalam penelitian.Objek penelitian yang diteliti dalam
penelitian adalah proses pemberdayaan selokan untuk budidaya ikan lele di desa Adijaya.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara peneliti mengumpulkan data dari lokasi
penelitian.Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu :
A. Wawancara
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
mendalam.wawancara mendalam adalah wawancara yang dilakukan secara terbuka dan
lentur, tidak ketat, dan tidak formal.Tujuan nya untuk mendapatkan informasi secara rinci
dan terbuka.
B. Observasi
Jenis observasi yang digunakan adalah observasi non participant kerena poenulis tidak
terlibat langsung dengan objek yang diamati.Observasi yang peneliti lakukan berupa
melihat video dan rekaman gambar aktivitas yang di kirim oleh salah satu warga di desa
Adijaya yang menjadi ketua.
C. Dokumentasi
Teknik komunikasi adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumen
cetak maupun elektronik berupa merekam suara, memotret, membuat catatan ringkas,dan
video.
3.5 Teknik Validasi Data
Validasi data merupakan suatu tindakan pembuktian Proses pembuktian data harus sesuai
dengan metodenya.Metode validasi yang digunakan yaitu dengan cara membandingkan
kembali informasi yang telah diperoleh dari berbagai sumber.hal ini bertujuan untuk
memastikan bahwa hasil akhir penelitian benar dan semua harapan dari rumusan masalah
terpenuhi.
3.6 Teknik Analisis Data
Setelah proses pengumpulan data selesai dilakukan, maka perlu dilakukan analisis data
untuk memecah masalah penelitian.Pada penelitian ini analisis data yang dipakai adalah
analisis kualitatif interaktif.Teknik analisis ini akan memberikan distribusi dan
menganalisis atau gambaran data hasil bahwa pemberdayaan selokan untuk budidaya
ikan lele di desa Adijaya.
BAB 1V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada karya tulis ilmiah ini adalah selokan yang dianggap kotor dan
bau ternyata bisa diubah sebagai kolam budidaya ikan jenis apapun salah satunya ialah
ikan lele yang sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai sumber rezeki hingga sarana edukasi
masyarakat sekitar.
4.2 Saran
Saran pada karya tulis ilmiah ini adalah diperlukannya konsisten dalam melakukan
suatu kegiatan hingga akhir, agar sesuatu yang sedang dilakukan dapat berjalan dengan
lancar serta mendapatkan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai