METODE PENELITIAN
2. Data pustaka bersifat “siap pakai” artinya peniliti tidak terjung langsung
kelapangan karena peneliti berhadapan langsung dengan sumber data yang ada
di perpustakaan.
3. Bahwa data pustaka umumnya adalah sumber sekunder, dalam arti bahwa
peneliti memperoleh bahan atau data dari tangan kedua dan bukan data orisinil
dari data pertama di lapangan.
4. Bahwa kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruangan dan waktu
Berdasarkan dengan hal tersebut diatas, maka pengumpulan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan menelaah dan/atau mengekplorasi beberapa Jurnal, buku,
dan dokumen-dokumen (baik yang berbentuk cetak maupun elektronik) serta
sumber- sumber data dan atau informasi lainnya yang dianggap relevan dengan
penelitian atau kajian
3.4 Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian ini meliputi beberapa tahapan yang akan diuraiakn sebagai
berikut:
1. Pengumpulan data sekunder, pengumpulan data sekunder dilakukan dengan
penelususran secara mendalam di beberapa website BPS dan instansi terkait
lainnya yang menyediakan data yang relevan dengan penelitian ini.
2. Tabulasai data, pada tahap tabulasi data dalam penelitian ini yakni membuat
tabel yang berisikan data-data yang telah diperoleh dimana data tersebut telah
disesuaikan dengan kebutuhan peneliti
3. Analisis data , setalah melakukan tabulasi data selanjutnya akan dilakukan
analisis data terhadap data yang telah ditabulasikan, data tersebut akakan
dianalisis menggunkana metode analisis Revealed Comparative Advantage
(RCA) untuk menjawaba permasalahan yang telah dirumuskan.
4. Penyajian hasil analisis data, pada penelitian ini seluruh data yang telag
melalui proses analisis akan disajikan dalam bentuk teks, tabel, ataupun
gambar.
5. Penarikan kesimpulan , setelah seluruh tahapan selesai dilakukan selanjutnya
menalakukan kesimpulan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar 3.1 berikut ini.
Tabulasai Data
Analisis Data
Penyajian Hasil Analisis Data,
Penarikan Kesimpulan
𝑋𝑖𝑗/𝑋𝑖𝑡
𝑅𝐶𝐴 = 𝑊𝑖𝑗/ 𝑊𝑡
Keterangan:
Jika nilai RCA lebih >dari 1 sampai tak terhingga, maka kinerja ekspor yang baik
diilustrasikan dengan pangsa yang kuat di pasar internasional, begitu sebaliknya jika
nilai RCA < dari 1 sampai 0 maka kinerja ekspor yang buruk digambarkan dengan
pangsa lemah di pasar internasional (Balassa,1995 dalam Amiruddin, 2017). Adapun
keunggulan dari metode RCA adalah mengurangi dampak pengaruh campur tangan
pemertintah, sehingga keunggulan komparatif suatu produk dari waktu ke waktu dapa
terlihat secara jelas.