Bab Ii Skripsi Uji Potensi
Bab Ii Skripsi Uji Potensi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Krim
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih
bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.(1)
1. Persyaratan Krim
Suatu sediaan krim harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai
berikut(5) :
a. Stabil, selama masih dipakai mengobati. Maka krim harus bebas dari
inkopatibilitas, stabil pada suhu kamar, dan kelembaban yang ada
dalam kamar.
b. Lunak, yaitu semua zat dalam keadaan halus dan seluruh produk
menjadi lunak dan homogen.
c. Mudah dipakai, umumnya krim tipe emulsi adalah yang paling mudah
dipakai dan dihilangkan dari kulit.
d. Terdistribusi merata, obat harus terdispersi merata melalui dasar krim
padat atau cair pada penggunaan.
2. Penggolongan Krim
Krim terdiri dari emulsi minyak dalam air sehingga dapat dicuci dengan
air serta lebih ditujukan untuk pemakaian kosmetik dan estetika. Krim
digolongkan menjadi dua tipe, yakni(5) :
a. Tipe a/m, yaitu air terdispersi dalam minyak. Contohnya cold cream.
Cold cream adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud
memberikan rasa dingin dan nyaman pada kulit, sebagai krim
pembersih, berwarna putih dan bebas dari butiran. Cold cream
mengandung mineral oil dalam jumlah besar.
5
6
B. Racikan Obat
Peracikan obat adalah penggabungan, pencampuran atau perubahan suatu
obat yang dibuat sesuai dengan resep dokter agar meracik obat sesuai dengan
kondisi individu pasien.(2)
7
C. Kulit
Kulit adalah organ yang terletak paling luar dan membatasi organ lainnya
dari lingkungan hidup manusia. Kulit memiliki fungsi utama sebagai
pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Fungsi
perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti
pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus (keratinasi dan pelepasan
sel-sel yang sudah mati), respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi
sebum dan keringat, dan pembentukan pigmen melanin untuk melindungi
kulit dari bahaya sinar ultraviolet matahari, sebagai peraba dan perasa, serta
pertahanan terhadap tekanan dan infeksi dari luar.(6)
Secara umum perjalanan sediaan topikal setelah diaplikasikan melewati
tiga kompartemen yaitu: permukaan kulit, stratum korneum dan jaringan
sehat. Stratum korneum dapat berperan sebagai reservoir bagi vehikulum
tempat sejumlah unsur pada obat masih berkontak dengan permukaan kulit
namun belum berpenetrasi tetapi tidak dapat dihilangkan dengan cara digosok
atau terhapus oleh pakaian.(7,8) Unsur vehikulum sediaan topikal dapat me-
ngalami evaporasi, selanjutnya zat aktif berikatan pada lapisan yang dilewati
seperti pada epidermis, dermis. Pada kondisi tertentu sediaan obat dapat
membawa bahan aktif menembus hipodermis. Sementara itu, zat aktif pada
sediaan topikal akan diserap oleh vaskular kulit pada dermis dan hypodermis.
(7,8)
c) Falling phase
Fase ini merupakan fase pelepasan bahan aktif obat dari permukaan
kulit dan dapat dibawa ke kapiler dermis.(12,14)
Pada kulit utuh, cara utama penetrasi sediaan melalui lapisan epidermis,
lebih baik daripada melalui folikel rambut atau kelenjar keringat, karena
luas permukaan folikel rambut dan kelenjar keringat lebih kecil
dibandingkan dengan daerah kulit yang tidak mengandung elemen
10
D. Anti Alergi
Alergi adalah reaksi hipersentivitas yang diperantarai oleh mekanisme
imunologi. Pada keadaan normal mekanisme pertahanan tubuh baik humoral
maupun selular tergantung pada aktivasi sel B dan sel T. Pruritus atau gatal
dapat didefinisikan sebagai sensasi tidak nyaman pada kulit yang dapat
menimbulkan dorongan untuk menggaruk dan merupakan gejala yang paling
sering ditemukan pada beberapa gangguan inflamasi kulit. Pruritus dapat
didefinisikan sebagai sensasi tidak nyaman pada kulit yang menimbulkan
keinginan untuk menggaruk.(18)
E. Anti Bisul
Furunkel atau bisul ialah radang folikel rambut dan sekitarnya. Jika lebih
daripada sebuah disebut furunkulosis. Karbunkel ialah kumpulan furunkel
dan biasanya disebabkan Staphylococcus aureus. Keluhannya nyeri. Kelainan
berupa nodus eritematosa berbentuk kerucut, di tengahnya terdapat pustul.
Kemudian melunak menjadi abses yang berisi pus dan jaringan nekrotik lalu
memecah membentuk fistel. Tempat predileksi ialah yang banyak friksi,
misalnya aksila dan bokong.(19)
F. Antibiotik
Antibiotik adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri,
yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat petumbuhan kuman,
11
G. Kortikosteroid
Kortikosteroid adalah derivat hormon steroid yang dihasilkan oleh
kelenjar adrenal. Hormon ini memiliki peranan penting seperti mengontrol
respon inflamasi. Hormon steroid dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu
glukokortikoid dan mineralokortikoid. Glukokortikoid memiliki efek penting
pada metabolisme karbohidrat dan fungsi imun, sedangkan mineralokortikoid
memiliki efek kuat terhadap keseimbangan cairan dan elektrolit.(22,23)
H. Anti Jamur
Jamur adalah makhluk hidup yang akrab dengan kehidupan kita sehari-
hari. Jamur atau fungi bervariasi dalam ukuran, dari ragi yang uniseluler
sampai jamur multiseluler, seperti jamur payung dan jamur kuping yang
tumbuh di kayu. Pada umumnya, jamur memiliki 3 karakteristik utama, yaitu
(1) eukariotik, (2) menggunakan spora sebagai alat perkembangbiakannya,
dan (3) heterotrof. Sebagai tambahan, jamur membutuhkan tempat yang
lembab dan hangat agar dapat tumbuh. Oleh karena itu, jamur banyak
ditemukan di makanan yang lembab, di dasar kulit batang pohon, di dasar
lantai hutan, serta di lantai kamar mandi yang lembab. Oleh karena bersifat
heterotrof, secara ekologi jamur sangat penting karena berperan sebagai
pengurai dan ikut andil dalam daur nutrisi yang ada di tanah.(24)
Anti jamur topikal digunakan untuk pengobatan infeksi lokal pada kulit
tubuh yang tidak berambut (glabrous skin), namun kurang efektif untuk
pengobatan infeksi pada kulit kepala dan kuku, infeksi pada tubuh yang
kronik dan luas, infeksi pada stratum korneum yang tebal seperti telapak
tangan dan kaki
12
I. Gentamycin Sulfate
Gentamisin juga telah diterapkan untuk pemakaian topikal pada infeksi
kulit digunakan gentamisin dengan konsentrasi 0,1%, kadar tersebut
merupakan kadar yang disarankan, tetapi penggunaan tersebut juga dapat
menyebabkan timbulnya resistensi. Konsentrasi 0,3% digunakan dalam
penggunaan sediaan topikal untuk mata dan telinga.(25) Sediaan ditujukan
untuk penggunaan topikal pada kulit dan gentamisin sulfat sebagai bahan
aktif memiliki kelarutan yang larut dalam air, maka dibuat sediaan krim tipe
air dalam minyak agar bahan aktif yaitu gentamisin berada di fase dalam
yaitu air. Selain itu bahan aktif memiliki pemerian yang tidak berbau, untuk
menambah nilai tampilan dalam hal aroma dan untuk meningkatkan
akseptabilitas pasien maka pada sediaan ditambahkan pengaroma.
1. Monografi(1)
Pemerian : Serbuk; putih sampai kekuning-kuningan
Titik leleh : 218-237°C
Kelarutan : Larut dalam air; tidak larut dalam etanol, dalam aseton,
dalam kloroform, dalam eter dan dalam benzene
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
2. Farmakologi
Gentamisin sulfat, suatu antibiotika aminoglikosida bersifat bakterisid.
Gentamisin sulfat bekerja menghambat sintesis protein bakteri dengan
cara berikatan dengan ribosom submit 30s secara irreversible. Pada
13
J. Fluocinolone Acetonide
Fluocinolone adalah obat jenis kortikosteroid yang digunakan untuk
mengatasi dermatosis atau penyakit kulit. Obat ini digunakan secara topikal
(dioleskan pada daerah kulit yang membutuhkan) dan dijual dalam bentuk
fluocinolone acetonide. Tujuan utama dari obat ini adalah mengatasi radang
yang terjadi pada kulit yang bisa menyebabkan gatal-gatal dan kulit merah.
Formulasi ini juga dipasarkan sebagai Fluocinolone Acetonide 0,01%
Minyak Topikal untuk digunakan sebagai minyak tubuh untuk dermatitis
atopik pada orang dewasa dan untuk dermatitis atopik sedang sampai parah
pada pasien anak-anak 2 tahun dan lebih tua, dan sebagai fluosinolon
acetonide oil, 0,01% untuk otitis eksternal eczematous kronis.
1. Monografi(1)
Pemerian : Serbuk hablur dalam air, putih atau praktis putih, tidak
berbau, stabil.
Titik leleh : Meleleh pada suhu 270°C dengan perubahan
komposisi.
14
Kelarutan : Tidak larut dalam air, larut dalam metanol, sukar larut
dalam eter dalam kloform
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
2. Farmakologi
Fluocinolone acetonide adalah kortikosteroid sintetik dengan potensi
rendah hingga sedang. Obat ini berfungsi sebagai antiinflamasi,
antipruritis dan vasokonstriktif. Mekanisme antiinflamasi dari obat ini
yaitu dengan stimulasi protein fosfolipase A2 inhibitor (lipocortins) dan
menutup jalur pelepasan dari asam arakidonat. Terhambatnya pelepasan
asam arakidonat membuat jalur pembentukan prostaglandin yang
berperan sebagai mediator inflamasi juga tertutup sehingga inflamasi
berkurang.
3. Indikasi(26)
Dermatosis yang disebabkan alergi, inflamasi dan pruritus.
4. Kontra Indikasi(26)
Infeksi virus, bakteri dan jamur pada kulit. akne, rosasea dan dermatitis
perioral.
K. Miconazole nitrate
Obat miconazole adalah obat anti jamur yang memiliki spektrum luas
yang efektif terhadap bermacam jenis jamur. Selain memiliki aktivitas anti
jamur obat ini juga memiliki efek bakterisidal terhadap beberapa bakteri gram
positif.
1. Monografi(1)
Pemerian : Serbuk hablur, putih atau praktis putih; berbau lemah.
Titik lebur : Melebur pada suhu 178° sampai 183° disertai
peruraian.
Kelarutan : Tidak larut dalam eter; sangat sukar larut dalam air dan
15
2. Farmakologi
Suatu turunan sintetik dari phenethyl imidazole yang mempunyai khasiat
antijamur, bekerja mempengaruhi permeabilitas jamur dengan
mengganggu biosintesa ergosterol yang mengakibatkan terganggunya
membran plasma.
3. Indikasi(26)
Dermatofitosis, mikosis dan berbagai infeksi jamur, superinfeksi km
bakteri Gr +
4. Kontra Indikasi(26)
Hipersensitif
Total Plate Count adalah suatu metode uji cemaran mikroba yang
bertujuan untuk menghitung total koloni mikroba dalam contoh padat
maupun cair dengan metode cawan tuang dan pengenceran serial.
18
a. Kapang
b. Khamir
aerobik obligat yang mudah tumbuh dengan cepat pada berbagai tipe
media, tumbuh baik pada 37-42°C, tidak memfermentasikan laktosa, dan
bersifat oksidase positif. Koloni Pseudomonas aeruginosaberbau seperti
buah-buahan dan berwarna spesifik.(27)
pada benang, kertas, kain dan dalam nanah dapat tetap hidup selama 6-14
minggu.(31)