C. Dampak Ekonomi
Kesejahteraan masyarakat di wilayah pertambangan secara umum terlihat
meningkat karena efek domino dari keberadaaan perusahaan telah mampu
mendorong dan menggerakkan sendi-sendi ekonomi masyarakat. Berbagai
dampak positif diantaranya tersedianya fasilitas sosial dan fasilitas umum,
kesempatan kerja karena adanya penerimaan tenaga kerja, meningkatnya tingkat
pendapatan masyarakat sekitar tambang, dan adanya kesempatan berusaha. Raden
dkk (2010) menyatakan tiga peluang usaha yang dominan yang dilakukan
masyarakat disekitar pertambangan batubara adalah warung sembako, rumah
sewaan dan warung makan. Irawan (2015) menyatakan adanya pemanfaatan uang
ganti rugi alih fungsi lahan bagi para pemilik lahan memungkinkan munculnya
lapangan pekerjaan baru di sektor informal seperti investasi usaha warung
sembako, warung makan, usaha jasa, dan lainnya. Pengembangan ekonomi
masyarakat juga dilakukan oleh perusahaan melalui Corporate Social
Responcibility (CSR) yang dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat
untuk meningkatkan kualitas hidupnya seperti penanggulangan kemiskinan,
membantu dalam menyediaan fasilitas kesehatan, pendidikan, beasiswa,
peningkatkan skill, peningkatan daya beli masyarakat sekitar tambang,
memberikan pelatihan agar masyarakat sekitar tambang mempunyai daya saing,
dan membantu membangun infrastruktur yang sangat diperlukan oleh masyarakat
termasuk di dalamnya fasilitas air bersih. Lebih lanjut, Musthopa (2008)
menjabarkan potensi manfaat ekonomi dengan hadirnya pertambangan dalam
beberapa hal sebagai berikut :(1) Menjadi pionir roda ekonomi, (2) Mendorong
pengembangan wilayah, (3) Memberikan manfaat ekonomi regional dan nasional,
(4) Memberikan peluang usaha pendukung, (5) Pembangunan infrastruktur baru,
(6) Memberikan kesempatan kerja, (7) Membuka isolasi daerah terpencil, (8)
Meningkatan ilmu pengetahuan dengan teknologi.
Bulldozer
Model : KOMATSU D155A
Kapasitas Blade Bulldozer = 9,4 m3 = 3,31 ton
Kapasitas Blade Bulldozer = 9,4 m3
W = 0,8
Wt= 0,8 x 10 = 8 jam
S = 42 menit = 0,7 jam
R = 0,5 jam
T = 10 jam
Wt
EA (Effective Availability) = X 100 %
( Wt+Wr +Wstb )
Wt
MA (Mechanical Availability) = x 100 %
( Wt+Wr )
8
EA= =0.87 x 100 %=87 %
8+0.5+0.7
8
MA= x 100 %=95 %
8+0.5
1
SF= x 100 %=80 %
1.25
Produktivitas alat = (3600/CT) x EA x FF x SF x Kap.blade
= (3600/18) x 87% x 1 x 0,95 x 9,4
= 1.559 BCM/jam
Sasaran produksi = 4.059
= 4.059/0,8
= 5.073,75 LCM/bulan
Jumlah alat = target produksi/(Produktivitas alat x EWH)
= 4.059/(1559 x 7 x 30)
= 0,01
= 1 unit
Excavator
Model : Komatsu PC 210-7
W = 0,8
Wt= 0,8 x 10 = 8 jam
S = 42 menit = 0,7 jam
R = 0,5 jam
T = 10 jam
Wt+ Ws
PA (Physical Availability) = x 100 %
( Wt+Wr +Ws )
8+0.7
PA = x 100 %=95 %
8+ 0.5+0.7
1
SF= x 100 %=80 %
1.25
Kapasitas bucket = 1,2 m3
Fill factor bucket = 0,87
Sweel factor tanah = 0,80
EA = 0,87
PA = 0,95
Cycle Time = 25.5 detik/bucket
Produktivitas alat = (3600/CT) x PA x FF x SF x Kap.bucket
= (3600/25.5) x 0,95 x 0,87 x 0,8 x 1,2
= 122.69 BCM/jam
Sasaran produksi = (Target produksi)
= 4.059
= 4.059/0,8
= 5.073,75 LCM/bulan
Jumlah alat = target produksi/(Produktivitas
alatxEWH)
= 4.059/ (122.69 x 7X 30)
= 0,2 unit
= 1 unit
Dump truck
Model : Hino 130 HD
Wt
EA (Effective Availability) = X 100 %
( Wt+Wr +Wstb )
Wt
MA (Mechanical Availability) = x 100 %
( Wt+Wr )
EA=94 %
MA=95 %
SF=80 %
Kecepatan bermuatan : 30 km/jam
Kecepatan kosong : 40 km/jam
Jarak angkut ke waste dump : 0,875 km
Kapasitas bak truk : 4.4 m³
Waktu Perjalanan ke waste dump = 1.75 menit
Tahun 2
Biaya Pengangkutan Material
Luas Lahan yang direvegetasi = 1.813 m2
Volume material Top Soil = 1.813 m3
= Volume Top Soil / Swell Factor
= 1.813 / 0,8
= 2.266,25 LCM
Total Volume = Volume Top Soil
= 2.266,25 LCM
Bulldozer
Model : KOMATSU D155A
Kapasitas Blade Bulldozer = 9,4 m3 = 3,31 ton
Kapasitas Blade Bulldozer = 9,4 m3
W = 0,8
Wt= 0,8 x 10 = 8 jam
S = 42 menit = 0,7 jam
R = 0,5 jam
T = 10 jam
Wt
EA (Effective Availability) = X 100 %
( Wt+Wr +Wstb )
Wt
MA (Mechanical Availability) = x 100 %
( Wt+Wr )
8
EA= =0.87 x 100 %=87 %
8+0.5+0.7
8
MA= x 100 %=95 %
8+0.5
1
SF= x 100 %=80 %
1.25
Produktivitas alat = (3600/CT) x EA x FF x SF x Kap.blade
= (3600/18) x 87% x 1 x 0,95 x 9,4
= 1.559 BCM/jam
Sasaran produksi = 1.813
= 1.813/0,8
= 2.266,25 LCM/bulan
Jumlah alat = target produksi/(Produktivitas alat x EWH)
= 1.1813/(1559 x 7 x 30)
= 0,02
= 1 unit
Excavator
Model : Komatsu PC 210-7
W = 0,8
Wt= 0,8 x 10 = 8 jam
S = 42 menit = 0,7 jam
R = 0,5 jam
T = 10 jam
Wt+ Ws
PA (Physical Availability) = x 100 %
( Wt+Wr +Ws )
8+0.7
PA = x 100 %=95 %
8+ 0.5+0.7
1
SF= x 100 %=80 %
1.25
Kapasitas bucket = 1,2 m3
Fill factor bucket = 0,87
Sweel factor tanah = 0,80
EA = 0,87
PA = 0,95
Cycle Time = 25.5 detik/bucket
Produktivitas alat = (3600/CT) x PA x FF x SF x Kap.bucket
= (3600/25.5) x 0,95 x 0,87 x 0,8 x 1,2
= 122.69 BCM/jam
Sasaran produksi = (Target produksi)
= 1.813
= 1.813/0,8
= 2.266,25 LCM/bulan
Jumlah alat = target produksi/(Produktivitas
alatxEWH)
= 1.813/ (122.69 x 7 X 30)
= 0,3 unit
= 1 unit
Dump truck
Model : Hino 130 HD
Wt
EA (Effective Availability) = X 100 %
( Wt+Wr +Wstb )
Wt
MA (Mechanical Availability) = x 100 %
( Wt+Wr )
EA=94 %
MA=95 %
SF=80 %
Kecepatan bermuatan : 30 km/jam
Kecepatan kosong : 40 km/jam
Jarak angkut ke waste dump : 0,875 km
Kapasitas bak truk : 4.4 m³
Waktu Perjalanan ke waste dump = 1.75 menit
Tahun 3
Biaya Pengangkutan Material
Luas Lahan yang direvegetasi = 6.441 m2
Volume material Top Soil = 6.441 m3
= Volume Top Soil / Swell Factor
= 6.441 / 0,8
= 8.051,67 LCM
Total Volume = Volume Top Soil
= 8.051,67 LCM
Bulldozer
Model : KOMATSU D155A
Kapasitas Blade Bulldozer = 9,4 m3 = 3,31 ton
Kapasitas Blade Bulldozer = 9,4 m3
W = 0,8
Wt= 0,8 x 10 = 8 jam
S = 42 menit = 0,7 jam
R = 0,5 jam
T = 10 jam
Wt
EA (Effective Availability) = X 100 %
( Wt+Wr +Wstb )
Wt
MA (Mechanical Availability) = x 100 %
( Wt+Wr )
8
EA= =0.87 x 100 %=87 %
8+0.5+0.7
8
MA= x 100 %=95 %
8+0.5
1
SF= x 100 %=80 %
1.25
Produktivitas alat = (3600/CT) x EA x FF x SF x Kap.blade
= (3600/18) x 87% x 1 x 0,95 x 9,4
= 1.559 BCM/jam
Sasaran produksi = 6.441
= 6.441/0,8
= 8.051,67 LCM/bulan
Jumlah alat = target produksi/(Produktivitas alat x EWH)
= 6.441/(1559 x 7 x 30)
= 0,02
= 1 unit
Excavator
Model : Komatsu PC 210-7
W = 0,8
Wt= 0,8 x 10 = 8 jam
S = 42 menit = 0,7 jam
R = 0,5 jam
T = 10 jam
Wt+ Ws
PA (Physical Availability) = x 100 %
( Wt+Wr +Ws )
8+0.7
PA = x 100 %=95 %
8+ 0.5+0.7
1
SF= x 100 %=80 %
1.25
Kapasitas bucket = 1,2 m3
Fill factor bucket = 0,87
Sweel factor tanah = 0,80
EA = 0,87
PA = 0,95
Cycle Time = 25.5 detik/bucket
Produktivitas alat = (3600/CT) x PA x FF x SF x Kap.bucket
= (3600/25.5) x 0,95 x 0,87 x 0,8 x 1,2
= 122.69 BCM/jam
Sasaran produksi = (Target produksi)
= 6.441
= 6.441/0,8
= 8.051,67 LCM/bulan
Jumlah alat = target produksi/(Produktivitas
alatxEWH)
= 6.441/ (122.69 x 7 X 30)
= 0,2 unit
= 1 unit
Dump truck
Model : Hino 130 HD
Wt
EA (Effective Availability) = X 100 %
( Wt+Wr +Wstb )
Wt
MA (Mechanical Availability) = x 100 %
( Wt+Wr )
EA=94 %
MA=95 %
SF=80 %
Kecepatan bermuatan : 30 km/jam
Kecepatan kosong : 40 km/jam
Jarak angkut ke waste dump : 0,875 km
Kapasitas bak truk : 4.4 m³
Waktu Perjalanan ke waste dump = 1.75 menit
Tahun 4
Biaya Pengangkutan Material
Luas Lahan yang direvegetasi = 6.441 m2
Volume material Top Soil = 6.441 m3
= Volume Top Soil / Swell Factor
= 6.441 / 0,8
= 8.051,67 LCM
Total Volume = Volume Top Soil
= 8.051,67 LCM
Bulldozer
Model : KOMATSU D155A
Kapasitas Blade Bulldozer = 9,4 m3 = 3,31 ton
Kapasitas Blade Bulldozer = 9,4 m3
W = 0,8
Wt= 0,8 x 10 = 8 jam
S = 42 menit = 0,7 jam
R = 0,5 jam
T = 10 jam
Wt
EA (Effective Availability) = X 100 %
( Wt+Wr +Wstb )
Wt
MA (Mechanical Availability) = x 100 %
( Wt+Wr )
8
EA= =0.87 x 100 %=87 %
8+0.5+0.7
8
MA= x 100 %=95 %
8+0.5
1
SF= x 100 %=80 %
1.25
Produktivitas alat = (3600/CT) x EA x FF x SF x Kap.blade
= (3600/18) x 87% x 1 x 0,95 x 9,4
= 1.559 BCM/jam
Sasaran produksi = 6.441
= 6.441/0,8
= 8.051,67 LCM/bulan
Jumlah alat = target produksi/(Produktivitas alat x EWH)
= 6.441/(1559 x 7 x 30)
= 0,02
= 1 unit
Excavator
Model : Komatsu PC 210-7
W = 0,8
Wt= 0,8 x 10 = 8 jam
S = 42 menit = 0,7 jam
R = 0,5 jam
T = 10 jam
Wt+ Ws
PA (Physical Availability) = x 100 %
( Wt+Wr +Ws )
8+0.7
PA = x 100 %=95 %
8+ 0.5+0.7
1
SF= x 100 %=80 %
1.25
Kapasitas bucket = 1,2 m3
Fill factor bucket = 0,87
Sweel factor tanah = 0,80
EA = 0,87
PA = 0,95
Cycle Time = 25.5 detik/bucket
Produktivitas alat = (3600/CT) x PA x FF x SF x Kap.bucket
= (3600/25.5) x 0,95 x 0,87 x 0,8 x 1,2
= 122.69 BCM/jam
Sasaran produksi = (Target produksi)
= 6.441
= 6.441/0,8
= 8.051,67 LCM/bulan
Jumlah alat = target produksi/(Produktivitas
alatxEWH)
= 6.441/ (122.69 x 7 X 30)
= 0,2 unit
= 1 unit
Dump truck
Model : Hino 130 HD
Wt
EA (Effective Availability) = X 100 %
( Wt+Wr +Wstb )
Wt
MA (Mechanical Availability) = x 100 %
( Wt+Wr )
EA=94 %
MA=95 %
SF=80 %
Kecepatan bermuatan : 30 km/jam
Kecepatan kosong : 40 km/jam
Jarak angkut ke waste dump : 0,875 km
Kapasitas bak truk : 4.4 m³
Waktu Perjalanan ke waste dump = 1.75 menit
Waktu yang dibutuhkan exavator untuk mengisi truck = 2,13 menit
Waktu truk mengambil posisi di front penambangan = 1 menit
Waktu perjalanan ke waste dump = 1,75 menit
Waktu perjalanan kembali kosong = 1,31 menit +
Cycle time = 6 menit
60 menit / jam
Jumlah trip/jam =
6 menit / jam
= 10 trip/jam
Produksi dump truck/jam = (60/ CT dump truck) x Jumlah Swing x Kapasitas
Bucket Excavator x FF Excavator x SF Excavator x EA excavator
= (60/6 menit) x 3 x 4,4 m3 x 0,95 x
0,8 x 0,87
= 38 BCM/jam
Produksi dump truck/hari= 38 x 7 jam x 1 shift
= 269,39 BCM/hari
Sasaran produksi = Target produksi
= 6.441 BCM
= 6.441/0,8
= 8.051,67 LCM/bulan
Jumlah Truck yang bekerja di lapangan untuk melayani 1 excavator :
Target Produksi
Penentuan Jumlah Unit =
Produktivitas x EWH
6.441
=
38 x 7 x 30
= 0,80 unit
= 1 unit
Tahun 5
Biaya Pengangkutan Material
Luas Lahan yang direvegetasi = 6.441 m2
Volume material Top Soil = 6.441 m3
= Volume Top Soil / Swell Factor
= 6.441 / 0,8
= 8.051,67 LCM
Total Volume = Volume Top Soil
= 8.051,67 LCM
Bulldozer
Model : KOMATSU D155A
Kapasitas Blade Bulldozer = 9,4 m3 = 3,31 ton
Kapasitas Blade Bulldozer = 9,4 m3
W = 0,8
Wt= 0,8 x 10 = 8 jam
S = 42 menit = 0,7 jam
R = 0,5 jam
T = 10 jam
Wt
EA (Effective Availability) = X 100 %
( Wt+Wr +Wstb )
Wt
MA (Mechanical Availability) = x 100 %
( Wt+Wr )
8
EA= =0.87 x 100 %=87 %
8+0.5+0.7
8
MA= x 100 %=95 %
8+0.5
1
SF= x 100 %=80 %
1.25
Produktivitas alat = (3600/CT) x EA x FF x SF x Kap.blade
= (3600/18) x 87% x 1 x 0,95 x 9,4
= 1.559 BCM/jam
Sasaran produksi = 6.441
= 6.441/0,8
= 8.051,67 LCM/bulan
Jumlah alat = target produksi/(Produktivitas alat x EWH)
= 6.441/(1559 x 7 x 30)
= 0,02
= 1 unit
Excavator
Model : Komatsu PC 210-7
W = 0,8
Wt= 0,8 x 10 = 8 jam
S = 42 menit = 0,7 jam
R = 0,5 jam
T = 10 jam
Wt+ Ws
PA (Physical Availability) = x 100 %
( Wt+Wr +Ws )
8+0.7
PA = x 100 %=95 %
8+ 0.5+0.7
1
SF= x 100 %=80 %
1.25
Kapasitas bucket = 1,2 m3
Fill factor bucket = 0,87
Sweel factor tanah = 0,80
EA = 0,87
PA = 0,95
Cycle Time = 25.5 detik/bucket
Produktivitas alat = (3600/CT) x PA x FF x SF x Kap.bucket
= (3600/25.5) x 0,95 x 0,87 x 0,8 x 1,2
= 122.69 BCM/jam
Sasaran produksi = (Target produksi)
= 6.441
= 6.441/0,8
= 8.051,67 LCM/bulan
Jumlah alat = target produksi/(Produktivitas
alatxEWH)
= 6.441/ (122.69 x 7 X 30)
= 0,2 unit
= 1 unit
Dump truck
Model : Hino 130 HD
Wt
EA (Effective Availability) = X 100 %
( Wt+Wr +Wstb )
Wt
MA (Mechanical Availability) = x 100 %
( Wt+Wr )
EA=94 %
MA=95 %
SF=80 %
Kecepatan bermuatan : 30 km/jam
Kecepatan kosong : 40 km/jam
Jarak angkut ke waste dump : 0,875 km
Kapasitas bak truk : 4.4 m³
Waktu Perjalanan ke waste dump = 1.75 menit
b) Pasca Tambang
Biaya Pengangkutan Material
Pasca tambang area kantor
Luas Lahan yang direvegetasi = 158,695 m2
Volume Material OB = 1.116.045 BCM
= Volume OB / Swell Factor
= 1.116.045 / 0,8
=1.395.057 LCM
Volume material Top Soil = 540,864 m3
= Volume Top Soil / Swell Factor
= 540,864 / 0,8
= 676,08 LCM
Total Volume = Volume OB + Volume Top Soil
= 1.395.057 LCM + 676,08 LCM
= 1.395.733,08LCM
Bulldozer
Model : KOMATSU D155A
Kapasitas Blade Bulldozer = 9,4 m3 = 3,31 ton
Kapasitas Blade Bulldozer = 9,4 m3
W = 0,8
Wt= 0,8 x 10 = 8 jam
S = 42 menit = 0,7 jam
R = 0,5 jam
T = 10 jam
Wt
EA (Effective Availability) = X 100 %
( Wt+Wr +Wstb )
Wt
MA (Mechanical Availability) = x 100 %
( Wt+Wr )
8
EA= =0.87 x 100 %=87 %
8+0.5+0.7
8
MA= x 100 %=95 %
8+0.5
1
SF= x 100 %=80 %
1.25
Produktivitas alat= (3600/CT) x EA x FF x SF x Kap.blade
= (3600/18) x 80% x 1 x 0,95 x 9,4
= 1.433 BCM/jam
Sasaran produksi = 1.116.045/12
= 93.004 BCM/Bulan
= 93.004/0,8
= 116.266 LCM/bulan
Jumlah alat = target produksi/(Produktivitas alat x EWH)
= 1.116.045 /(1433 x 2400)
= 0,32
= 1 unit
Excavator
Model : Komatsu PC 1250SP-8
W = 0,8
Wt= 0,8 x 10 = 8 jam
S = 42 menit = 0,7 jam
R = 0,5 jam
T = 10 jam
Wt+ Ws
PA (Physical Availability) = x 100 %
( Wt+Wr +Ws )
8+0.7
PA = x 100 %=95 %
8+ 0.5+0.7
1
SF= x 100 %=80 %
1.25
Kapasitas bucket = 6,7 m3
Fill factor bucket = 0,87
Sweel factor tanah = 0,80
EA = 0,87
PA = 0,95
Cycle Time = 23 detik/bucket
Produktivitas alat = (3600/CT) x PA x FF x SF x Kap.bucket
= (3600/23) x 0,95 x 0,87 x 0,8 x 6,7
= 692,0838 BCM/jam
Sasaran produksi = (Target produksi)/ 12
= (1.116.045)/12
= 93.004 BCM/bulan
= 93.004/0,8
= 116.266 LCM/bulan
Jumlah alat = targetproduksi/(Produktivitas
alatxEWH)
= 1.116.045/ (692.0838 x 2400)
= 0,7 unit
= 1 unit
Dump truck
Model : Komatsu HD 465-7
Wt
EA (Effective Availability) = X 100 %
( Wt+Wr +Wstb )
Wt
MA (Mechanical Availability) = x 100 %
( Wt+Wr )
EA=94 %
MA=95 %
SF=80 %
Kecepatan bermuatan : 30 km/jam
Kecepatan kosong : 40 km/jam
Jarak angkut ke waste dump : 1,97 km
Kapasitas bak truk : 34.2 m³
Waktu Perjalanan ke waste dump = 3.95 menit
: Rp. 59.920.000,-
: Rp. 359.520.000,-
: Rp. 898.800.000,-
Tahun 2028
Deskripsi Septembe Novembe Desembe
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Oktober
r r r
Back Fil ing Area Kantor
Back Fil ing Area Pit
Penanaman Sengon
9.2.Keselamatan Pertambangan
Kegiatan penanganan kesehatan dan keselamatan kerja wajib dilakukan
setiap perusahaan yang bergerak dibidang usaha pertambangan. Upaya ini
dilakukan agar kegiatan pertambangan dapat berjalan dengan lancar dan
mengutamakan keselamatan dan kesehetan kerja karena usaha pertambangan
merupakan kegiatan yang memiliki resiko kerja tinggi karena penggunaan alat
berat, dan sebagainya. Dasar hukum pelaksanaan kegiatan kesehatan dan
keselamatan kerja antara lain:
a. UU No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
b. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
c. PP No. 19 tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja
di Bidang Pertambangan
d. Peraturan Umum Tenaga Listrik
e. PerMen ESDM No. 38 tahun 2014 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara.
Hal-hal yang diperhatikan kaitannya dengan keselamatan dan kesehatan kerja
antara lain:
1. Prosedur kerja
2. Pengecekan kestabilan lereng
3. Peralatan pendukung keselamatan dan kesehatan kerja antara lain: helm
pengaman, sepatu lapangan, kaca mata pengaman, penutup telinga, masker dan
peralatan lain yang penting.
Tabel 9.5. Sebab – sebab Kecelakaan Kerja PT. Coal Energy Optima
No. Faktor – faktor Penyebab Kecelakaan
Faktor tindakan pekerja Tidak menggunakan alat pelindung diri (helm,
yang tidak aman sarung tangan, masker, dll) pada site kerja (front
penambangan, processing unit, bengkel, gudang
dan tempat kerja lainnya).
Penggunaan alat pelindung diri yang tidak benar.
Penggunaan peralatan tambang yang tidak sesuai
standar operasional prosedur.
Jarak antar penambang yang berdekatan pada saat
sedang dilakukannya kegiatan penambangan
Batubara, sehingga dapat menimbulkan
kecelakaan. Kurangnya kegiatan pegawasan kerja.
2. Faktor kondisi kerja yang Kurangnya Pemasangan Rambu tentang
tidak aman keselamatan kerja di daerah Penambangan
Alat Pelindung Diri (APD) yang sudah tidak layak
pakai. Seperti sepatu pengaman yang sudah
bolong, serta helm yang digunakan sudah tidak
kuat.
3. Faktor diluar kemampuan Terjadinya bencana alam seperti : Gempa bumi.
manusia
a. Land Clearing.
c. Loading overburden
d. Hauling overburden
f. Loading batubara
h. Pendidikan kesehatan untuk tenaga kerja dan latihan untuk petugas pertolongan
pertama pada kecelakaan.
i. Memberikan nasihat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja,
pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan
makanan ditempat kerja.
j. Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau penyakit akibat kerja.
2. Kebisingan.
3. Getaran.
7. Tekanan udara.
8. Pencahayaan.
b. Faktor Kimia
Faktor Kimia ini berhubungan dengan hal-hal berbau kimia dan
perlindungan pada pekerja atau masyarakat umum di sekitar perusahaan.
Beberapa bahan kimia yang dianggap berbahaya biasanya akan diklasifikasikan
menjadi beberapa jenis yang terdiri dari:
Mudah terbakar
Mudah meledak
Beracun
Korosif
Oksidator
Reaktif
Radioaktif.
c. Faktor Biologi
Pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Faktor Biologi harus dilakukan
pada Tempat Kerja yang memiliki potensi bahaya Faktor Biologi. Potensi bahaya
Faktor Biologi meliputi:
1. Mikroorganisme dan/atau toksinnya.
5. Binatang berbisa.
6. Binatang buas.
d. Faktor Ergonomi
Pengukuran dan pengendalian Faktor Ergonomi harus dilakukan pada
Tempat Kerja yang memiliki potensi bahaya Faktor Ergonomi. Potensi bahaya
Faktor Ergonomi meliputi:
1. Cara kerja, posisi kerja, dan postur tubuh yang tidak sesuai saat melakukan
pekerjaan.
2. Desain alat kerja dan Tempat Kerja yang tidak sesuai dengan antropometri
Tenaga Kerja.
3. Pengangkatan beban yang melebihi kapasitas kerja.
e. Faktor Psikologi
Pengukuran dan pengendalian Faktor Psikologi harus dilakukan pada
Tempat Kerja yang memiliki potensi bahaya Faktor Psikologi. Potensi bahaya
Faktor Psikologi meliputi.
1. Ketidakjelasan/ketaksaan peran.
2. Konflik peran.
5. Pengembangan karir.
Kerja
b) Latihan menggunakan peralatan Keselamatan
Kerja
2. Safety Comitte
Komite keselamatan kerja (Safety Committee) merupakan suatu forum rapat
para pimmpinan tingkat atas mengenai masalah keselamatan dan kesehatan kerja.
Biasanya komite diketuai oleh pimpinan tertinggi (Kuasa Direksi/General Manager)
dan sekretarisnya adalah Kepala bagian keselamatan dari kesehatan kerja serta
anggotanya terdiri dari kepala-kepala dinas/ anager dan kepala bagian
Superintendent, sehingga keputusan yang dikeluarkann mempunyai kekuatan moral
dan dilaksanakan.Tugas Safety Committe antara lain :
a. Menetapkan kebijaksanaan perusahaan, pengarahan dan pedoman untuk rencana
keselamatan dan kesehatan kerja (corporate level).
b. Mempelajari usulan proses, fasilitas dan peralatan baru safety (technical level).
c. Menilai dan mengevaluasi segi penerapann norma keselamatan dan kesehatan
kerja dan tata cara kerja standar (management level).
d. Mengusut,memeriksa, dan melaporkan setiap tindakan dan ondisi tidak aman dari
masing-masing bagian dan mengusulkan tindakan koreksi (supervisory-in-plant
level)
3. Bagian Personalia
Pada sistem organisasi ini penanganan masalah keselamatan dan kesehatan
kerja tidak dilakukan oleh suatu badan khusus, tetapi oleh bagian personalia.Tugas
dari bagian ini sama dengan tugas staf safety department, yakni antara lain :
a. Memberikan petunjuk teknik dan praktis kepada pekerja tentang keselamatan dan
kesehatan kerja.
b. Melakukan onspeksi penerapan norma keselamatan dan kesehatan kerja.
c. Melakukan pengusutan sebab-sebab kecelakaan
d. Mencatat data statistik kecelakaan kerja
e. Membuat laporan tentang keselamatan dan kesehatan kerja
4. Organisasi staf dan garis
Organisasi perusahaan tambang yang berbentuk staf dan garis memberi tugas
tambahan kepada staf yang ada posisi pengawas untuk terjun langsung dalam
menangani keselamatan dan kesehatan kerja dibidang masing-masing. Seorang staf
dalam organisasi ini haruslah mempunyai sertifikasi khusus, ,motivasi tinggi
pengetahuan ,dan pengalaman yang cukup dalam masalah keselamatan dan
kesehatan kerja. Mereka bertugas:
a. Memberikan contoh langsung (mendemontstrasikan) cara dan kebiasaan yang
nyaman.
b. Mengamati dan mengoreksi tindakan dan kondisi tidak aman.
c. Membangkitkan dan memelihara minat serta partisipasi anak buahnya dalam
penerapan norma keselamatan dan kesehatan kerja
d. Membuat laporan keselamatan dan kesehatan kerja.
Staf and line organization menetapkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja
merupakan tanggung jawab penuh organisasi dan aspek keselamatan dan kesehatan
adalah merupakan bagian integral dari kegiatan produksi.