TINJAUAN PUSTAKA
apa pun yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan
kebijakan akan jauh lebih bermanfaat apabila dilihat sebagai petunjuk untuk
8
9
dimaksud.
tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang atau sekelompok aktor
diperhatikan.
dari tiga unsur, yaitu kebijakan publik, pelaku kebijakan dan lingkungan
sebagai berikut.
yang dibuat oleh lembaga dan pejabat pemerintah. Isi sebuah kebijakan
a. Pembuatan Agenda
b. Formulasi Kebijakan
c. Pengadopsian Kebijakan
yang mungkin terjadi dari berbagai alternatif kebijakan yang telah disusun
d. Pengimplementasian Kebijakan
implementasi kebijakan.
e. Evaluasi Kebijakan
berkepentingan.
pengguna rokok
sempurna.
bukan sekedar aktivitas, tapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk
Van Meter dan Van Horn (1974) dalam Agustino 2017: 126)
aktor sehingga pada akhirnya akan mendapatkan suatu hasil yang sesuai
kawasan tanpa rokok di rumah sakit. Rumah sakit juga harus membuat regulasi
dilakukan tersentralisir dan mulai dari aktor tingkat pusat, dan keputusannya
pun diambil dari tingkat pusat. Pendekatan top down bertitik tolak dari perspektif
15
birokrat-birokrat pada level bawahnya. Jadi inti pendekatan top down adalah
dengan prosedur serta tujuan yang telah digariskan oleh para pembuat
1. Model Donald van Metter & Carl van Horn (1975) - A Model of the Policy
b. Sumber daya
Implementation
kebijakan, yaitu :
a. Komunikasi
konten kebijakan.
b. Sumber daya
bentuk yaitu :
tindakan.
terhadap hukum.
kelompoknya.
c. Disposisi
para pelaksana kebijakan tidak hanya harus mengetahui apa yang akan
20
kepentingan warga.
harus dilihat juga dalam hal pengaturan birokrasi. Ini merujuk pada
d. Struktur Birokrasi
kapabel.
Administrative Process
dapat diukur dari proses pencapaian outcome yaitu tercapai atau tidaknya
kebijakannya.
dimaksud diantaranya:
implementasi.
oleh setiap pihak sehingga potensi, kekuatan dan kelemahan setiap fase
ibadah, angkutan umum, tempat kerja, tempat umum dan tempat lain yang
Kesehatan pasal 113 sampai 116, khusus pasal 115 yang terdiri dua
angkutan umum, tempat kerja dan tempat umum serta tempat lain yang
ditetapkan.
Rumah Sakit pasal 29 pada poin (t) tentang kewajiban rumah sakut
Rokok.
c. Mewujudkan kualitas data yang sehat dan bersih, bebas dari asap rokok.
27
a. Analisis situasi
terhadap kebijakan KTR. Kajian ini untuk memperoleh data sebagai dasar
membuat kebijakan.
28
pengawasannya
karyawan/pasien/pengunjung.
d. Penyiapan Infrastruktur
2) Instrumen pengawasan
merokok.
tidak.
ditemukan
E. Kerangka Teori
KOMUNIKASI
Transmisi
Kejelasan
Konsistensi
SUMBER DAYA
Staf
Informasi
Wewenang
Fasilitas
IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN KAWASAN
DISPOSISI TANPA ROKOK
Efek disposisi
Pengaturan
birokrasi
insentif
STRUKTUR
BIROKRASI
Membuat SOP
Melaksanakan
fragmentasi