Abstrak Alvindo, Theresia, Jesika Kelompok13-TPB14.Bindo
Abstrak Alvindo, Theresia, Jesika Kelompok13-TPB14.Bindo
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Disusun Oleh :
Alvindo Jhohannes
Theresia Ester Putri Lisa Pangaribuan
Putri Jesika Adelia
Penjelasan mengenai
selokan
PENDAHULUAN
Budidaya ikan lele
Selokan di daerah Adijaya
Pengertian selokan
LANDASAN Pengertian budidaya
TEORI Penjelasan tentang ikan
lele
PEMBERDAYAAN
SELOKAN UNTUK
BUDIDAYA LELE
DI DESA ADIJAYA
Pembudidayaan ikan
DATA DAN lele
ANALISIS Metode pembudidayaan
ikan lele di selokan
SOLUSI Pengadaan
sosialisasi terhadap
budidaya ikan lele di
selokan
Sistem Pengolahan
yang efektif.
Meningkatkan minat
warga terhadap
budidaya ikan lele di
selokan.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang
Selokan adalah saluran yang berguna untuk menyalurkan air pembuangan atau pun air
hujan menuju ke suatu tempat pembuangan seperti sungai dan laut. Selokan umumnya
wajib dibangun di pinggir jalan dan di depan rumah penduduk. Sebab selokan dibutuhkan
untuk mencegah munculnya genangan air dengan cara mengalirkan kelebihan air hujan
dan air dari permukaan jalan raya, tempat parkir, sisi jalan, dan atap rumah.
Dalam pembuatan selokan, terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan agar
selokan dapat berfungsi dengan maksimal. Hal-hal tersebut antara lain adalah curah hujan
tertinggi, aliran air buangan, air tanah (khususnya di daerah pegunungan), ataupun dari
waduk untuk mengalirkan air keperluan irigasi. Apabila selokan tersebut berukuran lebih
kecil atau tidak dapat menampung debit air, maka akan mengakibatkan air dari selokan
meluap bahkan dapat mengakibatkan banjir. Agar dapat mengalirkan air dengan lancar,
pada selokan perlu melakukan perawatan secara reguler untuk membuang sampah dari
aliran air.
Ikan lele (clarias sp) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sangat lazim
dibudidayakan di Indonesia. Ciri pada ikan lele yaitu sirip dada yang terdapat duri yang
keras dan runcing/tajam (patil), bentuk tubuh nya yang memanjang dan agak bulat, warna
tubuh nya belang dengan kepala pipih dan terdapat kumis serta licin karena ikan leletidak
memiliki sisik. Ikan ini memiliki alat pernapasan tambahan yang disebut arborescent yaitu
modifikasi dari busur insangnya. Ikan lele memiliki penamaan yang berbeda di beberapa
daerah. Masyarakat Minang biasa menyebutnya ikan maut, sedangkan masyarakat
Banjarmasin biasa menyebutnya ikan pintet.
Sungai, danau, rawa, telaga, dan waduk adalah habitat ikan lele. Ikan lele memiliki
sifat yang hanya berdiam diri dan berlindung ditempat gelap ketika pada siang hari
sedangkan ikan lele aktif dan bergerak mencari makanan pada malam hari. Oleh karena
itu, ikan lele digolongkan sebagai hewan nokturnal.
Salah satu tempat yang bisa digunakan untuk membudidayakan ikan lele adalah
selokan. Selokan memang terlihat sangat begitu kotor, kumuh, dan bau. Namun disamping
itu apabila kita bisa memanfaatkannya dengan baik, selokan tersebut bisa diubah menjadi
tempat budidaya ikan lele yang dimana usaha budidaya ikan lele merupakan usaha yang
menjanjikan.
Selain menjadikan selokan untuk budidaya ikan lele, keuntungan lainnya adalah tidak
ada lagi masyarakat yang ingin membuang sampah sembarangan diselokan. Karena
sampah yang dibuang diselokan dapat menyumbat proses mengalirnya air dan apabila
hujan dapat menyebabkan air dalam selokan meluap sehingga menyebabkan banjir
disekitar tempat itu.
1.2 TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dalam penulisan karya tulis ini adalah
1. Umum
Mengurangi polusi air berupa sampah di selokan serta menjaga selokan agar tetap
bersih.
2. Khusus
a) Agar masyarakat terbiasa untuk tidak membuang sampah sembarangan.
b) Agar masyarakat dapat memanfaatkan selokan menjadi sumber rezeki.
c) Agar masyarakat dapat teredukasi tentang tahapan budidaya ikan lele.
1. Bagi Pemerintah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pemanfaatan selokan untuk
pembudidayaan ikan lele.
2. Bagi Masyarakat
a) Menyadarkan masyarakat agar tidak membuang sampah ke selokan.
b) Meningkatkan nilai guna dan ekonomi selokan.
c) Menghambat pengembangbiakan jentik nyamuk.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Selokan
Selokan adalah saluran yang berguna untuk menyalurkan air pembuangan atau air
hujan. Air pembuangan atau air hujan dari saluran tersebut dibawa ke suatu tempat agar
tidak menjadi masalah bagi lingkungan dan kesehatan. Selokan atau got sering dijumpai di
jalan raya, tempat parkir, sisi jalan, hingga didekat tempat tinggal.
Banyak sekali selokan atau got yang sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya,
mulai dari tempat untuk pembuangan limbah pabrik hingga tempat berkumpulnya sarang
penyakit. Selokan yang tercampur dengan sampah, sehingga sampah yang terkandung pun
beraneka ragam, mulai dari sampah botol-botol minuman, kemasan plastik, kemasan
makanan, dan lain sebagainya seperti pada Gambar 2.1.
Banyak masyarakat mengabaikan manfaat dan pentingnya selokan atau got yang ada
di sekitar lingkungan, bahkan apabila terdengar kata got atau selokan yang terlintas dalam
pikiran adalah “got menjijikan dan kotor”. Bagaimana jadinya jika dalam suatu
pemukiman penduduk tidak ada got atau selokan. Dan sekalipun ada got atau selokan, got
atau selokan tersebut tidak berfungsi dengan baik.
Dari beraneka ragam sampah yang dibuang sembarangan dan menjadi berserakan.
Nantinya sampah yang berserakan itu akan terbawa oleh hujan dan akan terjadi banjir hal
itu terjadi karen banyak dari masyarakat yang belum peduli terhadap lingkungannya
sendiri. Oleh karena itu, masyarakat harus memanfaatkan fungsi selokan dengan sebaik-
baiknya yaitu dengan cara membersihkan sampah yang menyumbat pada selokan,
melakukan rutinitas kebersihan bersama, seperti membersihkan sampah yang berserakan
di tempat umum, membuang sampah pada tempatnya, dan mengubah selokan menjadi
tempat untuk budidaya ikan, seperti ikan lele, ikan koi, dan lainnya.
2.2 Budidaya
Budidaya merupakan kegiatan atau aktivitas terencana dalam memelihara atau
mengembangkan sumber daya hayati pada suatu areal lahan untuk bisa di ambil manfaat
dari hasil panennya. Budidaya ini mempunyai tujuan untuk melestarikan hewan atau
tumbuhan agar tetap terjaga kelestariannya serta bisa memperoleh hasil yang bermanfaat
dan juga berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Beberapa jenis sumber daya hayati yang sering dibudidayakan ialah jenis tanaman
seperti misalnya tanaman pangan, tanaman hias, aneka produk sayuran, ayam, sapi, serta
ikan. Dari kegiatan budidaya tersebut diharapkan masyarakat dapat menghasilkan produk
yang dapat memenuhi kebutuhan manusia sehariharinya yaitu dari penghasilan
keuntungan budidaya tersebut.
Profesi yang identik dengan kegiatan budidaya itu biasanya ada petani dan peternak.
Biasanya para petani melakukan budidaya itu ada buah-buahan, sayursayuran, tanaman
pangan, hingga tanaman hias. Sedangkan untuk peternak itu membudidayakannya ada
yang hewan seperti sapi, ayam, domba, kambing, babi dan berbagai jenis ikan air tawar
salah satunya adalah ikan lele (Gambar 2.2)
Agar mendapatkan keuntungan petani dan peternak menjual hasil panen dari yang
dibudidayakan. Hasil yang sudah dipanen pun harus yang memiliki bentuk yang sempurna
seperti tidak ada cacat, tidak bekas dimakan hewan, dan busuk. Setelah hasil panen
tersebut dipilah dan diolah, maka hasil panen tersebut sudah siap untuk dikemas dan
dipasarkan.
2.3 Ikan Lele
Ikan lele adalah jenis ikan yang baiasanya hidup di air tawar. Ikan lele memiliki
bentuk yang mudah untuk dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih, dan memiliki
kumis yang panjang. Ikan lele mempunyai rasa yang enak juga kaya akan gizi dan vitamin
seperti serat protein, zat besi, yodium, vitamin A, vitamin D, vitamin B6, dll.
Ikan lele mudah untuk dibudidayakan, hasilnya juga cukup menjanjikan. Masa
pemeliharaan pada ikan lele jauh lebih singkat daripada pemeliharaan ikan tawar lainnya
yaitu ikan gurame, ikan nila, dan ikan patin (Endah Nur Fatimah, 2020). Jenis jenis lele
yang sering di budidayakan itu ada ikan lele lokal (Gambar 2.2), lele dumbo (Gambar
2.3), lele sangkuriang (Gambar 2.4), dan lele phyton (Gambar 2.5)). Maka dari itu kita
bisa bebas memilih ikan lele sebagai hewan yang akan dibudidayakan.