trigliserida dalam darah yang disertai penurunan kadar HLD-kolesterol. LDL sering disebut
kolesterol jahat karena membawa kolesterol dari hati dan melepaskannya ke dinding pembuluh
darah, akibatnya bisa terjadi penumpukan/plak di dinding pembuluh darah yang bisa
menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Sedangkan LDL disebut kolesterol baik karena
mengangkut kolesterol dari pembuluh darah kembali ke dalam hati. Trigliserida merupakan jenis
lemak lainnya yang terdapat dalam makanan. Kenaikan secara bersama-sama kadar kolesterol
(hiperkolesterol) maupun trigliserida (hipertrigliserida) disebut dislipidemia. Berikut adalah
Tips-Tips Dietnya utuk penderita Dislipidemia:
1. Konsumsi rendah kolesterol
Kolesterol merupakan produk khas hewani, maka diet jenis ini dianjurkan mengurangi konsumsi
produk hewani yang kaya akan kolesterol seperti otak, jeroan, kuning telur, daging merah yang
berlemak, dan lemak hewani. Pada dislipidemia tanpa Diabetes dianjurkan asupan kolesterol <
300 mg/hari, sedangkan penderita dislipidemia yang berawal dari Diabetes dibatasi asupan
kolesterol <200 mg/hari
2. Tingkatkan konsumsi Ikan
Asam lemak Omega-3 yang terdapat dalam ikan berperan dalam membentuk prostasiklin yang
akan mencegah penyakit jantung koroner, dan meningkatkan pelebaran pembuluh darah. Anjuran
konsumsi ikan 2-3 kali per minggu.
3. Kurangi konsumsi Karbohidrat murni
Makanan yang mengandung karbohidrat murni seperti gula, madu, serta makanan manis seperti
kecap, abon, dendeng, coklat dll, dapat meningkatkan sintesis trigliserida dalam tubuh.
Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/nutrition/2080438-tips-diet-untuk-
penderita-dislipidemia/#ixzz1LVNjTKpX
Terapi diet bertujuan untuk menurunkan kadar kolesterol darah, trigliserida darah dan
menurunkan berat badan bila terlalu gemuk. Upaya menaikkan kadar kolesterol HDL antara lain
dengan latihan jasmani yang teratur dan cukup.
Bahan makanan yang tinggi kolesterol : Otak, kuning telor, jerohan, ginjal, hati, limpa, jantung,
daging berlemak,daging olah (sosis, kornet), minyak babi, susu penuh.
Golongan sumber karbohidrat : Nasi, pasta, roti tinggi serat, ubi, kentang, singkong, kentang,
sagu, sereal, kue buatan sendiri dengan menggunakan sedikit minyak atau lemak tak jenuh.
Golongan Protein : Ikan, ungga tanpa kulit, daging kurus, putih telur, tempe, tahu.
Batasi penggunaan daging 3xseminggu. Telur batasi 3 butir seminggu.
Golongan susu : Susu rendah lemak, yoghurt rendah lemak, keju rendah lemak
Golongan buah dan sayuran : Buah dan sayuran dalam bentuk segar atau jus
Golongan Minyak dan Lemak : Minyak jagung, zaitun, biji bunga matahari, wijen, kedele,
kacang tanah. Margarine dari minyak tersebut diatas. Mayonaise dan salad dressing yang terbuat
dari minyak tersebut diatas.
Golongan sumber karbohidrat : Produk makanan jadi: pie, cake, croissant, pastries, biscuit,
krakers berlemak, kue-kue berlemak, gula, sirup, coca-cola, permen, dodol, tarcis, es krim.
Kurangi gula pasir.
Golongan protein : Daging domba dan babi, yang berlemak, jerohan, otak, sosis, bacon sardine,
merah telur
Golongan susu : Whole milk, susu kental manis, cream, yoghurt dari susu penuh, es krim
Golongan buah dan sayuran : Sayuran dimasak dengan mentega, keju, kelapa, santan, minyak
kelapa. Buah yang diawetkan dengan gula, seperti buah kering, buah kaleng
Golongan Minyak dan Lemak : Mentega, kelapa, minyak kelapa, santan, lard, bacon, butter,
mayonnaise, dressing terbuat dari merah telur, alcohol.
Cara memasak
1. Dianjurkan cara masak dengan sedikit minyak, dipanggang, ungkeb, pepes, rebus, kukus,
baker, tumis, sup
2. Sayuran sebaiknya dimasak setengah masak
3. Gunakan penggorengan anti lengket
4. Dihindari cara masak dengan banyak minyak (contoh: menggoreng)